Rabu, 07 Juni 2017

[Teror] Kelompok Bersenjata Serang Parlemen Iran

http://www.hindustantimes.com/rf/image_size_960x540/HT/p2/2017/06/07/Pictures/iran-unrest-attack_9d4443b8-4b6b-11e7-942b-1b07039b2a8c.jpgSuasana mencekam diluar gedung parlemen [Hindustantimes]

Sekelompok orang bersenjata melakukan dua serangan di ibu kota Iran pada Rabu pagi (7/6), menewaskan seorang petugas keamanan parlemen dan melukai beberapa orang di makam Ayatollah Komeini di bagian selatan Teheran.

Menurut laporan kantor berita pemerintah ISNA yang dikutip Reuters, anggota Parlemen Elias Hazrati mengatakan gedung parlemen diserang oleh tiga pelaku yang membawa pistol dan senapan AK-47.

Seorang anggota parlemen lainnya mengatakan semua pintu gedung tersebut langsung ditutup dan salah satu pelaku telah dikepung oleh pasukan keamanan.

"Saya berada di dalam gedung parlemen saat penembakan terjadi. Semua orang terkejut dan takut. Saya melihat dua orang menembak secara membabi-buta," kata seorang wartawan yang enggan disebutkan namanya.

Dalam insiden terpisah, sekitar 30 menit kemudian, seorang pria bersenjata juga melepas tembakan di makam Ayatollah Komeini dan melukai sejumlah orang.

Menurut seorang sumber anonim yang dikutip ISNA, pelaku serangan di makam telah meledakkan dirinya sendiri setelah menembak orang-orang di sana. Identitas dan motif serangan ini masih belum jelas.

Ayatollah Ruhollah Komeini adlaah tokoh yang melancarkan revolusi Islamis pada 1979 silam.

 ISIS Klaim Serangan di Iran 
http://media2.intoday.in/indiatoday/images/stories//2017June/iran-attack_647_060717012629.jpgLedakan di makam Ayatolah Komeini [Indian today]

Kelompok teror ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan di parlemen Iran dan makam Ayatollah Khomeini, Rabu (7/6).

"Pasukan ISIS menyerang makan Khomeini dan parlemen Iran di Teheran," kata media propaganda ISIS, Amaq, sebagaimana dikutip Reuters.

Di sisi lain, Kementerian Intelijen Iran pun menyebut serangan tersebut dilakukan oleh kelompok teroris.

"Pagi ini, dua kelompok teroris menyerang gedung parlemen dan makam Imam Khomeini ... Anggota kelompok teroris ketiga berhasil ditangkap sebelum melakukan serangan," kata kementerian tersebut.

Sementara itu, laporan stasiun radio IRIB menyebut salah satu dari tiga pelaku serangan di parlemen meledakan diri menggunakan rompi bom bunuh diri. Namun, sejumlah kantor berita lain menyebut ledakan itu bisa jadi diakibatkan geranat yang dilempar oleh pelaku.

Serangan penembakan dan bom bunuh diri ini dilaporkan memakan hingga tujuh korban jiwa. Selain itu, ada sejumlah informasi bahwa para pelaku menyandera empat orang di dalam gedung parlemen.

Saat ini, hal tersebut belum bisa dikonfirmasi

Menurut laporan Fars, empat orang pelaku menembak membabi-buta di lokasi tersebut.

Tiga di antara mereka melepaskan puluhan peluru ke arah peziarah, sementara pelaku keempat meledakkan diri sendiri di depan kantor polisi di seberang makam.

Kantor berita Fars juga melaporkan "aparat di makam menyatakan telah menjinakkan rompi bom bunuh diri lain di lokasi. Suara ledakan terdengar dari bawah tanah, di dekat makam."

"Laporan pada 7.10 GMT menyebut salah satu pelaku tewas dalam bentrokan, seorang bunuh diri dengan menelan kapsul sianida, dan pelaku ketiga adalah seorang perempuan yang ditangkap oleh aparat hukum."

 Pemerintah Sebut Aksi Teror 
http://www.hindustantimes.com/rf/image_size_960x540/HT/p2/2017/06/07/Pictures/iran_d3e88f5a-4b66-11e7-942b-1b07039b2a8c.jpg[Hindustantimes]

Sejumlah media melaporkan serangan penembakan di gedung parlemen Iran dan makam Ayatollah Khomeini memakan hingga tujuh korban jiwa, Rabu (7/6).

