Sabtu, 11 November 2017

[Teror] Pembebasan 1.300 Warga di Timika, Papua

Hadapi ‘Jalan Buntu’Ilustrasi [Batamnews]

Kepolisian Indonesia dibantu TNI serta tokoh masyarakat setempat terus melakukan upaya persuasi untuk membebaskan sekitar 1.300 orang warga di kampung Banti dan Kimbely, Tembaga Pura, Timika, Provinsi Papua, yang ‘diisolasi’ oleh sekelompok orang bersenjata.

Keterangan resmi Polda Papua menyebut pelakunya adalah “kelompok kriminal bersenjata”, tetapi sumber BBC Indonesia menyebut mereka adalah anggota Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM).

Sebagian besar warga dari dua kampung itu adalah warga setempat dan separuhnya adalah pendatang dari Toraja, Sulawesi Selatan dan Maluku Tenggara. Mereka sebagai besar bekerja sebagai pendulang emas di areal tambang milik Freeport, kata polisi.

Aksi pengisolasian warga dua kampung di Timika ini terjadi setelah tiga pekan lalu seorang anggota Brimob tewas ditembak oleh kelompok bersenjata di Timika, Papua. Dia tewas saat terlibat pengejaran kelompok tersebut.

Sampai Kamis (09/11) sore, menurut polisi, kelompok bersenjata tersebut tetap melarang kaum pria meninggalkan dua kampung tersebut. Namun demikian, sebagian besar warga yang diisolasi dalam kondisi “cukup baik”, kata humas Polda Papua. Polda Papua telah meminta bantuan tokoh agama dan masyarakat setempat untuk “membujuk” para pelaku agar membiarkan warga meninggalkan lokasi tersebut, tetapi ditolak mentah-mentah.

Sampai sekarang (Kamis sore) belum ada titik temu,” kata salah-seorang pejabat humas Polda Papua, AKBP Suryadi Diaz, saat dihubungi BBC Indonesia melalui sambungan telepon, Kamis (08/11) sore.

BBC Indonesia belum berhasil melakukan kontak dengan kelompok bersenjata tersebut, tetapi menurut seorang wartawan di Timika, mereka menuntut dipertemukan dengan wartawan dan pejabat setingkat bupati.

Mereka ingin komunikasi langsung dengan bupati dan jurnalis,” kata Maurits Sadipun, wartawan Timika Express, yang mengklaim telah melakukan kontak dengan pimpinan kelompok tersebut.

Kelompok bersenjata itu ingin bertemu wartawan untuk menyampaikan aspirasi mereka yaitu tuntutan pemisahan Papua dari Indonesia, ungkapnya. Tuntutan pelibatan wartawan ini ditolak oleh Polda Papua. Lebih dari itu, kepolisian Indonesia lebih meyakini bahwa aksi pengisolasian oleh kelompok bersenjata itu lebih dilatari motif kriminal ketimbang murni politik.

Sekarang pun mungkin demikian (aspirasi pemisahan Papua dari Indonesia), tapi yang utama itu menganggu aktivitas (perusahaan tambang) Freeport sampai perusahaan ini tidak berjalan,” kata Suryadi Diaz.

Tuduhan bahwa aksi kelompok bersenjata ini lebih berlatar kriminal atau ekonomi dipertanyakan oleh pegiat Komite Nasional Papua Barat (KNPB), organisasi yang terus mengkampanyekan secara damai aspirasi pemisahan Papua dari Indonesia.

Mereka melakukannya karena ideologi, karena mereka mau berdiri sendiri. Bukan karena minta kesejahteraan atau minta dialog,” kata Kepala komisariat diplomasi pusat KNPB, Warpo Wetipo kepada wartawan BBC Indonesia, Heyder Affan.

Walaupun KNPB tidak terlibat dalam aksi pengisolasian itu, Warpo meyakini aksi itu dilakukan oleh TNP-OPM yang memang tujuannya memisahkan Papua dari Indonesia. Kelompok bersenjata ini juga dianggapnya menolak perusahaan tambang Freeport.

Mereka sadar, Freeport ini satu-satunya yang mempertahankan Indonesia (di Papua), mempertahankan orang-orang yang berkepentingan di Papua. Kita susah merdeka karena ada Freeport, karena semua bikin ‘dapur’ di Papua,” kata Warpo.

Tuntutan merdeka yang disuarakan sebagian warga Papua, yang diantaranya dengan kekerasan bersenjata dan kampanye di luar negeri, masih terus berlanjut, walaupun pemerintah pusat telah memberikan status otonomi khusus kepada Papua.

Sejak dilantik menjadi Presiden, Jokowi telah berjanji menitikberatkan penyelesaian masalah di Papua semenjak dia melakukan kampanye dalam pemilihan presiden 2014 lalu.

Teroboson politik – seperti pembebasan sejumlah tahanan politik – telah ditempuh pemerintah, selain pembangunan infrastruktur di pedalaman provinsi itu, di tengah masih gencarnya tuntutan pemisahan diri Papua dari Indonesia yang disuarakan oleh pendukungnya. (bbc/sir)

 Komisi I Desak TNI Bebaskan 1.300 Warga yang Disandera di Papua 

Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari mendesak TNI untuk segera membebaskan 1.300 orang warga yang disandera kelompok sipil bersenjata di Kampung Kimbely dan Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua. Karena hal tersebut sudah menciderai kedaulatan NKRI.

TNI harus segera bertindak dengan seksama untuk membebaskan sandera OPM di Papua tersebut. Ini bukan lagi soal kelompok kriminal, ini menciderai kedaulatan NKRI. Setiap jengkal tanah republik ini harus aman dari setiap rongrongan kelompok macam ini,” kata Kharis dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/11/2017).

