Sabtu, 13 Mei 2017

PT DI Kerjasama Dengan TAI

Pengembangan Pesawat dan Drone Pada perhelatan International Defence Industry Fair (IDEF) 2017 yang diselenggarakan pada tanggal 9-12 Mei 2017 di Istanbul, Turkey, Direktur Utama PTDI, Budi Santoso menandatangani MoU dengan CEO Turkish Aerospace Industries, Inc (TAI), PhD. Temel KOTÌL.

MoU antara TAI dengan PTDI diantaranya :

★ Peningkatan avionik dan sayap untuk pesawat-pesawat CN235.
★ Pengembangan, sertifikasi dan produksi bersama pesawat N245.
★ Global supply chain untuk komponen CN235
★ Pengembangan bersama untuk pesawat tanpa awak kelas Medium Altitude Long Endurance (MALE).

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkz8jQQG0vwSS8qnsszYRTQRe_CfVIBJXh_0JTsKnzvWITWjMD2SAzN7PVHeLNj4auFnzYoCD1yEImc9HQ6OkeC-RgIsUGxaYzNp_Y5Cqrf_rZlqIsrpA0jfciObFg77jKljvZ6Ho1xtQ/s1600/armed-turkish-anka.jpg

MALE UAV/Drone serang ANKA TAI [Aviation Analysis Wing]
  BUMN  

TNI dan Kementerian PUPR Bangun Jalan Trans Papua

Sepanjang 4.300 Kmhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEBsdLZ95IVvhI68cBPCOwcr6OxJr8KZOC4N8B47DZ0P1JPUgBg-ZV8TbGTWdvB5pLAFAsiPGiFQr1clC7DUAbLpe30m_6jEPD0A1KFXrPD8E3ZyBiYkybE-jJp7X0y9bQqL-zJKadvUV1/s1600/CY-AIFfUoAAW0c6.jpgTrans Papua

Presiden RI Joko Widodo didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan jalan Trans Papua yang menghubungkan Wamena-Mumugu di Bumi Cenderawasih, Provinsi Papua.

Pembangunan jalan Trans Papua sepanjang 4.300 kilometer ini direncanakan akan selesai pada tahun 2019.

"Kondisi medan di Papua sangat berat sehingga pembangunan jalan dikerjakan oleh TNI bekerja sama dengan Kementerian PUPR. Diharapkan pertumbuhan ekonomi di Papua akan meningkat," ujar Jokowi, Rabu (10/5/2017).

Pada saat meninjau, Jokowi mengatakan bahwa pembangunan jalan Trans Papua direncanakan sepanjang 4.300 kilometer, sampai saat ini telah selesai 3.800 kilometer. Diharapkan pembangunan jalan tersebut rampung pada tahun 2019.

Jalan Trans Papua dibagi dalam 7 (tujuh) segmen tahapan pembangunan yaitu, Jayapura-Wamena-Mulia, Jayapura-Sarmi, Jayapura-Hamadi-Holtekamp-Perbatasan Papua Nugini, Merauke-Waropko, Timika-Mapurujaya-Pomako, Nabire-Waghete-Enarotali, dan Serui-Menawi-Subeba.

Jalan berlokasi di Papua Barat adalah ruas Manowari-Sorong, Manokwari-Bintuni, Fakfak-Hurimber-Bomberay, dan Sorong-Mega. Jalan ini diharapkan akan membuka kawasan yang terisolasi, menekan kemahalan harga dan konektivitas antar wilayah di Papua. [ton]

   Inilah  

[Dunia] Turki Uji Coba Rudal SSM Jarak Jauh Buatan Dalam Negeri

Rudal Bora (Khan) [millisavunma]

Kepada stasiun berita “A Haber” Turki, pada hari kedua Pameran Industri Pertahanan Dunia ke-13 (IDEF’17), Menteri Pertahanan Nasional Turki, Fikri Isik berkata bahwa eksperimen pertama rudal Bora (Khan) telah berhasil dilakukan di sebelah utara kota Sinop, seperti di lansir dari Daily Sabah.

Memberikan rincian lebih lanjut, Menteri Isik menyebut bahwa rudal Bora (Khan) memiliki jangkauan 280 kilometer, “Rudal ini telah tiba pada tujuan di Laut Hitam saat kita berbicara, Turki sekarang telah memproduksi rudal sendiri. Kita sangat yakin dapat melakukan yang lebih baik”. Bora dalam bahasa Turki berarti “badai”.

