Jumat, 02 Maret 2018

Skuadron Udara 12 Latihan Tempur di Aceh

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgytEhiuapn2FX6l34AuVZn0OhCLnTqAacSQXQ8vLD4VjWhKBQo8gzY4iUrSLAqWO8syFqMThWDV9bUJ6cDNjxPYfL9MvD0PrkAEkQTOfulmZk-4mwBO9bqKRwOc_bjjMiZ82i_VbYdwzuu/s1600/20170221antarafoto-suakdron-12-latihan--200217-apls-1.jpgDokumentasi tiga dari lima pesawat jet tempur Hawk 100/200 dari Skuadron Udara 12 menuju hanggar pesawat seusai melakukan latihan tempur udara, di wilayah udara Aceh Besar, Aceh, Senin (20/2/2017). (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Skuadron Udara 12 yang berpangkalan di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, yang dikenal dengan Panther Hitam, tengah menggelar latihan tempur udara di Provinsi Aceh.

Komandan Skuadron Udara 12, Letnan Kolonel Penerbang Adhi Akbar, di Blangbintang, Aceh Besar, Jumat, mengatakan, latihan tempur udara berlangsung hingga 6 Maret mendatang.

"Latihan melibatkan 80 personel dan enam pesawat tempur Hawk 100/200. Latihan dengan markas di Pangkalan TNI AU Sultan Iskandar Muda, Blangbintang, Aceh Besar," katanya.

Latihan itu merupakan kegiatan rutin dalam rangka menjaga keutuhan wilayah NKRI khususnya di wilayah Aceh. Latihan termasuk menembakkan peluru kendali udara-ke-darat AGM-65 Maverick a. Secara "koleksi" persenjataan TNI AU, ada lagi yang sering dipergunakan untuk dalam latihan memusnahkan sasaran di darat, yaitu bom udara Mk-82.

"Latihan ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan, kemampuan, kualitas dan profesionalitas seorang penerbang dalam melaksanakan operasi penerbangan dengan membawa Maverick sekaligus patroli pengamanan wilayah," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, latihan itu juga untuk melatih penerbang-penerbang muda yang baru saja bergabung agar mampu melaksanakan tugas sebaik-baiknya.

Komandan Pangkalan Udara TNI AU Sultan Iskandar Muda, Kolonel Navigasi Indrastanto Setiawan, mengatakan, wilayah Aceh merupakan zona udara internasional dan strategis yang memungkinkan pelanggaran-pelanggaran udara terjadi.

"Dengan latihan ini, pulau-pulau di ujung barat Indonesia tetap berada dalam pantauan ataupun mendapatkan pengamanan dari Indonesia melalui TNI AU," kata dia.

Setiawan mengingatkan kepada semua personel yang terlibat latihan, baik dari Skuadron Udara 12, Skuadron Udara 8 (SA-330 Puma, NAS-332 Super Puma, dan EC-725 Cougar), Pangkalan Udara TNI AU Iskandar Muda, maupun Kompi Senapan C Batalion Komando 469 Pasukan Khas TNI AU mengutamakan keselamatan terbang dan kerja.

"Kami juga mengajak semua yang terlibat dalam latihan saling bersinergi, bekerja sama, komunikasi dan koordinasi yang baik, sehingga latihan mencapai hasil maksimal," kata Setiawan.


  ★ antara  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.