Sabtu, 26 Januari 2019

Pembayaran Sukhoi Terhambat

✈️ Pesawat SU 35 Rusia [marina]

Realisasi pembelian pesawat tempur Sukhoi Su-35 tampaknya belum bisa dilakukan pada 2019. Pasalnya, hingga hari ini belum ada kejelasan pembayaran oleh pihak Indonesia.

Saat rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Rabu (23/1/2019) di Kompleks Senayan, Jakarta mengatakan, ada tiga kementerian yang terlibat dalam pengadaan Sukhoi Su-35, "Selain Kementerian Pertahanan, juga Kementerian Perdagangan dan Kementerian Keuangan," kata Ryamizard.

Menurut Ryamizard, pihaknya sudah menandatangani kontrak, tetapi selanjutnya harus dilanjutkan dengan pembayaran. Pembayaran terbagi atas 50 persen dalam bentuk imbal dagang dengan produk-produk komoditas dan 50 persen dibayar tunai. Proses diawali dengan penentuan besaran imbal dagang dengan komoditas-komoditas tertentu yang bisa disediakan Indonesia dan dibutuhkan Rusia. "Setelah selesai dengan penentuan komoditas Kementerian Perdagangan, baru proses selanjutnya ke Menteri Keuangan. Kontraknya sudah saya tanda tangani," ujarnya.

Terkait sinyalemen adanya masalah dari Pemerintah Amerika Serikat yang oleh sejumlah pihak dituding menekan Indonesia untuk membatalkan pembelian, Ryamizard menepis hal itu. Dalam beberapa kali pertemuan, tambah Ryamizard, Menteri Pertahanan AS Jim Mattis menjamin AS tak akan menghambat pembelian Sukhoi oleh Indonesia.

Berdasarkan catatan Kompas, kontrak pembelian Sukhoi ditandatangani Kementerian Pertahanan, pertengahan Februari 2018. Kontrak diharapkan efektif, yaitu dibayar enam bulan atau Agustus 2018. Pembelian Sukhoi dilakukan untuk mengganti pesawat tempur F5. Sejauh ini, Pemerintah RI membeli 11 unit Sukhoi Su-35 seharga 1,14 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 15 triliun. Dalam kesepakatan imbal dagang, Indonesia akan membeyar dengan komoditas, seperti kelapa sawit dan kopi.

Dalam paparannya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tak menyebutkan Sukhoi Su-35 sebagai salah satu persenjataan yang akan datang pada 2019.

Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Agus Setiadji mengatakan, dalam kontrak dengan Rusia, pesawat tempur Su-35 akan datang setahun setelah kontrak efektif. Namun, karena hingga Januari ini belum ada pembayaran, tahun ini belum ada kepastian Sukhoi tiba di Indonesia.

Di sela-sela rapat dengar pendapat, Ryamizard juga menjelaskan kemajuan proyek pembuatan pesawat tempur generasi 4.5 dengan Korea Aerospace Industries (KAI), yaitu KFX. Proyek itu sebelumnya terkatung-katung, tetapi kini sudah dilanjutkan kembali.

  ✈️ Kompas  

Jumat, 25 Januari 2019

PT PAL Akan Bangun Kapal Samudera 138 meter

Indonesia Akan Menjadi Kekuatan Ekonomi Nomor Empat di Duniahttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN8Pe645ddni3wHeHyO81nW2cvwOGphsy174UFfag2St1SIojTF94CUsaUnJi4vLuuEf9GiEdLD7XW2QEB7wB4icTSdRDN5XgMX6FRerHMOkpAqEPcle7SxdVu8VVBBx7DDP6CV3h4np8G/s1600/800px-F361_Iver_Huitfeldt.jpgIver Huitfeldt class, kapal frigat dengan panjang 138 meter [wikipedia]

Menteri Koordinator Kemaritiman Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, kita tetap harus optimis dengan masa depan Indonesia.

Pertumbuhan ekonomi terus meningkat dari tahun ke tahun, bahkan pada tahun 2030, Luhut menyatakan, mengutip Bank Dunia, Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi nomor empat di dunia.

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di acara pertemuan ratusan purnawirawan laksamana TNI Angkatan Laut mulai dari bintang satu hingga empat yang tergabung dalam Paguyuban Jala Nusantara.

Pada acara tersebut, hadir juga Jenderal TNI (Purn) Binsar Luhur Pandjaitan dalam kapasistanya sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman. Jenderal Luhut memberi berbagai informasi kepada para peserta menyangkut kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo sejak terpilih menjadi Presiden RI pada 2014.

