Jumat, 12 April 2019

Kemhan Gandeng BUMN dan BUMS

Sediakan Alutsista Rp 2,1 Triliun Medium Tank Pindad

Sejumlah BUMN dan BUMD bidang industri pertahanan menjalin kerja sama dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan) dalam pengadaan Alutsista TNI senilai Rp 2,1 triliun. Kerja sama disahkan dalam penandatanganan kontrak di PT Pindad, Kota Bandung, Jumat (12/4/2019).

Menhan Ryamizard Ryacudu mengatakan proses kerja sama kali ini sangat berbeda karena dilakukan secara cepat, akuntabel dan transparan dari sebelumnya. Hal tersebut merupakan komitmen pemerintah dalam mewujudkan industri pertahanan Indonesia yang berstandar internasional.

"Saya memerintahkan Sekjen (Kemhan) untuk melakukan akselerasi dalam mendukung alutsista TNI secara cepat dan tepat sasaran," ujar Ryamizard dalam sambutannya.

Saat ini, kata dia, industri pertahanan sudah masuk dalam era globalisasi yang baru. Tentu saja itu berimbas pada persaingan dan ketergantungan antara satu negara dengan negara lainnya.

Ryamizard mengatakan dengan seperti itu maka sudah saatnya industri pertahanan Indonesia mengubah maindset dari negara konsumen menjadi produsen.

"Berdasarkan riset, Indonesia diprediksi menjadi raksasa ekonomi baru dunia. Hasil itu akan didorong dengan meningkatnya industri pertahanan dalam negeri. Indonesia punya SDM dan SDA besar sebagai modal yang harus dimanfaatkan untuk kemajuan industri pertahanan dalam negeri," tutur Ryamizard.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjP8erhXDjmX-TbIfm12YVRVRZvvEIIrNBPsWG4HwXq78uqjs3yXWwvkfEVx9wii2Brw5wHjVtqGLL3HSGa8AuCdpNM99B74msrl0ahtENUTk2T2prxkHvd0Px0Zu_uWSuDtLBTyHFOVmKY/s1600/LEN+Radar+200km.jpgRadar LEN

Ia pun meminta agar BUMN dan BUMS bisa mendukung pemerintah dalam mewujudkan industri pertahanan nasional bersaing di dunia. "Ini bukan ambisius tapi realitas yang harus diwujudkan. Oleh karenanya kita tunjukkan pada dunia alutsista Indonesia dalam negeri memiliki performa yang prima dan handal. Sehingga dunia akan melirik Indonesia sebagai negara produsen alutsista potensial," ujar Ryamizard.

Sementara itu Dirut PT Pindad Abraham Mose menilai jika acara tersebut adalah yang pertama dan terbesar, juga tercepat yang dilakukan antara Kemhan dan sejumlah industri pertahanan nasional.

"Hari ini dilakukan penandatanganan secara keseluruhan dengan 1,4 miliar US$ atau Rp 2,1 triliun. Ini satu hal dukungan pemerintah dalam industri pertahanan. Kita harap semua bisa diselesaikan tepat waktu dan tepat jumlah," kata Abraham.

Dari data yang dihimpun terdapat 9 BUMN dan BUMS yang menyepakati kerja sama tersebut. Mereka adalah PT Pindad, PT PAL, PT DI, PT LEN, PT Dahana, PT Merpati Wahana Raya, PT Megah Perkasa, PT Bandar Abadi dan PT Prasandha Dumayasa. (tro/dna)

  ⚓️
detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.