Jumat, 13 September 2019

Wiranto Apresiasi Kemampuan TNI Hancurkan Musuh

Dalam Latgab di Situbondohttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqtdfmYd7Qqfl1_bBgMk3ccN2fgONrEyc51N2_0cg1mSJ-Sg1gc2lOKE5-TzQPdlK4Op97nBU8uZberSKPyNIRv2SWBt7hW8hjKoJ_6P7Jw9G6uYYPGU4Qgr-BHS9hIZc2VCAesvACaTRI/s320/KRI+sultan+iskandar+muda+launching+Exocet+mm40+Block+3.pngPenembakan Rudal Exocet Blok 3 KRI SIM 367 [Puspen TNI]

Belasan ribu prajurit TNI dikerahkan ke Situbondo dalam latihan gabungan (latgab). Prajurit gabungan dari TNI AD, TNI AL, dan TNI AU bersatu padu melakukan beragam manuver menghancurkan kekuatan musuh.

Berbagai alutsista canggih juga dikerahkan untuk menyokong pertempuran di lapangan. Salah satunya pesawat tanpa awak UAV CH-4 milik TNI AU, yang mengawali penyerangan. Pesawat tanpa awak yang dikendalikan dari Lanud Juanda ini tak hanya bertugas melakukan pengintaian target sasaran. Drone yang mampu terbang hingga 30 jam itu juga langsung melakukan pengeboman ke daerah lawan.

Gempuran demi gempuran dari alutsista yang lain juga terus berdentuman di daerah musuh. Para prajurit TNI dari tiga matra itu cukup tangkas melakukan berbagai manuver penyerangan. Baik manuver darat, laut, maupun manuver udara, hingga berhasil menghancurkan daerah musuh.

Demo penyerangan itu ditampilkan dalam Latihan gabungan dengan sandi Operasi Dharma Yudha 2019 di Puslatpur Marinir 5 Baluran, Kecamatan Banyuputih. Puncak latgab itu disaksikan langsung Menko Polhukam Wiranto. Selain itu, turut hadir Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, para kepala staf angkatan, dan jajaran petinggi TNI lainnya.

"Tadi kita saksikan, ada demo baru, ada drone yang bukan hanya mampu melakukan pengintaian, tapi juga berhasil melakukan penembakan dan pengeboman. Ini lompatan teknologi militer yang luar biasa. Mudah-mudahan ke depan nanti teknologi-teknologi militer yang berkembang di dunia juga dapat kita miliki," kata Wiranto di T-12 Baluran setelah menyaksikan latgab Dharma Yudha 2019, Kamis (12/9/2019).

Mantan Panglima TNI ini mengapresiasi keberhasilan prajurit TNI melaksanakan misi latihan gabungan ini. Menurutnya, meski kelihatannya cukup mudah, pengorganisasian operasi gabungan itu rumit dan sulit. Tetapi hal itu bisa dilaksanakan dengan tepat. Bahkan, dalam hitungan detik dan menit, dapat dilaksanakan dengan akurat.

"Latihan ini sebenarnya juga kesiapsiagaan dari satuan-satuan tempur kita dalam menghadapi kemungkinan berbagai ancaman. Selain itu, merupakan suatu latihan untuk terus meningkatkan, menjaga, dan merawat profesionalisme prajurit di semua tingkatan, di semua matra," imbuh Wiranto.

Wiranto melanjutkan, setiap negara dapat memiliki kebanggaan dan kehormatan. Salah satunya adalah kekuatan angkatan bersenjatanya. Melalui latgab Dharma Yudha 2019, Indonesia telah memiliki kekuatan angkatan bersenjata yang dapat dibanggakan dan dapat mengimbangi kekuatan negara-negara lain.

"Dengan kekuatan angkatan bersenjata seperti yang kita miliki ini, menjadi faktor bahwa kita telah siap menghadapi berbagai ancaman yang mungkin kita hadapi di masa depan," papar Wiranto.

Seperti keterangan yang diperoleh detikcom, pelaksanaan latgab TNI Dharma Yudha 2019 menggunakan dua metode, yakni Latihan Posko dan Latihan Lapangan. Dua metode itu dilaksanakan secara berangkai dengan materi Kampanye Militer dalam bentuk Operasi Gabungan di Mandala Operasi. Komando Gabungan TNI terdiri atas beberapa Komando Tugas Gabungan dengan menampilkan seluruh kemampuan tempur prajurit TNI beserta alut dan alutsista yang dimiliki.

Latgab ini melibatkan sedikitnya 11.716 prajurit. Untuk Latihan Posko sebanyak 1.307 personel, dan Latihan Lapangan sebanyak 10.409 personel. Alutsista yang dikerahkan pun juga terbilang banyak.

Dari TNI AD ada 12 unit tank Leopard, 1 unit tank ARV Leopard, 5 unit truk Transporter, 1 unit Marder, 6 unit Astros, 6 unit meriam 76, 6 unit Caesar, 18 pucuk mortir-81, 9 pucuk mortir-60, 27 pucuk mortir-60, 8 satbak Atlas, 4 satbak MPCV, 2 unit MVP, 8 unit drone Arh, 2 unit Apache, 2 unit MI-35, 4 unit AS-550 Fennech dan 4 unit Bell-412.

Sementara itu, TNI AL mengerahkan alut dan alutsistanya berupa 22 unit KRI, 15 unit BTR 50 P/M, 15 unit BMP 3F, 12 unit BTR 50 P/K, 7 unit LVT 7A1, 8 unit Kapa K61, 6 unit How 105 MM, 6 unit Rocket MLRS Grad, 4 unit BVPP2, 3 unit Ambulans, 3 unit Truk Tatra Amo, 5 unit Truk Opgleger, 18 unit Ranrik How, 6 unit truk 2,5 Ton, 4 unit Komob, 25 unit Mopel, 2 unit RHIB, 10 unit Helikopter dan 4 unit Fix Wing.

Sedangkan TNI AU mengerahkan 6 unit SU 27/30, 16 unit F-16, 6 unit T-50i, 4 unit Hawk 109/209, 6 unit EMB-314 Super Tucano, 12 unit C-130 B/H/HS/L-100, 1 unit C-130 BT, 4 unit CN-295, 3 unit B-737-400/500 VIP, 2 unit B-737-200 Patmar/Intai, 2 unit C-212, 2 unit PTTA Aerostar, 1 unit UAV CH-4, 4 unit NAS-332/EC-725, dan 1 unit Colibri.

 ♖ detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.