Saya kira di antara kita masih ada yang bisa menyaksikan itu nanti,” kata Luhut disambut tawa para purnawirawan yang semua sudah berusia di atas 60 tahun tersebut.

Tentang kekuatan militer Indonesia, menurut Luhut juga akan terus ditingkatkan meskipun tetap dalam kerangka Minimum Essential Forces. “Sebab sampai 15 tahun mendatang tidak ada ancaman perang,” kata Luhur sambil mengatakan fokus pemerintah lebih tertuju pada masalah pembangunan ekonomi.

Namun, kata Luhut, bukan berarti pemerintah tidak memperhatikan masalah alutsista. Untuk TNI AL, dalam waktu dekat akan dibangun kapal samudera ukuran 138 meter di PT. PAL Surabaya dengan alih teknologi dari Denmark.

Ternyata kita blum punya kapal-kapal perang ukuran 130an,” katanya. Kapal-kapal ukuran 130an meter diperlukan untuk mendukung ketahanlamaan di laut hingga bisa menjelajah samudera.

Setelah Menko Maritim Luhut Pandjaitan meninggalkan tempat acara, Dewan Pengarah TIm Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio, memberi paparan bagi para peserta pertemuan. “Saya pamit, daripada nanti kena semprit Bawaslu,” kata Jenderal Luhut disambut derai tawa peserta.

Pada kesempatan itu. Prof. Marsetio menyampaikan prestasi yang diraih Presiden Joko Widodo dalam bidang kemaritiman, seperti pembangunan infrastruktur kemaritiman, tol laut hingga capaian di tingkat internasional yakni diakuinya peran Indonesia pada organisasi maritim dunia (IMO – international maritime organization).

Paparan lainnya diberikan oleh Laksamana Madya TNI (Purn) Fred Lonan dari Tim Bravo 5, dan Laksamana Muda TNI (Purn) Iskandar Sitompul dari Tim Cakra-19. Paparan ketiga mantan perwira tinggi TNI itu menambah optimisme para peserta dalam mendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin untuk meraih kemenangan pada Pilpres April mendatang.

 ♖ Indomaritim  

TNI AD Akan Bangun Skuadron Heli Baru

Di Sintang - Kalbarhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUQLPZd5gyqi1d77ae70rgLfJXcdVBP0F5Wl7fvK5odOfAz2skeN2TvHO2x3gNKW9iL3iuLEpX0zc_dI0jL_BQnv6C_gjpG2FGLRn92mosOLrBvZiXxGFmmlbYcgisd2DliGBq-55VZWQ8/s1600/on+Instagram+%25E2%2580%259CGhost+Sky+indonesian_military+helicopter.pngHelikopter penerbad [Instagram indonesian military helicopter]

Komandan Korem 121/Alambhana Wanawwai, Brigadir Jenderal TNI Bambang Trisnohadi menerima kunjungan Wakil Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Wadan Puspenerbad), Brigadir Jenderal TNI Eko Susetyo dalam rangka meninjau lahan yang direncanakan akan menjadi lokasi pembangunan Skuadron Heli TNI AD di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Rabu (23/1/19) kemarin.

Rombongan Wadan Puspenerbad disambut Danrem 121/Abw Brigjen TNI Bambang Trisnohadi dan Staf serta Dandim 1205/Stg diruang kehomatan Makorem 121/Abw, Jalan Pangeran Kuning, Nomor 1, Sintang.

Sebelum melaksanakan peninjauan, Wadanpuspenerbad juga mendapatkan presentasi dari Bupati Sintang Dr. Jarot Winarno, M.Med PH tentang lahan yang akan dihibahkan oleh Pemda di Pendopo Kab. Sintang.

Dalam presentasinyw Bupati Sintang menyampaikan beberapa alternatif lahan yang akan ditinjau untuk disetujui sebagai lokasi rencana pembangunan Skuadron Heli TNI AD. Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri oleh beberapa dinas terkait seperti Dinas Perhubungan, Kepala Bandara Sei Tebelian dan Bappeda Kab. Sintang.

Dalam peninjauan, lahan pertama yang ditinjau adalah tanah yang berada dilahan kawasan Bandara Sei Tebelian, kemudian lahan kedua yang ditinjau berada di Simpang Pandan, Desa Manter, Kec. Sei Tebelian. Selain itu juga meninjau di lokasi ketiga yang merupakan lahan bekas Bandara Susilo Sintang.

Dalam peninjauan dilapangan juga didiskusikan aspek-aspek yang menguntungkan dari masing-masing lahan yang akan dijadikan lokasi rencana pembangunan Skuadron Heli TNI AD.

