LPD produksi PT PAL hasil ToT dari Korea Selatan [trend Indonesia] ☆
Pengalaman John Aristianto Prasetio di bidang ekonomi menjadi pertimbangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menugaskan pria kelahiran Semarang ini memimpin Kedutaan Besar RI di Seoul, Korea Selatan. Menjelang pulang kampung pada akhir Januari ini, alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang pernah mengenyam pendidikan di Harvard dan Stanford University itu menuturkan lika-liku dan peluang kerja sama RI-Korea Selatan.
Bagi Minister Counselor M. Aji Surya, Koordinator Konsuler dan Perlindungan WNI, KBRI Seoul, jiwa pengusaha yang berorientasi pada hasil kerap menjadi dasar pemikiran atasannya dalam mengambil keputusan. Istilahnya, semua harus result oriented. Berikut ini wawancara Tempo dengan Prasetio soal kerja sama Indonesia-Korea Selatan yang dikirim lewat surat elektronik, Rabu lalu. Petikannya.
Apa saja potensi Korea Selatan bagi Indonesia?
Kebanyakan orang Indonesia pasti kenal produk elektronik seperti telepon pintar, dan TV dari Korsel dengan merek Samsung atau LG. Kalau dulu Korsel hanya mengekspor kimchi dan ginseng, sekarang mereka punya pabrik pembuat kapal terbesar di dunia, Korsel juga negara pengekspor utama layar LCD, keping memori DRAM, dan selama beberapa tahun ini Korsel memperoleh peringkat pertama untuk e-government dan kecepatan internet.
Jangan lupa juga bahwa Korsel merupakan negara dengan ekonomi terbesar ke-12 di dunia, dengan GDP dikisaran US$ 1,4- 1,5 triliun. Kapitalisasi pasar modal di Korsel berada di kisaran US$ 1,2 triliun dan nilai perdagangan internasional Korsel juga berkisar pada US $ 1 triliun. Peluang peningkatan kerjasama RI-ROK (Republic of Korea, nama resmi Korea Selatan, Red.) di bidang perdagangan, pasar modal dan investasi amatlah besar. Banyak potensi yang masih dapat digali.
Kelemahan utama perekonomian Korea adalah kurangnya tenaga kerja untuk pabrik, dan karenanya Korea menandatangani kontrak penyediaan blue collar workers (pekerja kerah biru alias buruh, Red.) dengan 15 negara termasuk Indonesia. Saat ini TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di Korsel berjumlah sekitar 38.000 orang, dan mereka menyumbang devisa per tahunnya cukup lumayan sekitar US$ 7 juta.
Bagaimana dengan investasi Korea di Indonesia?
Di Indonesia ada lebih dari dua ribu perusahaan joint venture (patungan) Korsel. Dari yang besar seperti POSCO JV dengan Krakatau Steel, pabrik ban Hankook, sampai industri padat karya seperti tekstil dan sepatu, atau industri kreatif seperti bioskop dan produksi film. Secara total, Korsel menduduki posisi keempat sebagai investor terbesar dalam hal realisasi Penanaman Modal Asing (PMA). Investasi Korsel di Indonesia selama 5 tahun berturut-turut dari 2010 mencapai US$ 8,04 miliar. Total komitmen investasi Korsel di Indonesia pada 2016 juga naik cukup substansial.
Investasi tersebut tentunya menyerap cukup banyak tenaga kerja. Belakangan ini bank besar Korsel juga masuk ke Indonesia. Selain itu, perusahaan Korsel di sektor energi, infrastruktur, telekomunikasi mencari peluang bisnis di Indonesia dengan prinsip saling menguntungkan.
Sejauh mana lesunya perekonomian dunia berdampak pada perdagangan bilateral?
Hehehehe ada dampaknya lah. Total perdagangan RI-ROK sampai November 2016 turun sekitar 12 persen. Tapi Indonesia tetap surplus sekitar US$ 1.4 miliar. Ekspor kita ke Korsel mencapai US$ 7.5 miliar dan impor sekitar US$ 6,1 miliar.
Bagaimana potensi pasar Korea Selatan bagi produk-produk Indonesia?
Korsel setiap tahun mengimpor berbagai produk dari seluruh dunia dengan nilai sekitar US$ 500 miliar. Sangat besar. Namun baru sedikit yang dimanfaatkan Indonesia. Misalnya, nilai impor kopi tahun lalu mencapai sekitar US$ 550 juta, dan porsi Indonesia hanya sekitar US$ 10 juta.
Nilai impor produk perikanan oleh Korea mencapai US$ 3 miliar, dan porsi Indonesia hanya sekitar US$ 50 juta. Di sektor tekstil dan produk tekstil Korea mengimpor cukup besar dari Indonesia kurang lebih US$ 700 juta tahun lalu. Namun hal ini lantaran Indonesia merupakan bagian dari mata rantai produksi perusahaan Korea di sektor tekstil.
Saat ini Indonesia menjadi pemasok batu bara top three di Korsel, setelah Australia dan Rusia. Di Korsel ada proyek pembangkit listrik dengan pelet kayu dan pump kernel shell sebagai sumber energi yang 100 persen di impor dari Indonesia. Atase Perdagangan di Seoul punya daftar produk yang diimpor Korea dan yang bisa dipasok oleh Indonesia. Potensinya luar biasa, namun ada tantangan seperti struktur harga, waktu pengiriman, dan sebagainya.
Apa saja hasil kunjungan Presiden Joko Widodo Mei lalu?
Kunjungan Pak Jokowi di Korsel sukses besar. Gara-gara kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi 15-18 Mei yang lalu itu, di Korsel beberapa akademisi, jurnalis, dan pengusaha membentuk JoSaMo, yang artinya Jokowi Fans Club yang beranggotakan sekitar 100 orang Korea.