Industri dibawah Sekretariat Pertahanan telah mengerjakan proyek tersebut sejak 2009 lalu, dan kontraktor pertahanan Roketsan Turki telah menanggung semua biaya pengembangan dan produksi sistem rudal tersebut.

Mengenai rudal tersebut, situs resmi Industri Pertahanan NegaraTurki menyatakan bahwa rancangan dan kualifikasi sistem rudal darat-ke-darat (SSM) jarak jauh tersebut ditujukan untuk membangun infrastruktur dan produksi massal yang diperlukan.

Menurut standar dan kesepakatan internasional, ketika jarak jangkauan sistem rudal tersebut melebihi 100 kilometer, maka data ini harus dibagikan pada pihak berwenang internasional yang kompeten seperti NATO.

Pengungkapan informasi publik biasanya tak perlu dilakukan sebelum produsen/perusahaan mengirimkan sistem rudal kepada angkatan bersenjata yang bersangkutan.

Rudal Bora sebelumnya telah diperkenalkan pada bulan Februari lalu di ajang International Defense Exhibition and Conference (IDEX) 2017 yang diselenggarakan di Dubai, merupakan pameran industri pertahanan terbesar di Timur Tengah.

Meskipun rudal tersebut dikenal sebagai rudal Bora di Turki, namun dalam promosi di ajang internasional untuk pasar ekspor rudal ini dikenal sebagai rudal Khan. Rudal SSM tersebut memiliki diameter 610 mm dan berbobot 2.500 kilogram.

   Jakarta Greater  

[Dunia] Pasukan Penjaga Perdamaian PBB Dimutilasi

Di Afrika TengahIlustrasi: Pasukan Penjaga Perdamaian PBB dimutilasi di Republik Afrika Tengah. [AFP/ALBERT GONZALEZ FARRAN] ★

A
nggota Pasukan Perjaga Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kembali ditemukan tewas di Republik Afrika Tengah, Kamis (11/5). Tewasnya serdadu tersebut menambah jumlah angka kematian sebelumnya, menjadi lima orang.

Hal itu membuat misi tersebut menjadi yang paling mematikan, sejauh ini, terang juru bicara PBB, dikutip AFP.

Serdadu yang merupakan anggota operasi MINUSCA tersebut diduga diserang oleh militan Kristen Anti-Balaka. Mereka beroperasi di perbatasan Afrika Tengah dan Kongo dan kerap menyerang konvoi PBB.

Adapun, serangan tersebut terjadi di perempatan Rafai-Bangassou, sekitar 220 kilometer dari Bria.

Anggota Pasukan Penjaga Perdamaian asal Maroko yang sebelumnya dinyatakan hilang, kini sudah ditemukan dalam keadaan tewas,” ujar juru bicara PBB, Stephane Dujarric.

Sebelumnya, seorang anggota pasukan perdamaian asal Kamboja, juga terbunuh dalam aksi baku tembak, yang terjadi Senin (8/5) lalu, dan sepuluh lainnya terluka.

Adapun, keesokan harinya, PBB menemukan tiga jenazah anggota pasukan perdamaian asal Kamboja lainnya.

Mereka menyebut empat jenazah dimutilasi sehingga sulit dikenali.

Komandan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB Jean-Pierre Lacroix akan berkunjung ke ibu kota Bangui dan menghadiri pemakamanan pada Jumat (12/5). Selain itu, dia juga akan menemui kepala negara guna menunjukkan komitmen PBB menjaga perdamaian di Afrika Tengah.

PBB menurunkan 10 ribu tentara MINUSCA ke Afrika Tengah, beserta 2000 polisi, guna menangani perang sipil yang pecah pada 2013 setelah penggulingan Presiden Francois Bozize.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Dewan Keamanan mengecam serangan tersebut dan meminta mereka yang bertanggung jawab harus diadili.

Di Benua Afrika, Republik Afrika Tengah merupakan salah satu kawasan termiskin yang kerap dihantui perang sipil. Pertempuran terbesar terjadi tahun 2013, antara militan anti-Balaka dan pasukan koalisi Muslim, Seleka. (les)

  CNN  

Jumat, 12 Mei 2017

Turkish, German firms eye Indonesian sub contract

U-214 Cutaway ★

T
urkish and German naval specialists signed May 10 a letter of intent to cooperate on a contract to build variant of the Type-214 diesel-electric submarines for the Indonesian Navy.