Dari hasil peninjauan di lapangan ini akan dikaji serta didiskusikan kembali di Markas Besar TNI Angkatan Darat, terkait lahan yang akan menjadi prioritas lokasi pembangunan Skuadron Heli TNI AD, terang Wadan Puspenerbad, Brigadir Jenderal TNI Eko Susetyo mengakhiri.

 ♖ TNI AD  

PT Pindad Bukukan Laba Bersih Rp 98 Miliar

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwQ6c1tY_I6shUNvLzzu1dhCE3BjhueQ8z14w8x9Vd6akfZ6cSsd0qeeoicm90ZWNnJCS-8rsrCjlZOOwrAJxzMIAvaNp8rNQsKRiiCNUVoKg7kwmxeyNzcsf7GfxgKBGW2ZwpiBLpKq3Q/s1600/Harimau+medium+tank+widja207.pngIlustrasi medium tank produk Pindad

Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan, pendapatan PT Pindad tahun 2018 lampaui target. “Di 2018 pendapatan kami di atas target RKAB (Rencana Kerja Dan Anggaran Biaya). Revenue kami Rp 3,2 triliun,” kata dia di Bandung, Kamis, 24 Januari 2019.

Abraham mengatakan, laba bersih yang diperoleh tahun ini juga melampaui perolehan laba tahun lalu yang menembus Rp 94 miliar. “Laba kami kurang lebih di Rp 98 miliar,” kata dia.

Ekspor Pindad tahun ini diklaimnya naik, kendati tidak dirincinya. “Hampir 12 persen naiknya dari tahun sebelumnya,” kata Abraham.

Abraham mengatakan, sebagian laba disetorkan pada pemerintah. “Rencana laba ini, kita akan deviden sebesar 7 persen, kemudian memberikan bonus ke karyawan. Sisanya untuk perbaikan gedung dan investasi,” kata Abraham.

Abraham mengatakan, porsi pendapatan dari lini alutsista diklaimnya terus naik. Lini industri juga menanjak. “Dari pertahanan naik, tapi yang dari industrial cukup bagus, kurang lebih (mencapai pendapatan) hampir Rp 1 triliun,” kata dia.

Proporsi lini industri pertahanan dan industrial juga masih belum berimbang. Abraham mengaku, pendapatan dari lini industrial mengambil porsi 35 persen dari total pendapatan.

Pada 2019, lini industri juga diperkirakan belum bisa mengimbangi pendapatan dari sektor industri pertahanan. “Belum. Karena ktia dapat kredit ekspor untuk (pembiayaan produksi alutsista) untuk kavaleri dan infatri cukup besar,” kata Abraham.

Abraham mengatakan, tahun ini Pindad juga membidik kontrak pembelian Medium Tank produksi bersama Pindad dan Turki dari Kementerian Pertahanan RI. “Mudah-mudahan Meidum Tank masuk tahun ini untuk kebutuhan mungkin 22-24 unit,” kata dia.

Abraham mengatakan, tahun 2019 ini Pindad menargetkan perolehan laba lebih besar. “Tahun ini, di 2019 kita targetkan 3 digit laba kita,” kata dia.

Hari ini, Kamis, 24 Januari 2019, Menteri BUMN Rini M Soemarno menyambangi kompleks industri Pindad. Rini mengunjungi sejumlah fasilitas produksi milik Pindad. Diantaranya Pertamini atau fasilitas kios penjualan BBM, fasilitas produksi tabung gas elpiji, serta tabung udara untuk air brake system, dan Anjungan Minyak Higienis (AMH-o).

Dikutip dari siaran persnya, Pindad telah memproduksi tabung gas elpiji ujntuk Pertamina. Pada 2015, Pertamina memesan 1,2 juta tabung gas elpiji. Sementara Pindad juga menerima pesanan 40 ribu unit tabung gas elpiji 4,5 kilogram dari PT ECGI (East Continen Gas Indonesia), setiap bulannnya mulai Juni 2019 ini harus mulai mengirim 10 ribu unit perbulan. Kapasitas produksi tabung gas elpiji Pindad saat ini 300 ribu tabung per bulannya.

Menteri BUMN Rini M Soemarno sempat mencoba kendaraan angkut tempur Anoa buatan Pindad. “Saya juga sudah coba Anoa, nyupir sendiri. Alhamdulillah selamat. Saya yakin prajurit kita kalau pakai Anoa selamat karena saya nyetir aja selamat. Pasti selamat,” kata dia, Kamis, 24 Januari 2019.

 ♖ Tempo  

[Foto] Helikopter dan CN235 MPA Terbaru TNI AL

Diserahkan PT DI kepada Kemenhan Berikut penampakan Pesawat dan Helikopter dari Kumparan dan Pikiran Rakyat.


