Selasa, 03 Desember 2019

Tingkatkan Industri Pertahanan

Gandeng 25 Perusahaan SwastaIlustrasi Medium Tank Harimau [Pindad] ★

K
ementerian Pertahanan (Kemhan) menggelar pameran industri alat peralatan pertahanan dan keamanan (Alpalhankam) dalam negeri. Menhan Prabowo Subianto mengatakan pameran tersebut adalah salah satu upaya untuk mengandeng swasta dalam meningkatkan pertahanan dan keamanan nasional.

"Saya dapat tugas dari Bapak Presiden untuk meningkatkan peran industri pertahanan dalam negeri dalam pengadaan alutsista untuk kepentingan pertahanan kita," ujar Prabowo di Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2019).

"Jadi selama ini saya dengan wakil menteri, kami sudah keliling. Untuk mempercepat proses, kami undang industri pertahanan swasta," imbuhnya.

Prabowo mengatakan kemampuan pertahanan nasional saat ini sudah sangat baik dan maju. Dia optimis dalam lima tahun ke depan Indonesia akan mandiri dalam industri pertahanan.

"Alhamdulillah kemampuan kita sudah sangat baik, sangat maju, tentunya ada bagian-bagian yang masih harus kita mengadakan litbang lagi, tapi insyaAllah saya optimis lima tahun lagi kita akan menjadi lebih mandiri, berdiri di atas kaki kita sendiri," kata dia.

Prabowo mengatakan industri pertahanan BUMN dan swasta harus bekerja sama dalam meningkatkan pertahanan. Sementara bentuk kerjasama tersebut masih didalami oleh Ketum Gerindra itu.

"Saya katakan tadi bahwa kita juga berfikir domain nasional, swasta, kita semua anak bangsa. Swasta adalah bagian vital dari ekonomi kita. BUMN dan swasta harus bekerjasama, nanti kita bisa cari formulanya. Tidak ada masalah, BUMN lead integrator tapi swasta semua ikut dengan aktif," ucapnya.

Sementara itu Ketua Harian Persatuan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantanas), Jan Pieter Ate, menyebut terdapat 25 perusahaan swasta yang berpartisipasi dalam pameran itu. Dia mengatakan perusahaan negeri dan swasta harus bekerjasama dalam meningkatkan pertahanan dan keamanan negara.

"Pameran hari ini diikuti 25 industri pertahanan swasta nasional, industri pertahanan dalam negeri yang menampilkan produk-produk anak bangsa. Di sana menggambarkan bangsa Indonesia yang luar biasa dari berbagai aspek maka harus dikawal, mengawalnya dari sektor industri pertahanan menyampaikan bahwa negara ini harus kuat, kuat negaranya itu kalau disokong oleh industri pertahanan untuk memiliki Industri pertahanan yang kuat," ujar Jan.

Pameran industri ini berlangsung di halaman gedung Kemhan. Beragam jenis produk Alpalhankam dan alutsista hasil karya anak bangsa dipamerkan.

 5 Tahun Lagi Lebih Mandiri 
 Prabowo mengatakan industri pertahanan BUMN dan swasta harus bekerja sama dalam meningkatkan pertahanan.Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengaku kondisi alutsista RI saat ini sudah membanggakan. Prabowo optimistis Indonesia akan lebih mandiri di bidang alutsista dalam 5 tahun ke depan.

"(Kondisi alutsista) sangat membanggakan, kita sudah memiliki kemampuan-kemampuan yang sangat bagus," kata Prabowo setelah meninjau pameran Industri Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan di Kompleks Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2019).

Prabowo menuturkan, dia dan Wakil Menteri Pertahanan Wahyu Sakti Trenggono ditugasi Presiden Jokowi untuk meningkatkan peran industri pertahanan dalam negeri guna pengadaan alutsista. Hal itu untuk kepentingan pertahanan RI.

"Jadi selama ini saya dengan wakil menteri, kita sudah keliling. Untuk mempercepat proses kita undang industri pertahanan swasta. Alhamdulillah kemampuan kita sudah sangat baik, sangat maju, tentunya ada bagian-bagian yang masih harus kita mengadakan litbang lagi, tapi insyaallah saya optimistis lima tahun lagi kita akan menjadi lebih mandiri, berdiri di atas kaki kita sendiri," ujarnya.

"Sekarang saya bangga sudah punya kemampuan seperti sekarang," imbuhnya.

Disinggung soal UU Nomor 16 Tahun 2012 yang mengatur soal swasta tidak diutamakan dalam produsen alutsista, Prabowo mengatakan jangan mendikotomi nasional-swasta. Prabowo menekankan BUMN dan swasta harus bekerja sama.