Menurut anggota DPR dari Fraksi PKS ini, TNI dan BIN tentu sudah mempunyai data dan infomasi intelijen tetkait kasus tersebut sehingga kita yakin dapat menganalisis situasi dan kondisi di lapangan untuk mengambil langkah-langkah penyelamatan dan tindakan lain yang diperlukan.

Tentu dengan kerjasama dan koordinasi dengan Kepolisian. Kita inginkan semua dilakukan terukur dan cegah jangan sampai sandera terluka apalagi sampai ada yang terbunuh”, pinta Kharis.

Kharis yang merupakan anggota legislatif dari Solo ini juga melihat bahwa upaya persuasif memang harus dilakukan apalagi menyangkut keselamatan warga yang disandera, namun upaya represif juga harus disiapkan.

Saya setuju dengan langkah tegas yang akan diambil TNI dan Polri, tapi jangan lupa kita juga harus memangkas jaringan pemasok senjata dan amunisi yang selama ini mengambil keuntungan dari situasi konflik di Papua”, terang Kharis.

Dikatakan Kharis, dunia internasional juga harus membuka mata dan melihat persoalan di Papua ini dengan lebih obyektif. Dengan kejadian ini kita harap peran diplomasi terkait masalah Papua juga penting untuk lebih ditingkatkan.

NKRI dan seluruh tanah air dari ujung timur sampai barat adalah wilayah kedaulatan yang wajib di hormati semua negara. Jangan sampai ada intervensi dalam masalah dalam negeri Indonesia,” tegas Kharis. (timyadi/win)

 Kodam Cenderawasih Siap Turunkan Pasukan Tempur 

Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih siap menurunkan pasukan tempur jika para penyandera menyakiti warga di Desa Kimbely dan Banti. Hal tersebut disampaikan Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi Nubic kepada MNC Media, Kamis malam (9/11/2017).

Namun saat ini, kata Kapendam, Kodam yang membantu pihak Polri masih melakukan proses negosiasi dengan penyandera. TNI bersama dengan Polri, kata dia sudah melakukan penguatan pengamanan di sejumlah titik. “Kita (TNI) siap melakukan tindakan jika diminta pihak kepolisian. Saat ini kita lakukan langkah-langkah persuasif terlebih dahulu,” kata Kapendam.

Saat ini Satgas Terpadu Penanggulangan KKB Papua yang dipimpin langsung Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar dan Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI George Elnadus Supit telah siap di posnya.

Jajaran Kodam XVII Cenderawasih mulai dari tingkat Koramil, Kodim 1710/Mimika, Korem 174/Anim Ti Waninggap sudah siaga di pos masin-masing. Selain itu disiagakan pasukan tempur Batalyon Infanteri 754/Raider dari Brigade Infanteri 20/Ima Jayakeramo yang bermarkas di Kabupaten Mimika dibantu Detasemen Kavaleri 3/Srigala Ceta.

  ✈️ Poskota | Sindonews  

Denrudal 004/WSBY Dumai Satuan Pertama Mendapatkan Rudal Startreak

Kedatangan rudal Starstreak di Denrudal 004 [SpiritRiau]

Detasemen Artileri Pertahanan Udara Peluru Kendali 004/Dumai menerima 12 unit peluru kendali panggul/perorangan anti serangan udara STARstreak buatan Thales Air Defence, Inggris. Peluru kendali panggul ini menggantikan Rapier, buatan BAe Dinamics (kemudian MBDA), yang juga dari Inggris.

Sebagai satu sistem pertahanan titik, ke-12 peluru kendali STARstreak ini juga berikut satu radar. Mereka dikirim memakai kapal kargo sipil dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dan disambut Komandan Artileri Pertahanan Udara Peluru Kendali 004/Dumai, Mayor (Arh) Joko Sukoyo.

"Alutsista lama diproses penarikan ke pusat, dan alat baru ini dikirim ke Dumai karena menjadi prioritas dalam rencana strategis pertahanan negara," kata Sukoyo, kepada pers. Dumai merupakan salah satu kota pelabuhan yang persis berhadapan dengan wilayah terpadat Selat Malaka, yang menjadi batas negara dengan Singapura dan Malaysia.

Setiba di pelabuhan, sistem pertahanan pasif titik STARstreak ini kemudian diperiksa kelengkapannya dan dibawa ke Markas Komando Detasemen Artileri Pertahanan Udara Peluru Kendali 004/Dumai, di Kelurahan Bagan Besar, Kecamatan Bukit Kapur, dengan pengawalan ketat Polisi Militer TNI AD dan Satuan Lalu-intas Polres Dumai.

Peluru kendali permukaan-ke-udara jarak dekat STARstreak ini berkecepatan lesat sekitar Mach 4 alias empat kali kecepatan suara (4.400 km/jam), jauh di atas kecepatan tertinggi pesawat tempur yang sekitar 2 Mach. STARstreak menjadi yang paling cepat di kelasnya, dan dilengkapi tiga sistem penginderaan aktif lasernya sehingga meninggikan tingkat perkenaannya kepada obyek sasaran.