Pesawat CN235 MPA terbaru TNI AL.

Helikopter jenis Panther dengan  type AS565 Mbe.
HELIKOPTER AKS.*/ADE BAYU INDRA/PR

Total 10 Helikopter Panther dari 11 pesanan yang telah rampung dan siap digunakan TNI AL.
HELIKOPTER AKS.*/ADE BAYU INDRA/PR

Untuk fase integrasi AKS, sejak desain hingga pemasangan merupakan hasil karya PT DI.
Seorang pilot melintas di antara helikopter anti kapal selam Panther AS565 MBe saat acara serah terima alutsista di Hanggar PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Bandung, Jawa Barat, Kamis, 24 Januari 2019. ANTARA/Raisan Al Farisi

PT DI akan melakukan proses pemasangan torpedo dan sonar varian terbaru yang disesuaikan kebutuhan TNI AL. PT DI bekerja sama dengan Rotorcraft Services Group (RSG) dan L-3 Aerospace Systems. PT DI bersama Airbus Helicopter, RSG, dan L-3 melakukan engineering collaboration dan rekayasa manufacturing untuk menghasilkan helikopter ini.
  Garuda Militer  

Kamis, 24 Januari 2019

PTDI Kembali Serahkan Pesawat dan Heli Perang

Ke Kemenhan Ilustrasi Helikopter Panther [supermarine@kaskus]

PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI kembali menyerahkan pesawat udara dan heli perang kepada Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk digunakan TNI. Total ada enam unit alutista yang diserahkan.

Alutista yang diserahkan yakni satu unit pesawat CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) dan lima unit heli Anti Kapal Selam (AKS). Penyerahan ini bagian dari kontrak antara Kemenhan dengan PT DI yang diteken pada tahun 2014 lalu. Dalam kontrak tersebut PT DI membuat 11 unit heli AKS dan 2 pesawat CN235.

Penyerahan tersebut dilakukan di gedung PT DI, Bandung pada Kamis (24/1/2019). Menteri BUMN Rini Soemarno turut hadir. Alutista diserahkan kepada Kemenhan yang diwakili oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Laksamana Muda TNI Agus Setiadji.

Alutista ini merupakan kelanjutan penyerahan. Sebelumnya pada September 2017 PTDI telah menyerahkan dua unit Heli AKS, Januari 2018 dua unit dan Februari 2018 sebanyak satu unit. Sementara untuk pesud CN sebelumnya pada Januari 2018 juga telah diserahkan satu unit.

"Dengan demikian, PTDI telah menyerahkan 10 unit heli AKS. Satu unit akan diserahkan kembali ke PTDI untuk pemasangan konfigurasi full ALS. Sementara untuk satu unit sisanya akan dikonfigurasi full AKS, saat ini masih di PT DI dan keduanya akan diserahkan pada tahun 2019 ini," ucap Dirut PTDI Elfien Goentoro.

Dia menjelaskan soal keunggulan dari produk buatannya. Pesawat CN235-220 MPA, menurutnya, telah dilengkapi dengan dua consoles, radar pencarian yang dapat mendeteksi target yang kecil sampai 200 N. (Nautical Mile) dan Automatic Identification System (AIS). Lalu dilengkapi juga sistem pelacakan otomatis untuk mendeteksi kapal, sehingga dapat diperoleh posisi objek mencurigakan.

Pesawat juga dilengkapi dengan Identification Friend or Foe (IFF) Interrogator dan Tactical Computer System. Teknologi itu dibuat untuk mengetahui pesawat lawan atau kawan. Tak sampai di situ, pesawat juga dilengkapi Forward Looking Infra Red untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan target.

"Pesawat CN235-220 MPA dapat digunakan untuk berbagai macam misi, seperti patroli perbatasan dan Zona Ekonomi Eksklusif, pengawasan pencurian ikan dan pencemaran laut, pengawasan imigrasi dan perdagangan manusia, penyelundupan narkoba dan barang ilegal, serta pencarian dan penyelamatan korban bencana," katanya.

Sementara untuk heli berkategori full AKS nantinya akan dilengkapi pemasangan torpedo dan sonar varian terbaru berjenis Helicopter Long-Range Actice Sonar (Helras).

"Sonar HELRAS dapat beroperasi optimal di area laut dangkal dan laut dalam. Teknologi HELRAS menggunakan frekuensi rendah dengan resolusi tinggi pada sistem Doppler dan rentang gelombang panjang untuk mengetahui keberadaan kapal selam dari jarak jauh," tuturnya.

