Sabtu, 12 Agustus 2017

LKO Jala Gebah-17

Berantas Aksi Teror di Laut https://i0.wp.com/jakartagreater.com/wp-content/uploads/2017/08/11-KASARMATIM-SAKSIKAN-LKO-TA.2017.docx3_-e1502513461561.jpg?resize=695%2C461&ssl=1Kasarmatim Laksma TNI I.N.G Ariawan, mewakili Pangarmatim Laksda TNI Darwanto, menyaksikan acara puncak Latihan Kesiapsiagaan Operasional Koarmatim 2017 di Dermaga Semayang Balikpapan, Kalimantan Timur, 11/08/2017.

Latihan dengan sandi “Jala Gebah-17″, dipimpin Komandan Satuan Tugas (Satgas) Latihan Kolonel Laut (P) Slamet Hariono yang sehari – hari menjabat Komandan Satuan Kapal Patroli Koarmatim (Satrolarmatim).

Latihan Kesiapsiagaan Operasional (LKO) Koarmatim 2017 ini untuk menguji kesiapsiagaan operasional Koarmatim dalam melaksanakan tugas mengatasi kontra radikalisme, aksi terorisme dan deradikalisasi di laut wilayah timur perairan Yurisdiksi Indonesia.

Adapun kronologisnya, Distress signal dari kapal MT. Sangatta yang diperankan KRI Teluk Banten-516 diperairan Balikpapan menunjukkan tanda tindakan perompakan oleh kelompok teroris. Selanjutnya Patkamla Lamaru melaksanakan penyelidikan terhadap info distress signal tersebut. Kapal sasaran MT. Sangatta lego pada posisi 01°16’04 S – 116°48’15” T.

Dengan sigap kapal jajaran Koarmatim yaitu KRI FKO-368, KRI LAM-374, KRI PDG-801, KRI HBS-382 mendekati kapal sasaran MT. Sangatta yang berjarak 300 yard. Usai KRI FKO-368 melaksanakan pengelabuan, Heli HU-420, Sea Rider yang membawa Tim VBSS dari Satkopaska melaksanakan boarding fast rope dikapal sasaran MT. Sangatta dan Heli HU-420 leaving holding.

Selain itu, Pesud U-625 yang membawa Prajurit Satkopaska melaksanakan terjun tempur (Junpur). Man Over Board (MOB) juga dilaksanakan oleh Basarnas untuk melaksanakan evakuasi medis laut. Setelah tim VBSS menguasai Deck selanjutnya tim menggunakan Heli HU-420 melaksanakan stabo menuju dermaga semayang Balikpapan. KRI PDG-801 mengevakuasi tawanan serta korban yang meninggal dan luka – luka.

Tim SR Basarnas kemudian melaksanakan evakuasi korban dengan larkin / crane didermaga dan diterima oleh tim medis darat untuk mendapatkan perawatan di Rumah Sakit terdekat RS. Bhayangkara Balikpapan.

Unsur-unsur KRI yang terlibat dalam Latihan Kesiapsiagaan Operasional Koarmatim diantaranya, KRI Frans Kaisepo (FKO) – 368, KRI Lambung Mangkurat (LAM) – 374, KRI Hasan Basri (HBS) – 382, KRI Teluk Banten (TBT) – 516, KRI Pandrong (PDG) – 801, KRI Tatihu (TTH) – 853, serta Unsur Laut lainnya dari Patkamla Lamaru, Patkamla Muara Pegah, SR Basarnas, Patrol Pertamina, Kapal Patroli 2015 dan 2012 Polair Polda Kaltim, SR TNI AD, RHIB, KPLP,KSOP, PB..Mandau ISPS Code Patrol Boat, dan unsur udara U – 615 dan HU – 420.

Hadir pada acara ini Komandan Guspurlatim Laksma TNI Rahcmad Jayadi, Tim penilai dan pengendali yang diketuai Brigjen TNI Awaluddin, Wadirlat Marsma TNI Timbang Sembiring beserta staf dari Kodiklat TNI dan Ops Mabes TNI, Komandan Lanal Balikpapan Kolonel Laut (P) Irwan S.P. Siagian, Wadan Satgas Kolonel Laut (P) Ashari Alamsyah, Walikota Balikpapan Bapak H.M Rizal Efendi, Staf Ahli Bidang Polhukam, para pejabat TNI dan Polri serta pejabat Forkopimda Balikpapan. (Dispen Koarmatim)

