Minggu, 03 Februari 2019

F-16 Lanud Roesmin Laksanakan Latihan Penembakan Rudal Maverick

 Skadron Udara 16 melaksanakan latihan penembakan maverick di tranining area Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru. Pelaksanaan latihan tersebut dilakukan terhitung sejak Senin (28/1/2019) hingga (31/1/2019).

Skadron Udara 16 TNI AU melaksanakan latihan penembakan maverick di tranining area Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.

Pelaksanaan latihan tersebut dilakukan terhitung sejak Senin (28/1/2019) hingga Kamis (31/1/2019).

Para penerbang Skadron Udara 16 melatih beragam teknik penembakan mulai dari pola penembakan dasar (academic), ketinggian rendah (low altitude) maupun sedang (medium altitude).

Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Ronny Irianto Moningka, S.T mengatakan, Skadron Udara 16 memiliki tugas penting dalam pelaksanaan Operasi Matra Udara.

Dalam beberapa operasi militer pesawat tempur F-16 mendapatkan tugas untuk menetralisir kekuatan darat melalui udara atau pun melemahkan kekuatan musuh di udara.

Program latihan profisiensi Maverick menggunakan rudal khusus yang didesain untuk latihan disebut dengan Training Guided Missile (TGM). Rudal ini tidak membawa hulu ledak namun tetap dilengkapi sensor dan penjejak infra merah guna melatihkan manuver akuisisi sasaran,” katanya.

Sementara itu, Komandan Skadron Udara 16 Lanud Rsn Letkol Pnb Bambang Apriyanto menjelaskan, pesawat F-16 C/D Block 52ID yang diawaki oleh crew Skadron Udara 16 dapat menggunakan berbagai metode serangan udara ke darat.

Salah satunya adalah kemampuan pesawat menggotong rudal AGM-65G Maverick.

Maverick adalah peluru kendali udara ke darat dengan daya ledak yang didesain untuk menghancurkan kendaraan lapis baja, bunker, radar dan sasaran keras dengan dimensi kecil,” terangnya.

Setelah ditembakkan, Maverick akan secara otomatis meluncur ke sasaran yang sudah dikunci secara visual oleh penerbang.” lanjutnya.

Bambang menambahkan, manuver dari ketinggian tinggi sambil mengitari sasaran (medium altitude from wheel) juga dilatih untuk memberikan fleksibilitas dalam menentukan arah datang serangan.

Untuk latihan tingkat lanjut, penembakan maverick dikombinasikan dengan taktik serangan udara ke darat (surface air tactic) yang menggunakan skenario lebih kompleks dan disertai dengan simulasi ancaman.  (*)


  Tribunnews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.