Sementara itu Kabaranahan Agus Setiadji mengatakan penyerahan ini dilakukan untuk menguatkan sistem pertahanan nasional.

"Pesud juga memiliki kemampuan pesawat pengintai. Seperti diketahui, kehadiran AKS dan Pesud ditunggu-tunggu melengkapi ketahanan NKRI dengan luasnya perairan Indonesia dan padatnya lalu lintas pesawat sehingga perlu dijaga patroli udara dan diantisipasinya penyusupan musuh di udara maupun perairan," kata Agus.

Sementara itu Menteri Rini mengatakan hal ini terwujud atas sinergitas Kemenhan dengan BUMN. Hal ini sejalan dengan tujuan BUMN untuk memperkuat perekonomian sekaligus menghasilkan produk bermutu tinggi.

"Ini pentingnya kerja sama erat BUMN danln kementerian teknis paling utama Kemenhan meningkatkan kemampuan BUMN khususnya PT DI untuk dapat memberikan atau menghasilkan produk bermutu hang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia. Bukan hanya dimanfaatkan, tapi kita membuat produk bermutu tinggi dan memberikan kepercayaan ke prajurit kita kalau mau pakai mereka merasa aman dan pasti bisa mempertahankan kedaulatan Indonesia," kata Rini.

 Satu unit heli akan dimodifikasi dengan persenjataan 

PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI nyaris telah merampungkan seluruh pesanan pesawat udara dan helikopter dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Hanya tinggal satu unit heli yang rencananya akan dimodifikasi penuh dengan persenjataan. Lalu berapa kocek yang dikeluarkan untuk alutista itu?

Ada dua alutista yang dirampungkan PTDI atas pesanan Kemenhan untuk digunakan TNI AL. Berdasarkan teken kontrak antar keduanya, PTDI membuat 11 unit Heli Anti Kapal Selam (AKS) dan dua unit pesawat CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA).

"Heli AKS 120 juta euro untuk MPA US$ 59 juta," ucap Kepala Staff Umum (Kasum) Panglima TNI Laksamana Madya TNI Didit Herdyawan usai serah terima pesawat dan heli di Gedung PTDI, Bandung, Kamis (24/1/2019).

Sementara itu Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Laksamana Muda TNI Agus Setiadji tidak merinci harga per unit dari alutista itu. Namun dia hanya membocorkan angka untuk heli AKS.

"Untuk basic (tanpa full spesifikasi) 10 juta (euro). Kalau full 17 juta (euro)," kata dia.

Agus mengatakan dari 11 heli tersebut, dua di antaranya akan dilengkapi dengan teknologi canggih yang akan mendukung kebutuhan TNI AL di laut. Satu heli yang belum diserahkan Alan dilengkapi terlebih dahulu, sementara dari heli yang sudah diserahkan, akan dibawa kembali ke PT DI untuk dipasang peralatannya.

"Sedang proses, penyerahannya tahun ini juga," kata dia.

Heli dengan full spesifikasi ini akan dilengkapi dengan pemasangan torpedo dan sonar varian terbaru berjenis Helicopter Long-Range Actice Sonar (Helras).

Sonar HELRAS dapat beroperasi optimal di area laut dangkal dan laut dalam. Teknologi HELRAS menggunakan frekuensi rendah dengan resolusi tinggi pada sistem Doppler dan rentang gelombang panjang untuk mengetahui keberadaan kapal selam dari jarak jauh.

Direktur Utama PTDI Elfien Goentoro memastikan untuk suku cadang teknologi tersebut sudah disiapkan. Pihaknya bekerja sama dengan negara Prancis dan Amerika.

"Sudah disiapkan. Satu sistem sonar yang bisa melacak, torpedo mengikuti sehingga target kapal selam itu tercapai," kata dia. (dir/ara)

  detik  

Rabu, 23 Januari 2019

Jet Tempur Membelah Gelapnya Langit

Latihan Terbang MalamPara penerbang bersiap untuk latihan terbang malam. (Penlanud Iswahjudi for JawaPos.com)  

Langit Maospati, Magetan, Madiun semakin pekat, Senin malam (21/1). Namun, gelapnya malam yang menyelimuti Lanud Iswahjudi tak menyurutkan latihan para penerbang tempur dari Skuadron Udara 3 dan 15.

Para ksatria penjaga langit Indonesia itu menjaga deru mesin jet yang akan mereka tunggangi. Ada dua jenis pesawat tempur yang mereka terbangkan malam itu. Yakni F-16 Fighting Falcon dan T-50i Golden Eagle.