  TNI AL  

KRI Nagapasa Menuju ke Indonesia

Keluarga Besar Satsel Koarmatim Gelar Doa https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJyj_48qS0XZBhvVtHOIb3XqgFFYrhpikkjbmqrhehbZIFNYrsQZsdGIYIcDwLthZii4R0RycHkxBZNJC1LD0pWsgHOWPtzti7vH17YVR2XZgCVB6ivtKmJ2s-vRF9DvDOHdKvH2qumGW4/s1600/KRI+Nagapasa+403+menjalani+sea+trial+%2528defence.pk%2529.jpgKRI 403 Nagapasa

Dalam rangka keberangkatan 41 prajurit pengawak KRI Nagapasa – 403 yang masuk dalam jajaran Satuan Kapal Selam Koarmatim dari Korea Selatan menuju Indonesia, Komandan Satuan Kapal Selam (Satsel) Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa bersama seluruh prajurit Kapal Selam dan Ibu – Ibu Jalasenastri melaksanakan doa bersama, di Gedung Nagabanda Satsel Koarmatim, Ujung, Surabaya. Jumat (11/08/2017)

Doa bersama dilaksanakan dalam rangka memohon keselamatan, kelancaran serta kemudahan seluruh ABK KRI Nagapasa – 403 yang melaksanakan perjalanan dari Korea Selatan menuju pangkalan Surabaya, yang diberangkatkan dari Korea Selatan hari ini dan akan menempuh perjalanan selama 18 Hari.

KRI Nagapasa – 403 yang dikomandani Letkol Laut (P) Harry Setiawan alumni Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan 43 tahun 1998. Dalam kesempatan siang ini doa di pandu oleh Perwira Rohani Islam (Parohis) Bintal Koarmatim Letkol Laut (KH) Chumaidi, S.Ag. Dispen Koarmatim, 11/8/2017.

  TNI AL  

Penambahan Radar TNI Dalam Tiga Tahap

Perkuat Pertahanan Udara Indonesia https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEQ5lBioExtX8VpviKAYYbKQDK7JNtuJ6y5lN0vNEjwBrVcIKVmHovW0hfZvEjyGESQh-MznW30jvhCe3yT3bx9IeNxqAaKmRP9-z3nRaT-u6n0gyLAT3KdDgjkam3itnr13Mhup85RBG9/s400/berita_415086_800x600_Radar_212.jpgIlustrasi radar Weibel TNI AU [RRI]

TNI AU akan menambah 12 radar guna memperkuat pertahanan udara di Indonesia. Radar-radar tersebut akan ditempatkan di wilayah Jawa dan wilayah timur Indonesia. Diharapkan dengan adanya penambahan radar ini kemampuan TNI AU terus meningkat.

Dengan adanya penambahan radar ini, nantinya jumlah radar yang kita miliki menjadi 32 radar. Sebab sebelumnya sudah ada 20 radar,” ujar KSAU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto usai pelantikan Gubernur AAU di Lapangan Dirgantara AAU, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (12/8/2017).

Penambahan radar tersebut tidak sekaligus, namun dalam tiga tahap. Dimana untuk tahap awal akan ada penambahan empat radar. Tahapan ini juga sudah sesuai dengan program kerja yang sudah ditetapkan. Terutama transfer of teknologi (ToT).

Untuk ToT radar saat ini sudah 40%,” paparnya. (kri)

  sindonews  

[Video] Lantacab 2017

Latihan Antar Cabang TNI AD di Baturaja.


  Youtube  

Jumat, 11 Agustus 2017

Kapal Selam Bisa Jadi Alutsista Unggulan TNI Di Masa Depan


Kapal Selam TNI AL ★

Komposisi kekuatan TNI AL menjadi tiga kapal selam berstatus operasional setelah adanya kapal selam pertama dari galangan kapal Korea Selatan.

Menurut pengamat militer Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, fungsi asasi kapal selam adalah intai taktis-strategis dan pemukul awal. Dengan fungsi asasi tersebut maka pola penggelaran dan pola pengerahan harus difokuskan pada efek penggentar.

"Pola gelar kapal selam harus berada di pangkalan depan. Sedangkan pola pengerahan dari pangkalan depan ke daerah operasi atau ke pangkalan aju," kata Susaningtyas dalam keterangan beberapa saat lalu (Jumayt, 11/8).