Di sektor infrastruktur saat kunjungan Pak Jokowi, pihak Korsel membuat komitmen investasi senilai US$ 6.7 miliar, yang mencakup pembangunan Light Rail Transport di Jakarta, konstruksi pipa gas di Bali dan Palembang, serta proyek pembangkit listrik.
Berkat kunjungan Presiden Jokowi, Korsel juga sepakat untuk menjadi mitra akselerasi industrialisasi dan pengembangan industri kreatif Indonesia. Makanya, kedua negara menandatangani MoU on Cooperation in the Creative Industries Fields yang diantaranya menyepakati kerjasama bidang film, fashion, digital contents, dan broadcasting, termasuk pendirian Korea Creative Content Agency (KOCCA) Office di Jakarta.
Dua minggu setelah kunjungan Presiden, Bapak Menteri Pariwisata melakukan follow up antara lain untuk merealisasi komitmen Korsel untuk investasi di sektor infrastruktur untuk pariwisata. Pada bulan November, MenPanRB juga datang ke Korsel untuk mengoperasionalkan komitmen kerja sama di bidang e-government.
Bagaimana kerja sama transfer teknologi dari Korea Selatan?
Ini maha penting. Kerjasama Indonesia dengan Korsel tidak hanya sekedar dagang atau investasi saja, tapi ada faktor lain yaitu kerjasama terkait transfer of technology (ToT). Kan saat ini Indonesia sedang kerjasama pembuatan kapal selam dan pesawat tempur dengan Korsel.
Dari tiga pesanan kapal selam, dua sudah selesai diproduksi di Korsel, dimana beberapa perwira dan staff Indonesia ikut berpartisipasi. Yang ketiga nantinya sebagian proses akan dilaksanakan di Indonesia oleh PT. PAL.
Untuk pesawat tempur, Indonesia melalui PT. Dirgantara Indonesia ikut berpartisipasi membuat pesawat tempur yang masuk kategori next generation jet fighter.
Tidak semua negara loh mau kerjasama terkait ToT. Apalagi ini tekait teknologi canggih. Saya kira faktor ini perlu menjadi perhatian kita bersama untuk mewujudkan kemandirian Indonesia di bidang industri pertahanan masa depan.
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II [Bisnis] ☆
Danlanud Sri Mulyono Herlambang Palembang, Letkol (PNB) Ronald Siregar, mengatakan akan memaksimalkan fungsi pangkalan udara di kota tersebut guna menunjang sejumlah kegiatan nasional dan internasional di Sumatera Selatan.
“Kami telah memetakan wilayah Lanud yang merupakan bandara lama (Sultan Mahmud Badaruddin II). Dimana landasan lama tersebut memungkinkan untuk dibangun fasilitas penunjang, seperti terminal haji dan terminal kargo untuk even Moto GP termasuk Asian Games 2018,” kata Ronald Siregar saat diskusi bersama awak media di Pangkalan Udara Sri Mulyono Herlambang (SMH), di Palembang, Jumat.
Ia mengatakan, pihaknya juga tengah merencanakan mendirikan museum penerbangan di Pangkalan Udara SMH sebagai tujuan objek wisata edukasi bagi masyarakat Sumatera Selatan khusunya Kota Palembang, mengingat pangkalan tersebut termasuk yang tertua di Sumatera.
Upaya memaksimalkan landasan udara tidak lepas dari naiknya dari tipe C Pangkalan Udara SMH ke tipe B dan akan berupaya menjadi pangkalan udara penyangga tipe A, kata Siregar.
Menurut dia, rencana tersebut sudah diajukan ke Pemprov Sumatera Selatan dan saat ini pihaknya tengah menyiapkan hal-hal diperlukan untuk realisasi rencana itu seperti pembebasan lahan milik TNI AU yang di tempati warga.
Selain itu, pangkalan udara bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum setempat merencanakan pembangunan taman kota dan kolam retensi sebelah asrama haji lama, karena lokasi tersebut masih milik TNI AU.
Ia menjelaskan, aset tanah milik negara dikuasakan kepada TNI AU seluas 720 Hektare (Ha) dan sebagian dari luas tersebut telah didiami sebanyak 11.300 kepala keluarga (KK), bahkan ada yang telah disertifikatkan, termasuk di sekitar simpang bandara.
“Masyarakat bermukim di wilayah TNI AU pada 1949 ketika Belanda menyerahkan pangkalan ke pihak militer Indonesia. Satu tahun setelah itu dilakukan pengukuran wilayah inventaris aset negara yang dikuasakan TNI AU, namun selama rentang waktu 1950-an sampai hari ini banyak warga tinggal di tanah kosong milik TNI AU karena adanya permainan oknum,” jelas dia.
Ia menambahkan, 11.300 KK tersebut merasa tanah yang ditempati adalah milik orang tua mereka, padahal sebenarnya bukan.
Oleh karena itu saat ini TNI AU tengah fokus membebaskan wilayah-wilayah yang masih dalam wewenang pangkalan udara, termasuk landasan pesawat Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
Bureau Veritas Classification (BV-Class) had recently appointed as Classification Society for Design Review, Building Supervision (Inspection, Test and Trial) and Issuance of Classification Certificate for a New Building Project of an Oil Tanker with Replenishment At Sea (RAS) System.
This Oil Tanker will be Constructed by PT. Batamec Shipyard in Batam-Indonesia for the Indonesian NAVY (TNI-AL).
Having 122m LOA with 5500m3 Cargo Oil Capacity, this tanker will have similar function as its precursor Ship "KRI Tarakan 905" as Auxiliary Support Vessel to refuel Indonesian NAVY Fleet while in operation at sea.
Replenishment At Sea (RAS) System will allow this Ship to refuel other ships having Fuel Oil reception facility while the ship is in sail away mode, and not required to be stopped and stationed as usual bunker process. This capability will optimize the NAVY Ship operation, where time and speed of a Warship is very essential matter for tactical and precarious combat situation.
