Jumat, 31 Agustus 2018

PTDI Gaet Boeing Jajaki Kerja Sama Teknologi Manufaktur Kedirgantaraan

✈️ Marsekal Pertama Gita Amperiawan, Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dirgantara Indonesia, dan Maria Lane, Wakil Presiden Kemitraan Strategis Internasional Boeing, selepas penandatanganan MOU untuk menjajaki peluang kerja sama yang meliputi bidang manufaktur, pemeliharaan, dukungan, pelatihan dan sertifikasi. [istimewa]

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Boeing untuk menjajaki peluang kerja sama yang meliputi bidang teknologi manufaktur, sertifikasi, serta dukungan dan pemeliharaan terhadap produk gaya angkat vertikal (atau vertical lift) di industri kedirgantaraan.

"Boeing dan industri dirgantara Indonesia telah bekerja bersama selama hampir 70 tahun. Kami melihat memorandum ini sebagai langkah penting untuk mendukung visi Indonesia bagi pembangunan ekonomi saat ini dan di masa depan, serta pertumbuhan sektor kedirgantaraan.” tutur Skip Boyce, Presiden Boeing Southeast Asia dalam siaran pers, Kamis (30/8/2018).

Sementara itu, Direktur Utama PTDI Elfien Goentoro mengungkapkan perseroan berkomitmen terus membangun sektor kedirgantaraan Indonesia dan telah menunjukkan kemampuan di bidang desain dan pengembangan pesawat terbang, manufaktur struktur, serta produksi dan layanan untuk pesawat komersial dan militer.

"PTDI telah menjadi pemasok untuk Boeing Commercial Airplanes, dan perjanjian ini akan memperluas kerja sama kami pada bidang militer dengan peluang di bidang kemampuan gaya angkat vertikal," ungkap Elfien.

Hubungan Boeing dengan Indonesia dimulai sejak tahun 1949 ketika Garuda Indonesia, maskapai penerbangan nasional, mulai beroperasi menggunakan Douglas DC-3.

Saat ini, pesawat Boeing telah mendapat kepercayaan dari sejumlah maskapai penerbangan di Indonesia, dan kerja sama dengan Indonesia telah berkembang ke penerbangan komersial, pertahanan, ruang angkasa, serta penelitian dan teknologi.

Pada bidang militer, pemerintah Indonesia menandatangani surat penawaran dan penerimaan dengan pemerintah AS pada Agustus 2013 untuk delapan helikopter Apache AH-64E, helikopter serang multi-peran terkemuka di dunia. Pengiriman kedelapan helikopter telah diselesaikan awal tahun ini.

  ✈️ Bisnis  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.