Susaningtyas menjelaskan, dengan pola penggelaran dan pola pengerahan yang tepat, maka satu kapal selam bisa menyebabkan satu armada kapal lawan terkunci di suatu zona. Kapal selam pun dapat melaksanakan blokade laut yang efektif dan efisien.

"Jika kapal selam dilengkapi kemampuan menyebar ranjau, maka efek penggentar tersebut meningkat beberapa kali. Efek penggentar sebesar itu dalam dunia militer dikenal sebagai salah satu bentuk pshyco warfare atau perang urat syaraf," kata Nuning, begitu ia disapa.

Dosen di Universitas Pertahanan ini juga menjelaskan bahwa filosofi penggunaan kapal selam pada masa damai dan masa perang juga berbeda. Penggunaan pada masa damai juga ditujukan untuk pengumpul data intelijen maritim. Data-data intelijen tersebut dapat diolah dan disampaikan kepada pengguna akhir yaitu Presiden RI melalui BIN. Presiden dan kabinet dapat memanfaatkan data intelijen maritim untuk pengambilan keputusan dalam menentukan kebijakan nasional sesuai visi Poros Maritim Dunia.

Sementara penggunaan pada masa perang, sambungnya, dapat digunakan terlebih dahulu untuk melaksanakan infiltrasi agen intelijen dan atau pasukan khusus.

"Dengan kapasitas dan kompetensi tersebut memang layak kapal selam dinilai sebagai Alutsista unggulan TNI di masa depan. Tepat kiranya pemerintah saat ini meningkatkan postur tempur TNI dengan menambah jumlah kapal selam," demikian Nuning. [ysa]

  RMOL  

Russia, Indonesia still discussing delivery terms for Project 636 submarines

Indonesia is still in talks with Russia on the purchase of Project 636 diesel-electric submarines equipped with the Kalibr (NATO reporting name: SS-N-27 Sizzler) missile, Indonesian Ambassador to Russia Wahid Supriyadi said in an interview with Rambler News Service. Russia, Indonesia still discussing delivery terms for Project 636 submarinesRussia's new Project 636.3 (Varshavyanka) diesel-electric submarine (SSK) "B-261 Novorossiysk" transiting in Belgium's EEZ. [File Picture: Belgian Navy]

"Indonesia wants to purchase submarines of the type but the talk is about long-term plans as there are a lot of technical issues that should be discussed by the two countries," Supriyadi said in reply to a question about the plans to purchase Russian-made submarines.

Earlier, Russian presidential aide for military and technical cooperation Vladimir Kozhin said that the Project 636 submarine furnished with the Kalibr missile was the most in-demand submarine on the global market today.

"Indonesia, the Philippines, Thailand and some other countries are in the pipeline. This is the most in-demand project," Kozhin said at the International Maritime Defense Show 2017 (IMDS 2017).

According to him, Russia has completed the delivery of Project 636 submarines to Vietnam.

  Navy Recognition  

Kamis, 10 Agustus 2017

Pabrik Pesawat Terbang Beroperasi

✈ Di Bandung ✈ Industri manufaktur kedirgantaraan internasonal, Jabil dan UTC Aerospace Systems mulai mengoperasikan pabrik pertamanya di Indonesia tepatnya di Gedebage, Bandung. [Foto/Arif Budianto]

Industri manufaktur kedirgantaraan internasonal, Jabil dan UTC Aerospace Systems mulai mengoperasikan pabrik pertamanya di Indonesia yang berlokasi di Gedebage, Bandung, hari ini. Kedua perusahaan ini menginvestasikan sekitar USD100 juta untuk pabrik di Bandung.

Wakil Presiden Business Unit Global Jabil Bill Frake mengatakan, kehadirannya di Bandung merupakan yang pertama di Indonesia. Selama ini, Jabil telah ada di 27 negara dan Indonesia menjadi negara ke-28.

"Investasi kami untuk fasilitas ini antara USD40-USD50 juta. Dan itu akan terus bertambah seiring perkembangan ke depan," kata Frake usai peresmian fasilitas industri kedirgantaraan di Kota Bandung, Kamis (10/8/2017).

Menurutnya, fasilitas tersebut terintegrasi antara Jabil dan UTC Aerospace. Menggunakan lahan seluas 6,3 hektare (ha) dengan tenaga kerja lebih dari 100 orang. Untuk Jabil, saat ini masih dalam proses instalasi mesin dan diharapkan pada September tahun ini sudah mulai berproduksi.

