Selasa, 04 Juli 2017

[Dunia] Kapal Perang AS Berlayar di Laut China Selatan

https://img.rt.com/files/2017.03/original/58dbe48cc3618847758b459d.jpgKapal perang milik Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS), USS Stethem dilaporkan kembali melakukan patroli di kawasan Laut China Selatan [RT] ★

K
apal perang milik Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS) dilaporkan kembali melakukan patroli di kawasan Laut China Selatan. Kapal perang AS itu berlayar tidak jauh dari pulau buatan yang tengah dibangun oleh China.

"Kapal perang AS berlayar di dekat sebuah pulau yang disengketakan di Laut Cina Selatan yang diklaim oleh China, Taiwan dan Vietnam dalam sebuah operasi yang dimaksudkan untuk menantang klaim yang dibuat oleh ketiga negara tersebut," kata seorang pejabat Departemen Pertahanan AS.

"USS Stethem, sebuah kapal perusak, berlayar dalam jarak 12 mil laut dari Pulau Triton, bagian dari Kepulauan Paracel di Laut Cina Selatan," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Senin (3/7).

Ini adalah operasi kebebasan navigasi kedua, atau "fonop", yang dilakukan selama masa kepresidenan Donald Trump, setelah sebuah latihan di akhir Mei di mana sebuah kapal perang AS berlayar dalam jarak 12 mil laut dari sebuah pulau buatan yang dibangun oleh China di Laut Cina Selatan.

Kementerian Luar Negeri China sendiri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kapal AS telah membuat tindakan ilegal, dengan masuk perairan China tanpa izin.

"Operasi tersebut merupakan provokasi politik dan militer yang serius. China telah mengirim kapal perang dan jet tempur untuk memperingatkan USS Stethem. China sangat mendesak pihak AS untuk segera menghentikan tindakan provokatif semacam ini yang secara serius melanggar kedaulatan China dan membahayakan keamanan China," kata juru bicara Kemlu China, Lu Kang.

Lu menambahkan China akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan diri.

 Tetap Lanjutkan Patroli di Laut China Selatan 
AS Akan Tetap Lanjutkan Patroli di Laut China SelatanSeorang sumber di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyatakan, pihaknya tidak akan menghentikan patroli di kawasan Laut China Selatan. [Foto/Istimewa]

Seorang sumber di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyatakan, pihaknya tidak akan menghentikan patroli di kawasan Laut China Selatan. Patroli yang dilakukan AS mendapat tentangan keras di China.

"Tindakan AS di Laut China Selatan sesuai dengan hukum internasional dan Washington akan terus berlayar dan beroperasi di manapun hukum internasional mengizinkannya," kata sumber itu, seperti dilansir Sputnik pada Senin (3/7).

"Pasukan AS beroperasi di kawasan Asia Pasifik setiap hari, termasuk di Laut Cina Selatan Semua operasi dilakukan sesuai dengan hukum internasional dan menunjukkan bahwa AS akan terbang, berlayar, dan beroperasi di manapun hukum internasional mengizinkan," sambungnya.

Dia menambahkan AS memiliki program Operasi Kebebasan Navigasi yang komprehensif (FONOP) yang bertujuan untuk menantang klaim maritim yang berlebihan untuk mempertahankan hak, kebebasan dan penggunaan wilayah udara dan laut yang dijamin untuk semua negara.

"Kami melanjutkan FONOP secara reguler, seperti yang telah kami lakukan secara rutin di masa lalu dan akan terus berlanjut di masa depan. Ringkasan operasi ini selalu dilaporkan secara terbuka di Laporan Kebebasan Navigasi tahunan Departemen Pertahanan," tukasnya. (esn)

  Sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.