☆ Bureau Veritas
China-Rusia Tingkatkan PertahananTHAAD [lockheedmartin] ○
China dan Rusia sepakat meningkatkan pertahanan bersama sebagai tanggapan atas rencana Amerika Serikat menempatkan sistem pertahanan anti-rudal Terminal High Altitude Area Defence (THAAD) di Korea Selatan.
"Langkah 'penanggulangan' ini bertujuan menjaga kepentingan Beijing dan Moskow serta keseimbangan strategis di kawasan," demikian bunyi pemberitaan kantor berita pemerintah China, Xinhua, seperti dilansir Reuters, Jumat (13/1).
Xinhua tidak menjabarkan lebih lanjut langkah yang akan ditingkatkan.
Pengerahan THAAD sebenarnya direncanakan oleh Korsel dan AS untuk membendung ancaman rudal Korea Utara. Namun, China dan Rusia khawatir THAAD juga dapat berpengaruh terhadap keamanan mereka.
China dan Rusia khawatir, penempatan THAAD ini justru dapat membuat Korut kian berang. Lebih jauh, China juga khawatir karena radar THAAD diduga dapat menjangkau negaranya.
"China dan Rusia mendesak AS mengatasi masalah keamanan mereka dan berhenti menempatkan THAAD di Semenanjung Korea," tulis Xinhua, mengutip sebuah pernyataan resmi pemerintah China.
Untuk menanggapi rencana pengerahan THAAD ini, Rusia dan China sebelumnya telah menggelar latihan militer gabungan anti-rudal pada Mei lalu. Mereka direncanakan akan menggelar latihan gabungan lagi pada tahun ini.
Rencana pengerahan THAAD ini juga dikritik oleh warga setempat. Upaya pertama pengerahan THAAD ini pun ditolak oleh warga. Kini, AS dan Korsel kembali merencanakan pengerahan THAAD dengan lokasi di lapangan golf. (has)
AS Kerahkan Radar yang Dapat Pantau Uji Coba Rudal Korut
Ilustrasi radar SBX. (Daniel Barker/U.S. Navy/Handout via Reuters)
Amerika Serikat mengerahkan radar laut militer berteknologi tinggi Hawaii yang dapat memantau uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Korea Utara. Radar itu sudah bergerak dari Hawaii pada awal pekan ini.
Seorang pejabat Kementerian Pertahanan AS yang tidak ingin dikutip namanya mengatakan, radar X-band (SBX) itu diperkirakan akan tiba di lokasi tujuannya yang berjarak sekitar 3.218 kilometer dari Hawaii, pada akhir bulan ini.
Radar ini dikabarkan mampu melacak keberadaan rudal balistik antarbenua (ICBM). Alat ini juga mampu membedakan mana rudal yang berpotensi mengancam keamanan dan mana yang tidak.
Namun, juru bicara Pentagon enggan menjabarkan lebih lanjut tujuan utama dari pengerahan radar ini.
“Pengerahan SBX saat ini tidak didasarkan karena adanya ancaman kredibel, namun kami tidak bisa mendiskusikan lebih spesifik [tujuan pengerahan radar ini] selama misi ini berlangsung,” tutur juru bicara Pentagon, Gary Ross seperti dikutip Reuters, Kamis (12/1).
Pengerahan radar ini dilakukan di tengah ketegangan antara kedua negara setelah pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong Un, mengatakan bahwa ia dapat segera menguji coba ICBM.
Kim juga mengklaim akan menyerang AS jika negara itu tidak menarik pasukannya dari Korsel dan menghentikan latihan bersama sejumlah negara tetangga yang mengancam Pyongyang.
Menanggapi ancaman korut ini, Menhan AS, Ash Carter, menegaskan bahwa Washington tidak akan mengintersepsi ICBM milik Korut tersebut jika memang akan diluncurkan.
Ash lebih memilih strategi untuk memantau uji coba ICBM Pyongyang alih-alih menggagalkannya. Menurutnya, dengan memantau uji coba ICBM, AS dapat mengumpulkan data intelijen mengenai rudal balistik tersebut.
"Jika rudal itu mengancam, akan kami cegat. Jika tidak mengancam, kami tidak perlu melakukannya," tuturnya. (has)
Media China Tantang Amerika Berperang untuk LCS
Editorial majalah pemerintah China menyebut AS perlu berperang skala besar dengan negaranya sebelum bisa memblokir akses Beijing ke Laut China Selatan. (Reuters/Tyrone Siu)
Sebuah tabloid berpengaruh di China, Global Times, menyebut Amerika Serikat harus berperang terlebih dahulu dengan China untuk bisa memblokir akses Beijing ke wilayah sengketa Laut China Selatan.
Komentar ini muncul usai calon Menteri Luar Negeri di era kepemimpinan Donald Trump, Rex Tillerson, menyebut China tak seharusnya diberikan akses masuk ke perairan itu. Diberitakan Reuters, Jumat (13/1), tabloid itu mengatakan AS perlu mengerahkan teknologi nuklirnya untuk bisa mencegah China memasuki sejumlah pulau dan wilayah tersebut.
"Tillerson sebaiknya mengandalkan strategi nuklirnya jika dia ingin memaksa 'negara dengan kekuatan nuklir besar' [China] menarik diri dari wilayah teritorialnya sendiri," kutip koran itu.
Majalah itu juga mempertanyakan dasar hukum upaya pemblokiran akses China ke LCS oleh AS. Media itu mempertanyakan apakah upaya pemblokiran akses ke LCS ini juga berlaku bagi negara bersengketa lainnya seperti Vietnam dan Filipina.
