Sabtu, 17 Maret 2018

Mengapa Australia Ingin Bergabung Dengan ASEAN?

ASEAN Member Countries [worldatlas] 

Menyusul gejolak politik dengan AS dan kebangkitan Cina, Australia kembali melirik ASEAN untuk membangun poros politik baru. Prospek kebangkitan Indonesia sebagai kekuatan regional adalah salah satu alasannya.

Ketika Donald Trump giat menebar aroma perceraian dengan sekutu lama Amerika Serikat dan Cina mulai menunjukkan taring di Asia Timur, Australia mendapati diri dalam nostalgia Perang Dunia II.

Saat itu jiran di selatan sedang terdesak oleh ekspansi Jepang di Asia Tenggara. Tapi Inggris yang harusnya melindungi malah kewalahan menghadapi gempuran Jerman di Eropa. Dalam kondisi terdesak Perdana Menteri John Curtin menulis sebuah editorial di Melbourne Herald. Dia menyuarakan haluan politik baru dengan “memutuskan hubungan tradisional dengan Inggris dan menatap ke arah Amerika Serikat.”

Lebih dari 75 tahun kemudian Canberra kembali sibuk mencari poros baru dan menaruh harap pada ASEAN.

Sejak era bekas Perdana Menteri Paul Keating, Australia sudah mempertimbangkan gagasan untuk bergabung dengan ASEAN sebagai anggota penuh. Kini wacana tersebut kembali diangkat menjelang pertemuan KTT ASEAN di Sydney. Kota di pesisir selatan Samudera Pasifik itu mencatat sejarah karena untuk pertamakalinya pemimpin Asia Tenggara bertemu di negeri kangguru.

Uniknya keanggotaan Australia di ASEAN justru mendapat dukungan dari jiran yang paling sering terlibat konflik dengan Canberra, yakni Indonesia. Saat diwawancara harian The Sydney Morning Herald (SMH), Presiden Joko Widodo menyebut gagasan tersebut sebagai “ide yang bagus.” Dia mengisyaratkan dukungan agar Australia lebih banyak terlibat dalam isu pertahanan dan ekonomi di ASEAN.

Karena kawasan ini akan menjadi lebih baik, dalam hal stabilitas ekonomi dan politik. Jadi tentu pasti lebih baik,” dalihnya.

Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull tidak kalah girang. “Saya ingin membahasnya jika Presiden Jokowi mengangkat isu ini. Kami menunggu undangan,” kata dia kepada SMH.

Turnbull mengundang Jokowi secara ekslusif dalam jamuan makam malam di kediaman pribadinya.

Hubungan kedua negara cepat menghangat setelah insiden penghinaan Pancasila oleh oknum militer Australia beberapa bulan silam. Jokowi menilai undangan pribadi itu membuktikan Indonesia dan Australia “saling berbagi rasa hormat yang besar satu sama lain.” Namun begitu dia tidak meyakini usulan tersebut akan mendapat dukungan dari sisa negara anggota ASEAN.

Wacana keanggotaan Australia di ASEAN digagas bekas PM Paul Keating dalam pidatonya di penghujung 2012. Ia berdalih kemunduran Inggris dan petualangan militer AS di Vietnam dan Teluk yang ikut menyeret Australia memaksa Canberra mencari alternatif baru. “Saya ingin mengajak Australia mengikuti bangsa yang besar dan tua di timur.”

Menurutnya Australia harus keluar dari bayang-bayang AS dan “berkonsentrasi pada kawasan, di mana kita bisa membuat perbedaan. Saya sangat yakin itu adalah Asia Tenggara.”

ASEAN merepresentasikan arsitektur keamanan di Asia Tenggara. Bersama mereka kita bisa membangun dialog yang substansial dan dalam jangka panjang kita harus menjadi anggotanya. ASEAN adalah rumah alami buat Australia,” kata Keating.

Keating mengacu pada kebangkitan Indonesia sebagai kekuatan regional. Lembaga Konsultan, McKinsey, saat itu baru membuat studi yang memprediksi kekuatan ekonomi Indonesia pada 2030 akan melebih Inggris dan Jerman.

Bagaimana perasaan kita hidup bersama adidaya ekonomi di utara, sebuah negara kepulauan yang bakal dihuni oleh 300 juta manusia? Dan negara yang mungkin akan memiliki kekuatan laut dan udara yang sepadan dengan bobot perekonomiannya?

Indonesia sedang membangun pondasi untuk bisa berdiri sendiri, baik secara militer atau ekonomi, dan akan melawan siapapun yang menghadang, entah itu dari Laut Cina Selatan atau Samudera Hindia,” imbuhnya. “Pertanyaanya adalah apa artinya kebangkitan Indoensia buat kita? Musuh atau mitra yang saling berbagi kepentingan bersama di kawasan dan dunia?

Tidak heran jika Keating lalu menyambut dukungan Jokowi terkait keanggotaan Australia di ASEAN. “Saya sangat bersyukur,” ujarnya. “Dengan pernyataannya itu Jokowi menegaskan keyakinan saya bahwa Indonesia adalah mitra terbesar kami dan sangat penting buat Australia.