"Tidak masalah, saya katakan tadi bahwa kita jangan berpikir domain nasional, swasta, kita semua anak bangsa. Swasta adalah bagian vital dari ekonomi kita, BUMN dan swasta harus bekerja sama, nanti kita bisa cari formulanya. Tidak ada masalah, BUMN lead integrator tapi swasta semua ikut dengan aktif," ucapnya.

Sementara itu, Prabowo mengatakan anggaran alutsista Indonesia terendah di Asia Tenggara. Tidak sampai satu persen dari gross domestic product (GDP).

"Anggaran kita di Asia Tenggara terkecil dibanding negara tetangga kita. Kita tidak sampai 1 persen dari GDP, baru sekitar 0,8 persen. Ini yang saya perjuangkan, supaya anggaran bisa ditingkatkan untuk menjamin kedaulatan kita, menjaga wilayah kita, mengamankan kekayaan kita supaya tidak dicuri bangsa lain," paparnya.

Meski begitu, Prabowo mengaku punya prioritas dalam bidang alutsista. Namun Prabowo enggan membeberkannya di publik.

"Ada, tapi tidak akan saya sampaikan di depan kalian. Banyak mata dan telinga di sini," pungkasnya.

 Bangga dengan Alutsista Indonesia 
Tingkatkan Industri Pertahanan, Prabowo Gandeng 25 Perusahaan SwastaMenteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto kini mengaku bangga dengan alutsista Indonesia. Pada pilpres lalu, Prabowo sempat menyebut sistem pertahanan Indonesia masih lemah.

"Sekarang saya bangga sudah punya kemampuan seperti sekarang," kata Prabowo setelah meninjau Pameran Industri Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan di kompleks Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2019).

Prabowo mengaku kondisi alutsista RI saat ini sudah membanggakan dan sudah memiliki kemampuan-kemampuan yang sangat bagus. Prabowo optimistis Indonesia akan lebih mandiri di bidang alutsista dalam 5 tahun ke depan.

"Jadi selama ini saya dengan wakil menteri, kita sudah keliling. Untuk mempercepat proses kita undang industri pertahanan swasta. Alhamdulillah kemampuan kita sudah sangat baik, sangat maju, tentunya ada bagian-bagian yang masih harus kita mengadakan litbang lagi, tapi insyaallah saya optimistis lima tahun lagi kita akan menjadi lebih mandiri, berdiri di atas kaki kita sendiri," ujarnya.

Prabowo pernah mengungkap soal isu budaya 'ABS' dalam pengadaan alutsista. Prabowo mulanya menyebut sistem pertahanan Indonesia masih lemah. Sebagai purnawirawan TNI bintang tiga, Prabowo mengaku tahu betul seluk-beluk dunia militer. Prabowo menjelaskan masih banyaknya budaya 'ABS', termasuk saat ia berkarier di TNI.

"Saya pengalaman, Pak, di tentara. Budaya 'ABS' banyak, Pak. Kalau ketemu panglima, 'Aman semua, terkendali Pak, radar cukup, Pak.' Saya tidak menyalahkan Bapak. Ini 'ABS'. Jadi mohon dikaji lagi," kata Prabowo di panggung debat di Hotel Shangri-La, Sabtu (30/3).

Prabowo mengingatkan sebagian besar 'pembantu' Jokowi memberikan keterangan sesat. Ini terkait pengelolaan bandara yang disampaikan Jokowi.

"Maaf, Pak Jokowi, karena Pak Jokowi ini sahabat saya, jadi saya ini pembantu-pembantu Bapak, banyak yang kasih keterangannya yang menurut saya tidak tepat, menyesatkan. Jadi masalah bandara, masalah itu bagi kami dalam strategi perang, itu, itu masalah strategic Pak, bukan masalah dagang, bukan masalah ekonomi, masalah strategic," jelas Prabowo.

Bahkan saat itu Prabowo mengingatkan kembali soal budaya 'ABS' itu dalam closing statement. Ia mengingatkan Jokowi berhati-hati terhadap laporan 'ABS' yang diberikan bawahannya.

"Saya hormat dengan Bapak, saya baik dengan Bapak. Ya kita berbeda, tapi maaf, Pak, hati-hati Pak yang ABS sama Bapak itu lo saya ini kenal banyak presiden, Pak. Pak Harto saya kenal, Pak Habibie. Dan sudah lama jadi orang Indonesia terlalu banyak Pak, ABS, 'bagus Pak, bagus Pak.' Tapi saya juga yakinkan Bapak saya tetap bersahabat," sebut Prabowo. (idh/fjp)

  detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.