Selama ini, China mengklaim hampir 90 persen wilayah Laut China Selatan yang memiliki nilai perdagangan mencapai US$ 5 triliun per tahun, atau sepertiga dari total perdagangan global. Klaim sepihak Beijing ini memicu konflik sengketa antara China dan sejumlah negara di Asia Tenggara seperti Brunei, Malaysia, Vietnam, Filipina, bahkan Taiwan.
Washington sebelumnya telah meminta Beijing menghormati putusan keputusan Pengadilan Arbitrase Permanen (PCA) atas tuntutan Filipina mengenai sengketa LCS.
Salah satu hasil keputusan itu menyebutkan bahwa pengadilan menolak klaim China atas hak ekonomi di wilayah yang selama ini ditandai dengan sembilan garis putus-putus atau nine-dash line.
Sementara itu, demi menegakan kebebasan bernavigasi di perairan LCS, AS kerap mengerahkan sejumlah pesawat dan kapal militer untuk berpatroli di perairan yang dianggap Washington sebagai "perairan internasional." Langkah AS ini jelas memperkeruh hubungan kedua negara, khususnya dalam sengketa itu.
Mengenai pencalonan Tillerson, editorial Global Times menganggap mantan pimpinan perusahaan Exxon Mobil sebagai kandidat terlemah di kabinet Trump. Editorial menilai Tillerson memiliki potensi paling besar untuk ditolak oleh Kongres AS, meskipun tak merinci kritikannya tersebut.
"[Pernyataan Tillerson] diduga hanya sebagai bahan penjilat senator guna memperbesar peluangnya untuk dipilih dengan menunjukan sikap keras terhadap China," kritik tabloid itu.
Global Times merupakan tabloid kenamaan di China, terkenal dengan kritikan pedasnya pada pihak yang bersebrangan dengan pemerintahan Xi Jinping. Namun, pernyataan yang dipublikasikan tabloid yang diterbitkan partai berkuasa di China ini tidaklah serta-merta menggambarkan kebijakan negara itu secara menyeluruh. (aal)
♞ Antisipasi Ulah China[defense.blog] ☆
Demi mempersiapkan diri menghadapi konflik perbatasan dengan China, militer Myanmar telah membeli sebanyak 1000 kendaraan angkut personel bersenjata (APC) dari Ukraina. Proses pengiriman 1000 APC BTR-3 U itu terus berlangsung hingga tahun 2017 ini. Kehadiran APC dalam jumlah besar ini selain digunakan untuk memperkuat pertahanan di perbatasan juga disinyalir akan berakibat negatif bagi penduduk minoritas Myanmar, Rohingya yang selama ini mendapat perlakuan buruk.
Sebagai kendaraan angkut personel lapis baja, BTR-3U merupakan pengembangan dari BTR-80 buatan Rusia. Persenjataan yang dimiliki BTR-3U antara lain kanon kaliber 30mm, senapan mesin kaliber 7.62 mm, peluncur granat otomatis kaliber 30 mm, rudal antitank, dan lapisan baja yang membungkus bodi BTR-3U bisa menahan gempuran peluru meriam.
Untuk mengoperasikan BTR-3U dibutuhkan tiga ora kru, yakni sopir, opeartor senjata, dan komandan. Personel pasukan bersenjata lengkap yang bisa diangkut sebanyak enam orang dan para pasukan ini bisa melancarkan serangan dari BTR-3U melalui lubang-lubang tembak yang sudah tersedia.
Para pasukan bisa masuk dan keluar dari BTR-3U melalui pintu samping dan dari atap. Dengan mesin buatan Jerman Deutz BF6M1015 berkekuatan 326 daya kuda, mesin BTR-3U baru diservis setelah dioperasikan hingga 60.000 km. Selain bisa dioperasikan di medan-medan berat daratan, BTR-3U juga bisa dioperasikan di lautan karena memiliki kemampuan amfibi.
Karena besarnya pesanan, Myanmar mendapatkan lisensi untuk memproduksi BTR-3U dari Ukraina, sehingga semua unit pesanannya ke depan akan diproduksi dan dirakit di Myanmar.
Author: Agustinus Winardi
Ledakan dan kebakaran mengguncang pangkalan udara militer Suriah di Mazzeh setelah dihujani rudal oleh jet tempur Israel, Jumat (13/1/2017) pagi. [Twitter@alialimadadi110] ☆
Pangkalan udara militer Suriah di Mazzeh, dekat Damaskus, dihujani rudal oleh pesawat jet tempur Suriah, pada Jumat dini hari. Serangkaian ledakan besar mengguncang pangkalan militer rezim Presiden Bashar al-Assad itu.
Sementara ini, belum ada laporan korban cedera. Namun, sejumlah ambulans dikerahkan ke lokasi kejadian. Dampak kerusakan akibat serangan rudal Israel juga belum dilaporkan otoritas Suriah.
Sebuah video dari aksi serangan Israel yang diunggah online menunjukkan adanya sejumlah kebakaran besar di sekitar pangkalan militer Mazzeh. Sirene juga terdengar meraung-raung.
Kantor berita negara Suriah, SANA, melaporkan beberapa ambulans sudah bergegas tak lama setelah ledakan besar terjadi beberapa kali di pangkalan militer Mazzeh.
Pasukan Pertahanan Israel atau IDF tidak mengomentari laporan perihal aksi militernya di Suriah. Belum jelas penyebab Israel menyerang pangkalan militer Suriah.
Serangan militer Israel terhadap basis militer Suriah ini merupakan yang pertama kali dalam satu bulan terakhir. Serangan Israel sebelumnya terjadi awal Desember 2016 lalu.
”Pada pukul 03.00, musuh Israel menembakkan beberapa rudal dari wilayah yang diduduki,” tulis kantor berita SANA mengatakan, mengutip sumber militer Suriah, Jumat (13/1/2017). Laporan itu mengatakan rudal-rudal Israel menyebabkan kebakaran besar namun tidak ada luka atau pun korban tewas.