Nantinya, kedua perusahaan tersebut akan memproduksi komponen pesawat terbang untuk Airbus dan Boeing. Beberapa komponen yang diproduksi misalnya valve, fitting, plate, small housing, gear shell, dan lainnya.

"Kami menggunakan teknologi canggih bertaraf internasional. Mesin yang kami pakai cukup kompleks, untuk menghasilkan presisi yang baik," jelas dia.

Dipilihnya Bandung dan Indonesia sebagai tempat investasi karena ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang memadai. Di Bandung banyak perguruan tinggi teknik yang mampu menghasilkan tenaga kerja terampil.

"Bandung menjadi lokasi yang bagus. Dukungan pemerintah pada industri kami pun cukup positif," imbuhnya.

Sementara, Vice President Global Operations UTC Aerospace Systems Marks Stevens mengatakan, perusahannya pada dasarnya telah beroperasi sekitar 20 tahun di Indonesia. Namun selama ini bekerja sama dan beroperasi di PT Pindad.

"Saat ini kami mengembangkan sendiri. Mesin-mesin yang selama ini sudah ada di PT Pindad, kami pindahkan ke fasilitas kami," jelas dia. (izz)

  Sindonews  

[Foto] Uji Terbang Hercules A1336

Di Darwin Pesawat Hercules A 1336 TNI AU di uji terbang di Darwin. Pesawat yang merupakan bekas pesawat Royal Australia Air Force (RAAF) ini telah menjalani perbaikan dan dibeli Indonesia untuk menambah armada angkut medium TNI AU. Pesawat yang tadinya bernomor A 97 007 berubah menjadi A 1336.

 Berikut penampakan foto hasil bidikan Sid Mitchell : 





  Garuda Militer  

Penampakan Tes Terbang Perdana N219

✈ Di Bandung ✈ Pesawat N219 bersiap terbang [Info Penerbangan]

Pesawat besutan PT. Dirgantara Indonesia N219 sudah mulai melakukan rangkaian test. Hari Rabu (9/8/2017 beredar dibeberapa akun sosial media penampakan perdana pesawat yang sedang melakukan uji coba di landasan pacu bandar udara Husein Sastranegara.

Uji coba yang dilakukan adalah highspeed taxi dan diikuti dengan nose lift off. Nampak N219 melewati tahapan ini dengan mulus dan lancar.

Diyakini uji coba perdana ini dilakukan oleh Capt. Ester Gayatri Saleh dan Copilot Ade Bayu dan berapa teknisi didalamnya.

infopenerbangan belum mendapatkan keterangan resmi dari PT. DI terkait adanya test flight perdana hari ini. Dari informasi yg dihimpun, uji coba akan dilanjutkan hari ini Kamis (10/8/2017).

  Info Penerbangan  

Singapura Punya Radar yang Daya Jangkaunya hingga Sulawesi

TNI AU kembangkan radar bersama UGMhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEQ5lBioExtX8VpviKAYYbKQDK7JNtuJ6y5lN0vNEjwBrVcIKVmHovW0hfZvEjyGESQh-MznW30jvhCe3yT3bx9IeNxqAaKmRP9-z3nRaT-u6n0gyLAT3KdDgjkam3itnr13Mhup85RBG9/s400/berita_415086_800x600_Radar_212.jpgRadar Terbaru TNI AU

Singapura memiliki teknologi radar yang daya jangkaunya hingga ke Pulau Sulawesi. Padahal, Singapura hanyalah sebuah pulau kecil. Tak pelak, ini menjadi ancaman nyata bagi kedaulatan udara Indonesia.

"Jatuhnya pesawat Adam Air DHI 574 tanggal 1 Januari 2007, salah satunya, diketahui dari sinyal radar milik Singapura. Itu jaraknya ribuan kilometer," kata Direktur Eksekutif Institute for Defense Security and Peace Studies, Mufti Makarim kepada VIVA.co.id, Rabu, 9 Agustus 2017.

Oleh karena itu, ia mengatakan, Indonesia harus memiliki radar yang kemampuan atau daya jangkaunya, minimal, setara atau lebih canggih dari Singapura.

Pernyataan Mufti ini menanggapi kerja sama pembuatan 12 radar antara TNI Angkatan Udara dengan Universitas Gadjah Mada, pada Senin 7 Agustus lalu.

Mufti melanjutkan, kemampuan radar yang dimiliki Indonesia nantinya harus mampu menjangkau beberapa pulau, karena sifatnya statis.