  DW  

Indonesia Ajak ASEAN Patroli Bersama

Di Wilayah Sengketa Laut China Selatan Ilustrasi 

Indonesia melobi negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) untuk melakukan patroli maritim di perairan sengketa di Laut China Selatan. Hampir seluruh kawasan laut itu telah diklaim oleh China.

Ajakan patroli maritim itu disampaikan Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia Ryamizard Ryacudu, di Sydney, pada hari Jumat (16/3/2018). Tujuan patroli maritim ini untuk memperbaiki kondisi keamanan kawasan.

Indonesia menegaskan bukan negara yang terlibat sengketa kawasan Laut China Selatan. Namun, fakta bahwa Indonesia dan China pernah "bentrok" terkait hak penangkapan ikan di sekitar Kepulauan Natuna dan memperluas kehadiran militernya di sana.

Menhan Ryamizard bersama Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi sedang melakukan pembicaraan dengan Menlu Australia Julie Bishop dan Menhan Marise Payne di Sydney. Mereka berkumpul menjelang KTT khusus ASEAN-Australia.

Australia menjadi tuan rumah forum tersebut meski bukan anggota ASEAN. canberra berusaha memperketat hubungan politik dan perdagangan dengan ASEAN di tengah meningkatnya pengaruh China.

"Untuk Laut China Selatan, saya dekati rekan-rekan—Menhan ASEAN—sehingga setiap negara yang menghadapi patroli Laut China Selatan mencapai 200 mil laut, sekitar 230 kilometer," kata Ryamizard kepada wartawan dalam sebuah konferensi pers bersama.

Indonesia, kata Ryamizard, fokus pada tiga wilayah yakni, Laut Sulu, Selat Malaka dan lautan di sekitar pantai Thailand. Indonesia telah menjalin kerja sama dengan Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Kamboja dan Filipina untuk mengamankan ketiga wilayah tersebut.

"Jika kita melihat (perbatasan) dari Vietnam ke Indonesia dan ke Filipina, kita dapat melihat bahwa kita telah mengamankan hampir setengah dari Laut China Selatan (di kawasan), kita sudah berpatroli," ujarnya, seperti dikutip Reuters.

Kawasan yang hampir seluruhnya diklaim China ini merupakan jalur perdagangan penting dunia dan diyakini mengandung sejumlah besar minyak dan gas alam. Beijing bertindak cepat dengan mereklamasi kawasan sengketa dan menjadikan sebagian wilayah yang dibangun menjadi pangkalan militer.

Langkah China telah membuat negara-negara ASEAN yang terlibat sengketa merasa iri. Bulan lalu, Beijing bahkan mengerahkan pesawat jet tempur Su-35 untuk patroli di atas kawasan sengketa.

  Sindonews  

Alasan Marsekal Hadi Pilih Drone Buatan China

Ketimbang Israel Drone CH-4B [SCMP] 

Di tengah anggaran yang terbatas, pengadaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI tetap dituntut melaksanakan tugas dan kewajibannya secara mumpuni. Saat menjabat Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan, Marsekal Hadi Tjahjanto punya siasat tersendiri, antara lain menghindari pembelian alutsista dari para calo. Dengan demikian, pembelian alutsista benar-benar berorientasi pada kebutuhan bukan kepentingan yang mungkin lebih berorientasi pada profit.

Salah satu contoh kemandirian memilih berdasarkan kebutuhan adalah pesawat nirawak alias drone. Indonesia pernah menggunakan produk Israel, negara yang paling menguasai teknologi drone. Tapi sampai sekarang negara itu tak mau melepas kendali pengoperasian pesawat-pesawat tersebut. Akhirnya, Hadi memilih drone buatan dalam negeri dan China.

"Alasannya, hanya China yang tak membatasi pemanfaatan drone produksi mereka, siapa pun boleh membeli teknologi maksimal yang mereka hasilkan," kata Hadi dalam buku Anak Sersan Jadi Panglima yang diluncurkan, Jumat (16/3/2018).

Pertimbangan lainnya adalah soal harga, dan kemampuan yang sudah terbukti dalam peperangan di kawasan Timur Tengah. Selain itu, produk drone yang ditawarkan ke Indonesia, Rainbow CH-4, mampu terbang selama 40 jam dengan area pengawasan yang bisa diperluas berkali lipat jika pesawat dihubungkan dengan satelit milik BRI.

"Rainbow CH-4 punya bentang sayap sepanjang 18 meter, besarnya hampir sama dengan Sukhoi. Drone ini yang paling banyak diminati dan kenyang dengan pengalaman tempur. Di Irak, misalnya, sukses menggunakan drone yang bentuknya menyerupai MQ-9 Reaper dan MQ-1 Predator itu untuk memerangi ISIS," papar Hadi dalam buku yang ditulis teman masa SMA, Eddy Suprapto.

Dengan tubuhnya yang bongsor, CH-4 sanggup membawa beban maksimal 250-345 kilogram, dan bahan bakar 165 kg. Ketinggian terbang maksimalnya 8.000 meter dan jarak jelajah maksilam sekitar 250 km, serta mampu menembak dari jarak 5.000 meter.

Dengan kualifikasi seperti itu, Hadi membayangkan tugas patrol perbatasan dan patrol laut untuk mencegah penyelundupan, terorisme, atau illegal fishing bisa dilakukan dengan lebih efektif, aman, dan murah ketimbang menggunakan pesawat berawak.

