Selasa, 08 Oktober 2019

Arhanud TNI AD Tampilkan Shikra

Pada HUT TNI ke-74 Radar Shikra Arhanud

A
rhanud TNI AD menampilkan Shikra di HUT TNI ke-74, Radar yang mempu mendeteksi sasaran udara sejauh 250 km.

Hal tersebut disampaikan Komandan Batalyon (Danyon) Arhanud 15/DBY Letkol Arh Muhammad Ufiz.

Diterangkan Muhammad Ufiz, keterlibatan satuan yang dipimpinnya pada peringatan HUT Ke-74 TNI tahun 2019, yaitu keikutsertaannya pada pergelaran parade alutsista yang dimiliki Yon Arhanud 15/DBY saat ini.

Dari segi Alutsista, satuan mengikutsertakan satu unit Radar CM 200 (Shikra), tiga unit rudal Multi Mission System (MMS) serta, tiga unit rudal Lightweight Multiple Laincer (LML),’’ ujarnya.

Sementara itu untuk rudal, masing-masing diawaki oleh 3 orang, radar Startrek diawaki oleh 2 orang, serta pendukungnya 15 personel, sehingga total seluruhnya 23 orang,’’ terangnya.

Menurutnya, sebagai satuan yang memiliki tugas 4 (empat) fungsi, meliputi pencarian dan penemuan (detection), pengenalan (identification), penjejakan (tracking) dan penghancuran (destruction), sangatlah tepat Yon Arhanud 15/DBY sebagai bagian dari parade alutsista yang dimiliki TNI AD.

Masyarakat Indonesia, mungkin belum banyak yang mengetahui, bahwa saat ini Arhanud TNI AD telah dilengkapi berbagai Alutsista modern, salah satunya Radar Shikra, yang dapat mendeteksi ke sasaran udara sampai 250 km, dengan dilengkapi perangkat Electronic Counter-Countermeasures (ECCM), menjadikannya aman dari serangan Pernika, serta memiliki kemampuan mendeteksi 200 sasaran secara bersamaan,’’ ucapnya.

Rudal Starstreak TNI AD

Lanjutnya, sementara itu dua jenis Rudal LML dan MMS, dimana keduanya mampu mengatasi ancaman udara, baik pesawat udara maupun sasaran lainnya seperti UAV(Unmanned Aerial Vehicle).

Dengan berat yang ideal dan sifatnya portable, menjadikan Rudal LML dapat digelar diberbagai bentuk medan, dan dengan waktu kurang dua menit, rudal ini siap digunakan untuk tempur. Selain itu juga, dengan mencari pemancar gelombang elektromagnetik sebagai sasaran, menjadikan rudal ini sulit untuk dideteksi lawan,’’ jelasnya.

Jarak tembak efektif pada misil ini sekitar 7,2 km, dengan kecepatan 3,5 Mach setara dengan kecepatan 4.321,8/jam, dengan ketinggian 4,6 km, serta dapat juga digunakan pada misil darat-udara atau darat-darat,’’ tutur Alumni Akmil 2001 ini.

Berbeda dari Rudal MMS, dimana rudal ini ditempatkan menjadi satu pada kendaraan, menjadikannya memiliki mobilitas yang tinggi, serta memiliki multi missile turret yang memungkinkan penggunaan misil untuk melakukan penyerangan terhadap berbagai bentuk sasaran udara dengan waktu yang reaksi cepat.

Karena dilengkapi Infra Red Camera, rudal ini pun sulit dilacak atau dihancurkan oleh rudal pencari emisi gelombang elektromagnetik. Jarak deteksi sasaran secara pasif dengan menggunakan Thermal Infrared sampai dengan 15 km,’’ urainya.

Dengan kecepatan 3,5 Mach (4321,8 km/jam), ketinggian 5 km, jarak tembak 7,2 km, dan waktu reaksi dalam penyerangan kurang dari 5 detik kepada sasaran, menjadikan rudal ini memiliki Kill Probability mencapai 95% yang artinya 1 shot 1 Kill Aircraft,’’ tambahnya.

Dirinya berharap, dengan keterlibatan alutsista yang dimiliki Yon Arhanud 15 menjadikan masyarakat mengenali berbagai jenis Alutsista satuan Arhanud TNI AD.

Ini juga sebagai ajang Show of Force kepada dunia Internasional bahwa Militer Indonesia juga memiliki kesenjataan pertahanan udara yang canggih, yang setara dengan negara-negara maju lainnya seperti Inggris dan Perancis,’’ pungkasnya.

  TNI AD  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.