Senin, 10 Juli 2017

OTO Melara MARLIN

 Senjata Utama Kapal Patroli TNI AL 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdaXZDiAtWkjRQIoTQ86Te9-SQStygeI-ZJHXyhINXQKMsLADCiHSJz_LNuLVyqmUxx3boisZ7-f2CiC1vNB0mgFpXMc-FaPAJoddVmjclPZQ8XTCnRq6e6l60amiEPTnRW-bWdZtHXgM/s400/MARLIN-8.jpgOTO Melara MARLIN (Modular Advanced Remotely Controlled Lightweight Naval Weapon Station), sistem senjata kaliber 30mm [ARC]

A
da yang istimewa dalam acara peresmian KRI Kurau pada Kamis (06/07) pagi. Di haluan kapal bertengger sebuah sistem senjata kaliber 30mm. TNI AL rupanya memilih sistem senjata canggih buatan Leonardo, induk dari perusahaan OTO Melara untuk mempersenjatai kapal-kapal patrolinya. Pilihan tersebut menandakan keseriusan TNI AL untuk memilih senjata terbaik bagi alutsista yang dimilikinya.

Sistem senjata tersebut bernama MARLIN (Modular Advanced Remotely Controlled Lightweight Naval Weapon Station). Sistem ini mengintegrasikan komponen kubah, sistem elektro optik sebagai sarana bidik, kanon tembak cepat, dan bahkan rudal anti pesawat.

Disebut modular karena pembeli bebas memilih kombinasi senjata terpasang. Mau kanon 25mm atau 30mm, bisa. Mau pakai rudal seperti MBDA Mistral? Bisa-bisa saja, semua tergantung kepada dana dan kemauan pembeli. TNI AL sendiri memilih kanon 30mm sebagai opsi senjata utama di kapal patrolinya.

Sejatinya, sistem MARLIN sendiri bisa dikendalikan menggunakan sistem manual atau otomatis. Jika manual, maka awak kapal yang bertugas sebagai juru tembak akan mengendalikan sistem kendali penembakan optik jenis Medusa MK4/B EO FCS. Sistem ini bisa menjejak sasaran di permukaan dan udara lalu memberikan solusi penembakan yang akurat.

Juru tembak mengendalikan MARLIN menggunakan joystick sambal melihat pada layar tampilan yang bisa diubah-ubah antara tampilan siang normal atau tampilan thermal. Penentuan jarak ke sasaran dilakukan secara otomatis berkat bantuan laser rangefinder. Perputaran servo yang cepat membuat kubah ini bisa mengikuti sasaran udara yang bergerak cepat.

Kemungkinan penggunaan MARLIN lainnya adalah menghadapi kapal-kapal yang menggunakan taktik keroyokan (swarm boat) yang datang dari segala arah. Bobot dari sistem MARLIN NWS sendiri hanya ada di kisaran 1,2 ton dan tanpa perlu menyediakan ruang di bawah dek, sehingga mengurangi kebutuhan untuk melakukan redesain pada kapal.

  ★ ARC  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.