Masih menurut laporan SANA, rudal-rudal Israel ditembakkan dari posisi barat Tal Abu Nada, sebuah wilayah di Dataran Tinggi Golan yang oleh Israel dinamai Gunung Avital.
“Serangan rudal terhadap pangkalan udara Mazzeh bagian dari upaya putus asa oleh musuh Israel untuk mendukung kelompok-kelompok teroris dan meningkatkan moral mereka yang rendah,” kata seorang sumber militer Suriah.
Suriah Ancam Balas Israel
Ledakan dan kebakaran mengguncang pangkalan udara militer Suriah di Mazzeh setelah dihujani rudal oleh jet tempur Israel, Jumat (13/1/2017) pagi. [YouTube/Beyazit Postasi]
Militer Suriah mengeluarkan peringatan kepada Israel bahwa mereka akan membalas serangan rudal terhadap pangkalan militer Mazzeh, dekat Damaskus, Jumat dini hari. Pangakalan Mazzeh atau Almazza yang diserang Israel hanya berjarak 5 km dari Istana Kepresidenan, kediaman resmi Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Militer Israel tidak mengungkap alasan pesawat-pesawat jet tempurnya meluncurkan serangan rudal terhadap pangkalan militer Suriah. Militer Israel juga menolak mengomentari laporan perihal operasi militernya itu.
“Tentara Arab Suriah telah memperingatkan bahwa akan ada dampak bagi Israel atas serangan yang menghantam pangkalan militer,” bunyi siaran televisi pemerintah Suriah mengutip seorang juru bicara komando tentara Suriah, Jumat (13/1/2017).
Militer Suriah menuduh serangan rudal dari jet-jet tempur Israel itu sebagai dukungan untuk kelompok teroris yang berulah di Suriah. Tuduhan senada juga disuarakan kantor berita negara Suriah, SANA.
”Pada pukul 03.00, musuh Israel menembakkan beberapa rudal dari wilayah yang diduduki,” tulis kantor berita SANA mengatakan, mengutip sumber militer Suriah. Wilayah yang diduduki Israel yang dimaksud adalah Dataran Tinggi Golan, yang selama ini jadi sengketa Israel dan Suriah.
Hingga kini belum ada laporan korban luka maupun korban jiwa akibat serangan rudal Israel tersebut. Dampak kerusakan juga belum dilaporkan, meski sejumlah video dari rekaman serangan militer Israel itu menunjukkan ledakan beberapa kali dan kebakaran besar di pangkalan militer Mazzeh.
Laporan lain dari kubu oposisi Suriah mengatakan serangan yang diluncurkan Israel menggunakan roket.
”Sejumlah roket menyerang bandara militer Mazzeh, di (dekat) Damaskus beberapa menit yang lalu,” tulis Hadi al-Bahra, mantan presiden Koalisi Nasional Revolusi dan Pasukan Oposisi Suriah, di Twitter.
Sebelum serangan Israel ini, pada hari Kamis, sedikitnya sembilan orang tewas dan beberapa lainnya terluka akibat serangan bom bunuh diri di lingkungan Kafr Sousa di Damaskus. Menurut media pemerintah Suriah, teroris meledakkan sebuah sabuk peledak di dekat klub olahraga al-Muhafaza. (mas)
Yonarhanud 2 Marinir Segenap Prajurit Raksa Buana Sakti Batalyon Artileri Pertahanan Udara-2 Marinir (Yonarhanud-2 Mar) melaksanakan Latihan Perseorangan Kesenjataan (LPK) Triwulan I, Meriam AA 35 MM TWIN GUN dan RADAR AF 902 FCS, bertempat di lapangan Trisula Menart-2 Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (13/01/2017).
Kegiatan LPK ini dipimpin oleh Perwira Seksi Operasi (Pasiops) Yonarhanud-2 Mar Kapten Marinir Rohmad yang mewakili Komandan Batalyon Arhanud-2 Mar Mayor Marinir Sabprowanto.
Adapun maksud dan tujuan diselenggarakannya latihan ini adalah untuk melatih ketangkasan dan kecekatan prajurit dalam mengoperasikan semua sistem dan rangkaian penggerak senjata serta alat-alat pendukung lainnya agar dapat diaplikasikan ke medan tugas yang sebenarnya.
Dalam latihan tersebut para prajurit mendapatkan materi pengoperasian Meriam AA 35 MM TWIN GUN dan RADAR AF 902 FCS dari system manual ke system semi Otomatis.
Meriam AA 35 MM TWIN GUN dan RADAR AF 902 FCS buatan Cina tersebut merupakan senjata baru yang dimiliki Korps Marinir untuk memperkuat jajaran Batalyon Pertahahan Udara Marinir.
Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Kontingen Garuda Garuda XX-M/Monusco (Mission de L’Organisation des Nations Unies pour La Stabilisation en Republique Democratique du Congo) atau Indonesian Engineering Company (IEC), baru saja melaksanakan Upacara Medal Parade, yang merupakan upacara penyematan Medali UN kepada Kontingen negara yang melaksanakan misi di Republik Demokratik Kongo.
Demikian rilis yang diterima redaksi, Jumat (13/1/2017) pagi. Selanjutnya, disampaikan bahwa rangkaian Upacara dan acara berjalan sukses, Kontingen Garuda Indonesia mendapat apresiasi yang luar biasa dari pemerintah lokal Kongo, Leter Appreciation dari Force Commander, dan Force Engineering Monusco, serta pujian dari Komandan Brigade Ituri yang menjadi Chif Guest dalam pelaksanaan acara Medal Parade tersebut.