Startreak dipergunakan juga di Angkatan Darat Kerajaan Inggris sejak 1997, dan nama sistem pertahanan titik pasif ini diubah namanya oleh pabrikan menjadi ForceSHIELD sejak 2012. Dibandingkan dengan sistem Rapier, sistem STARstreak ini jauh lebih kompak dalam hal ukuran dan penggelarannya; bobotnya cuma 14 kilogram sehingga bisa dioperasikan hanya satu personel pengawak saja,

  ✈️ Antara  

Menunggu Master Agreement

✈️ Perihal Pembelian Pesawat SU 35✈️ Pesawat TNI AU [TNI AU]

Indonesia tengah menjajaki peluang untuk melakukan pembelian 11 pesawat tempur Sukhoi SU-35 dengan skema imbal dagang alias barter. Dari nilai harga pesawat sebesar US$ 1,14 miliar atau Rp 15,16 triliun, setengahnya akan dibayar Indonesia dengan hasil perkebunan atau produk ekspor lainnya.

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu master agreement atau kesepakatan resmi dengan pihak Rusia perihal hal ini.

Kami menunggu master agreement dulu. Seperti yang saya sampaikan dengan Pak Menhan, porsi kita adalah US$ 570 juta. Jadi di dalam barter itu, senilai itulah yang disampaikan dalam bentuk barang. Mereka bilang dalam pertemuan setuju, tetapi agreement belum ada, belum terselesaikan atau jual beli sukhoinya itu sendiri,” katanya saat ditemui di sela acara KTT APEC di Da Nang, Vietnam, Jumat (10/11/2017).

Menurut Enggar, pihaknya sudah mengirimkan daftar barang apa saja yang akan menjadi barter senilai US$ 570 juta tersebut untuk diseleksi oleh pihak Rusia.

Kami sudah kirimkan listnya. Kalau hanya satu komoditi saja, saya bilang keberatan. Karena kita cukup banyak komoditi yang kita sampaikan. Kita tidak mau hanya karet saja. Kita mau ada sawit, furniture bahkan seragam militer, walaupun mereka punya tetapi kita sampaikan bahwa ini ada beberapa penawaran kita dan dia bilang kalau kayak gitu bisa enggak tidak hanya ke Moskow? Ke negara-negara Eurasia yang lain? Kita enggak perduli, kita enggak ada soal, sejauh itu adalah bagian dari pembayaran kita yang US$ 570 juta itu,” terang pria yang akrab disapa Enggar itu.

Prinsipnya kata dia sejauh ini Rusia masih terus melanjutkan mengenai kesepakatan ini, namun dia berharap bisa segera ditindaklanjuti oleh Rusia secepatnya dalam bentuk master agreement tadi.

Mereka (Rusia) bilang, pembahasan ini kan informal, karena belum terjadi kan master agreementnya. Saya bilang kalau ini terjadi, kemudian kita nunggu lagi, kan panjang urusannya. Walaupun sudah menunjuk, dari mereka Rosneft, dari kita PPI PT PT Perusahaan Perdagangan Indonesia). Tetapi PPI hanya berfungsi untuk koordinator, kalau tidak akan kena double tax,” ungkapnya.

Catatannya adalah, berdasarkan pembicaraan dengan mereka, kalau sudah ada master agreement, jangka waktu untuk bisa pembayaran dalam bentuk seperti ini, itu memakan durasi total waktu 3 tahun. Enggak bisa hari ini hari kita bayar. Yang pasti kepentingan kita adalah jangan terlambat pesawatnya,” tutup Enggar.

  ✈️ detik  

Jumat, 10 November 2017

Satu Resimen Arhanud Akan Ditempatlkan di Pekanbaru

Rudal Starstreak diatas platform Uro Vamtac [Dharmawan]

TNI AD pada tahun ini akan menambah kekuatan tempur pertahanan udara dan darat di Provinsi Riau, di bawah kendali Komando Resort Militer 031/Wira Bima.

"Rencananya pada 2017 ini," kata Panglima Kodam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI Lodewijk Pusung, kepada Antara disela serah terima jabatan Komandan Korem 031/WB, di Pekanbaru, Rabu.

Ia menjelaskan penambahan kekuatan tersebut antara lain mendirikan satu resimen Artileri Pertahanan Udara (Arhanud). TNI AD kini dalam proses mencari lahan untuk pembangunannya, bisa berlokasi di Kota Pekanbaru atau Dumai.

"Saya berharap di Pekanbaru," tegas Mayjen TNI Lodewijk.

Kemudian, penambahan kekuatan darat di Riau adalah meningkatkan kapasitas kompi kaveleri menjadi detasemen. Saat ini kompi kavaleri baru saja mendapat alat utama sistem pertahanan (Alutsista) dua Panser Tarantula.

"Sudah pasti kalau organisasi berkembang, Alutsistanya berkembang juga," ujarnya.

Pangdam I/BB menambahkan, pada tahun ini TNI AD memastikan untuk menempatkan rudal pertahanan udara "starstreak" di Detasemen Arhanud Rudal 004 Dumai. Rencananya, akan ada 16 unit rudal buatan Inggris tersebut ditempatkan di Dumai.

Rudal ini sangat efektif untuk pertahanan udara yang menjadi satu kesatuan untuk memperkuat Pangkalan Udara Militer (Lanud) Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.

"Yang kendalikan nanti Korhanudnas," tegasnya.

Ia mengatakan Pulau Sumatera, terutama Riau, memiliki posisi strategis dalam petahanan nasional karena terdapat banyak kekayaan alam dan letaknya berdekatan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Karena itu, Kodam I/BB merupakan satu-satunya organisasi militer TNI AD, yang membawahi lima Korem dengan perwira bintang satu di Indonesia.

Selain itu, ia mengatakan kondisi geografis berupa garis pantai yang panjang menjadi tantangan bagi TNI AD untuk melakukan pengamanan.

"Kita bekerjasama dengan polisi harus mewaspadai garis pantai yang cukup luas. Kalau tidak dibantu oleh rakyat, pelabuhan tikus (ilegal) dimanfaatkan untuk datangkan narkoba. Itu berbahaya," tegas Mayjen TNI Lodewijk.
 