Kebijakannya dalam menentukan alutsista semacam itu tentu terus dibawanya ketika menjadi KSAU sejak 18 Januari 2017, dan makin kukuh setelah dirinya menjadi Panglima TNI sejak 8 Desember 2018. Masalah pembelian Alutsista cuma sekelumit dari isi buku ini. Eddy yang berlatar belakang sebagai wartawan juga mengulas lika-liku kehidupan Hadi Tjahjanto di masa kecil, hingga mencapai karier tertinggi di militer sebagai Panglima TNI.

Hadi, alumnus Akademi Angkatan Udara 1986, meniti karier dengan tidak mulus. Meski pernah mengikuti pendidikan staf di Prancis, di lingkungan TNI, Hadi justru pernah diremehkan, dipandang sebelah mata, dipinggirkan, dan jarang diberi kepercayaan untuk memegang peran strategis. Bahkan, Hadi pernah digosipkan sebagai penerbang yang gagal.

"Saya berharap, kisah perjalanan hidup Panglima TNI ini menjadi motivasi terutama untuk menghadapi situasi kesulitan ekonomi dan mengingatkan untuk tidak meremehkan orang lain," kata Eddy dalam acara yang dihadiri Kolonel Wahyu Tjahjadi, adik Hadi Tjahjanto, dan pengamat militer Jaleswari Pramodhawardhani.

  detik  

Tim Menembak Kontingen Garuda Terima Penghargaan Jerman

Tim Menembak Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kontingen Garuda (Konga) United Nations Interim Force In Lebanon (Unifil), beberapa waktu lalu menerima Penghargaan Brevet “German Markmanship Schuetzenschnur”, pada event menembak di Lapangan Tembak Head Quarter Unifil, Naqoura, Lebanon Selatan.

Kegiatan menembak yang diselenggarakan Kontingen Jerman tersebut, diikuti oleh 41 Kontingen Satgas dari berbagai negara yang tergabung dalam Unifil, diantaranya Armenia, Austria, Bangladesh, Belarus, Belgia, Brazil, Brunei, Cambodia, China, Columbia, Croatia, Cyprus, Elsavador, Estonia, Fiji, Finlandia, France, Macedonia, German, Ghana, Yunani, Guatemala, Hungaria, India, Indonesia, Irlandia, Italia, Kenya, Korea, Malaysia, Nepal, Belanda, Nigeria, Qatar, Serbia, Sierra Leone, Slovenia, Spanyol, Srilanka, Tanzania, dan Turkey.

Tim Menembak Prajurit TNI Satgas Kontingen Garuda mengikutsertakan 17 petembak, yang dipimpin oleh Komandan Konga Unifil Kolonel Inf Murbianto Adhi Wibowo mendapat penghargaan Brevet “German Markmanship Schuetzenschnur”.

Penghargaan Brevet dari Angkatan Bersenjata Jerman tersebut diberikan kepada personel militer yang telah memenuhi kualifikasi mahir menembak dengan kriteria tertentu. Brevet ini khusus disematkan kepada setiap personel militer yang telah berhasil melewati penilaian yang telah distandarkan oleh German Armed Forces.

Adapun kategori yang dinilai dalam event menembak ini, meliputi tembak pistol jarak 25 meter, tembak senapan jarak 50 meter, tembak reaksi dan menembak senapan tiga sikap yaitu berdiri, jongkok dan tiarap yang mampu dilalui dengan baik.

Lt. Col Webber selaku Deputy JOC Unifil mewakili Kontingen Jerman menyematkan Brevet “German Markmanship Schuetzenschnur” kepada Kontingen Garuda, dalam hal ini diterima oleh Komandan Konga Unifil Kolonel Inf Murbianto Adhi Wibowo, Senior Officer MTF Kolonel Laut (P) Wibisono, Dansatgas Indobatt Letkol Inf Arfan Johan Wihananto S.I.P. dan Dansatgas FPC Mayor Inf Raden Yoga.

Komandan Konga Unifil Kolonel Inf Murbianto Adhi Wibowo menyampaikan bahwa pemberian penghargaan penembak mahir dan medali kepada Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kontingen Garuda menunjukkan prajurit yang siap dan terlatih.

  Poskota  

Jumat, 16 Maret 2018

779 Prajurit TNI di Sudan Terima Medali UN

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinUY4VjjxYIfE0tkeuIBJCXQvAr66Tx3x8zen13egY9iXzEbNZjsOtLEzxaJfPV2L4QT1g7KPuP-_MmOTifgKu30kQvfIbsjPfXEUbwacMndB_swhtZYrNR6AhTUMUj3hyphenhyphenbgGsQYs18gE/s640/IMG_0749.jpgSebanyak 779 Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C/Unamid (United Nations Mission In Darfur) di bawah pimpinan Letkol Inf Syamsul Alam, S.E. sebagai Dansatgas, beberapa waktu lalu melaksanakan Upacara Medali United Nations (UN Medal Parade) di lapangan apel Indobatt-03, El Geneina, Sudan, Afrika.