Dengan selesainya upacara penyematan Medali UN menandakan bahwa misi Kontingen Garuda XX-M/Monusco sudah di penghujung waktunya. Rangkaian serah acara serah terima kepada Kontingen pengganti sudah dipersiapkan dari bagian administrasi, operasional, sampai teknis pekerjaan.
Dansatgas Kontingen Garuda XX-M/Monusco Letkol Czi Sriyanto disela-sela acara, Rabu (11/1/2017) menginstruksikan kepada seluruh Perwiranya agar menyiapkan segala sesuatu yang harus diserahterimakan kepada Kontingen pengganti yaitu Satgas Garuda XX-N/Monusco.
Lebih lanjut Letkol Czi Sriyanto mengatakan, ada 3 TOB (Tactical Operational Base) dan Dungu COB (Company Operational Base) yang akan melaksanakan serah terima. “Hal ini perlu direncanakan secara matang karena sistem di UN adalah sistem online dan transparan. Kesalahan dalam administrasi maupun operasional dapat berpengaruh terhadap kredibilitas dan kinerja di lapangan, sehingga akan mengganggu tugas yang diemban oleh Kontingen Indonesia,” katanya.
Pergeseran pasukan akan dilaksanakan pada tanggal 23 Januari mendatang. Beberapa masyarakat lokal dan UN Staff sudah mulai bertanya-tanya “Kapan kalian akan meninggalkan kami?”. Disisi lain, di dalam tubuh Satgas Kontingen Garuda XX-M/Monusco juga anggotanya berasal dari satuan-satuan yang berbeda dari seluruh Indonesia, dengan Main Body / kontribusi pasukan terbanyak dari Yonzipur 8/SMG Makassar.
Kebersamaan selama 1 tahun akan menjadi kenangan tersendiri yang ditandai oleh Medali UN. Ada satu sisi bahagia akan kembali ke tanah air dan juga perasaan kehilangan moment-moment berharga di daerah misi, karena disetiap pertemuan pasti ada perpisahan.
Bumi Nusantara Camp adalah camp militer Indonesia yang juga disebut Home of Engineer di Dungu. Kontingen Garuda Indonesia di Dungu baru saja melaksanakan acara Medal parade yang merupakan acara penyerahan medali penghargaan UN kepada seluruh anggota Satgas Kontingen Garuda XX-M/Monusco.
Yang paling menarik dari acara ini adalah pertunjukan dua lagu Indonesia yang dibawakan oleh 11 orang Kongolaish masyarakat asli Kongo dengan menyanyikan lagu Angin Mamiri dan lagu Indonesia Pusaka.
Lagu Angin Mamiri dengan bahasa Makassar yang terbata-bata, mereka membawa lagu tersebut dengan irama Jazz. Sungguh pemandangan unik dan sangat jarang melihat orang Kongo menyanyikan lagu Angin Mamiri yang bagi kita sebagai orang Indonesia pun tidak begitu menghafal liriknya.
Endang Thamrin yang akrabnya dipanggil Mba Enoini sampai meneteskan air mata saat mendengar nyanyian ini. Wanita asli Makassar ini bekerja sebagai salah satu Staf UN di Entebbe, Uganda. Mendengar nyanyian para Kongolaish ini, mengingatkannya terhadap kampung halamannya Makassar.
Di akhir acara, para Kongolaish menyanyikan lagu Indonesia Pusaka, secara spontan seluruh anggota Kontingen Garuda XX-M/Monusco ikut menyanyikannya. Suasana emosional menjadi sangat kental dan terasa oleh para tamu undangan. Keadaan rindu kampung halaman Indonesia dan pengabdian di daerah misi selama 1 tahun menjadi sangat jelas, sehingga membuat suasana sangat menyentuh.
Komandan Brigade Ituri Brigade Brigadir Jendral Kazi Mohammad Kaiser Hosain, Ndu, Psc, saat meninggalkan Camp Indonesia menanyakan kepada Dansatgas arti dari lagu tersebut. Dansatgas Letkol Czi Sriyanto M.I.R, M.A, Phc (j) menyampaikan bahwa lagu tersebut merupakan lagu yang menceritakan tentang tanah air, tempat kelahiran, tempat perlindungan, dimana ketika menyanyikan lagu tersebut seluruh anggota merasakan kerinduan mereka terhadap Tanah Air Indonesia. (rel/win)
Bukan Minimum Essential Force Peluncuran rudal C705 [jawapos] ☆
Mari kita bersama-sama membangun kekuatan TNI dan jangan berpikir sederhana untuk membangun percepatan pembangunan TNI, kekuatan TNI seharusnya Essential Force bukan Minimum Essential Force. Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dihadapan 114 peserta Rapat Pimpinan Kemhan dan TNI tahun 2017, yang dibuka secara resmi oleh Menhan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu di Aula Bhinneka Tunggal Ika Gedung Sudirman Kemhan, Jl. Merdeka Barat Jakarta, Kamis (12/1/2017).
Panglima TNI menyampaikan bahwa, Presiden RI Ir. Joko Widodo telah beberapa kali menyampaikan, baik di forum internasional maupun forum nasional bahwa sekarang ini bangsa Indonesia sedang menghadapi kompetisi global, diantaranya pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat pesat dan ketersediaan pangan yang sangat terbatas. “Hal ini merupakan ancaman nyata bagi bangsa Indonesia,” ucapnya.
Menurut Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, ditinjau dari letak geografis Indonesia dan pulau-pulau terluar serta hakekat ancaman baik dari aspek darat, laut maupun udara, perlu adanya perubahan kebijakan pembangunan kekuatan TNI. “Untuk menyusun pembangunan kekuatan TNI yang seutuhnya, kita harus melihat letak pulau-pulau terluar Indonesia karena letak geografis menjadi keunggulan utama,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI juga mengatakan bahwa sebagai salah satu negara ekuator dunia dan terbesar di Asean, Indonesia mempunyai lautan yang paling luas dan daratan yang paling besar serta memiliki sumber energi hayati sepanjang tahun. “Inilah yang menyebabkan negara-negara lain ingin merebut kekayaan alam Indonesia, karena energi fosil yang sudah makin menipis dan kompetisi global yang luar biasa saat ini,” ujarnya.