  Antara  

[Teror] Panglima TNI Pilih Langkah Persuasif Terkait Kasus di Papua

Panglima TNI

Panglima TNI Gatot Nurmantyo memastikan pihaknya bersama Polri akan menindaklanjuti peristiwa penyanderaan masyarakat sipil di Desa Kimbely dan Desa Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, oleh kelompok bersenjata.

Menurut Gatot, jajarannya dan Polri akan melakukan langkah persuasif terlebih dahulu sebagai upaya membebaskan para sandera.

Ya kita bernegosiasi bersama kepolisian ya. Ya persuasif ya,” singkat Gatot usai Upacara Peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan (TMP), Kalibata, Jakarta, Jumat (10/11/2017).

Sebelumnya, sekitar 500 personel Polri dan TNI disebar untuk menumpas gerakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang diduga melancarkan aksi teror dan penembakan di Papua, tepatnya di Tembagapura, Kabupaten Mimika, sejak 21 Oktober 2017 hingga sekarang.

Pasukan gabungan tersebut tergabung dalam Satgas Terpadu Penanggulangan KKB. Apel pelepasan Satgas Terpadu dipimpin langsung Kapolda Papua, Irjen Pol Boy Rafli Amar yang didampingi Panglima XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Geogre E. Supit, di Lapangan apel Polres Mimika.

Ratusan personel Brimob Polda Papua sebelumnya telah digeser ke Tembagapura. Bahkan, sekitar 100 aparat Brimob Palangkaraya dikirim untuk mengatasi aksi KKB.

Ancaman yang dilakukan KKB, tidak bisa kita biarkan berlarut. Kelompok ini telah menganggu kamtibmas, serta melakukan penyerangan kepada warga dan petugas TNI/Polri serta pegawai Freeport,” ucap Boy, Senin 6 November 2017.

Ia berharap dengan kehadiran TNI/Polri di Tembagapura, untuk tidak ragu memberikan perlindungan kepada masyarakat, khususnya di Kampung Banti dan Utikini yang selama ini mengalami gangguan.

Tetap semangat dan jaga kesehatan serta jalin komunikasi yang baik, sehingga tugas kita menjadi lebih efektif,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Mayjen TNI George Elnadus Supit mengakui sejumlah kampung di areal PT Freeport Indonesia, tepatnya di Tembagapura, seperti di Kampung Utikini Lama, Kimbeli, Waa-Banti, Opitawak hingga Aroanop di bawah kendali KKB.

Kodam Cenderawasih menyiapkan sekitar 200 personel untuk membantu polisi dalam pengejaran terhadap KKB yang diduga melancarkan aksi teror dan penembakan di Papua. “Berapa pun personel yang dibutuhkan kami siap. Siang tadi, pasukan yang disiagakan sudah bergerak ke sejumlah titik yang telah ditentukan,” jelasnya.

Menko Polhukam Wiranto memerintahkan untuk penyelesaian konflik di papua secara persuasif. “Semua masalah diselesaikam musyawarah mufakat, tidak ada serang meyerang, tuduh menuduh,” kata Wiranto kemarin di Istana Bogor.
 

  Liputan 6  

Force Commander Unifil Berkesan Kunjungi Satgas MTF TNI di KRI Usman Harun 359

Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas MTF TNI Konga XXVIII-J/Unifil (United Nations Interim Force in Lebanon) yang mengawaki KRI Usman Harun-359 saat menjadi MIO Commander mendapat kunjungan kehormatan dari Force Commander Unifil Major General Micheal Beary dan Maritime Task Force Commander (MTF Commander) Rear Admiral Sergio Fernando De Amaral Chaves Jr. di pantai Naqoura, Lebanon.

Rombongan Force Commander dan MTF Commander dijemput dengan menggunakan RIHB milik KRI Usman Harun-359 menuju KRI berjarak 2 mil dari garis pantai Naqoura, Lebanon.

Komandan KRI Usman Harun-359 yang sekaligus Komandan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-J/Unifil Kolonel Laut (P) Alan Dahlan, S.H. menyambut langsung Force Commander Unifil dan MTF Commanderon board di KRI Usman Harun-359.

Selama Force Commander dan MTF Commander on board di KRI Usman Harun-359, Komandan Satgas MTF TNI beserta personel Satgas menjelaskan peralatan-peralatan dan persenjataan KRI Usman Harun-359. Selanjutnya melaksanakan ship tour ke anjungan, PIT, lounge room dan MCSR.

Presentasi peralatan-peralatan dan persenjataan yang dijelaskan oleh Perwira KRI Usman Harun-359 saat ship tour membuat kesan yang luar biasa bagi Force Commander dan MTF Commander. Kemudian saat ramah tamah di lounge Room Perwira KRI Usman Harun-359, Force Commander dan MTF Commander mencicipi makanan khas Indonesia seperti pukis, klepon, bakwan, bika ambon dan wingko. Pada saat yang sama, Komandan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-J/Unifil juga menyerahkan cendramata kepada Force Commander dan MTF Commander.

Usai ship tour dan ramah tamah di lounge, Force Commander Major General Micheal Beary mengatakan kepada personel Satgas MTF TNI Konga XXVIII–J/Unifil di geladak heli, pada kunjungannya ke KRI Usman Harun-359 merupakan pengalaman yang mengesankan bagi, karena KRI Usman Harun-359 memiliki kecanggihan senjata yang tinggi dan memiliki kemampuan kru yang handal dan professional. “Saya yakin Satgas MTF TNI Konga XXVIII-J/Unifil 2017 dapat melaksanakan tugas pokok sebagai penjaga pedamaian dengan baik,” ucapnya.

