Minggu, 19 Maret 2017

[Dunia] Jet-jet Tempur Israel Ditembaki Rudal Anti-Pesawat Suriah

Sebuah pesawat jet tempur F-15 Israel. Jet-jet tempur Israel dilaporkan ditembaki rudal oleh militer Suriah dini hari tadi (17/3/2017). [REUTERS / Amir Cohen]

Sejumlah pesawat jet tempur Israel ditembaki militer Suriah dengan rudal anti-pesawat pada Jumat (17/3/2017) dini hari di sekitar Lembah Yordan. Rentetan tembakan itu sebagai balasan setelah jet-jet tempur Israel itu menyerang sejumlah target di wilayah Suriah pada Kamis malam.

Pihak Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah mengonfirmasi rentetan tembakan rudal anti-pesawat rezim Suriah.

Saya dapat mengatakan bahwa sirene itu adalah hasil dari insiden tersebut,” kata seorang juru bicara IDF kepada Sputnik mengacu pada peluncural rudal-rudal anti-pesawat Suriah.

Meski demikian, tak satu pun dari rudal Suriah yang menghantam jet tempur Israel. Satu rudal berhasil dicegat oleh sistem rudal pertahanan rudal di sebelah utara Yerusalem. Israel menegaskan, tidak ada korban di pihak mereka.

Semalam pesawat IAF (Angkatan Udara Israel) menyerang beberapa target di Suriah. Beberapa rudal anti-pesawat yang diluncurkan dari Suriah menyusul misi itu. Sistem pertahanan udara mencegat salah satu rudal,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters.

Beberapa saksi juga mengaku mendengar sirine sekitar pukul 03.00 dini hari tadi di area Lembah Yordan sebagai tanda adanya serangan rudal dari luar Israel. (mas)

 Alasan Israel Terobos Wilayah Udara Suriah 

Kehadiran Israel di wilayah Suriah ternyata bukan untuk menargetkan ISIS atau kelompok teroris lainnya. Israel nekat menerobos wilayah udara Suriah hanya untuk menyerang Hizbullah.

Seperti dilansir Al Arabiya pada Jumat (17/3), militer Israel menyatakan, serangan udara yang mereka lancarkan dini hari tadi di Palmyra adalah menargetkan anggota Hizbullah yang turut berperang di Suriah. Hizbullah berada di Suriah untuk membantu pemerintahan Bashar al-Assad memberangus ISIS dan juga kelompok pemberontak.

Akibat menerobos wilayah udara Suriah, dikabarkan satu jet tempur Israel jatuh setelah ditembak jatuh oleh militer Suriah. Militer Suriah juga dilaporkan berhasil merusak sejumlah jet tempur Israel lainnya.

Namun, pernyataan militer Suriah ini dibantah oleh pihak Israel. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan tidak ada satupun jet tempur Israel yang terkena tembakan sistem pertahanan udara Suriah tersebut.

Semalam, pesawat IAF (Angkatan Udara Israel) menyerang beberapa target di Suriah. Beberapa rudal anti-pesawat yang diluncurkan dari Suriah menyusul misi itu. Sistem pertahanan udara mencegat salah satu rudal,” kata IDF dalam sebuah pernyataan. (esn)

 Reaksi Rusia 

Rusia bereaksi setelah pesawat-pesawat jet tempur Israel menyerang wilayah Suriah. Pemerintah Presiden Vladimir Putin langsung memanggil Duta Besar Israel untuk Rusia Gary Koren untuk meminta klarifikasi atas serangan tersebut.

Reaksi Rusia—sekutu Suriah—muncul kurang dari 24 jam setelah pesawat-pesawat jet tempur Israel menyerang wilayah Suriah pada Jumat dini hari. Damaskus telah merespons serangan Israel itu dengan menembaki jet-jet tempur Israel dengan rudal-rudal anti-pesawat.

Militer Suriah loyalis Presiden Bashar al-Assad mengklaim satu jet tempur Israel ditembak jatuh dan yang lainnya rusak. Tapi, pasukan pertahanan Israel (IDF) membantahnya. Menurut IDF, tidak ada rudal Suriah yang mengenai jet tempur Israel dan satu rudal Suriah berhasil dicegat sistem pertahanan udara Israel.

Belum diketahui hasil pemanggilan Dubes Koren oleh Kementerian Luar Negeri Rusia. Pemanggilan Dubes Israel itu hampir bersamaan dengan munculnya pernyataan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang membenarkan serangan militernya terhadap wilayah Israel.

Netanyahu mengklaim serangan jet-jet tempur Israel ke wilayah Suriah itu untuk mencegah transfer senjata canggih Iran kepada Hizbullah Libanon. ”Kebijakan kami sangat konsisten,” kata Netanyahu yang berbicara dalam bahasa Ibrani di sebuah video yang dirilis Times of Israel, Sabtu (18/3/2017).

Ketika kami mengidentifikasi upaya-upaya untuk mentransfer senjata canggih kepada Hizbullah, ketika kami memiliki intelijen dan kemampuan operasional, kita bertindak untuk mencegahnya,” katanya lagi.

Itulah cara kami bertindak dan bagaimana kami akan terus bertindak. Dan semua orang perlu mempertimbangkan hal ini. Semua orang,” ujarnya.

Pemerintah Damaskus telah mengirim surat ke Dewan Keamanan PBB atas serangan militer Israel di wilayah Suriah. Serangan Israel ini juga direspons Rusia—sekutu Suriah—dengan memanggil Duta Besar Israel untuk Moskow Gary Koren. Pemanggilan diplomat Israel ini untuk mengklarifikasi tindakan militer Israel terhadap Suriah. (mas)

   sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.