Hal ini untuk melengkapi kemampuan surveillance (pengawasan) udara yang lebih banyak mengandalkan jet tempur atau mobile.

 Mendesak 

"Daya dukung untuk memantau udara kita ada dua. Dinamis (mobile) dan statis (diam di tempat). Radar itu statis. Menerbangkan pesawat tempur itu dinamis. Dari sisi ongkos operasional, statis tentu lebih murah," ungkap Mufti.

Meski demikian, ia sepakat bahwa ada kebutuhan mendesak untuk memperkuat pengawasan wilayah udara Indonesia.

Mengenai kemampuan pesawat nirawak (drone), Mufti mengaku kalau itu bagian dari komponen pendukung operasi dan bukanlah utama.

"Untuk menjaga Indonesia, tidak mungkin diserahkan ke drone. Karena memiliki keterbatasan. Tapi bisa dimasukkan ke dalam pendukung operasi. Tetap radar menjadi mata pertahanan udara nasional," tutur dia.

Menurut Kepala Staf TNI-AU, Marsekal Hadi Tjahjanto, pihaknya masih memerlukan setidaknya 12 unit radar untuk melengkapi 20 unit yang sudah operasional selama ini.

Idealnya Indonesia memiliki 32 unit radar dan kini baru ada 20 unit. Karena itu kamu masih memerlukan sekurangnya 12 unit lagi,” kata Hadi, menjelaskan.

  Vivanews  

Pasukan Katak Gelar Latihan Tempur

✈️ Gunakan Peralatan 'James Bond'✈️ Pengarahan sebelum latihan perang (Akhmad Mustaqim/detikcom)

Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan penyelam Koarmabar menggelar latihan di Satuan Koarmabar I Pondok Dayung, Tanjung Priok. Ada salah satu peralatan yang dipamerkan yang disebut sering muncul dalam film-film James Bond.

"Alat peluncur ini adalah alat peluncur yang sering dilihat di film James Bond atau film luar negeri," ucap Kapten Dedy selaku komandan kompi, yang memberi pengarahan sebelum latihan, Senin (7/8/2017).

Alat peluncur yang dimaksud adalah Seabob Black Shadow 730 (SBS 730). Alat itu termasuk skuter bawah air yang dioperasikan Kopaska.

Gelar Latihan Tempur, Pasukan Katak Gunakan Peralatan 'James Bond'Seabob Black Shadow atau skuter bawah air (Akhmad Mustaqim/detikcom)

"Kalau dengan alat ini, pasukan saya jadi lebih hemat tenaganya," kata Dedy.

Selain alat seluncur senjata itu, ada alat selam lengkap dengan sepatu katak. Alat selam itu digunakan sebagai pengganti alat seluncur yang digunakan dari kapal menuju daratan.

Ada juga berbagai persenjataan berupa senapan laras panjang lainnya. Rencananya, pasukan Satuan Kapal Perang, Satuan Komando Pasukan Katak, dan penyelam Koarmabar akan menggelar latihan dan demo perang di Satuan Koarmabar I Pondok Dayung, Tanjung Priok. (dhn/dhn)

  ✈️ detik  

Rabu, 09 Agustus 2017

Barter Sukhoi Harus Sesuai Skema Pengadaan Alutsista

✈️ Pesawat Su-35 sebagai pengganti F-5 sementara akan ditempatkan di Makassar. [Michael Polyakov]

Pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas Kertopati mengatakan, rencana Kementerian Pertahanan untuk membeli 11 pesawat tempur Sukhoi dari Rusia melalui mekanisme imbal dagang atau barter komoditas produk ekspor strategis harus sesuai dengan skema pengadaan peralatan militer atau Alutsista.

Di mana, kata Susaningtyas, di Jakarta, Rabu, skema tahapan pengadaan komoditas harus mengikuti skema tahapan pengadaan peralatan militer. Dengan demikian, skema tahapan pengadaan Sukhoi 35 menjadi acuan skema tahapan pengadaan komoditas.

"Intinya, Sukhoi 35 datang dulu di Indonesia, baru hasil perkebunan bisa di ekspor ke Rusia. Barter harus resiprokal tapi komoditas yang ikuti peralatan militer. Jangan sampai komoditas sudah dikirim tapi peralatan militer tidak datang atau datang sebagian saja," ujar mantan anggota komisi I DPR ini.