Seusai memberi pengarahan, Force Commander dan MTF Commander berkenan melaksanakan foto bersama kru di geladak heli KRI Usman Harun-359 sebagai penutup kunjungannya.
 

  Poskota  

Nurtanio

Nama yang Diberikan Jokowi untuk Pesawat N219Pesawat N-219 Nurtanio [NETZ]

Nurtanio menjadi nama pilihan yang disematkan Presiden Joko Widodo untuk pesawat transportasi nasional N219.

Nama tersebut diberikan secara resmi oleh Jokowi saat meninjau pesawat N219 di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (10/11/2017).

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, saya resmikan pesawat N219 sebagai pesawat Nurtanio," ucap Jokowi.

Kata Nurtanio diambil dari nama perintis industri pesawat terbang Indonesia, Laksamana Muda (Anumerta) Nurtanio Pringgoadisuryo.

Ia adalah sosok pembuat pesawat pertama all metal dan fighter Indonesia bernama Sikumbang. Nurtanio gugur dalam penerbangan uji coba.

"Laksamana Muda Udara (Anumerta) Nurtanio Pringgoadisuryo adalah pahlawan bangsa yang berjuang tanpa pamrih. Seluruh hidupnya didarmabaktikan untuk kedirgantaraan Indonesia," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, ada sebuah kalimat dari Nurtanio yang patut dihayati semua pihak.

"Sudah, kita tidak usah ribut-ribut yang penting kerja' dan Inilah hasil kerja putra-putri Nurtanio dan akan terus dilanjutkan hingga generasi anak-anak kita nanti," ucap Jokowi.

N219 adalah pesawat buatan lokal, kolaborasi antara PT Dirgantara Indonesia (DI) bekerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).

Pesawat ini melakukan uji terbang perdana di Landasan Pacu Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/8/2017) lalu.

N219 merupakan pesawat penumpang kapasitas 19 penumpang yang digerakkan dengan dua mesin turboprop produksi Pratt and Whitney.

Pesawat ini didesain sesuai dengan kebutuhan masyarakat, terutama wilayah perintis. Pesawat ini mampu terbang dan mendarat di landasan pendek sehingga mudah dioperasikan di daerah terpencil.
 

  Kompas  

RI – Korsel Perdalam Kerja Sama

Kedua Menhan Akan Melakukan Pertemuan KhususKorea Selatan meneken tiga Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU). Ini dilakukan usai pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden Moon Jae-In di Istana Kepresidenan Bogor.

Tiga MoU itu terdiri dari MoU di sektor kesehatan, Industri, dan Transportasi. MoU tersebut masing-masing ditandatangani oleh menteri terkait kedua negara.

Presiden Jokowi saat memberikan pernyataan pers mengatakan RI-Korea Selatan sepakat meningkatkan kerja sama di sejumlah sektor. Di antaranya kerja sama di sektor industri kreatif, investasi, perdagangan.

Untuk kerja sama industri kreatif, yang kita bahas dalam kunjungan ke Korea 2016 juga telah ditindaklanjuti antara lain telah dibuka Korean Creative Content Agency di Jakarta untuk 2016,” ungkapnya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/11).

Mengenai kerja sama di sektor investasi, lanjutnya, Korea Selatan sudah meningkatkan investasi di Indonesia menjadi dua kali lipat pada semester I 2017. Namun tidak disebutkan total jumlah investasinya.

Ketiga perdagangan yang telah meningkat 19,3 persen untuk semester I 2017 akan terus kita tingkatkan,” imbuhnya.

Sementara Moon mengatakan, kedua negara sepakat meningkatkan kerja sama strategis di bidang keamanan. Sebagai tindak lanjutnya, kedua negara sepakat akan melakukan pertemuan khusus dengan menghadirkan menteri pertahanan.

Kedua negara sepakat juga akan memperdalam kerja sama bidang industri pertahanan. Termasuk kelancaran pembangunan bersama jet tempur generasi mendatang,” sambungnya.

Selain itu, RI-Korea Selatan juga memperkuat kerja sama ekonomi yang didasari pertumbuhan ekonomi toleran dan ekonomi yang lebih mementingkan rakyat.

Kita telah menyepakati juga, meningkatkan jumlah perdagangan ditargetkan US$ 30 miliar‎ sampai 2022. Jumlahnya dua kali lipat dari sekarang,” sebutnya.

Lebih jauh, kedua negara sepakat meningkatkan kerja sama di bidang infrastruktur, transportasi, otomotif, pariwisata, dan lingkungan hidup. RI-Korsel juga akan memperluas pertukaran masyarakat kedua negara untuk memperkokoh hubungan.

Untuk itu akan menambah upaya untuk perlindungan masyarakat kedua negara juga. Khususnya pada bulan Februari di Korea akan diselenggarakan olimpiade musim dingin dan Agustus tahun depan di Jakarta dan Palembang ada Asean Games,” pungkasnya.
 

  Merdeka  

Langkah Antisipasi Lanud Iswahjudi untuk Menghindari Tabrakan dengan Burung

Pesawat T50 TNI AU

Suara mesin pesawat T-50i Golden Eagle menderu keras di hanggar Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi Magetan, Rabu (8/11/2017) siang. Seorang penerbang di dalam kokpit mengendalikan pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara itu.

Setelah beberapa saat mesin dihidupkan, pesawat tersebut kemudian keluar dari hanggar dan melaju di landasan untuk take off. Suara deru pesawat yang sangat keras lama kelamaan terdengar samar dan pesawat mulai mengudara.