The deal was signed at the IDEF’17 defense and aerospace exhibition in Istanbul between STM, a Turkish government-controlled defense engineering company and Germany’s ThyssenKrupp Marine Systems.

We are bringing together our resources with the aim of designing and constructing submarines for Indonesia,” STM and TKMS official said during a ceremony.

Through the joint venture with STM, TKMS is partnering with Turkey’s Golcuk shipyard, the production site for the Piri Reis, the first of a batch of six Type-214 submarines being built for the Turkish Navy. The Type 214 is a derivation of the Type-209 SSK built by Germany’s Howaldtswerke-Deutsche Werft, or HDW. The Type-214 features design innovations from the HDW Type-212. It displaces 1,700 tons (surface) and has eight torpedo tubes which can deploy heavyweight torpedoes — such as the Atlas Elektronik SeaHake — and anti-ship missiles, such as the Harpoon and Exocet.

Under a contract worth €2.5 billion (U.S. $2.7 billion), six Type-214 submarines are being built for the Turkish Navy. Some of the subsystems will be locally built.

For instance, Turkish military electronics specialist Aselsan, a government-controlled company, will provide electronic support measures and sensor systems for the submarine program. Military software specialist Havelsan, another government-controlled company, will build an integrated command and control suite.

  Defensenews  

TNI AU Berencana Bangun Hanggar di Batam

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpvWOKKFNWqiDldarz_Vh0_Tu4Jozd4f4Fgyzeh7CL-66AX-MfKQGGkyyHAgSR1BhMxr_Kw1aehVIsV-Hm21a3Dj7tR0RZHLCFlt3qdZa_ddYLJ5mDlYO1Tz9XGPi2mVWLZKlf-SLXYJCn/s1600/6778078_20141212051029.jpgLandasan pacu bandara Hang Nadim [airliners] ★

TNI AU
berencana akan membangun hanggar untuk scramble di Bandara Hang Nadim Batam. Hanggar khusus untuk pesawat tempur milik TNI AU akan berada jauh dari apron-apron pesawat komersil.

Kami sudah ajukan lahan, letaknya di paling ujung Hang Nadim. Sehingga tak akan menganggu penerbangan komersil,” kata Dan Lanud Raja Haji Fisabilillah Kolonel Pnb Ign Wahyu Anggono, pada beberapa waktu lalu.

Wahyu mengatakan permintaan lahan ini juga sudah diajukan ke BP Batam. Dan pihak BP Batam menyambut baik adanya pembangunan hanggar khusus untuk pesawat tempur tersebut.

Lagi pula ini untuk pertahanan negara,” tuturnya.

Hanggar itu nantinya dipersiapkan untuk dapat menampung sekitar 8 pesawat tempur. Rancangan pembangunan awal, hanggar nantinya fungsikan untuk penempatan pesawat tempur bila ada latihan di Batam. Selain itu juga menjadi tempat “refuel”, saat sedang melakukan tugas.

Saat ditanya apakah nantinya akan ada satu skuadron pesawat tempur ditempatkan di Batam, mengingat daerah ini letaknya berbatasan dengan beberapa negara. “Informasinya ada begitu, tapi hingga saat ini rencana masih untuk refuel dan scramble saja,” tuturnya.

Saat hal ini dikonfirmasi ke General Manager Operasional Hang Nadim Batam, Suwarso membenarkan adanya permintaan lahan ini. Ia mengatakan bahwa pihaknya masih mempelajari dan mendalami permintaan tersebut.

Sedang dibahas oleh BP Batam,” ujarnya.

Bila permintaan ini diluluskan, maka setiap latihan pesawat tempur TNI AU tak akan lagi menggunakan apron komersil untuk melakukan kegaiatan pengecekan pesawat atau refuel.

