Jumat, 10 Maret 2017

Delapan Apache dan 12 Chinook Akan Jaga Langit Indonesia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYLuYSxLT-kiXt52j111SWulE_T55b6m258HjBPOzPnazJnhSvF0f_SnNnMosm-DexVQIlBRp9j73_7DHSwpjJXZEHiQ-G87GJDIi4xuVaPJ5bUxXWINFdiXtEh4_q5vX6XDBcMtcJjO0/s1600/2058574_20140910021854.jpgHelikopter Apache bersama Mi 35 TNI AD [US Army] ☆

Pemerintah Indonesia pada tahun ini akan menambah alat utama sistem persenjataan (alutsista) dengan membeli delapan unit Helikopter AH-64E Apache, 12 unit Helikopter Chinook, dan lima unit pesawat angkut militer Airbus A400M Atlas.

Pada Senin, 6 Maret 2017, pesawat A400M sudah melakukan promosi dengan singgah di Bandara Halim Perdanakusuma untuk diperkenalkan kepada calon pembeli di Indonesia, yaitu TNI Angkatan Udara (AU).

Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, pembelian alutsista tersebut bagian dari pemenuhan kekuatan pokok minimum pertahanan (minimum essential force/MEF).

Adapun pembelian A400M untuk menggantikan pesawat Hercules karena pesawat itu mempunyai daya angkut dua kali lipat dari Hercules dan untuk menunjang mobilitas militer Indonesia.

A400M ini mempunyai kapasitas dua kali dari Hercules dan daya jelajah lebih tinggi. Selain itu irit bahan bakar. Begitu pula dengan Chinook,” kata Ryamizard di Jakarta, Kamis (9/3/2017).

Kendati demikian, sambung Ryamizard, pembelian ini tetap harus sesuai dengan standar operasional dan prosedur (SOP).

Kementerian Pertahanan tidak memaksakan. Pembelian harus sesuai SOP dan tergantung penggunanya, yaitu TNI,” tuturnya.

Dia mengatakan, Kementerian Pertahanan hanya menampung apa yang diminta oleh setiap angkatan, yakni TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Bila alutsista tersebut ada yang tidak cocok, Menhan mengaku siap untuk berdiskusi dengan setiap angkatan.

  sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.