Senin, 01 April 2019

[Dunia] AS Sanksi Rusia karena Kirim Tentara ke Venzuela

Moskow: Ini Konyol Pesawat-pesawat Rusia dilaporkan mendarat di Venezuela dengan membawa pasukan. [Foto/REUTERS] 

Rusia melemparkan kecaman terhadap rencana Amerika Serikat (AS) untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia. Washington berencana menjatuhkan sanksi baru kepada Moskow, setelah Rusia mengirimkan tentara ke Venezuela.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan, rencana AS untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia adalah upaya konyol dari Washington untuk mengintimidasi Moskow atas kerja sama pertahanannya yang sah dengan Venezuela.

"Kedatangan para pakar kerja sama teknis-militer Rusia di Venezuela terus memicu reaksi gugup di Washington," kata Zakharova dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (31/3).

"Para pejabat AS bahkan mulai mengatakan bahwa AS akan mempertimbangkan kehadiran perwakilan angkatan bersenjata dari negara-negara di luar Belahan Barat (di Venezuela) sebagai tindakan provokatif yang mengancam perdamaian dan keamanan regional," sambungnya.

Zakharova kemudian menyatakan bahwa reaksi tajam AS tampaknya terkait dengan fakta bahwa kudeta cepat yang direncanakan di Caracas belum berhasil. Menurutnya, Washington telah mengajukan begitu banyak sanksi terhadap Rusia, sehingga Moskow kehilangan akal dan berhenti memperhatikannya.

"Untuk bagian kami, kami hanya dapat merekomendasikan bahwa AS berhenti mengancam Venezuela, mencekik ekonominya dan mendorong perang saudara, dengan melanggar hukum internasional. Kami menyerukan kepada semua kekuatan politik Venezuela yang mengutamakan kepentingan negara mereka di atas kepentingan pribadi mereka. Ambisi untuk terlibat dalam dialog, dan siap membantu dialog semacam itu dengan cara apa pun yang memungkinkan," ungkapnya.

Di kesempatan yang sama, Zakharova melemparkan ledekan, dengan menyarankan bahwa mungkin politisi di Washington harus membiasakan diri dengan peta geografis. "Bagian dari wilayah Rusia, Semenanjung Chukotka, terletak di Belahan Barat. Jadi untuk Rusia, benua Amerika adalah tetangga dekat," ledek Zakharova.

 Rusia akan Bayar Mahal Keputusan Kirim Tentara ke Venezuela 

Perwakilan Khusus Amerika Serikat (AS) untuk Venezuela, Elliott Abrams menyatakan, Rusia akan membayar mahal keputusan mereka untuk mengirimkan tentara ke Venezuela.

Seperti diketahui, akhir pekan lalu sebuah pesawat kargo Angkatan Udara Rusia Antonov-124 dan pesawat penumpang Ilyushin Il-62 yang membawa sekitar 100 tentara Rusia mendarat di bandara utama Venezuela di luarCaracas.

Abrams, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo dalam waktu dekat akan mengumumkan respon atas keputusan Rusia mengirimkan tentara ke negara Amerika Latin itu.

Kami memiliki pilihan yang sangat bagus tentang berbagai hal yang dapat dilakukan dalam hubungan AS-Rusia. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan dalam hal ekonomi, dalam hal sanksi. Ada banyak hal yang ada dalam daftar. Jadi, Rusia akan membayar harga untuk ini," ucap Abrams, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (31/3).

Sementara itu, sebelumnya Penasihat keamanan nasional AS, John Bolton memperingatkan Rusia bahwa setiap langkah untuk membangun atau memperluas operasi di Venezuela akan dianggap sebagai ancaman langsung bagi perdamaian internasional.

"Kami sangat memperingatkan para aktor di luar Belahan Barat agar tidak mengerahkan aset militer ke Venezuela, atau di tempat lain di belahan bumi lainnya, dengan maksud membangun atau memperluas operasi militer. Kami akan mempertimbangkan tindakan provokatif seperti itu sebagai ancaman langsung terhadap perdamaian dan keamanan internasional di kawasan itu," kata Bolton.

 Berhenti Campur Tangan Dalam Urusan Venezuela! 
Rusia pada AS: Berhenti Campur Tangan Dalam Urusan Venezuela!Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova. peringatkan AS agar tidak ikut campur tangan lebih lanjut dalam urusan dalam negeri Venezuela. [Foto/Istimewa]

Kementerian Luar Negeri Rusia memperingatkan Amerika Serikat (AS) agar tidak ikut campur tangan lebih lanjut dalam urusan dalam negeri Venezuela. Selain itu, Moskow juga mendesak AS untuk tidak membuat pernyataan yang menimbulkan spekulasi tentang Rusia yang melakukan operasi militer di negara Amerika Selatan.

"Kami merekomendasikan agar AS berhenti mengancam Venezuela, mencekik ekonominya dan mendorongnya ke arah perang saudara, yang merupakan pelanggaran terbuka terhadap hukum internasional," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.

Zakharova kemudian menegaskan, Rusia tidak memiliki niat untuk membangun kehadiran militernya di Venezuela, meskipun ada tuduhan oleh Barat mengenai hal itu, termasuk dari Washington.

Sebelumnya, dua pesawat angkatan udara Rusia mendarat di Venezuela pada 23 Maret, membawa hampir 100 tentara dan 35 ton materi. Moskow telah berulang kali mengatakan bahwa keberadaan pasukan Rusia di Venezuela sejalan dengan perjanjian bilateral tentang kerja sama militer-teknis.

"Spekulasi tentang pelaksanaan 'operasi militer' tertentu oleh Rusia di Venezuela benar-benar tidak berdasar," tukasnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Xinhua pada Minggu (31/3). (esn)

  sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.