Wanita yang biasa disapa Nuning ini menyebutkan, barter komoditas dengan peralatan militer merupakan cabang ilmu ekonomi internasional dalam konteks ekonomi pertahanan.

"Prinsipnya adalah saling menguntungkan kedua belah pihak. Faktor penting yang patut diperhatikan adalah tahapan barter karena spesifikasi keduanya yang berbeda. Tahapan barter harus disusun sesuai skema tahapan pengadaan peralatan militer yang membedakan antara acquisition dengan procurement," kata Nuning.

Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menindaklanjuti rencana imbal dagang dengan perusahaan asal Rusia, Rostec, yang ingin melakukan barter pesawat Sukhoi SU-35 dengan hasil perkebunan Indonesia.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pada 3-5 Agustus 2017 melakukan lawatan ke Rusia untuk memuluskan rencana tersebut. Pemerintah juga akan menawarkan komoditas lain kepada Rostec selaku rekanan Indonesia dalam skema imbal dagang tersebut.

"Rencana imbal dagang ini sudah hampir final. Namun, kami masih menawarkan produk Indonesia lainnya untuk diekspor ke Rusia selain karet yang mereka minta," kata Enggartiasto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (3/8).

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengungkapkan, timbal balik pembelian pesawat Sukhoi SU-35 dari Rusia dengan sejumlah komoditas Tanah Air telah dilakukan sejak lama. Jadi, ujarnya, hal itu bukanlah sesuatu yang baru.

"Pembelian (Sukhoi) seperti itu sudah lama. Saya sejak menjadi Panglima TNI pada 1998 sudah memberlakukan hal itu. Komoditasnya macam-macam sesuai dengan penjual atau pihak ketiga," kata Wiranto.

  ✈️ Antara  

Republik Indonesia dan Republik Guinea Bissau Sepakati Jalin Kerja Sama Pertahanan

Republik Indonesia menandatangani kesepatakan dengan Republik Guinea Bissau untuk menjalin kerja sama di bidang pertahanan. Kesempatan tersebut ditandai dengan penandatanganan naskah Letter of Inttent (LoI) oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu dengan Menteri Pertahanan Republik Guinea Bissau Eduardo Casta Sanha.

Penandatanganan disaksikan langsung oleh Perdana Menteri Republik Guinea Bissau Jenderal Umaro Sissoko Embalo, Senin (7/8) di kantor Perdana Menteri Republik Guinea Bissau, Bissau. Melalui pendantanganan naskah LoI ini diharapkan kesepatakan kerja sama pertahanan yang telah resmi dijalin antara Republik Indonesia dan Republik Guinea Bissau segera ditindaklanjuti ke tingkat yang lebih mendalam dan konkrit.

Menhan RI mengatakan, guna menghadapi perkembangan geopolitik dan geostrategi baik global dan regional yang semakin kompleks, Indonesia menilai pentingnya untuk memperkuat hubungan hubungan kerja sama pertahanan dengan negara-negara sahabat seperti Republik Guinea Bissau.

Dengan telah ditandatanganinya kesepakatan kerja sama pertahanan dengan Republik Guinea Bissau ini, Indonesia berharap dapat memperkuat kerja sama bilateral kedua negara berdasarkan prinsip kesetaraan, saling menguntungkan dan penghormatan penuh atas kedaulatan dan integritas territorial.

Selanjutnya, Menhan RI lebih lanjut menjelaskan sebagai langkah konkrit untuk menindaklajuti kesepakatan kerja sama ini, maka kedua negara melalui Kemhan dari masing –masing akan membentuk working group yang salah satunya membahas rencana kerja sama dalam pengadaan Autsista dari RI oleh Guinea Bissau.

Republik Indonesia dan Republik Guinea Bissau Sepakati Jalin Kerja Sama PertahananSementara itu Perdana Menteri Guinea Bissau mengungkapkan pihaknya menyambut gembira atas kesepakatan yang telah dicapai kedua negara untuk memperkuat kerja sama bilateral khususnya di bidang pertahanan. “Kami sangat gembira dan Pemerintah Guinea Bissau akan melakukan yang apa saja yang terbaik untuk kerja sama yang telah disepakati saat ini. Dan kita juga terbuka untuk membangun kerja sama dengan Indonesia di berbagai bidang”, ungkapnya.