Hal tersebut dilaporkan kantor berita Tasmin sebagaimana dikutip Reuters. Selain itu, ada sejumlah informasi bahwa para pelaku menyandera empat orang di dalam gedung parlemen.

Namun, hal tersebut belum bisa dikonfirmasi

Seorang anggota parlemen mengatakan semua pintu gedung tersebut langsung ditutup dan salah satu pelaku telah dikepung oleh pasukan keamanan.

"Saya berada di dalam gedung parlemen saat penembakan terjadi. Semua orang terkejut dan takut. Saya melihat dua orang menembak secara membabi-buta," kata seorang wartawan yang enggan disebutkan namanya.

Dalam insiden terpisah, sekitar 30 menit kemudian, seorang pria bersenjata juga melepas tembakan di makam Ayatollah Komeini dan melukai sejumlah orang.

 WNI Diimbau Tak Keluar Rumah 
https://cdn2.i-scmp.com/sites/default/files/styles/980x551/public/images/methode/2017/06/07/67434f5a-4b6d-11e7-a842-aa003dd7e62a_1280x720_185855.jpg?itok=oQpykjZp[Scmp]

Kedutaan Besar RI untuk Iran mengimbau warga negara Indonesia yang berada di negara tersebut tidak meninggalkan rumah setelah serangan teror mematikan yang diklaim oleh ISIS pecah di Teheran.

"Situasi di kota Teheran saat ini kurang kondusif. Dianjurkan bagi warga Indonesia yang tidak ada kepentingan agar tidak keluar rumah/KBRI ke tempat keramaian," bunyi pernyataan KBRI yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (7/6).

Selain itu, KBRI Teheran juga menyatakan sejauh ini tidak ada warga Indonesia yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

Serangan di gedung parlemen dilaporkan dilakukan oleh tiga orang. Dua di antaranya membawa senapan AK-47 dan seorang membawa pistol. Mereka menembak membabi buta dan disebut menyandera empat orang sandera.

Sementara itu, satu serangan lain terjadi di makam Ayatollah Khomeini. Dilaporkan, empat orang pelaku menyerbu tempat yang dianggap suci itu dan melepaskan puluhan tembakan.

Setelah itu, salah satu di antara empat orang itu meledakkan dirinya sendiri di depan kantor polisi yang berada di seberang makam. Setelah kejadian, polisi pun menemukan rompi bunuh diri lain di lokasi.

Menurut sejumlah laporan, salah satu pelaku lainnya tewas dalam bentrokan dengan aparat, seorang bunuh diri dengan kapsul sianida, sementara satu pelaku lain diamankan oleh petugas.

Laporan IRIB yang dikutip Reuters menyebut salah satu dari tiga pelaku serangan di parlemen pun meledakkan diri. Namun, sejumlah kantor berita lain menyebut ledakan itu bisa jadi diakibatkan geranat yang dilempar oleh pelaku.

 Teror Pertama di Iran dalam Sembilan Tahun 
Serangan Parlemen, Teror Pertama di Iran dalam Sembilan TahunInsiden di gedung parlemen dan makam Ayatollah Khomeini merupakan serangan teror pertama di Iran sejak 2008 lalu. (Foto: TIMA via REUTERS)

Iran diselimuti ketakutan setelah penembakan secara terpisah terjadi di gedung parlemen dan makam Ayatollah Khomeini pada Rabu (7/6). Hingga kini, insiden itu telah memakan setidaknya tujuh korban jiwa.

Kejadian ini menjadi aksi teror pertama di Iran sejak bom bunuh diri meluluhlantakkan mesjid Hosseynieh Seyed al-Shohada di Shiraz pada 12 April 2008 lalu, membunuh setidaknya 14 orang dan melukai lebih dari 200 orang lainnya.

Bom tersebut meledak saat jemaah tengah melangsungkan ibadah salat. Sekitar 12 terduga teroris diamankan akibat insiden ini.

Pemerintah Iran menuding AS dan Rusia bertanggung jawab atas aksi teror tersebut. namun, kelompok monarki yang menyebut diri mereka sebagai Soldiers of the Kingdom Assembly of Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Pada November 2008, tiga pelaku dihukum mati atas keterlibatan mereka dalam bom bunuh diri itu.