Selama 12 bulan berjalan lamanya bertugas menjaga perdamaian di Darfur bagian barat Sudan, dengan hasil yang sangat membanggakan, United Nation (PBB) akhirnya memberikan sebuah penghargaan kepada 779 personel yang terdiri dari 54 Perwira, 189 Bintara, 540 Tamtama dan Wanita TNI sebanyak 16 personel serta 8 orang dari Milobs (Military Observer) dan Milstaf (Military Staff Officer) dengan menganugrahkan “UN Peacekeeping Medal”.

Penghargaan yang diberikan United Nation (PBB) melalui UNAMID Sudan berupa sebuah sertifikat penghargaan sebagai Peacekeeper, medali Peacekeeping PBB atau UN Peacekeeping Medal yaitu suatu tanda kehormatan United Nation Medal yang berhak dipasang pada seragam prajurit yang bersangkutan dan sebuah brevet kebanggaan Kontingen Negara kontribusi masing-masing dalam hal ini Indonesia dengan brevet Garuda, yang merupakan suatu pemberian penganugrahan dan penyematan medali kehormatan tertinggi.

Secara umum, upacara United Nation Medal diawali dengan masuknya pasukan upacara yang terdiri dari Kompi A, Kompi QRF, 2 Platoon Kolone Senapan, Kompi C dan Kompi Bantuan, yang dilanjutkan atraksi “Yel-Yel” dan “periksa kerapian” masing-masing kompi peserta upacara.

Setelah penghormatan kepada United Nation Flag dan menerima penghormatan umum dari seluruh pasukan upacara dengan Inspektur Upacara (Irup) Ag. Force Commander Brig. General Dennis Rutaha (Rwanda) dan selanjutnya melaksanakan inspeksi pasukan di dampingi Komandan Upacara Mayor Inf Jenris Yulmal Vinas (Wakil Komandan Satgas). Kemudian berikutnya Irup dan seluruh pasukan upacara, termasuk tamu undangan yang hadir pada saat itu melakukan penghormatan kepada bendera UN, bendera Afrika dan bendera Merah Putih oleh pembawa bendera pataka saat memasuki lapangan upacara, diiringi lagu United Nation, Afrika Union dan Indonesia Raya.

Acara dilanjutkan dengan peyematan United Nation Medal kepada prajurit TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda didepan mimbar Irup yang berturut-turut mulai Komandan Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C/Unamid Letkol Inf Syamsul Alam, S.E, Letkol Sus Revilla, Letkol Laut (P) Awang Bawono, Letkol Pnb Arief Sujatmiko, menerima penyematan UN Medal langsung dari Irup Ag. Force Commander Brig. General Dennis Rutaha (Rwanda).

Penyematan ini berlanjut ke kelompok jajaran Perwira Satgas, Perwira Milobs (Military Observer), Milstaf (Military Staff Officer), Kompi A (Alpha), Kompi QRF (Quick Reaction Force), Platoon Kolone Senapan, Kompi C (Charlie) dan terakhir Kompi Bantuan, oleh Bpk Syaril Sofyan Wakil Duta Besar RI untuk Sudan dan pejabat Unamid seperti Wali of Darfur Mr. Fadl Al-Mola al-Haja, Ag. Head of Office Mr. Jit Gurung, 15 th Division Commander Muhahaf Hasan, Sudanese Police Commisioner Brig General Tariq Ali, JMTF Commander Brigjen Hagos Seyum, Ag. Sector Commander senior military officer Colonel Abdul Larief dan para Commander TCC (Troops Contributing Country).

Acara Medal Parade akhirnya ditutup dengan Defile pasukan serta atraksi prajurit yang menampilkan Martial Arts (Youngmodo, Karate, Merpati Putih) dan beraksi secara bersamaan, dengan tampilan aksi beladiri akrobatik yang memukau penonton yang hadir dan mendapat sambutan luar biasa, aplaus dari para tamu undangan dan lagu tari mugiye mengakhiri acara Medal Parade. Dimana tarian itu diikuti seluruh prajurit dan tamu undangan yang ikut menari bergoyang memeriahkan acara tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Komandan Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C/Unamid Letkol Inf Syamsul Alam, S.E juga tampil dalam atraksi merpati putih, dimana beliau unjuk kebolehan dengan mematahkan balok beton yang ditata keatas sebanyak 10 batang dan mendapat tepuk tangan yang meriah dari tamu undangan.

Pada saat itu juga Komandan Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C/Unamid Letkol Inf Syamsul Alam, S.E dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak Unamid baik sipil maupun militer yang telah membantu, mendukung dan bekerja sama selama kurang lebih satu tahun menjalani misi perdamaian di daerah ini. “Kami dapat diterima oleh masyarakat Sudan terutama di bidang Civil Military Coordination (CIMIC) yang cukup mendapat simpati dari masyarakat,” ujarnya.

Kami berharap semoga dengan acara Medal Parade ini menjadi kebanggaan dan kenangan bagi kami sebagai parajurit Garuda yang telah berhasil mengemban tugas negara pada misi perdamaian,” kata Letkol Inf Syamsul Alam.

  Portal Komando  

Kamis, 15 Maret 2018

Impor Alutsista Indonesia 2017

Berikut ini adalah impor alutsista Indonesia selama tahun 2017.