  Batam pos  

[Video] Berita SSV pesanan Filipina

Strategic Sealift Vessel


Pengawalan kapal SSV-2 BRP Davao Del Sur LD602. [antara jatim]

Filipina merasa puas dan membutuhkan tambahan SSV. [antara jatim]

Kapal perang ekspor SSV 2 tiba di Filipina. [antara jatim]

Filipina berminat nambah kapal rumah sakit dan 3 unit SSV. [antara jatim]
  Youtube  

Turkish, Indonesian Battle Tank Unveiled in Istanbul

Turkey’s FNSS and Indonesia’s PT Pindad unveiled the jointly developed medium weight tank, KAPLAN MT, during the 13th International Defense Industry Fair (IDEF) in Istanbul on May 10.MMWT @ IDEF 2017 [sweeneygov] ★

FNSS
CEO Nail Kurt said at a news conference that the KAPLAN MT program represents not only a new product but also the implementation of a new approach for cooperation in the multinational defense industry. Kurt said that in line with FNSS’ new vision of being the globe’s trusted and respected defense partner, the tank program was launched three years ago with PT Pindad, accompanied by the two countries’ defense ministries.

This medium weight tank is a very effective solution to today’s asymmetric warfare conditions exposed which many armies are exposed to,” he said, adding that the “conditions require easy and fast deployment, high mobility, low visibility, high firepower, and yet low cost.

Highlighting the company’s previous successes in foreign countries, Kurt said, such as in the UAE, Malaysia and Saudi Arabia, the rest of the industry will also follow FNSS in Indonesia and it will support a boost in trade relations between the two friendly countries.

Armored vehicles manufacturer FNSS is a joint venture in which Turkish Nurol Holding and British BAE Systems have 51 and 49 percent shareholding, respectively.

 High capability to move 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOc4FeJOOOnwN4IPbEM0h371huUGhi9fO-E4Hu2BgzFPaGqy4aStAUvywvr-O55K9MSQGyTpX4anK229DRk8LVGKraPqmvaE8cfo3vD52D5wXsKEn5MiUwZs5Q2bUpnxW6YCm_w2_aPXAF/s1600/Screenshot_2017-05-11-12-47-19-612_com.google.android.youtube.pngThe KAPLAN MT tank is set to make a powerful contribution thanks to its fire capacity and large ammunition options as well as its superior ability to move.

A CMI Cockerill 3105 tower - equipped to fire high-pressured 105mm shells - provides the tank’s firepower.

Diesel-engine powered, the tank has a full automatic transmission and is able to carry three crew members: A driver, shooter and commander.

Turkey’s Undersecretary for Defense Industries İsmail Demir said the medium weight tank development project is also a government-to-government program part of the defense cooperation agreement between two “brother countries.

FNSS from Turkey and PT Pindad from Indonesia were assigned to execute the program which started with our signatures during the previous IDEF in 2015,” Demir said.

He pointed out that the prototype would be running during the Army Day military parade in Indonesia on Oct. 5.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-S36bVV1u9B8ZAEAmIQ-nlXHCcCpzWv9paz_WYdAoVg2R7uYiYr5u92Yi4ZP2tlvrJmnhjW2vZyKDveZ8vVrI3Ki_7evDRU2VauCdCcAu1XC2WyDYhQjPac0cbx1OrRJg4xTbBwNJyeBW/s1600/18451490_1021629001301938_8087898955448774615_o-696x464.jpgAfter the Indonesia army qualifies the vehicle, it will be ready for serial production. This prototype will serve the needs of the Indonesian army and the Turkish army,” he added.

Stressing the export opportunities, Demir noted there would be great potential for sale to other countries.

I congratulate both companies in this program and would like to emphasize that we are ready for support serial production of this program with maximizing cooperation between countries,” he added.

Dr. Sutrimo Sumarlan, Director General of Defense Potential for Indonesia, said the three-year tank project was not only a success for Turkish and Indonesia companies but also for both friendly countries.

Indonesia and Turkey believe that this medium weight tank would not be produced just for both countries. We can sell it to other countries, especially in the Middle East and Central Asia,” Sumarlan added.

 Ready for testing 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQz1X4j-24W37xQUihMeE3O_CcrRmCFYI9JkMjF9yu2sBv3mUPzZ9Qld1rBIsWTa0-x4pcHHNsF-leSV0UF2wSBGE73e0pWvUMFNEyF5cTHVKURctsbwOJFB0JdKweLqqcjDTmhxBMwxyb/s1600/MMWT+interior2.jpgTurkey’s FNSS Savunma Sistemleri has released details of a new Kaplan (Tiger) MT Modern Medium Weight Tank.