Setelah pesawat itu berada di angkasa, satu pesawat lainnya landing dengan sempurna di Lanud Iswahjudi. Hari itu, para penerbang menjalani misi latihan untuk menerbangkan pesawat tempur tersebut.

Di Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi ada 16 pesawat T-50i. Pesawat buatan Korea Selatan itu tiba di Tanah Air tahun 2013.

Salah satu pilot pesawat T-50i Golden Eagle, Kapten Penerbang Yudhistira, menceritakan pengalamannya mengendalikan pesawat tempur itu. Dibandingkan Sukoi dan F-16, pesawat T-50i termasuk pesawat tempur ringan dan lebih mudah dikendalikan.

Maka dari itu, banyak penerbang pemula harus berlatih mengendalikan T-50i terlebih dahulu sebelum mengoperasikan F-16 atau Sukhoi. Setelah berhasil mengendalikan pesawat T-50i, penerbang bisa masuk ke Skadron lainnya.

Masuk di Skadron 15 ini ibaratnya sebagai pengenalan. Biar mereka [penerbang pemula] tidak kaget,” kata pria kelahiran Magetan itu.

 Latihan Rutin

Komandan Flight Ops Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi Magetan itu menuturkan mengendalikan pesawat membutuhkan keahlian dan latihan secara rutin.

Mengenai masalah yang kerap dihadapi penerbang saat di udara yaitu masalah burung. Meski bentuknya kecil, namun, saat pesawat menabrak burung bisa menimbulkan dampak sangat besar. Bahkan mesin pesawat bisa mati.

Tim di Skadron Udara 15, pada tahun 2017 terpaksa mengandangkan dua pesawat karena telah menabrak burung saat latihan di udara. Dua pesawat T-50i harus turun mesin dan menjalani perawatan yang tidak mudah.

Yudhistira menjelaskan saat pesawat berada di udara dengan kecepatan yang sangat tinggi, tiba-tiba ada burung yang terbang dan menabrak pesawat. Kemudian burung itu masuk ke mesin pesawat hingga akhirnya menimbulkan kerusakan di mesin.

Dalam kondisi seperti ini, pesawat harus landing untuk menghindari bahaya yang lebih besar. “Tahun ini ada dua pesawat yang turun mesin karena bertabrakan dengan burung,” jelas dia.

Kerusakan tetap terjadi walaupun pihak produsen dari Korea Selatan menjamin pesawat tidak akan rusak meski mesin dalam kondisi hidup dimasukkan ayam.

Tetapi itu uji cobanya kan mesin dihidupkan saat di darat. Berbeda cerita kalau kejadiannya di udara. Karena saat di udara, antara pesawat dengan burung sama-sama memiliki percepatan sehingga dampaknya sangat berbahaya,” terang Yudhistira.

Untuk mengantisipasi hal itu, kata dia, pihaknya hanya mampu melakukan tindakan antisipasi di darat. Sedangkan di udara, kecil kemungkinan bisa melakukan antisipasi bertabrakan dengan burung.

Dia membeberkan sepanjang landasan tidak ditanami tanaman berbuah, karena bisa memicu kedatangan burung. Selain itu tidak memotong rumput kurang dari 10 cm, karena bila rumput terlalu pendek cacing yang keluar dari tanah terlihat dan membuat burung datang.

Selain itu, ada pemasangan sirine penghalau burung dan petugas yang menghalau burung di sekitar landasan. “Saat musim hujan, itu biasanya banyak burung yang berada di landasan karena hangat,” terang dia.

Komandan Wing 3 Lanud Iswahjudi Magetan, Kolonel Penerbang Muhammad Arwani, menambahkan selain faktor burung, kendala lain dalam penerbangan yaitu cuaca. Ketika cuaca buruk baik hujan maupun angin, pesawat tidak diperbolehkan terbang.

Kami sering menunda latihan karena masalah cuaca ini. Karena kalau dipaksakan akan berbahaya,” ujar dia.
 

  Solopos  

[Teror] Kelompok Bersenjata Papua 'Sandera' Dua Desa di Tembagapura

Ilustrasi. (CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani)

Kelompok bersenjata di Distrik Tembagapura, Papus, memutus akses dua kampung di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua. Warga juga disebut mengalami intimidasi dari kelompok bersenjata tersebut.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar AM Kamal mengatakan, dua kampung yang kini terisolasi adalah Banti dan Kimbely.

"Jadi warga kampung itu diisolasi karena akses menuju ke sana diputus mereka (KKB)," ujar Kamal saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (9/11).

Warga masih bisa berinteraksi dengan sesama warga dan beraktivitas biasa. Namun mereka diancam KKB jika berani keluar kampung.

Saat ini, kata Kamal, Satgas terpadu penanggulangan KKB berupaya melakukan langkah persuasif dan preventif untuk membebaskan warga yang diisolasi tersebut.

Petugas cukup kesulitan mencapai lokasi dua kampung tersebut karena lokasinya yang berada di perbukitan.

Jumlah anggota KKB yang berada di sana, diperkirakan sekitar 100 orang. Sebanyak 30 orang diantaranya ditengarai memiliki senjata api.

"Masyarakat menjadi prioritas untuk mengamankan keadaan," ujar Kamal.

Sebelumnya, pada pagi tadi, seperti dikutip dari Antara, Kapolda Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan warga yang terisolasi di sana sekitar 1.000 orang warga asli Papua. Selain itu ada sekitar 300 warga pendatang berada di sana yang bekerja sebagai pendulang dan pengumpul emas.

Boy mengatakan, kelompok bersenjata itu saat ini menjadikan warga sipil sebagai tameng dan sandera.