Menyikapi perkembangan terorisme di Indonesia, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo kembali menyatakan bahwa berbagai bentuk aksi terorisme juga berpotensi tumbuh subur di Indonesia. “Landasan hukum yang menjerat teroris masih berbentuk pidana dan penindakan baru dapat dilakukan setelah aksi terorisme terjadi,” katanya.
Sementara itu, terkait masalah Narkoba, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa Narkoba sudah menjadi ancaman baru bagi kelangsungan suatu bangsa di seluruh dunia, karena bisa menyebabkan lost generation, tidak terkecuali Indonesia. “Semua kasus Narkoba yang terjadi di Indonesia adalah untuk lost generation dan inilah yang dikatakan perang candu serta merupakan bagian dari perang modern yang dikatakan proxy war,” pungkasnya.
Turut hadir pada acara tersebut diantaranya, Kepala Staf Angkatan Darat, Kepala Staf Angkatan Laut, Kepala Staf Angkatan Udara, Sekjen Kemhan, Kasum TNI, Irjen TNI, Rektor Unhan, Kepala Lembaga Sandi Negara dan Direktur ASABRI. (Badar/Puspen TNI)
✈ Media pemerintah Tiongkok mengonfirmasi bahwa Beijing telah menerima pengiriman jet tempur Sukhoi Su-35 “Flanker-E” dari Rusia. Surat kabar China Daily mengabarkan bahwa empat unit pesawat telah tiba pada akhir Desember 2016, tulis Sputnik melaporkan. Ilustrasi SU35 Rusia [military-informant]
Situs pelacakan penerbangan Flightradar24 juga menyebutkan bahwa pesawat angkut Ilyushin Il-76 buatan perusahaan Rusia Volga-Dnepr berangkat dari Komsomolsk-na-Amure menuju Pangkalan Udara Cangzhou-Cangxian di Provinsi Hebei, Tiongkok Utara, yang menjadi tempat Komsomolsk-na-Amure Aircraft Production Association (KnAAPO) merakit Su-35.
Pada 25 Desember, pesawat Il-76 mendarat di Pangkalan Udara Suixi di Provinsi Guangdong. Ini adalah pangkalan udara Tiongkok yang terdekat dengan Laut Tiongkok Selatan.
Uji Penerbangan dan Pusat Pelatihan (FTTC) Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF), lembaga yang bertanggung jawab untuk mengembangkan taktik tempur, program pelatihan, dan prosedur terbang untuk pesawat baru, terletak di Cangzhou-Cangxian.
Meskipun terdapat foto buram yang menunjukkan Su-35 telah tersebar di media sosial Tiongkok, belum diketahui apakah Ilyushin membawa pesawat PLAAF atau hanya membawa suku cadang dan layanan peralatan untuk jet tempur itu.
Setelah lima tahun perundingan, Beijing akhirnya menandatangani kontrak senilai dua miliar dolar AS dengan Moskow pada November 2015 untuk pengiriman 24 Su-35. Menurut Andreas Rupprecht yang telah menulis tiga buku mengenai industri dan penerbangan Tiongkok, ketertarikan Beijing terhadap jet tempur ini berakar dari keinginan untuk mendapatkan teknologi Rusia.
Rupprecht mengatakan kepada Defense News bahwa Tiongkok sangat tertarik dengan mesin turbofan pembakar lanjut (afterburner) Saturn AL-41F1S (117) yang membantu memberikan Su-35 kemampuan dorong yang terarah.
Selama beberapa tahun, Beijing telah berusaha mengembangkan berbagai jet tempur. Namun, berbagai masalah teknis telah menjadi halangan. Mesin Saturn AL-31 milik Rusia masih mendukung mesin tunggal Chengdu J-10 Tiongkok, pesawat kapal induk Shenyang J-15, dan pesawat tempur Chengdu J-20.
Ketika pertama kali diumumkan bahwa Rusia akan mengirimkan pesawat tempur generasi keempat, Letjen (Purn.) Evgeny Buzhinsky, dari PIR Center, mengatakan ia tidak peduli dengan rekayasa balik. "Mereka tidak bisa memproduksi mesin. Kami sepakat untuk memasok mesin untuk Su-35, tapi untungnya, rekan teknis saya mengatakan, secara praktis tidak mungkin untuk menyalin mesin karena tidak mungkin mereka bisa mencapai jantung mesin tanpa menghancurkan seluruh komponen," kata Buzhinsky kepada Diplomat.
Rupprecht menunjukkan bahwa jika jet PLAAF didasarkan pada Suixi, sangat mungkin bahwa Su-35 bisa "bertindak sebagai pendamping tempur jarak jauh untuk pesawat pengebom H-6K (PLAAF) di sekitar Laut Tiongkok Selatan atau bahkan menghadapi Jepang"
Pesawat tempur dengan mesin kembar Rusia ini bisa lebih tepat untuk patroli tempur udara dan misi pengeboman pendamping di atas Laut Tiongkok Selatan dengan pengisian bahan bakar dalam penerbangan dari sekelompok pesawat buatan Soviet Ilyushin Il-78 yang Tiongkok peroleh dari Ukraina.
Hal ini akan membuat jet lebih dinamis daripada Shenyang J-11B milik AL PLA yang sedang digunakan saat ini.