FNSS and Indonesia’s PT Pindad unveiled the jointly developed medium weight tank, Kaplan MT, during the 13th International Defense Industry Fair (IDEF) in Istanbul. The Kaplan MT brings a new breath to the battlefield with its accurate direct fire capability, a wide selection of ammunition ranging from close fire support to anti-tank ammunition, and superior tactical and strategic mobility.

The vehicle’s new generation engine, coupled with a fully automatic electronic controlled transmission, results in of 20 hp/ton ratio; depending on the configurable protection system.

KAPLAN MT owes its advanced mobility capability to it’s 6 wheeled anti-shock suspension system, built on torsion bars with double pinned tracks twhich provides optimum performance on both urban infrastructure and cross country. The vehicle is fully operable in a broad range of altitude and humidity, and tempratures. (-18°C/+55°C)

The vehicle’s power pack is equipped with capacity cooling pack and fuel tanks. The cooling pack is cooled by an intelligent software driven hydraulic fan for optimum torque extraction and fuel economy, and two separate fuel tanks provide a minimum operating range of 450km. An auxiliary power unit enables turret operation when vehicle engine is not running by charging battery system. Advanced battery monitoring system is also equipped for optimum power management and silent watch capabilities.

Mobility:

♞ Maximum Road Speed: 70kitvb
♞ Road Range: 450km
♞ Gradient: 60%
♞ Side Slope 30%
♞ Vertical Obstacle. 0.90m
♞ Trench Crossing. 2.00m
♞ Turning Radius: Pivot
♞ Operating Conditions -18*C/+55‘C

New fire control system enables rapid preparation for fire engagement, high accuracy in range measurement and high first round kill probability either in motion or standstill, both day and night.

The new FCS solution enables the commander to take the gunner’s role in case of emergency and to fire at selected targets.

Weapon Systems:

♞ CMI Cockerill 3105 turret
♞ 105mm Gun – mam Armament
♞ 7 62mm coaxial machine gun – secondary armament

The vehicle’s firepower ts provided by a CMI Cockerill 3105 turret, integrated with a high-pressure 105mm Cockerill Gun and an advanced autoloader. Thanks to this turret, the Kaplan MT has high firepower power despite its relatively low weight.

Protection Systems:

♞ Ballistic Protection (Hull + Additional Armour)
♞ Mine protection (Underbelly Mine Protection)
♞ CBRN protection system
♞ Air conditioning system
♞ Automatic fire suppression system
♞ Smoke grenade launcher

New generation KAPLAN MT’s precision direct fire capability ensures sufficient lethality coupled with outstanding tactical and strategic mobility. The vehicle’s rear configuration power pack, heavy duty suspension system, double pin tracks and advanced electronic control systems each contribute to ensure freedom of action during expeditionary maneuver.

  Hurriyet Daily News | defence-blog  

[Dunia] Turki Tampilkan Rudal AAM

Di IDEF 2017Rudal AAM buatan Turki [IHS Jane]

Dua rudal udara-ke-udara asli Turki telah diungkapkan oleh Tübitak Sage di pameran pertahanan IDEF 2017 di Istanbul: rudal udara-ke-udara pertama yang akan dikembangkan oleh negara ini.

Terdiri dari rudal jarak dekat yang dikenal sebagai Gökdogan (‘Peregrine’) dan Bozdogan (‘Merlin’), rudal tetap dikembangkan untuk Angkatan Udara Turki.

Peregrine menggunakan daya dorong tinggi, propelan asap padat yang meredam dan sistem penghembus serta penembakan elektronik, dengan vectoring dorong yang memberikan kemampuan manuver yang disempurnakan, terutama pada jarak dekat. Rudal menggunakan pencitraan inframerah resolusi tinggi dual-warna (IIR) dengan alat ‘advancedcounter-countermeasures dan desain hulu ledak ‘unique’.

Sementara itu, Merlin juga menggunakan propelan asap padat yang redup, tanpa vectoring dorong Peregrine. Juga menggunakan sistem penguncian dan penembakan elektronik yang sama seperti Peregrine, baik Merlin dan Peregrine dapat digunakan dengan peluncur rudal LAU-129.

Merlin menggunakan solid-state radio frequency (RF) seeker, dengan kemampuan ‘launch and forget’. Rudal tersebut juga dapat digunakan dalam lock-on setelah mode peluncuran, dengan update datalink dari pesawat juga memungkinkan rudal tersebut diperbarui dalam penerbangan. Seperti Peregrine, Merlin menggunakan counter-countermeasures, tapi juga bisa membuat jamming.