  Sipri  

TNI AL Bakal Ganti Kapal Patroli Produksi 90-an

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMJybL123RTwGtZ_Ot9xZ6jCgM5BbRjnW32JCqhuynpR_zYJfCSOS4QHYI56eCQwckDYalnMuNGCYr2O6KdDwZ6xPYfk57L6RgXnM_Tkx0U6HS_sJOpwnn9V4a5SWR_moA4LvlzFPbc7WV/s400/KRI_808_WELANG_-_GRFP_%2528PC-36%2529_01.jpgTNI AL akan mengganti kapal patroli yang bahan dasarnya dari fiberglass [Wiki] ☆

Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi mengatakan pihaknya akan mengganti sejumlah kapal patroli yang memiliki bahan dari serat karbon atau fiberglass produksi dekade 90-an, pada tahun ini.

"Kami akan mengganti kapal-kapal [berbahan] fiberglass yang pengadaan tahun 90-an," kata Ade di Mabes TNI Cilangkap, Rabu (14/3).

Ade beralasan kapal patroli serat karbon tersebut telah rentan terhadap gempuran ombak. Kapal patroli penggantinya akan memiliki bahan alumunium, besi, atau baja. "Sehingga bisa tahan lama," imbuh dia.

Terkait target kepemilikan 151 kapal dalam kekuatan pokok minimal TNI AL pada 2024 mendatang, Ade mengaku pihaknya akan mengikuti ketersediaan anggaran. Menurutnya, TNI AL memang membutuhkan sejumlah kapal baru untuk mengganti armada-armada yang telah berusia tua.

Namun, pihaknya akan mengambil opsi pemeliharaan jika sampai 2024 anggaran bagi TNI AL tidak bisa memenuhi target itu.

"Agar sisi jumlah tidak berkurang, tapi juga tetap namanya kelaikan tetap kita jalankan," jelasnya.

Berdasarkan dinamika perkembangan saat ini, Ade mengatakan ada sejumlah jenis kapal yang dibutuhkan TNI AL. Yakni, kapal selam, kapal patroli, kapal fregat, kapal penangkap ranjau, hingga kapal amphibi.

"Ada nomenklatur kebutuhan jenis kapal itu di angkatan jadi bukan hanya satu," tutup dia.

Sebelumnya, terjadi dua kecelakaan alutsista. Pertama, tank M113A1 milik TNI Angkatan Darat tenggelam di Sungai Bogowonoto, Purworejo, Jawa Tengah, Sabtu (10/3). Dua orang meninggal atas kejadian itu.

Tank batalion Yonif 412/BES itu mengangkut 20 anak dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK) Sindurjan, Kecamatan Purworejo yang sedang mengikuti kegiatan outbond.

Kedua, Kapal Motor Cepat (KMC) AD-16-05 milik Kodam Jaya tenggelam di perairan Kepulauan Seribu, Senin (12/3).

Kapal tersebut sedang mengangkut 65 personel Kodam Jaya yang akan berangkat ke Pulau Pramuka dalam rangka kegiatan bakti sosial.

  CNN  

Rabu, 14 Maret 2018

Peluncuran Kapal Selam Pesanan RI

Wiranto akan ke Korsel
Proses perakitan kapal selam pesanan ketiga TNI AL di PT PAL [def.pk] ★

Menko Polhukam Wiranto menerima kunjungan atase pertahanan Korea Selatan untuk Indonesia. Wiranto diundang ke Negeri Gingseng untuk melihat peluncuran kapal selam hasil kerja sama kedua negara.

"Ngasih undangan kepada saya untuk kunjungan kapal selam," kata Wiranto di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (13/3/2018).

Wiranto mengatakan kedatangannya ke Korea Selatan nanti untuk melihat langsung peluncuran kapal selam yang merupakan hasil pengembangan Transfer of Technology (ToT) melalui DSME (Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering.

Sebelumnya Indonesia telah menerima Kapal selam KRI Nagapasa-403 pada akhir Agustus 2017 lalu.

"Kan peluncuruan bukan melihat. Kebetulan kita juga akan kunjungan ke kementerian pertahanan," ucapnya.

Setelah peluncuran kapal selam tersebut di Korea Selatan, maka segera akan dikirimkan ke Indonesia. Namun, Wiranto enggan membeberkan waktu pasti kapal selam tersebut akan tiba di Indonesia.

"Itu urusan Angkatan Laut," ucapnya singkat.

Perlu diketahui, Indonesia bekerja sama dengan Korea Selatan dalam proses pembuatan 3 kapal selam. Dua kapal selam dibuat di pabrik DSME, Korea Selatan. Sedangkan satu kapal terakhir dibuat di Indonesia (PT PAL) sehingga diharapkan terjadi transfer teknologi. (fiq/jbr)

  detik  

Selasa, 13 Maret 2018

Menhan Setujui Penambahan Radar dan Pesawat TNI AU

✈️ Pesawat TNI AU [TNI AU]

Kementerian Pertahanan (Kemenhan RI) menyetujui usulan TNI AU yang menambah 1 (satu) unit Radar Pertahanan Udara (Hanud) untuk menambah kekuatan TNI AU. Dengan persetujuan tersebut, maka jumlah keseluruhan radar yang di usulkan TNI AU menjadi 5 (lima) karena pada pengusulan sebelumnya, TNI AU sudah mengajukan 4 (empat) radar.