Masing-masing delapan unit untuk dua tipe pesawat tempur yang dimiliki Lanud Iswahjudi. Mereka terbang melesat membelah langit malam dan menjelajahi wilayah udara Jawa Timur. Latihan malam itu bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap berbagai ancaman yang mengganggu kedaulatan Indonesia.

Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Widyargo Ikoputra menjelaskan, perang bisa terjadi kapan saja. Bisa siang maupun malam hari. Untuk mengantisipasi hal tersebut Lanud Iswahjudi, menggelar latihan terbang malam selama sepekan.

Latihan ini sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan penerbang tempur dalam mengatasi situasi terbang khusus saat malam hari,” jelas Widyargo, Selasa (22/1).

Pelaksanaan terbang malam itu merupakan program kerja Lanud Iswahjudi. Diawali dengan briefing penerbangan di ruang Teddy Kustari, para pilot pesawat tempur itu kemudian memacu si burung besi. Widyargo berpesan untuk selalu mengutamakan safety selama melaksanakan latihan terbang malam.

Latihan terbang malam ini bertujuan familiar dengan procedure approach dan kondisi aerodrome setempat,” tegasnya.

Latihan terbang malam dimulai Senin sore hingga Selasa dini hari. Ada 16 sorty pesawat yang tinggal landas. Sedangkan area latihan meliputi Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Pacitan dan Cepu).

Selain itu juga melaksanakan terbang divertion. Latihan terbang menuju aerodrome lain disekitar Lanud Iswahjudi Solo, Jogjakarta, Surabaya dan Malang.
 

  Jawa Pos  

[Dunia] Pesawat Pengebom Rusia Jatuh

3 Orang TewasIlustrasi TU 22M Rusia [aviationist]

Sebuah pesawat pengebom Rusia jatuh saat melakukan latihan terbang. Akibatnya, tiga orang tewas dan seorang lagi luka-luka dalam insiden itu.

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, pesawat pengebom Tu-22M3 tersebut jatuh saat akan melakukan pendaratan pada Selasa (22/1) waktu setempat.

"Dua pilot telah dikirim ke sebuah fasilitas medis... kedua kru tersebut telah meninggal," demikian disampaikan kementerian seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (23/1/2019).

Disebutkan Kementerian Pertahanan Rusia, pesawat yang jatuh tersebut tidak membawa munisi.

Pilot ketiga kemudian juga meninggal akibat luka-lukanya. Sedangkan pilot keempat mengalami luka-luka dan telah dibawa ke rumah sakit.

Insiden itu terjadi di wilayah Murmansk, Rusia utara. Menurut sumber-sumber kepada media Rusia, pesawat pengebom Tu-22M3 terbakar setelah jatuh. Para petugas pemadam kebakaran pun dikerahkan untuk memadamkan kobaran api di lokasi jatuhnya pesawat.

Tu-22M3 merupakan pesawat pengebom strategis berjarak jauh yang awalnya dikembangkan pada tahun 1970-an. Sejumlah pesawat jenis ini diikutsertakan dalam operasi militer Rusia di Suriah untuk memerangi ISIS dan kelompok-kelompok teroris lainnya. Empat kru mengoperasikan pesawat tersebut.

Insiden ini terjadi kurang dari sepekan setelah dua pesawat pengebom Su-34 bertabrakan di wilayah Timur Jauh Rusia saat latihan terbang. Hanya satu dari empat kru yang berhasil selamat setelah melontarkan diri dari pesawat. Jasad kedua pilot telah ditemukan, namun satu jasad pilot lainnya belum juga ditemukan. (ita/ita)
 

  detik  

Selasa, 22 Januari 2019

TNI AL Berencana Akan Pesan Kapal Rumah Sakit

⍟ Setelah rampung, keberadaan KRI Semarang akan difungsikan kembali menjadi LPDIlustrasi desain LPD NG  [GM]

TNI Angkatan Laut berencana memesan kembali kapal rumah sakit ke PT PAL Indonesia setelah rampungnya pesanan kapal sejenis KRI Semarang 594 dengan tujuan memperkuat armada militer untuk mendukung tugas nonmiliter.

"Dengan konstruksi geografi yang sangat luas, itu minimal seharusnya kita mempunyai tiga kapal rumah sakit," ucap Kepala Staff Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji,dalam keterangan yang diterima RRI, Senin (21/1/2019).

Usai acara serah terima KRI Semarang 594 di Dermaga Divisi Kapal Niaga, PT PAL Indonesia, Kawasan Ujung Tanjung Perak Surabaya, Siwi mengatakan bahwsa kapal rumah sakit sangat dibutuhkan mengingat beberapa bencana yang terjadi di Tanah Air, seperti di Lombok dan Palu.

