Selasa, 04 Desember 2018

Polairud Didukung Armada Baru

Diresmikan 23 Armada Baruhttp://cdn2.tstatic.net/jakarta/foto/bank/images/kapolri-tito-karnavian-armada.jpgKapolri Jenderal Tito Karnavian saat meresmikan armada Korpolairud yang baru.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menghadiri peresmian 23 armada alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk korsp Polairud mabes Polri, Senin 3 Desember 2018.

Polairud memiliki keunggulan dari segi peralatan dan alutsista untuk menjangkau wilayah NKRI.

Kapolri meminta Polairud menjaga konservasi biota laut perairan Indonesia. Kepolisian Air dan Udara (Polairud) Baharkam Polri kini didukung alat utama sistem persenjatan (alutsista) baru sebanyak 23 yang terdiri dari kapal, pesawat serta helikopter. Armada tersebut diharapkan bisa menekan kejahatan di wilayah perbatasan Indonesia.

Korps Polairud bisa survive selama 68 tahun. Tidak hanya sekedar bertahan tapi juga bermanfaat bagi masyarakat. Peran di cross border membantu memberantas illegal fishing, smuggling, penyelundupan, human trafficking, serta kejahatan umum konvensional seperti perompakan,” ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian di dermaga Markas Baharkam Polair Polri, Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara, Senin (3/12).

Kapolri secara simbolis meresmikan alutista baru berupa satu unit kapal patroli lepas pantai, lima unit kapal patroli cepat, 15 unit kapal pemburu cepat, satu pesawat CN, dan satu helikopter Bell.

Kapolri Jendral Tito Karnavian menyebutkan, Polairud memiliki keunggulan dari segi peralatan dan alutsista untuk menjangkau wilayah NKRI.

Menurut Tito, penyelundupan senjata, terutama di garis pantai timur pulau Sumatera dan Sulawesi serta terorisme di perbatasan menjadi tantangan bagi korps Polairud. “Perlu memberdayakan masyarakat bahari (nelayan) untuk mencegah hal itu,” jelas Tito.

Selain itu, Kapolri meminta Polairud menjaga konservasi biota laut perairan Indonesia.

Dia juga memuji Polairud sebagai salah satu institusi yang berperan dalam membantu logistik saat bencana alam.

Saat gempa bumi di Lombok dan Sulawesi Tengah Polairud turut membantu mendistribusikan bantuan logistik, bahkan membantu pasokan air bersih dengan mengubah air laut menjadi air tawar,” jelasnya. (awr)

 Modernisasi Alutsista Polairud Mutlak Dilakukan 

Anggota Komisi III Ahmad Sahroni mendukung modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) Korps Kepolisian Air dan Udara (Korpolairud) untuk menjaga keamanan perairan dan udara Indonesia.

Menurutnya, modernisasi Alutsista harus mampu dibuktikan Korps Polairud dengan semakin minimnya kejahatan di wilayah perairan Indonesia di masa mendatang.

Politikus Partai NasDem ini mengingatkan para pelaku kejahatan di perairan, tak hanya mengembangkan modus dengan melibatkan nelayan tradisional sebagai penyamaran, namun juga alat yang lebih canggih, seperti telekomunikasi misalnya.

Selain itu, banyaknya jalur tikus di sepanjang pantai Indonesia juga menjadi kendala tersendiri dalam hal pengawasan.

Dengan modernisasi alutsista, termasuk penambahan armada diharapkannya dapat memaksimalkan pengawasan kejahatan di perairan Indonesia.

Para pelaku kejahatan selain terus mempercanggih modusnya juga mengembangkan alat yang digunakan, salah satunya tentu telekomunikasi. Mereka juga memanfaatkan banyaknya celah berupa dermaga kecil atau biasa disebut jalur tikus yang tersebar di Indonesia," kata Sahroni kepada wartawan, Selasa (4/12/2018).

"Saya berharap dengan penambahan armada berupa 23 kapal dan pesawat serta helikopter membuat pengawasan di perairan semakin maksimal. Sehingga penyelundupan baik ke dalam ataupun keluar negara kita dapat terus ditekan," kata pria yang kembali maju menjadi Caleg DPR dari Dapil Jakarta III ini.

Sahroni juga setuju dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, yang kembali menekankan pentingnya sinergitas antara stake holder di perairan, diantaranya dengan Bakamla, TNI AL, Bea Cukai.

Selain penyelundupan berbagai sumber daya alam Indonesia ke luar negeri, kejahatan lain yang diingatkan Sahroni perlu mendapat perhatian serius adalah penyelundupan narkoba, senjata hingga pengiriman TKI ilegal.

"Di samping ilegal fishing, ilegal loging, penyelundupan berbagai hasil laut, bahan bakar ilegal dan TKI ilegal, Polairud harus mewaspadai dan memaksimalkan pengawasan narkoba ataupun senjata ke Indonesia. Pesan Kapolri mengenai pemberdayaan nelayan untuk membantu pengawasan harus benar-benar dijalankan dengan baik," kata Sahroni.

Sebelumnya, di sela-sela sukuran peringatan HUT Polairud ke-68 Tahun 2018 di Pangkalan Polairud Korpolairud Baharkam Polri, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (3/12/2018), secara simbolis meresmikan alutista baru berupa satu unit kapal patroli lepas pantai, lima unit kapal patroli cepat, 15 unit kapal pemburu cepat, satu pesawat CN, dan satu helikopter Bell.

Total alutsista baru dimiliki Polairud sebanyak 23 yang terdiri dari kapal, pesawat serta helikopter.

Kapolri berharap armada tersebut bisa menekan kejahatan di wilayah perbatasan Indonesia. Kehadiran armada baru ditekankannya sangat diperlukan untuk mendukung mobilitas

Polairud karena wilayah Indonesia yang sangat luas berupa kepulauan dan 60 persen adalah perairan.

"Korps Polairud bisa survive selama 68 tahun. Tidak hanya sekedar bertahan tapi juga bermanfaat bagi masyarakat. Peran di cross border membantu memberantas illegal fishing, smuggling, penyelundupan, human trafficking, serta kejahatan umum konvensional seperti perompakan," ujar Kapolri.

 ♖ Tribunnews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.