Menteri Pertahanan (Menhan) RI Riamizard Ryacudu saat bersilaturahmi kepada Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E, M.M di Mabesau Cilangkap Jakarta Timur, menegaskan pihaknya mendukung usulan TNI AU menambah radar baru untuk memperkuat TNI AU dalam mengamankan dan menjaga wilayah udara nasional.

Kemenhan setuju usulan TNI AU untuk menambah Radar Hanud, karena memang diperlukan untuk memperkuat upaya pertahanan wilayah udara kita” demikian dikatakan Menhan RI dalam kunjungan silaturahminya kepada Kasau di Cilangkap Jakarta, Senin (12/3).

Kepada Menhan, Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E, MM menyampaikan rasa terimakasih atas dukungan dan persetujuan Kemenhan terkait usulan penambahan Alutsista TNI AU, baik radar maupun pesawat.

Kasau menjelaskan, saat ini TNI AU sangat konsern mencermati perkembangan di wilayah-wilayah perbatasan Indonesia, khususnya kemungkinan ancaman terorisme maupun aksi penerbangan gelap pesawat asing.

Terkait perkembangan di daerah perbatasan, seperti Natuna, Tarakan, Sulawesi Utara dan Papua, Kasau menjelaskan TNI AU sangat membutuhkan penambahan radar Hanud. Saat ini TNI AU masih memerlukan penambahan beberapa Radar Hanud untuk memperkuat pengamatan wilayah udara, khususnya di daerah-daerah perbatasan.

Kasau juga sangat mengapresiasi kunjungan Menhan ke Mabesau, karena sebagai bentuk kepedulian atasan kepada bawahan. dan sangat penting untuk menjaga soliditas sekaligus meningkatkan moral satuan bawah.

Pengalaman-pengalaman yang lalu akan kami jadikan bahan acuan untuk menjadikan TNI AU ke depan lebih baik sesuai tugas dan fungsinya dengan tetap memperhatikan garis kebijakan dari Kementerian Pertahanan” kata Kasau. Dalam pertemuan ini, Kasau didampingi Irjenau Marsda TNI Yadi Indrayadi S.,M.S.S., Koorsahli Kasau Marsda TNI Umar Sugeng Haryono S.IP.,S.E.,M.M., Asrena Kasau Marsda TNI Fachru Zaini Isnanto, S.H., M.DS, Asops Kasau Marsda TNI Barhim, Aspers Kasau Marsda Anastasius Sumadi, Aslog Kasau Marsda TNI Eko Supriyanto, S.E., M.M., Aspotdirga Kasau Marsda TNI Agus Munandar, Pangkohanudnas Marsda TNI Imran Baidirus, Pangkoopsau I Marsda TNI Nanang Santoso, Dankodiklatau Marsda TNI Chairil Anwar, dan Sesdispenau Kolonel Adm Bejo Suprapto, S.T.

Sementara Menhan didampingi Sekjen Kemhan Marsdya TNI Hadiyan Sumintaatmaja, Irjen Kemhan Letjen TNI Agus Sutomo, Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Hartind Asrin, Dirjen Renham Kemhan Marsda TNI Tata Hendrataka, Dirjen Kuathan Kemhan Mayjen TNI Bambang Hartawan, Dirjen Pothan Kemhan Mayjen TNI Thamrin Marzuki, Kabaranahan Kemhan Laksda TNI Agus Setiaji, Kabadiklat Kemhan Mayjen TNI Ida Bagus P., Karoum Kemhan Brigjen TNI Dessano Indrasakti, Karotu Kemhan Brigjen TNI Yudhi Candra Jaya, dan Kapuskompublik Kemhan Brigjen TNI Sugiharto.

  ✈️ TNI AU  

Modernisasi Alutsista Terkendala Anggaran

Suasana saat Kapal Motor Cepat (KMC) AD-16-05 karam di perairan kepulauan seribu. [Ist/Kriminologi.id]

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyebut modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) bagi TNI terkendala anggaran negara.

Wiranto menanggapi insiden kecelakaan yang melibatkan dua alutsista milik TNI AD.

Itu kan butuh biaya, butuh biaya besar,” kata Wiranto di Hotel Millenium, Jakarta, Selasa (13/3).

Wiranto mengatakan Presiden Joko Widodo tengah menyiapkan langkah-langkah yang tepat untuk bisa melakukan modernisasi alutsista tersebut.

Apalagi saat ini Indonesia tengah fokus dalam pembangunan berbagai infrastruktur dan pembangunan ekonomi nasional.

Tentu dipertimbangkan dengan kepentingan-kepentingan lain di negeri ini, APBN kita terbatas,” tuturnya.

Sebagai mantan Panglima ABRI, Wiranto menilai modernisasi alutsista menjadi hal yang sudah seharusnya dilakukan.

Menurutnya modernisasi alutsista menjadi salah satu bukti untuk menunjukkan kekuatan militer yang dimiliki Indonesia.

Wiranto pun memastikan modernisasi alutsista tetap menjadi tujuan pemerintahan Jokowi.

Enggak usah diributkan, enggak usah dipermasalahkan, arah itu (modernisasi alutsista) ada,” ucap Wiranto.

