Sabtu, 10 Agustus 2019

TNI AU Turunkan Peralatan Jammer GPS

Pada Latihan Angkasa Yudha 2019Ilustrasi Sistem Anti Drone TNI

TNI AU menggelar latihan bersama untuk menjaga keamanan wilayah udara. Latihan Angkasa Yudha 2019 mempraktikkan perang pernika menggunakan peralatan Jammer GPS yang sudah 5 tahun hanya tersimpan di gudang.

Angkasa Yudha 2019 ini adalah latihan dilaksanakan setiap tahun. Sudah lima tahun salah satu alat Jammer GPS ngendon di gudang,” terang Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna dalam sambutan makan siang di Lanud Iswahjudi, Madiun, Rabu (18/07/2019).

Menurut Yuyu, alat Jammer GPS yang ngendon (tersimpan) di gudang itu berjumlah tiga buah dan belum pernah dipakai latihan. Selama ini tiga Jammer itu hanya sebatas dibawa ke Istana Negara saat momen tertentu.

Sampai saat ini kita mempunyai tiga Jammer, tiga itu sudah 5 tahun ngendon di gudang. Paling dibawa karena keluar ke istana waktu kegiatan,” terangnya.

Yuyu menyampaikan, latihan bersama perang pernika melibatkan dua ribu lebih personel dari 18 skuadron udara. Ada 67 pesawat tempur mengikuti latihan di tiga lokasi. Yakni lanud Iswahjudi Madiun, Lanud Abdurrahman Saleh Malang dan di AWR (Air Waipon Range) Lumajang.

“Saya meninjau hari kedua latihan dan masih ada besok. Pasukan yang terlibat sebanyak dua ribu lebih kemudian skuadron ada 18. Pesawatnya kurang lebih 67 pesawat yang dilibatkan,” imbuhnya.

Dari 67 pesawat yang digunakan dalam latihan, terdiri dari pesawat tempur, pesawat angkut, pesawat heli serta pesawat intai. Latihan itu bertujuan untuk menguji kemampuan pengamanan wilayah udara dengan memutus rantai sinyal musuh dengan Jammer GPS.

Yang jelas semua kemampuan Angkatan Udara baik itu kemampuan personel, kemampuan alutsista dan peralatan pendukung kita turunkan. Pada hari ini kita betul-betul menguji kemampuannya. Sehingga kita akan mengetahui kemampuan dalam melaksanakan operasi. Saya berharap bisa terus kita tingkatkan,” lanjutnya.

Dalam kunjungan ke Lanud Iswahjudi, Kasau juga menyempatkan diri untuk menengok dapur darurat dan makan bersama personel di tenda komplek Lanud Iswahjudi. Latihan perang pernika tahun ini merupakan yang pertama dalam 33 tahun terakhir.

Setelah 33 tahun baru kali ini ada latihan seperti ini,” ujar Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Iswahyudi Madiun, Mayor Sus Hamdi Londong Allo.

   detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.