Kedua rudal ini telah dikembangkan untuk digunakan pada pesawat F-16 Fighting Falcon milik Angkatan Udara Turki, dan pengujian telah dilakukan. [IHS Jane]

   Jakarta Greater  

Kamis, 11 Mei 2017

Jet Tempur Lanud RSN Latihan Terbang Malam

https://sgimage.detik.net.id/community/media/visual/2017/03/14/d81ca7c7-a8f2-470b-b094-324a13261388_169.jpg?w=780&q=90Ilustrasi latihan terbang malam

Pesawat tempur F-16 serta Hawk 100/200 dari Skadron Udara 16 dan Skadron Udara 12 Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin menggelar latihan terbang pada malam hari di langit Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.

"Latihan ini dilakukan secara rutin oleh para penerbang Skadron Udara 12 dan 16 guna melatih, mengasah dan meningkatkan kemampuan mereka agar dapat melaksanakan tugas dengan lebih baik," kata Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Marsekal Pertama Henri Alfiandi di Pekanbaru, Rabu.

Henri menuturkan latihan terbang malam gelar selama tiga malam mulai Senin (8/5). Ia berharap masyarakat tidak terkejut dengan suara gemuruh pesawat tempur saat malam hari.

Danlanud menjelaskan bahwa latihan terbang malam itu dilakukan oleh penerbang sesuai tahapan pencapaian individu pilot.

"Para penerbang di Skadron Udara 12 dengan pesawat tempur Hawk 100/200 dan Skadron Udara 16 dengan pesawat tempur F-16 harus dapat mempertahankan bahkan meningkatkan kemampuan terbangnya. Untuk itu latihan ini dilaksanakan sehingga kesiapsiagaan operasi selalu terjaga," kata Danlanud.

Danlanud menyampaikan sebagai pangkalan operasi, Lanud Roesmin Nurjadin harus siap menjalankan misi apapun yang diberikan. Salah satunya adalah melakukan operasi udara yang dapat terjadi kapan saja, baik siang ataupun malam hari.

Danlanud juga menambahkan bahwa dalam latihan ini tak hanya para penerbangnya saja yang meningkatkan kemampuannya. Namun juga melihat dan meningkatkan kesiapan para "ground crew" dan alutsista yang dimiliki dalam pelaksanaan tugas.

Kepada seluruh personel yang terlibat dalam latihan, Danlanud berpesan untuk selalu memperhatikan dan mengutamakan faktor keselamatan terbang dan kerja agar latihan dapat berjalan dengan aman, lancar dan tanpa kendala hingga berakhir.

  ★ Antara  

SAAB Negosiasikan 12 Gripen

https://i0.wp.com/www.manilalivewire.com/wp-content/uploads/2015/06/saab_jas39.jpg?resize=696%2C395Pesawat Gripen C/D [manila live wire]

Indonesia diberitakan ingin bekerja sama dengan Swedia dan sedang bernegosiasi untuk membeli dua belas Gripen dari Saab.

Berita itu ditulis oleh surat kabar Swedia, Svenska Dagbladet. Surat kabar itu mengatakan bahwa Gripen C/D adalah salah satu dari tiga pilihan utama bagi negara (Indonesia), dan dalam hal ini pembelian akan lebih relevan daripada menyewa pesawat.

Pesaing dalam pengadaan, yang berlangsung selama sepuluh tahun, adalah Su-35 Rusia dan versi baru F-16 Amerika Serikat.

Tapi setiap pesan tentang jet tempur yang ingin dibeli oleh pemerintah Indonesia tidak dijawab oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, saat SvD menemuinya ketika berkunjung ke Stockholm,” tulis surat kabar tersebut.