Belakangan ini, ada dua peristiwa kecelakaan yang melibatkan alutsista milik TNI AD.

Pertama, satu unit tank M113A1 milik batalion Yonif 412/BES yang tenggelam di Sungai Bogowonto, Purworejo, Jawa Tengah pada Sabtu (10/3). Dua orang meninggal atas kejadian itu.

Kemudian, pada Senin (12/3) Kapal Motor Cepat (KMC) AD-16-05 milik Kodam Jaya tenggelam di perairan Kepulauan Seribu, sekitar pukul 11.10 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

  ✈️ CNN  

Jumlah Bahan Bakar yang Dibutuhkan F16

✈️ Sekali Short Off✈️ Crew Skuadron 16 Pekan Baru tengah melakukan persiapan pengisian bahan bakar Avtur/JP8 kepada Pesawat Tempur F16 TNI AU, Sabtu (10/3/2018) di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan. [TribunNews)]

Pesawat tempur TNI AU, F16 dari Skuadron 16 Lanud Rusminnurjadin Pekan Baru dan Skuadron 3 Lanud Iswahyudi Madiun mendarat di Balikpapan, Sabtu (10/3/2018).

Enam pesawat tempur tersebut melakukan short off di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan.

Mampirnya F16 dalam rangka pengisian bahan bakar sebelum melaksanakan tugas operasi di Manado, Sulawesi Utara.

Salah seorang petugas Crew Skuadron 16, Helfan mengatakan dalam setiap pengisian bahan bakar, satu pesawat bisa diisi 3200 sampai 5000 liter Avtur/JP 8.

"Tergantung operasi. Kalau sekarang kita isi 3200 liter," katanya.

Setiap pengisian bahan bakar di manapun ia mendarat, crew skuadron dipastikan tiba sehari lebih dulu.

Biasanya mereka terbang menggunakan pesawat Hercules sehari sebelumnya sesuai lokasi pendaratan F16.

"Kemarin kita sampai di Balikpapan, pakai Hercules. Pokoknya sehari sebelumnya sudah stay," tuturnya.

Crew Skuadron 16 yang bertugas mengurus pengecekan kondisi pesawat tempur dan pengisian bahan bakar, sekitar 150 personel. Skuadron 16 memiliki 9 alutsista udara F16 TNI AU.

"Saya bertugas di pengisian bahan bakar," ucapnya.

Sebanyak 5 Pesawat Tempur F16 dari Skuadron 16 Lanud Rusminnurjadin Pekan Baru mendarat di Balikpapan. Satu pesawat lainnya berasal dari Skuadron 3 Lanud Iswahyudi Madiun.

Sebelumnya, Sabtu (10/3/2018) pesawat tempur TNI AU, F16 mendarat di bandara SAMS Sepinggan Balikpapan.

Dari pengamatan Tribunkaltim.co, sebelum landing pesawat tempur tersebut sempat melakukan manuver dan akselerasi rendah di atas udara runway Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan.

Kemudian F16 itu melakukan putar balik, hingga akhirnya mendarat sekitar 11.45 Wita, di Bandara SAMS Balikpapan, Kalimantan Timur.

"Ini baru satu, lima lainnya akan menyusul. Mereka di sini isi bahan bakar, sebelum lanjut operasi," kata Kadisops Letkol Lek Harry Markonery, Sabtu (10/3/2018).

Pilot pesawat tempur F16, Mayor Pnb Andri langsung disambut Kadisops Letkol Lek Harry Markonery beserta pejabat utama Lanud Balikpapan.

Usai turun 5 petugas fighter Skuadron 16, melakukan pengecekan kondisi pesawat tempur tersebut.

Kendaraan pengangkut minyak bahan bakar Pertamina parkir di tepat di belakang buntut pesawat. Mereka bersiap untuk melakukan pengisian bahan bakar.

  ✈️ Tribunnews  

Kapal Motor Cepat Kodam Jaya Tenggelam

Lantaran Mati Mesin dan Cuaca BurukKapal Cepat milik Kodam Jaya Tenggelam di Kepulauan Seribu. (Istimewa) ★

Kapal Motor Cepat (KMC) milik Kodam Jaya dengan nomor lambung AD-16-05 tenggelam di Kepulauan Seribu, Senin (12/3/2018). Kapendam Jaya Letkol Inf Kristomei Sianturi menuturkan kecelakaan ini berawal dari matinya mesin kapal saat hendak menuju Pulau Pramuka.

"Jadi kita kan mengerahkan dua kapal KMC AD-16-05 dan KMC AD-04-15. Jumlah personel (di dua kapal) ada 115 personel untuk menyiapkan ke tempat itu (Pulau Pramuka). Kemudian dalam perjalanan, KMC AD-16-05 mengalami mati mesin," ucap Kristomei kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (12/3/2018).

Saat memindahkan personel yang berjumlah 65 dari kapal KMC AD-16-05 ke KMC AD-04-15, kata dia, cuaca sempat memburuk.

"Dalam rangka pemindahan personel KMC AD-16-05 ke KMC AD-04-15, memang situasi dan cuaca tidak baik," ungkap Kristomei.

Pada keadaan seperti itu, akhirnya kapal KMC AD-16-15 tenggelam. "Nah kapal yang ditinggalkan tenggelam. Dia mogok mesinnya dan terapung-apung di air," jelas Kristomei.