Saat ini, armada nonmiliter, khususnya kapal rumah sakit yang dimiliki TNI AL, hanya dua kapal (KRI dr. Soeharso dan KRI Semarang).

"Hari ini, keberadaan KRI Semarang yang awalnya landing platform dock (LPD), kami naikkan levelnya menjadi kapal rumah sakit dengan tambahan beberapa kontainer medis," ucapnya.

Dengan keberadaan kapal rumah sakit KRI Semarang, dia berharap bisa membantu dalam penegakan kedaulatan, melaksanakan kegiatan proyeksi kekuatan diplomasi dan bisa membantu keberadaan KRI dr Soeharso sebagai armada rumah sakit.

Untuk kapal ketiga, kata dia, pembangunannya akan dimulai pada tahun ini dengan target penyelesaian pada tahun 2021.

"Setelah rampung, keberadaan KRI Semarang akan difungsikan kembali ke LPD," paparnya.

Untuk pesanan kapal rumah sakit ketiga, papar Direktur Pembangunan Kapal PT PAL Indonesia Turitan Indaryo, mulai dikerjakan pada triwulan kedua 2019.

Ia menambhakan, "Pola pengerjaan nantinya tidak jauh berbeda dengan kapal sebelumnya, dengan enam `starting poin` dan dibangun sesuai dengan kebutuhan yang ada," pungkas Turitan.

Dengan sumber daya yang ada, PT PAL selalu siap mengerjakan setiap pesanan, dan tidak henti-hentinya melakukan transformasi untuk pasar kapal kombatan.

Terkait dengan nilai investasi, Turitan tidak mau menyebutkan secara pasti, namun dia mengaku nilainya tidak jauh berbeda dengan kontrak investasi KRI Semarang sekitar Rp 736 miliar.

  RRI  

Senin, 21 Januari 2019

PT PAL Serahkan Kapal Perang Rumah Sakit kepada TNI AL

⍟ TNI AL sebelumnya hanya memiliki satu kapal perang rumah sakitKRI Semarang 594 [Masyhudi]

PT PAL Indonesia menyerahkan Kapal perang Rumah Sakit jenis Landing Platform Dock (LPD) 124 dengan nama KRI Semarang pesanan TNI AL. Penyerahan dilakukan di Dermaga Divisi Kapal Niaga, PT PAL Indonesia, Kawasan Ujung Tanjung Perak, Surabaya, Senin (21/1).

Direktur Utama PT PAL Indonesia, Budiman Saleh mengatakan, kapal yang diproduksi insan PAL Indonesia ini telah melalui tahap pengecekan dan serangkaian pengetesan yang ketat. Diyakininya, kapal tersebut akan mampu melengkapi armada militer multi tugas yang mampu mendukung tugas nonmiliter TNI AL.

"Setelah melalui tahapan 'sea trial' yang dilaksanakan tiga hari, kemudian dilanjutkan dengan Commodorre Inspection, kapal ini telah teruji kualifikasinya," kata Budiman.

Budiman mengatakan, kapal perang rumah sakit ini proses pengerjaannya dilakukan selama 23 bulan dengan fasilitas dua kapal pengangkut kecil atau "Landing Craft Utility" (LCU) dan total daya angkut 700 penumpang. Kapal dengan nomor pembangunan W000298 ini dibangun atas kontak jual beli NO KTR/03/02-49/I/2017/Disadal memiliki kecepatan sebesar 16 Knot dengan mesin pendorong sebesar 2 x 2920 KW.

"Kapal ini mampu bertahan selama 30 hari di laut serta bisa mengangkut tiga helikopter, dan dua kapal LCVP, serta beberapa kendaraan tempur," ujar Budiman.

Dengan adanya tambahan satu kapal perang rumah sakit, melengkapi armada TNI AL yang sebelumnya hanya memiliki satu kapal perang rumah sakit, yakni KRI dr Soeharso (990).

  Republika  

Minggu, 20 Januari 2019

[RIP] Anggota TNI Tewas Baku Tembak dengan KKB

Aparat Masih SiagaPersonel TNI terlibat baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata di Puncak Jaya, satu anggota tewas. (ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra)

Baku tembak terjadi antara personel TNI dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua terjadi di kawasan Longsran Baganbaga, Distrik Yambi, Kabupaten Puncak Jaya, Jumat (18/1). Seorang personel TNI tewas dalam peristiwa tersebut.