Di tahun yang sama, ledakan misterius juga mengguncang konvoi militer di Khavarshahar pada 24 Juli saat hendak meninggalkan gudang amunisi yang dikendalikan pasukan Garda Revolusi.

Menurut laporan yang diterima, konvoi tersebut membawa kiriman peralatan militer bagi Hizbullah di Libanon selatan.

Serangan terbaru di Teheran dimulai ketika tiga orang bersenjata menyerang parlemen dan empat orang lainnya melakukan aksi serupa di makam Khomeini.

Tak hanya menembak, pelaku teror terbaru di Teheran dikabarkan turut menyandera empat orang di dalam gedung parlemen meski hal tersebut belum bisa dikonfirmasi.

Sejauh ini, salah satu pelaku penembakan di parlemen dikabarkan telah dikepung oleh aparat keamanan. Sementara itu, satu pelaku penembakan di makam Khomeini telah tertangkap, tiga lainnya tewas lantaran menelan pil sianida, meledakkan diri, dan bentrok dengan polisi saat pengejaran.

Tak lama setelah peristiwa terjadi, kelompok teroris ISIS mengklaim bertanggung jawab atas kedua serangan itu.

 Dilaporkan Berakhir, Serangan Teror Iran Tewaskan 12 Orang 
Dilaporkan Berakhir, Serangan Teror Iran Tewaskan 12 OrangAparat dilaporkan telah menewaskan seluru pelaku teror penembakan dan bom bunuh diri di Teheran. (Omid Vahabzadeh/TIMA via REUTERS)

Serangan penembakan dan bom bunuh diri di parlemen Iran dan makam Ayatollah Khomeini di Teheran, Rabu pagi, memakan setidaknya 12 korban jiwa, Rabu (7/6).

Kelompok teror ISIS mengklaim bertanggung jawab dan merilis video yang diduga menunjukkan aksi para pelaku di dalam gedung parlemen bersama satu orang, tampak terluka, tergeletak di lantai.

Peristiwa langka ini menjadi serangan pertama yang diklaim oleh kelompok yang mengklaim diri sebagai Islam Sunni itu di dalam wilayah negara Syiah. Iran adalah salah satu kekuatan terbesar dalam perang melawan militan ISIS di Irak dan Suriah.

Para pelaku yang berpakaian seperti perempuan menyergap masuk ke pintu masuk utama gedung parlemen di Teheran pusat, kata Wakil Menteri Dalam Negeri Mohammad Hossein Zolfaghari, menurut laporan kantor berita Tasnim yang dikutip Reuters.

"Salah satu dari mereka ditembak mati dan seorang lainnya meledakkan diri dengan rompi bom bunuh diri," ujarnya.

Sekitar lima jam setelah laporan pertama, kantor berita Iran menyatakan empat orang yang menyerang gedung parlemen sudah tewas dan insiden tersebut telah usai.

Kepala departemen darurat Iran, Pir-Hossein Kolivand, mengatakan setidaknya 12 orang menjadi korban serangan tersebut. Demikian dilaporkan kantor berita IRIB.

"Saya berada di dalam gedung parlemen ketika penembakan terjadi. Semua orang terkejut dan takut. Saya melihat dua orang menembak membabi-buta," kata salah seorang wartawan di lokasi yang enggan disebutkan namanya.

Tak lama setelah serangan tersebut, seorang pelaku bom bunuh diri juga melakukan aksi serupa di dekat makam pendiri negara tersebut, Ayatollah Khomeini, beberapa kilometer ke arah selatan dari kota, kata Zolfaghari.

Pelaku serangan kedua pun ditembak mati, ujarnya.

Sementara itu, Kementerian Intelijen menyatakan telah menangkam "tim teroris" lain yang merencanakan serangan ketiga, meski tidak menjelaskan secara detail.

Serangan itu terjadi kurang dari sebulan setelah Hassan Rouhani kembali terpilih sebagai presiden. Seorang moderat, dia berhasil mengalahkan kandidat yang didukung ulama garis keras dan Korps Garda Revolusi Islam yang bertanggung jawab atas keamanan nasional. (aal)

  CNN  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.