Rusia terus membangun kekuatan militernya pada 2016. Hadirnya berbagai kendaraan, kapal, dan pesawat tempur baru yang dimodernisasi berkontribusi dalam meningkatkan kekuatan militer Rusia. Lantas, senjata baru apa saja yang diterima Angkatan Bersenjata Rusia sepanjang 2016? Tank-tank T-72B3 di Lapangan Dvortsovaya, Sankt Peterburg, selama latihan terakhir parade militer untuk merayakan 71 tahun kemenangan Tentara Merah Uni Soviet pada Perang Patriotik Raya. [Igor Russak / RIA Novosti] ♞
Potensi tempur Angkatan Bersenjata Rusia meningkat 14 persen pada 2016, demikian dilaporkan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan pertahanan pada akhir tahun lalu. Shoigu menjelaskan, peningkatan ini membantu menjaga kemampuan pertahanan negara tersebut pada level yang diperlukan.
Namun demikian, Putin menyebutkan masih banyak kebutuhan yang perlu dipenuhi terkait penguatan armada nuklir serta penyempurnaan Sistem Peringatan Serangan Misil. Selain itu, sistem intelijen dan komunikasi juga harus disempurnakan.
Sang presiden pun menetapkan target. Pada 2021, jumlah teknologi modern di angkatan bersenjata tak boleh kurang dari 70 persen dan sanksi atas ketidakpatuhan terhadap kontrak harus diperketat secara maksimal.
Persenjataan Kembali di Seluruh Negeri
Pada 2016, Pasukan Distrik Militer Pusat dipasok lebih dari 700 unit model persenjataan teknologi tempur terbaru: sistem Iskander-M, sistem artileri antipesawat Pantsir-S1, delapan pesawat, tiga helikopter modern Mi-24, serta lebih dari 50 tank T-72B3.
Sistem artileri antipesawat Pantsir-S1 ikut dalam dalam latihan besar pertama untuk Parade Hari Kemenangan. [Vitaliy Belousov / RIA Novosti]
Lebih dari 650 unit teknologi tempur modern dikirim ke pasukan di Distrik Militer Timur, termasuk sistem misil Iskander-M, sistem misil pesisir Bastion, sistem antimisil Tor, serta peluncur roket Tornado-G.
Di Timur Jauh, kelompok militer di Kepulauan Kuril mendapat sistem misil pesisir Bal dan Bastion, sementara militer di Kamchatka menerima sistem artileri antipesawat Pantsir-S1.
Sistem rudal pertahanan pantai Bastion selama latihan di Wilayah Primorsky. Sistem rudal Bastion resmi memasuki layanan unit pesisir Armada Pasifik Rusia pada 2016. [Vitaliy Ankov / RIA Novosti]
Angkatan Laut
AL Rusia mendapatkan 24 kapal sepanjang 2016. Armada Laut Hitam merupakan armada yang paling banyak menerima kapal dan kapal selam.
Di antara kapal-kapal yang dikirim ialah dua kapal selam disel-elektrik Veliky Novgorod dan Kolpino dari Proyek 636.3. Kapal-kapal tersebut dilengkapi dengan sistem serangan misil berpresisi tinggi Kalibr, yang digunakan untuk menyerang target darat dan laut, serta aviasi yang telah dimodernisasi.
Kalibr telah membuktikan keampuhannya di Suriah. Kapal selam Rusia dapat meluncrukan misil Kalibr-PL dengan torpedo mereka pada jarak 1.500 kilometer. Akurasi serangan misil mencapai beberapa meter dari target yang disasar.
Selain itu, Angkatan Laut Rusia juga menerima lebih dari seratus misil antikapal Kalibr dan Onix.
Pasukan Kedirgantaraan
Tu-160 M2
Pasukan Kedirgantaraan Rusia mendapat 139 pesawat modern dan empat resimen misil antipesawat yang dilengkapi dengan sistem misil antipesawat S-400. Unit udara di Wilayah Primorsky dan Karelia menerima pesawat tempur Su-35S terbaru yang sudah membuktikan kemampuan tempurnya di Suriah.
Pasukan Kedirgantaraan juga menerima pesawat pengebom strategis Tu-160M dan Tu-95MS yang telah dimodernisasi. Perusahaan Helikopter Rusia memasok pasukan dengan pengiriman helikopter Mi-28N, Ka-52, dan Mi-35M, serta helikopter angkut militer kelas berat Mi-26.
Wakil I Komandan Pasukan Kedirgantaraan Rusia Letnan Jenderal Pavel Kurachenko menyebutkan bahwa pada 2018 pasukan udara hendak ‘menciptakan area radar tertutup untuk Sistem Peringatan Serangan Misil dan mulai menempatkan elemen sistem untuk menangkis sistem antariksa, yang dilengkapi dengan senjata berbasis prinsip fisika terbaru.’
Angkatan Darat
Angkatan Darat Rusia menerima 2.930 model senjata baru dan yang telah dimodernisasi. Sebanyak 22 ribu perangkat komunikasi dan 260 kendaraan udara tak berawak telah dikirim ke pasukan. Mereka juga membentuk 36 unit dan divisi militer drone. Secara keseluruhan, pasukan memiliki lebih dari 600 sistem dan dua ribu drone, termasuk sistem terbaru Orlan-10 dan Eleron-3.
Pasukan Misil Strategis
RS-24 Yars
Pada 2016, 23 misil bergerak dan stasioner Yars dikirim ke Pasukan Misil Strategis Rusia. Secara keseluruhanm mereka kini memiliki 400 misil balistik antarbenua berhulu ledak nuklir dengan beragam kapasitas. Lebih dari 60 persen senjata strategis pasukan nuklir dan hulu ledaknya terkonsentrasi di Pasukan Misil Strategis.
Menurut Komandan Pasukan Misil Strategis Letnan Jenderal Sergei Karakaev, kehadiran Yars akan memperkuat kemampuan tempur Pasukan Misil Strategis untuk melawan sistem pertahanan misil dan memperkuat potensi penangkisan pasukan nuklir strategis Rusia.
♞ RBTH