Senin, 08 Mei 2017

Kapal Perang Ekspor "SSV-2" Tiba di Filipina

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5e-hzzuknXEtTuDkKY_0UwRi2yeFCdLNUpNcKV7v8aj59gbRxbnSdVYRLx5n-xlyC_8p7AsoH0mVg0xgSAsZSg-HXWZEcwDmVzjK20AohguZtARHC6WUW2v37tE9YGdkqImszrDGVNf01/s1600/brp-davao-del-sur-1+update.ph.jpgSSV kedua produksi PAL Indonesia [update.ph]

Kapal perang ekspor "Strategic Sealift Vessel" (SSV) jenis "Landing Platform Dock" (LPD) buatan PT PAL Indonesia tiba di Pelabuhan Manila, atau negara pemesan Filipina pada Senin (8/5) pukul 11.00 waktu setempat.

Kapal dengan nama BRP Davao Del Sur LD 602 ini adalah pesanan yang kedua Filipina kepada PT PAL.

Kepala perjalanan eskpor kedua yang juga General Manager Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia Satriyo Bintoro, Senin di Manila mengaku bersyukur atas tibanya kapal ekspor kedua di Pelabuhan Manila, Filipina, dan membuktikan produk Indonesia mampu bersaing dengan galangan Internasional terkait ketepatan waktu.

"Alhamdulillah selama perjalanan tidak ada kendala berarti, dan tiba dengan selamat di Pelabuhan Manila," kata Bintoro yang ditemui di atas kapal.

Bintoro mengatakan tidak ada kendala berarti selama perjalanan, dan keberhasilan ekspor kedua ini karena adanya kerja sama semua tim PT PAL Indonesia serta krew kapal.

Sementara Pimpinan Proyek SSV-2, Adenandra mengatakan kinerja mesin dan beberapa kecanggihan kapal perang telah diuji selama perjalanan, dan berjalan baik.

"Kami selama perjalanan dari Surabaya ke Manila menggunakan kecepatan antara 14 knot hingga 15 knot, dan telah menguji beberapa teknologi, seperti balasting kapal," katanya.

Ia berharap, tidak adanya kendala mesin atau teknologi selama perjalanan bisa membuat negara pemesan, Filipina memberikan apresiasi dan kembali memesan kapal ke galangan nasional.

Sebelumnya, kapal secara seremonial dilepas pada Selasa (2/5) oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacud di Dermaga Semarang, Ujung Surabaya, dan mulai diberangkatkan atau melakukan perjalanan antarnegara pada Rabu (3/5) pukul 09.00 WIB pagi.

Kapal menempuh waktu perjalanan selama lima hari dengan melintas Laut Jawa, Selat Makasar hingga memasuki perbatasan Indonesia-Filipina atau Laut Celebes.

Kapal juga sempat berhenti untuk melakukan beberapa pengujian kecanggihan kapal, seperti keseimbangan atau balasting di dekat Pulau Karangjamuang.

Kapal yang membawa 112 krew dari PT PAL Indonesia, 22 Anak Buah Kapal (ABK), lima petugas katering dan 115 krew dari Angkatan Laut Filipina itu juga sempat melakukan beberapa manuver kecepatan, dari batas kecepatan awal 16 knots.

 Filipina puas 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2hEnI16OGCI7uUcoX0vwX0or7Irxjn4rhp63Q0eOZjQQDmnJNixh7iIhRUhsBIMdfLwvbFj-eXvyA7GXL1joflolpdq_xY9vSoqfbmNYG_rluXl3K3Eg-OwZWWuiuSvIZWZbaQe5fN97A/s1600/brp-davao-del-sur+update.ph.jpgBRP 602 Davao Del Sur [update.ph]

Filipina mengaku puas pada kapal perang buatan PT PAL Indonesia yang dipesannya, setelah kapal kedua pesanan mereka "Strategic Sealift Vessel" (SSV) BRP Davao Del Sur LD 602 tiba di Pelabuhan Manila.

"Kami dari Filipina mengapresiasi dan sangat berterima kasih dengan produk PT PAL Indonesia dan selama perjalanan kondisi cuaca juga cukup bagus," kata Komandan Satuan Tugas Pengadaan Kapal SSV dari Filipina, Richard N Gonzaga, di Pelabuhan Manila, Senin.

Ia mengatakan, ekspor kedua kali ini sama seperti perjalanan pertama, yakni aman. "Kami akui ini merupakan perjalanan yang sangat bagus dari Surabaya ke Manila," kata Gonzaga yang sekaligus Komandan Kapal BRP Davao Del Sur LD 602.

Pejabat Pelatihan Anak Buah Kapal (ABK) Filipina Bonifacio Manzano mengaku secara umum operasional mesin kapal sangat bagus dan layak sehingga tidak mengalami kendala berarti selama perjalanan.

"Secara umum tidak ada masalah untuk mesin kapal selama perjalanan, dan saya rasa sangat bagus mesin dan perjalanan ini," kata Manzano yang juga Palaksa Kapal BRP Davao Del Sur LD 602.

Perjalanan laut dari Surabaya ke Manila ditempuh dengan melintasi Laut Jawa dan Selat Makasar kemudian Laut Sulawesi dan Laut Cina sebelum berlabuh dan lego jangkar di Pelabuhan Manila.

Perjalanan eskpor kedua sebelumnya dilepas Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pada Selasa (4/5) di Dermaga Semarang, Ujung Surabaya, Jawa Timur.

Awak Angkatan Laut Filipina yang mengikuti perjalanan ini ada 115 orang, ditambah 112 awak PT PAL Indonesia, dan 22 Anak Buah Kapal (ABK), serta lima petugas katering.

BRP Davao Del Sur LD 602 adalah kapal perang pesanan kedua Filipina, sedangkan pesanan pertama diberi nama Tarlac, dan tiba di Manila pada 13 Mei 2016.

  ⚓ antara  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.