Perdana Menteri Guinea Bissau juga menyampaikan apresiasi kepada Menhan RI karena kedatangannya ke Guinea Bissau tidak hanya bersama delegasi militer, tetapi juga dengan delegasi dari industri pertahanan Indonesia yang diakunya telah memiliki kapasitas dan kemampuan tidak diragukan lagi.

Setelah kesepakatan ini ditandatangani, pemerintah Guinea Bissau melalui Menhannya akan segera merespon dengan baik dengan berkunjung ke Jakarta guna membicarakan lebih lanjut peluang-peluang kerja sama pertahanan yang menguntungkan bagi kedua negara.

Turut mendampingi Menhan RI dalam kesempatan tersebut, sejumlah pejabat Kemhan antara lain Direktur Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kemhan Dr. Sutrimo Sumarlan, Direktur Kerja Sama Internasional Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan (Dirkersin Ditjen Strahan) Kemhan Brigjen Rizerius Eko. Selain itu, Menhan RI juga didampingi pimpinan Industri Pertahanan Dalam Negeri yakni Direktur Utama PT PAL Budiman Saleh dan Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose.

Sebelum penandatangan kesepatan kerja sama pertahanan tersebut, Menhan RI juga berkesempatan melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Republik Guinea Bissau dengan didampingi masing-masing delegasi guna membicarakan peluang – peluang dan upaya penjajakan kerja sama pertahanan kedua negara telah resmi dijalin oleh kedua negara. Sebelumnya Menhan RI juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Menhan Republik Guinea Bissau.

  ✈️ Jurnal Patroli  

[Video] Barter Komoditas Dengan Sukhoi 35

✈️ Lavrov Sempat Bahas Sukhoi dengan Retno✈️ Pesawat Su35 Rusia [presstv]

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berkunjung ke Jakarta dan menemui Menlu RI Retno LP Marsudi pada Rabu (9/8).

Dalam pertemuan itu, keduanya sempat membahas perjanjian barter hasil kebun Indonesia dengan sejumlah pesawat tempur Sukhoi SU-35 buatan Rusia.

[Kesepakatan pertukaran pesawat Sukhoi] sempat dibahas meski tidak secara spesifik,” ucap Menlu Retno usai bertemu dengan Lavrov di kementeriannya di Jakarta.

Topik ini dibahas seiring dengan rencana Indonesia menukar 11 jet tempur Sukhoi dari Rusia dengan hasil komoditas perkebunan utama Indonesia seperti minyak kelapa sawit, kopi, dan teh.

Kesepakatan perdagangan ini disepakati Moskow-Jakarta sekitar Kamis (3/8) lalu.

Dalam kesempatan berbeda, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, kesepakatan ini tertuang dalam penandatangan nota kesepahaman atau MoU antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia, yakni PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PII dengan BUMN Rusia, Rostec, pada lawatan Indonesia ke Rusia.

Dengan kesepakatan dagang ini, Indonesia diharapkan bisa meningkatkan volume ekspor hasil perkebunan Indonesia dan di saat bersamaan bisa menguatkan armada F-5 angkatan udara Indonesia.

Perjanjian dagang kedua negara ini dilakukan tak lama setelah Moskow mendapat sanksi ekonomi baru dari Eropa dan Amerika Serikat.

Enggar menekankan, ini merupakan saat yang tepat untuk memanfaatkan situasi guna memperluas pasar komoditas Indonesia.

Ini peluang yang tidak boleh hilang dari genggaman kita. Potensi hubungan ekonomi yang memanfaatkan situasi embargo dan kontra embargo ini melampaui isu-isu perdagangan dan investasi," papar Enggar, sekitar awal pekan ini, di Jakarta.

Selain membahas kesepakatan dagang, Retno menuturkan pertemuannya dengan Lavrov juga membahas rencana penguatan hubungan kedua negara menjadi mitra strategis.

Dengan kemitraan tersebut, Indonesia-Rusia tak hanya memperdalam kerja sama bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik tapi juga meningkatkan koordinasi kedua negara pada sejumlah bidang sensitif, termasuk keamanan dan pertahanan.

Di pertemuan itu, Lavrov juga menekankan bahwa Rusia akan terus mendorong upaya Indonesia memberantas terorisme di kawasan seiring dengan meningkatnya ancaman penyebaran ISIS di Asia khususnya Asia Tenggara, terutama dengan adanya gempuran kelompok militan Maute yang berbaiat pada ISIS di Marawi, Filipina. (les)

 Berikut video liputan CNN : 


  ✈️ CNN