"Berbagai upaya terus kami lakukan agar masyarakat bebas dari intimidasi dan ancaman dari KKB, dan dari laporan terungkap kondisi masyarakat yang dijadikan tameng KKB dalam keadaan baik hanya terintimidasi," ujar Boy.

Untuk mengatasi KKB yang meresahkan warga tersebut, aparat gabungan TNI dan Polri dikerahkan untuk melakukan operasi penegakan hukum pada awal pekan ini. (kid)
 

  CNN  

Selain F-16 dan T-50i, Lanud Iswahjudi Akan Datangkan Sukhoi dalam Latihan ‘Mission Oriented Training’

Ilustrasi F16 TNI AU

S
ebanyak 18 pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara (AU) akan menghiasi langit Madiun Raya pada pertengahan November hingga awal Desember 2017. Masyarakat diperbolehkan menonton proses landing pesawat di sekitar Lanud Iswahjudi Magetan.

Komandan Wing 3 Lanud Iswahjudi Magetan, Kolonel Penerbang Muhammad Arwani, mengatakan latihan militer menggunakan pesawat tempur ini akan dilaksanakan waktu terang dan gelap malam hari. Ada 18 unit pesawat tempur yang akan digunakan untuk latihan tempur di udara.

Jenis pesawat yang digunakan yaitu F-16 dan T50i. Selain dua jenis pesawat tempur itu, Lanud Iswahjudi juga mendatangkan pesawat Sukhoi dalam operasi latihan yang dinamakan Mission Oriented Training (MOT) itu.

Dia menuturkan latihan pesawat tempur malam akan dilaksanakan mulai 13 November sampai 17 November 2017. Penerbangan dimulai pukul 19.00 WIB dan berakhir 24.00 WIB.

Setelah latihan penerbangan malam selesai, ada jeda sepekan kemudian dilanjut persiapan pertempuran pagi hari. Sedangkan untuk mulai latihan pertempuran mulai 27 November sampai 8 Desember 2017. Latihan dimulai pada pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB.

Jumlah pesawat yang akan terbang 18 unit. Latihan malam juga 18 pesawat dan pagi juga 18 pesawat. Jenis pesawatnya ada T50i dan F-16,” terang Arwani saat berbincang dengan Madiunpos.com di Lanud Iswahjudi, Rabu (8/11/2017).

Latihan menggunakan pesawat tempur itu akan dilakukan bertahap yaitu mulai pertempuran satu lawan satu, dua lawan dua, empat lawan tiga, dan seterusnya. Sedangkan pada puncak latihan MOT akan dilakukan pertempuran antara delapan pesawat dengan delapan pesawat.

Arwani menuturkan selama latihan pertempuran itu, dampak yang akan ditimbulkan adalah suara yang cukup keras didengar masyarakat di wilayah operasi Lanud Iswahjudi. Selain itu, dalam operasi ini pesawat tempur itu juga akan menimbulkan sonic boom yaitu suara seperti ledakan bom.

Untuk itu, masyarakat di sekitar wilayah Lanud Iswahjudi tidak perlu takut atau kaget jika pada waktu-waktu tersebut akan terjadi keramaian di udara. “Pada waktu tersebut akan terjadi keramaian udara di wilayah Madiun Raya. Itu hanya suara, tidak ada dampak apa pun,” ujar dia.

Mengenai latihan dua waktu yaitu terang dan gelap, Arwani menegaskan hal itu supaya prajurit TNI AU bisa bertempur pada saat terang maupun gelap. Komandan Lanud Iswahjudi Magetan, Marsekal Pertama TNI Samsul Rizal, mengatakan masyarakat yang ingin mengetahui proses latihan diperbolehkan melihat lebih dekat.

Masyarakat yang ingin tahu saat pesawat tempur landing bisa melihat di sekitar Lanud Iswahjudi. Tetapi tidak boleh masuk ke kawasan karena berbahaya,” jelas Samsul.

  Solopos  

Kamis, 09 November 2017

Pelatihan BTR-4M Korps Marinir TNI AL

Pelatihan BTR-4M Korps Marinir TNI AL

S
eptember lalu, Korps Marinir TNI AL (Kormar) telah mengoperasikan lima APC amfibi BTR-4M yang dipasok oleh Ukraina pada tahun 2016. Dalam pelatihan tersebut, para prajurit Marinir mengakui keandalan dan kemudahan pengoperasiannya serta multi-purpose capability yang dimiliki oleh APC buatan Ukraina.

Dalam pelatihan tersebut, prajurit Marinir didampingi oleh perwakilan dari developer BTR-4, Kharkiv Morozov Machine Building Design Bureau dan SFTE "Spetstechnoexport" sebagai pemasok. Para prajurit melakukan special training dengan bermanuver dalam gelombang tinggi untuk lebih memperkenalkan dan membiasakan mereka dalam pengoperasiannya di laut pada saat gelombang tinggi.

Sementara pada pelatihan di lapangan tembak, semua kru yang ada di kelima APC berhasil menembak seluruh target dalam jarak yang telah ditentukan. Senjata yang digunakan adalah 30 mm automatic gun ZTM-1 dan 7.62 mm machine gun PKT.

Hal ini menunjukan keandalan dan akurasi senjata buatan Ukraina tersebut, serta efisiensi dan kecanggihan digital sighting dan firing control system yang dipasang dalam BTR-4M. Para prajurit yang mengikuti pelatihan itu pun dibuat kagum.

Para pengamat berpendapat bahwa sangat penting bagi Marinir Indonesia memiliki APC 8x8 yang ringan, mampu bergerak dalam kecepatan tinggi dan dapat dengan mudah bermanuver di jalan-jalan yang sempit dan berbukit, onroad di dalam kota maupun offroad. Dalam latihan tersebut BTR-4M telah menempuh lebih dari 100 km offroad di jalan berbukit dan mengarungi puluhan kilometer kawasan lepas pantai tanpa sedikitpun mengubah konfigurasi dan keandalannya.