Mungkin sebuah keputusan, menurut Menteri Pertahanan, mengindikasikan bahwa akan terjadi pada tahun 2018. [bors-nliv.svd.se]

  ★ Garuda Militer  

Antisipasi Konflik di Laut China Selatan

TNI AU dan AL diminta perkuat alutsista dan latihan siaga tempur. https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaN22Z1QU8cI1YFOVNnHZpMjnUx1Lrt3n0a0TvZRZC88NvG4ewjOvoYiPcGm66gVcwzkoX43TzE0tHZWk-1_bPtjPfQvqU5ZT6Cw8i6NzgY15ZO7PqjmvhebsLh0zJFRFuOHbLvUmc1n1L/s1600/20160616_09.jpgIlustrasi Latihan di Natuna [TNI AL]

Kerja sama pertahanan dengan negara tetangga diperlukan untuk mengantisipasi dinamika konflik teritorial wilayah seperti persoalan Laut China Selatan. Tak hanya kerja sama, namun perlu disiapkan upaya penguatan teritorial untuk mengantisipasi potensi meletusnya konflik di Laut China Selatan.

Pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengatakan, perlu ada sistem pertahanan yang dibangun TNI terutama TNI AL dan AU. Terkait hal ini, membutuhkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang menyesuaikan kebutuhan.

Itu dipandang penting, berbagai peralatan baru untuk mengantisipasi dinamika dan potensi meletusnya konflik di Laut China Selatan,” kata perempuan yang akrab disapa Nuning itu dalam keterangan tertulisnya yang diterima VIVA.co.id, Rabu, 10 Mei 2017.

Dia menambahkan, antisipasi lain dengan rutin melakukan latihan siaga tempur. Pihak Komando Armada Kawasan Barat (Koarmabar) dinilai harus meningkatkan intensitas kerja sama taktis antara kapal dan pesawat tempur Komando Operasi Angkatan Udara (Koops AU) I.

Diharapkan dengan latihan siaga tempur maka bisa meningkatkan kemampuan prosedur komunikasi dengan pesawat-pesawat tempur TNI AU. Kemudian, pihak TNI AU juga harus aktif memulai berlatih mengendalikan drone hingga jarak lebih dari 50 kilometer.

Selain deteksi dini dengan pesawat tempur TNI AU dan drone, maka perlu penambahan radar-radar early warning dan radar-radar surveillance untuk mendeteksi kehadiran pesawat tempur dan kapal-kapal Coast Guard China,” tutur Nuning.

Kemudian, di daerah terdekat seperti perairan Anambas sampai Bangka Belitung juga harus diperkuat dengan memasang peralatan sonar portable. Langkah ini diperlukan untuk mendeteksi potensi kapal selam China jika melakukan penyusupan ke perairan Indonesia.

Nuning mengkhawatirkan jika tak melakukan antisipasi dini, maka risiko yang dihadapi pihak TNI terutama Koarmabar akan berat.

Sebagai contoh, jika pesawat tempur TNI AU dan sistem pertahanan udara kapal-kapal Koarmabar tak disiapkan dengan baik, maka serangan udara China sulit dicegah,” tuturnya.

 Kerja Sama seminar 

Selain itu, disarankan dilakukan kerja sama intelijen dan pertahanan dalam skema arsitektur kawasan dengan negara tetangga. Selain Malaysia, Filipina, Indonesia bisa menggandeng Australia dalam kerja sama ini. Karena bukan hanya Laut China Selatan, namun juga potensi konflik Laut China Timur yang perlu diantisipasi.

Kerja sama ini bisa dilakukan Koarmabar dengan angkatan laut negara-negara tetangga yang berkonflik dengan China di Laut China Selatan. Minimal, Angkatan Laut negara-negara tersebut dapat memberikan data intelijen pergerakan kekuatan China,” kata Nuning.

Dalam kerja sama yang efisien, menurut Nuning, bisa dilakukan dengan bentuk seminar internasional secara rutin. Contohnya, seminar internasional yang rutin digelar setiap tahun oleh Universitas Pertahanan (Unhan) dengan Ikatan Alumni Pertahanan Indonesia-Australia (Ikahan). Acara seminar rutin yang digelar sejak 2011 itu digelar kembali pada Selasa, kemarin.

Pihak yang hadir dalam seminar ini antara lain pejabat Kementerian Pertahanan, Lemhanas, Kedubes Australia di Jakarta, Mabes TNI dan Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP), Fakultas Strategi Pertahanan (FSP) Universitas Pertahanan. Kemudian, perwakilan dari Australian National University dan Institute for Defense and Strategic Research (IDSR).

Tampil sebagai salah satu pembicara dalam seminar, Dekan FMP Unhan Laksda TNI, Amarulla Octavian yang menyampaikan beberapa pemikiran akademis. Ia memaparkan materi berjudul ‘Developing Indonesia’s Military and Non Military Maritime Security Capabilities’.

