Sabtu, 21 April 2018

AS, Inggris dan Prancis Desak Indonesia Ikut Tekan Rezim Assad

Dubes Prancis Jean Charles Berthonnet, Dubes Inggris Moazzam Malik dan Dubes Amerika Serikat Joseph Donovan.

Amerika Serikat (AS), Inggris dan Prancis mendesak pemerintah Indonesia ikut menekan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk menghentikan serangan senjata kimia terhadap rakyatnya sendiri. Desakan ini disampaikan Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik, Kamis (19/4/2018).

Dubes Moazzam mengatakan AS, Inggris dan Prancis sangat menyambut pernyataan pemerintah Indonesia mengenai serangan senjata kimia di Suriah. Komentar diplomat London ini disampaikan usai melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi.

Menurutnya, Inggris dan dua sekutunya ingin Indonesia berbuat lebih banyak, termasuk ikut menekan rezim Suriah agar menghentikan serangan terhadap rakyatnya sendiri.

"Kami menyambut pernyataan pemerintah Indonesia, yang diutarakan Menlu pekan lalu, di mana Indonesia telah menetapkan posisinya atas serangan tersebut dan penggunaan senjata kimia di Suriah," kata Moazzam.

"Tapi, kami mengundang pemerintah Indonesia untuk melakukan hal lebih. Kami ingin Indonesia bergabung dengan kami untuk menyeret (Bashar) al-Assad bertanggung jawab atas penyalahgunaan konvensi senjata kimia internasional dan penyalahgunaan senjata kimia terhadap (rakyat) Suriah," ujarnya.

Menurutnya, Washington, London dan Paris ingin agar komunitas internasional mendesak rezim Assad untuk memberikan akses terbuka terhadap tim pencari fakta independen internasional ke Douma, lokasi yang diduga jadi area serangan senjata kimia pada 7 April 2018 lalu.

Dugaan serangan kimia yang dituduhkan dilakukan rezim Assad itu membuat AS, Inggris dan Prancis meluncurkan serangan ratusan rudal terhadap beberapa situs di Suriah pada Sabtu pekan lalu. Pemerintah Suriah dan sekutunya, Rusia, membantah bahwa pasukan Assad sebagai pelaku serangan senjata kimia di Douma.

"Kami khawatir, bukti di situs di Douma telah dirusak. Kami perlu mengumpulkan semua bukti di Douma, kesaksian, video, di Douma. Kami ingin mengundang Indonesia untuk bekerja sama dengan kami untuk hal ini di seluruh komunitas internasional untuk mendorong semua pihak menegakkan konvensi senjata kimia internasional," imbuh Moazzam. (mas)

   sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.