Kamis, 27 April 2017

Panglima TNI Tinjau Skadron Tempur Lanud Roesmin Nurjadin

✬ Lanud akan ditingkatkan https://www.beritalima.com/wp-content/uploads/2017/04/IMG_7287.jpgKunjungan Panglima di Skadron 16 [Berita Lima]

Panglima Tentara Nasional Indoesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo meninjau Skadron 16 dan Skadron 12 di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Kamis.

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Koordinator Staf Ahli Panglima TNI Mayjen TNI Nurendi M.Si (Han) dan Asops Panglima TNI Mayjen TNI Lodewyck Pusung tiba di Lanud Roesmin Nurjadin menggunakan pesawat Boeing 737-400 TNI Angkatan Udara (AU).

Rombongan kemudian langsung mengunjungi skadron tempur yang diperkuat jet tempur F16 dan Hawk 100/200 tersebut didampingi Panglima Daerah Militer (Pangdam) I Bukit Barisan Mayjen TNI Soemantri, Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsekal Pertama Henri Alfiandi, Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Abdul Karim, dan Kapolda Riau Irjen Pol Zulkarnain.

Panglima TNI juga menemui lebih dari 1.000 prajurit TNI di hanggar Charlie Lanud Roesmin Nurjadin. Usai memberikan pengarahan, Panglima sempat melakukan pertemuan singkat secara tertutup di Gedung Arjuna Lanud Roesmin Nurjadin sebelum melanjutkan perjalanan ke Lanud Supadio, Pontianak.

Marsekal Pertama Henri Alfiandi mengatakan Panglima TNI menginginkan agar fasilitas pendukung Lanud Roesmin Nurjadin dapat ditingkatkan, antara lain ruang istirahat bagi prajurit penerbang skadron 16 dan 12.

"Beliau terkesan normal, tapi perlu ditingkatkan. Artinya, bukan kurang, tapi perlu ditingkatkan, khususnya tempat istirahat," ujarnya.

Selain itu, menurut dia, Panglima TNI juga mengatakan akan melengkapi alat utama sistem persenjataan (alutsista) Lanud Roesmin Nurjadin, karena selaras dengan Nawacita dari Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), salah satunya adalah mewujudkan poros maritim.

Dalam pengarahannya kepada ribuan prajurit TNI di Hanggar Charlie, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menekankan pentingnya menjaga nama baik TNI agar selalu dicintai masyarakat.

Panglima TNI juga menyampaikan rasa terima kasih dan bangganya kepada prajurit TNI atas dedikasi dan loyalitas untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Pengarahan kepada seluruh prajurit TNI, yang intinya adalah rasa terima kasih karena telah bekerja begitu hebat menjaga kedaulatan NKRI, karena ke depan tantangan akan lebih kompleks," demikian Marsekal Pertama Henri Alfiandi.

 Skadron Udara 12 dan 16 siaga 24 jam 

Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyinggung situasi memanasnya semenanjung Korea, saat berkunjung ke Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Provinsi Riau, Kamis, (27/4/2017).

"Jelas ada (hubungan dengan memanasnya semenanjung Korea). Karena beliau juga menyinggung," kata Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsekal Pertama Henri Alfiandi di Pekanbaru.

Danlanud menjelaskan itu saat ditanya wartawan terkait salah satu poin kunjungan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo ke Lanud Roesmin Nurjadin hari ini.

Selain ke Lanud Roesmin Nurjadin, Panglima juga dijadwalkan mengunjungi Lanud Supadio Pontianak, Lanud Sultan Hasanuddin Makassar dan Lanud Iswahyudi Madiun. Seluruh rangkaian kunjungan itu rencananya dilakukan hari ini.

Henri mengatakan Panglima menginginkan agar seluruh prajurit TNI untuk selalu siap terkait ketegangan antara Washington dan Pyongyang dalam beberapa pekan terakhir.

"Kalau dikaitkan (situasi semenanjung Korea) tentu pasti. Mudah-mudahan kita juga tidak ingin ada konflik besar, karena ini menyangkut ekonomi kita juga," ujarnya.

Khusus di Lanud Roesmin Nurjadin, Panglima menginginkan agar seluruh penerbang pesawat tempur Skadron Udara 12 dan 16 siaga 24 jam.

Salah satunya dengan meningkatkan fasilitas penunjang bagi penerbang berupa ruang istirahat, sehingga prajurit merasa nyaman untuk "standy scramble alert". Selain itu, Panglima juga mendorong penambahan panjang landasan pacu Lanud Roesmin Nurjadin sehingga pesawat tempur dapat beroperasi secara maksimal.

Lanud Roesmin Nurjadin merupakan satu-satunya pangkalan militer yang dilengkapi dengan dua Skadron Udara di Pulau Sumatera, yakni Skadron 16 dan 12. Hingga kini, F16 Fighting Falcon dan Hawk 100/200 masih menjadi tulang punggung TNI AU sebagai pengawal Ibu Pertiwi.

  ⚓ antara  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.