Secara khusus dibahas juga implementasi kepentingan nasional pada 'Trilateral Maritime Patrols on Sulu Sea' oleh tiga negara yaitu Indonesia, Malaysia dan Filipina. Hal ini menyesuaikan tanggung jawab negara pantai berdasarkan Hukum Laut Internasional 1982 yang telah diratifikasi ke dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985.

  ★ Vivanews  

Filipina Berminat Pesan SSV

Salah Satunya Kapal Rumah Sakit BRP Davao del Sur LD602 Tiba di Filipina [stripes]

Kementerian Pertahanan Filipina berminat memesan kembali kapal ke PT PAL Indonesia, dan rencananya adalah kapal jenis rumah sakit setelah sebelumnya membeli dua kapal "Strategic Sealift Vessel" (SSV) ke perusahaan itu.

General Manager Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia Satriyo Bintoro di Manila, Kamis, mengatakan saat ini pihak Filipina masih melakukan beberapa pendataan dan spesifikasi kapal yang dibutuhkan.

Diharapkan, kata Bintoro, dalam waktu dekat akan ada gambaran jelas mengenai spesifikasi kapal yang dibutuhkan, sehingga tim PT PAL Indonesia bisa segera menyesuaikan.

"Kami optimistis mereka akan memesan kembali kapal ke PT PAL Indonesia, karena mereka mengaku puas dengan dua kapal sebelumnya yang dibeli dari kami," kata Bintoro.

Bintoro mengakui, minat Filipina dan beberapa negara lainnya bisa menjadi peluang bisnis PT PAL Indonesia, dan diharapkan dengan kepuasan negara pemesan akan menambah kepercayaan bagi galangan nasional lainnya.

"Selain kapal rumah sakit, mereka mengaku juga butuh lagi tiga lagi kapal jenis SSV, karena spesifikasinya sesuai dengan wilayah Filipina," katanya.

Sebelumnya, Filipina memesan dua kapal SSV ke PT PAL Indonesia yang diberi nama BRP Tarlac dan BRP Davao Del Sur dengan nilai pemesanan keduanya mencapai sekitar Rp 1,1 triliun.

Pembelian kedua kapal SSV itu diawali setelah PT PAL Indonesia memenangi tender dan lelang internasional yang diadakan negara setempat pada tahun 2014, dengan mengalahkan delapan negara salah satunya Korea Selatan, yang dikenal sebagai salah satu negara produsen kapal hingga jet untuk perang.

Ekspor kapal perang pertama Indonesia dilepas Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 8 mei 2016, dan ekspor kedua dilepas Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pada 4 Mei 2017.

  ★ Antara  

Rabu, 10 Mei 2017

India-Indonesia Joint Patrol of Indian Ocean Kicks Off

Hoping to win consent from countries patrolling the Strait of Malacca, India and Indonesia have begun coordinated patrol near Andaman and Nicobar Islands. An Indonesian Maritime Patrol Aircraft and naval vessel KRI Sutedi Senoputra have arrived in Port Blair for the 29th series of IND-INDO CORPAT.Ilustrasi Parchim Class TNI AL [TNI AL] ★

S
putnik had reported earlier that India had got a positive response from member countries of Malacca Straits Patrol (MSP) Framework and will join the group. The Malacca Straits link the Indian Ocean with the South China Sea and the Pacific Ocean. Indonesia, Malaysia, Singapore and Thailand launched MSP in 2006 to ensure the security of the Straits of Malacca and Singapore.

"Apart from securing the trade sea route, the Coordinated Patrol (CORPAT) also serves to enhance mutual understanding and interoperability between the two navies. The CORPAT thus reflects the shared concerns between the two countries for a peaceful Indian Ocean for the benefit of the international community," an Indian Navy statement said.

Once India is authorized to patrol Malacca, real-time data of commercial ships and naval platforms will be available. New Delhi can monitor the movement of Chinese Navy in the Indian Ocean as well because India's Andaman Nicobar Islands are some 100 km from the western edge of the Malacca Straits.

The Indonesian Navy and the Indian Navy have been carrying out coordinated patrolling twice a year since 2002 near the International Maritime Boundary Line to keep this part of the Indian Ocean region safe, and secure for commercial shipping and international trade.

  Sputnik