Kapendam XVII Cenderawasih Kol Inf Muhamad Aidi mengatakan hingga saat ini personelnya di lapangan masih disiagakan memonitor sejumlah anggota KKB yang terpencar pascaperistiwa baku tembak. Menurutnya, sebaran anggota KKB pimpinan Lekagak Telenggen itu masih tak jauh dari lokasi baku tembak.

"Koordinasi kami masih siap siaga, memonitor kemungkinan keberadaan mereka, jika sudah ditemukan, kami akan lakukan penindakan," kata Aidi dikutip dalam siaran CNN Indonesia TV, Sabtu (19/1).

Dalam sejumlah peristiwa baku tembak sebelumnya, kata Aidi, mereka akan berpencar melarikan diri. Nantinya, para anggota KKB akan menentukan satu titik tertentu untuk mereka kembali berkumpul.

"Mereka sudah hafal medan di sekitar Puncak Jaya," kata Aidi.

Dalam peristiwa tersebut, Aidi meyakini sekitar 4 hingga 5 anggota KKB juga gugur. Kendati demikian, pihaknya belum dapat memastikan karena tak ditemukan jenazah di sekitar lokasi.

"Tapi dari personel kami, meyakini ada korban tewas juga dari pihak KKB," terang Aidi.

Kontak senjata terjadi saat anggota TNI sedang mendistribusikan logistik, dan tiba-tiba diserang kelompok KKB pimpinan Lekagak Telenggen hingga mencederai Pratu Makamu. Para anggota TNI ditembak dari arah atas bukit.

Pratu Makamu terkena tembakan di bagian paha kiri, namun karena terlambat evakuasi menyebabkan yang bersangkutan meninggal. Aidi mengakui daerah Puncak Jaya memang menjadi zona merah keberadaan KKB selain Lanny Jaya, Nduga, dan Tembagapura

Sesaat setelah kontak anggota melakukan pembersihan di sekitar lokasi, ditemukan dua magasin laras panjang beserta amunisinya, dua tongkat komando yang diduga milik Lekagak Telenggen dan dokumen TPN/OPM.

Sementara itu, jenazah Pratu Makamu di evakuasi hari ini, Sabtu (19/1) ke Timika. "Pratu Makamu sudah dievakuasi ke Makassar dan disemayamkan di sana," kata Aidi. (ain)

   CNN  

[Dunia] Dua Jet Tempur Rusia Sukhoi Su-34 Bertabrakan di Udara

✈️ Ilustrasi Pesawat Su 34 Rusia [defence talk]

Dua jet tempur Rusia Sukhoi Su-34 dilaporkan bertabrakan ketika di udara di kawasan Timur Jauh.

Menurut keterangan Kementerian Pertahanan dikutip Russian Today Jumat (18/1/2019), dua jet-pembom itu bertabrakan saat terbang di Laut Jepang.

Diketahui dua jet tempur itu "bersentuhan" sekitar 35 km dari pantai. "Saat itu, berlangsung misi terbang rutin, dan pesawat tak membawa senjata," tutur Kemenhan Rusia.

Sumber kepada TASS mengungkapkan, data awal menunjukkan insiden itu terjadi Terusan Tatar. Dua jet itu menghilang dari radar di Distrik Sovetsko-Gavansky.

Untungnya, kru Su-34 berhasil menyelamatkan diri dengan kursi pelontar, dan Moskwa segera menggelar operasi pencarian dan penyelamatan.

Pusat penyelamatan maritim Sakhan berujar, mereka mengerahkan pesawat Antonov An-12, helikopter Mi-8, dan kapal untuk mencari dua jet tempur itu.

Tim penyelamat berhasil mendeteksi adanya rakit penyelamat dan salah satu pilot Su-34 meski saat itu kondisi cuaca dilaporkan buruk.

Pilot itu masih hidup dan membuat "gerakan ringan" kepada tim pencari. Mereka segera mengangkatnya ke helikopter di mana kondisinya baik-baik saja.

Sebelum adanya konfirmasi dari kemenhan, media Rusia memberitakan fakta berbeda dengan mengutip sumber dari militer dan dinas darurat.

Kepada Interfax, seorang sumber menuturkan bahwa salah satu pesawat masih bisa terbang dan mencapai pangkalan dengan selamat.

Sementara sumber lain berkata hanya satu pesawat yang mengalami insiden. Segera setelah pilot pertama ditemukan, tim pencari menemukan lokasi pilot kedua dan menyelamatkannya.

Su-34 merupakan jet tempur sekaligus pembom jarak menengah yang bertugas bersama Angkatan Udara Rusia sejak pertengahan 2010.

Jet tempur itu bisa membawa berbagai macam senjata seperti bom pandu presisi maupun bermacam-macam varian rudal.

  ✈️ Kompas