Rabu, 02 Agustus 2017

Tank Buatan Indonesia-Turki Bakal Ikut Parade HUT TNI

MMWT produk kerjasama FNSS-Pindad [FNSS] ★

D
irektur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan, prototipe tank medium buatan bersama Indonesia-Turki akan diperlihatkan saat Parade Hari Ulang Tahun TNI 5 Oktober 2017 nanti. “Kita membuat 2 prototipe, satu sudah selesai di Turki dan akan dibawa ke Indonesia untuk ikut Parade 5 Oktober,” kata Abraham di Bandung, 31 Juli 2017.

Abraham mengatakan, tank yang dikembangkan bersama FNSS, produsen alutsista Turki itu selanjutnya akan menjalani uji senjata di Indonesia. “Lalu akan melakukan ‘blasting-test’ di Indonesia,” kata dia.

Menurut Abraham, “blasting-test” itu untuk menguji kehandalan meriam kaliber 105 milimeter yang menjadi senjata utama tank tersebut. “Hasil ‘blasting-test’ kita akan koreksi hingga final. Nanti yang kita bangundi Pindad itu betul-betuls uda ‘first-article’, bukan prototipe,” kata dia.

Abraham mengatakan, dalam kerjasama bersama FNSS itu, rencananya akan dibuat 2 prototipe. “Untuk pengembangan itu masing-masing Rp 150 miliar. Bukan dari Pindad tapi dari Kementerian Pertahanan,” kata dia.

Satu prototipe yang sudah rampung sempat dipamerkan di Turki masih memerlukan melewati serangkaian proses uji coba, termasuk uji senjata. Rencananya tank medium buatan bersama Pindad-FNSS itu akan dilengkapi meriam utama 105 milimeter dan 2 senjata tambahan kaliber 7.62 milimeter dan 12,7 milimeter. “Prototipe yang akan ktia bangun di Indonesia itu sudah lengkap,” kata dia.

Kelas tank medium itu dirancang berada di bawah main batlle tank Leopard, yang dimiliki Indonesia. “Bisa dikatakan kelasnya di bawah Leopard, tapi manuvernya lebih bagus. Kemudian yang jadi patokan kita menggunakan (meriam) kaliber 105 milimeter. Ini sangat cocok untuk infanteri, kavaleri juga,” kata Abraham.

Abraham mengatakan, pengembangan tank itu menggunakan pendanaan bersama Indonesia-Turki. “Karena kita kerjasama pendanaan bareng-bareng, keduanya punya kepentingan. Bahwa penetapan masin dari mereka, tapi tentu diskusi dengan kita. Memang ada beberapa permintaan user yang belum kita akomodir karena masih pengembangan bersama,” kata dia.

Konten lokal tank buatan Pindad-FNSS itu ditargetkan menembus 40 persen. “Mesinnya masih Cartepilar. Kita harus akui mesin total beli dari sana. Tapi kalau bicara disain, dan part lain yang berupa suporting, sudah dari kita semua,” kata Abraham.

Abraham mengaku, pemerintah sudah membahas recana pembelian tank tersebut. “Sudah ada pembahasan waktu itu,TNI akan mengganti, akan membentuk satuan mana, dan akan mengganti tank yang mana. Sudah ada pembicaraan,” kata dia. Sedikitnya, TNI akan memesan 20 unit tank tersebut.

Soal harga, Abraham mengaku masih belum tahu. “Paling tidak (harganya) di bawah Leopard. Mungkin setara dengan Pandur buatan Chech, atau tank milik Korea yang terbaru,” kata dia.

  Tempo  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.