Dia pun membantah, pemindahan itu lantaran kapal kelebihan kapasitas. Tenggelamnya kapal itu berawal karena mati mesin. "Oh tidak, tidak, tidak. Kan kita gunakan dua kapal," pungkas Kristomei.

 Bakti Sosial 

Kapendam Jaya Letkol Inf Kristomei Sianturi menyebut, kapal itu tenggelam saat menuju Pulau Pramuka.

"Peristiwa tenggelamnya kapal KMC AD-16-05 yang sedang mengangkut personel kita dalam rangka menyiapkan kegiatan bakti sosial di Kepulauan Pramuka," ucap Kristomei kepada Liputan6.com, Senin (12/3/2018).

Kegiatan itu rencananya digelar pada pukul 11.00. Kristomei mengatakan, saat kejadian ada 65 orang personel di dalam KMC.

Ia memastikan semua personel itu selamat. Proses evakuasi dibantu kapal lain. "Korban jiwa tidak ada. Semua personel selamat dipindahkan ke kapal kita satu lagi, dan dibantu oleh kapal dari Kepulauan Pramuka," jelas Kristomei.

Dia juga menyebut, para korban tak ada yang dibawa ke rumah sakit. Selain itu, tidak ada warga sipil yang ikut dalam kapal tersebut.

"Enggak ada (dibawa ke rumah sakit). Iya Kodam semua, tidak ada sipil," pungkas Kristomei.

  Liputan 6  

Senin, 12 Maret 2018

Militer Rusia Beli Kapal Patroli Buatan Banyuwangi

Angkatan bersenjata Rusia membeli kapal patroli jenis RIB (Rigit Inflatable Boat) yang diproduksi Industri perkapalan yang berbasis di Banyuwangi, PT Lundin Industry.

Kapal yang dibeli militer Rusia tersebut berhasil diujicobakan di Selat Bali, pada Senin (12/3/2018). Direktur PT Lundin Industry, Liza Lundin mengatakan, kapal yang dipesan Rusia tersebut memiliki beberapa kelebihan diantaranya memiliki kecepatan mencapai 85 knots (160 km/jam) dan dirancang mampu menahan kekuatan di atas G7 (gravitasi 7).

"Kapal ini kami design dengan panjang lambung mencapai 38 feet, dengan carbotech, sehingga super ringan dan kecepatannya mampu menembus 85 knots (160 km/jam)," ungkapnya.

Liza menambahkan, Militer Rusia memesan kapal jenis yang sama sebanyak 7 unit, dan sampai saat ini, sudah mengirim kapal tersebut ke Rusia sebanyak 5 unit sehingga masih tersisa sebanyak 2 unit.

Tadi yang diuji coba adalah kapal keenam. Khusus kapal keenam dan ketujuh kecepatannya 85 knot, di atas kecepatan lima kapal yang kami kirim sebelumnya 50 – 60 knot,” paparnya.

Sementara itu Bupati Banyuwangi, Anas mengaku bangga bahwa salah satu karya anak Banyuwangi mampu menembus pasar eropa. Menurutnya ekspor ini membuktikan industri kapal dalam negeri punya daya saing tinggi di kompetisi global sekaligus mendukung visi kemaritiman Presiden Jokowi.

"Peluang industri perkapalan semakin terbuka lebar di Banyuwangi sekaligus diharapkan bisa menggerakkan perekonomian lokal, dan ekspor kapal ke Rusia ini membuktikan produk dalam negeri punya daya saing tinggi dan berkompetisi global," tegasnya. (SON/ARN)

  RRI  

Tank Marder 1A3 Digeser Ke Yonkav 8 Kostrad

Dari Yonif Mekanis Raider 413 KostradSesuai perintah Komando Atas kendaraan tempur lapis baja Tank Marder 1A3 Yonif Mekanis Raider 413/Bremoro bergeser ke Markas Yon Kav 8/Kostrad, Jumat (9/3/2018) lalu.

Sebelum pergeseran Tank Marder 1A3 dilaksanakan serah terima administrasi dan kelengkapan di kantor Staf Logistik Yonif Mekanis Raider 413/Bremoro.

Setelah serah terima selesai maka kendaraan Tank Marder 1A3 dilaksanakan pergeseran pada hari Jumat tanggal 9 maret 2018 pukul 02.00 WIB dengan pengawalan ketat menggunakan kendaraan Patwal Denpom IV/4 Solo, Truk Tranporter yang membawa kendaran tempur lapis baja Tank Marder 1A3 bergeser dari markas Yonif Mekanis Raider 413/Bremoro menuju markas Yon Kav 8/Kostrad.

Wadan Yonif Mekanis Raider 413/Bremoro Mayor Inf Agung Ari Wibowo mengatakan, “Sesuai perintah Komando Atas Tank Marder 1A3 Yonif Mekanis Raider 413/Bremoro digeser ke Markas Yon Kav 8/Kostrad dikarenakan Yonif Mekanis Raider 413/Bremoro yang semula dilengkapi Tank Marder 1A3 diganti dengan Tank M113 yang sudah disesuaikan dengan Batalyon Mekanis Raider. (pen-kostrad/sir)

  Poskota