Banyak yang menilai BTR-4M ini mempunyai masalah hull roll pada saat berada di laut. Faktanya, setelah melewati serangkaian latihan, terbukti sebaliknya. Itu ditunjukkan ketika kendaraan tersebut bermanuver pada ketinggian ombak sampai dengan 1 meter, kendaraan tersebut tetap bergerak dengan lancar dan stabil dan sama sekali tidak terjadi hull roll. Singkatnya, bagian bodi BTR yang dipasangi dua jenis combat modules tersebut, tetap berada di atas permukaan serta pada posisi sejajar.

BTR-4M telah lulus uji oleh Kementrian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) pada awal tahun 2017. Tim Kemhan menyatakan bahwa BTR-4M telah sesuai dengan (comply with) spesifikasi teknis yang telah ditentukan. Pernyataan tersebut tertera dalam Certificate of Final Acceptance yang dikeluarkan oleh Kemhan RI pada 3 April 2017.

Produksi dan supply kelima BTR-4M tersebut dilakukan sesuai jadwal dan ketentuan yang tertera dalam kontrak yang ditandatangani pada awal 2014 antara Kementrian Pertahanan Republik Indonesia dan SFTC "SpetsTechnoExport" (perusahaan dagang di bawah Ukroboronprom).

BTR-4M merupakan kendaraan berpenggerak 8 roda (8x8 wheel vehicle) yang digerakkan oleh mesin diesel berkapasitas 11,9 liter turbocharged 6-cylinder merek Deutz, yang dapat menghasilkan output 515 horsepower maximum 1800 rpm.

Dua BTR-4M Indonesia dilengkapi dengan uninhabited combat turret BM-7 "Parus" dengan automatic gun ZTM-1 berkaliber 30-mm, grenade launcher 30 mm dan automatic gun 7,62 mm dan anti-tank guided missile system Barrier. Sedangkan tiga kendaraan lainnya masing-masing dilengkapi dengan sebuah combat turret automatic gun 7,62 mm.

BTR-4M merupakan basic armored vehicle untuk melengkapi marinir dan pasukan reaksi cepatnya (quick-reaction forces) yang dapat beroperasi dan melakukan misi-misinya pada siang dan malam hari dalam berbagai cuaca (operating temperature range from -40 up to +55 C) di medan off-road, on hard-surface, dan lautan. (adv/adv)

  detik  

Komandan Spanbatt Kunjungi Markas Indobatt XXIII-K/UNIFIL

Komandan Spanbatt (Batalyon Spanyol) kunjungi Markas Indobatt XXIII-K/UNIFIL.

Komandan Spanbatt (Batalyon Spanyol) Letkol Enrique Miguel Domingues Sanchez kunjungi markas Indobatt XXIII-K/UNIFIL pada tanggal 7 November 2017. Setiba di markas Indobatt, Komandan Spanbatt disambut oleh Komandan Indobatt XXIII-K/UNIFIL Letkol Inf Yudi Gumilar, S.Pd. beserta perwira jajaran markas batalyon. Kunjungan Komandan Spanbatt dalam rangka silaturahmi dan mempererat hubungan antara kedua batalyon di jajaran Sektor Timur UNIFIL. Pertemuan berlangsung dengan penuh kekerabatan, Komandan Spanbatt dan Komandan Indobatt didampingi beberapa perwira staf dari masing-masing batalyon.

Kedua komandan batalyon membicarakan tentang kerjasama operasi pengamanan wilayah, kegiatan CIMIC (Civil Military Cooperation), latihan bersama dan kegiatan sosial lainnya.

Antara Spanbatt dan Indobatt selama melaksanakan misi perdamaian di Lebanon terjalin hubungan yang erat, mengingat baik pasukan Indonesia maupun Spanyol sama-sama senantiasa selalu siap dan mampu menjalankan tugas-tugas UNIFIL dengan baik. Komandan Indobatt XXIII-K/UNIFIL memberikan cinderamata berupa udeng Bali, baju Batik, souvenir dan plakat Pasukan Garuda. Begitu juga Komandan Spanbatt memberikan cinderamata berupa lambang kesatuan Angkatan Bersenjata Spanyol.

Dalam kunjungan ini juga dimeriahkan dengan bernyanyi bersama, ada sesuatu hal yang menarik pada acara tersebut, saat Komandan Spanbatt menyanyikan lagu dangdut asal Indonesia.

Tepuk tangan mengiringi saat Komandan Spanbatt menyanyikan lagu dangdut dari penyanyi Indonesia Rhoma Irama yang berjudul “Rupiah”. Komandan Indobatt pun menggiringi Komandan Spanbatt menyanyikan lagu dangdut. Ternyata lagu-lagu dangdut juga disukai oleh tentara dari luar negeri. Satu hal lagi yang membuktikan bahwa kebudayaan Indonesia dapat diterima oleh warga asing.

Sebelum mengakhiri kunjungan, Komandan Indobatt XXIII-K/UNIFIL menjamu makan siang rombongan Komandan Spanbatt. Saat jamuan makan siang Komandan Spanbatt pun tertarik dan menikmati masakan khas Indonesia. “Kami senang dapat berkunjung ke markas Indobatt dan kami berharap agar kerjasama ini akan terus terjalin selama misi berlangsung” ungkap Letkol Enrique Miguel Domingues Sanchez mengakhiri kunjungannya.
 

  Portal Komando