Sabtu, 04 Mei 2019

[Video] FNSS Stand 2019

Diposkan FNSS Savunna Sistemleri Pada IDEF 2019, PT Pindad menanda tangani kerjasama bersama FNSS di Turki, diantaranya untuk pembuatan medium tank Harimau.


Medium tank Harimau dengan proteksi PULAT [army recognition]

  ★ Youtube  

Jumat, 03 Mei 2019

ZAHA Marine Assault Vehicle (MAV)

Makes First Appearance at IDEF’19 ZAHA Marine Assault Vehicle [ptisidiastima]

IDEF’19 will witness the unveiling of the MAV Marine Assault Vehicle, which has been greatly anticipated by the sector due to limited number of comparable vehicles in the same class, principally because of the challenging requirements and highly specialised mission definition associated with these vehicles.

Visitors to the FNSS stand will have opportunity to see the first prototype MAV, whose main role is to support the combat capabilities of marine forces in line with the requirements of the 21st century combat environments.

MAV is being developed as part of the Armoured Amphibious Assault Vehicles (Zırhlı Amfibi Hücum Araçları, ZAHA) Project being conducted by the Presidency of Defence Industries (SSB) to meet a need of Turkish Naval Forces Command. Within the project, FNSS will deliver a total of 27 vehicles, including 23 personnel carriers, two command and control vehicles and two recovery vehicles.

In addition to enabling the safe landing of units during amphibious operations, the armoured amphibious assault vehicles also serve as armoured personnel carriers after reaching the shore. During the amphibious assault phase of an operation, these vehicles are launched from Landing Helicopter Dock (LHD) and rapidly cover the distance between the vessel and shore, allowing forces to land under protection and with minimum delay. Once on land, these vehicles can continue taking part in operations side-by-side with other armoured vehicles. As vehicles with a dual role due to their mission requirements, armoured amphibious assault vehicles need to exhibit superior performance both at sea and on land, and only a few countries around the world have such vehicles in their inventories. Among the NATO countries and allies, there is only one company other than FNSS producing vehicles of this class.

Compared to similar examples, MAV is expected to be superior in the following aspects:

- Number of personnel transported by the vehicle,

- Level of ballistic and mine protection, and Performance criteria on land and in water,

- With ZAHA, FNSS takes armoured amphibious assault vehicles into the 21st century, and the project has now reached the Critical Design Review phase. Venturing outside classical approaches within the defence projects, FNSS has completed its evaluation of the vehicle’s design not only on paper, but also on the prototype, for this review. The review will be on executed on the prototype vehicle in the integration hall.

- K. Nail Kurt, General Manager and CEO of FNSS, emphasises that MAV is a very special vehicle: “MAV has to make sure that marines reach the shore in the shortest time possible, both to ensure rapid movement and to minimize their exposure to threats while at sea. Once ashore, it should be able to operate effectively as an armoured combat vehicle, while also safeguarding the troops inside with superior ballistic and mine protection. To put it briefly, until the MAV made its appearance, there was no such vehicle on the market. We are developing MAV in response to the requirements of the Turkish Naval Forces, which carried out one of the most important amphibious operations in the last 50 years with great success. We are confident that friendly and allied nations with high amphibious operational requirements, particularly island countries like Indonesia, will also look to take advantage of MAV’s superior characteristics; and we look forward to working with them in the future.”

  ★ FNSS  

Kamis, 02 Mei 2019

11 Pesawat Tempur TNI AU Latihan Penyerbuan Malam Hari

✈️ Dua pesawat Sukhoi Su-30MK2 masing-masing TS-3008, TS-3009 turut serta dalam latihan ini [TNI AU]

Kesibukan di Lanud Iswahjudi, pada Selasa (30/4/2019) dini hari, mengalami peningkatan. Para penerbang tempur telah bersiaga, di masing-masing burung besinya.

Pesawat-pesawat tempur canggih TNI AU, sudah disigakan di Skadron Udara 3, Skadron Udara 15, dan Skadron Udara 14, Lanud Iswahjudi, untuk terbang menuju sasaran pertempuran.

Tidak berselang lama, burung-burung besi yang berjumlah 11 unit, terdiri dari pesawat tempur Shukoi, T50i, dan F16 telah melesat membelah langit gelap di pagi buta.

Pasukan langit penjaga Nusantara tersebut, sedang berlatih melakukan pertempuran di malam hari hingga dini hari, sebagai rangkaian dari Latihan Sikatan Daya 2019.

Latihan tempur besar-besaran ini, melibatkan seluruh jajaran di Komando Operasi TNI AU (Koopsau) 2. Mereka menggelar rangkaian latihan, dimulai dari gladi posko, dilanjutkan manuver latihan, dan latihan komando utama.

Burung-burung besi tersebut, diterbangkan menuju wilayah Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Dalam skenario latihan disebutkan, Negara Kuning yang berada di Takalar merupakan negara yang menyokong sparatis di Negara Zulu.

Sebenarnya Negara Zulu, tidak bermusuhan dengan Indonesia. Namun membiarkan separatis suku X yang didukung oleh Negara Kuning. Inilah yang memicu diserangnya Takalar oleh pesawat-pesawat tempur canggih TNI AU.

Penyerbuan itu, pertama kali dilakukan pesawat F16 Fighting Falcon yang diterbangkan oleh Letkol Pnb. Anjar; Mayor Pnb. Yudhis; Mayor Pnb. Agus Dwi; Kapten Pnb. Ferry; dan Lettu Pnb. Dio.

Setelah itu, disusul empat pesawat T50I Golden Eagle yang diterbangkan oleh Mayor Pnb. Gultom dan Mayor Pnb. Angga; Mayor Pnb. Agung dan Mayor Pnb. Luluk; Letkol Pnb. Henddra dan Lettu Pnb. Andika; serta Kapten Pnb. Febri dan Lettu Pnb. Hasnan.

Gelombang penyerbuan terakhir, dilakukan dua pesawat Sukhoi Su-30 yang diterbangkan Mayor Pnb. Andri dan Kapten Pnb. Eska; serta Mayor Pnb. Bakoro dan Lettu Pnb Fajar.

Setelah melakukan pengeboman di Takalar, 11 pesawat tempur tersebut akhirnya kembali ke Lanud Iswahjudi, dengan selamat. Pesawat-pesawat itu sempat landing di Lanud Hasanudin sebagai Lanud Kawan.

Pesawat dari Negara Kuning sempat memasuki wilayah Indonesia. Tetapi, dipaksa turun oleh pesawat-pesawat tempur TNI AU. Sesuai prosedur, penumpang dari maskapai bersangkutan diturunkan, dan dilaksanakan interogasi. Akhrinya demi penyelididkan pilot dan copilot pesawat Negara Kuning ditahan.

Komandan Lanud Iswahjudi, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Widyargo Ikoputra mengatakan, keberangkatan 11 pesawat tempur ke Takalar, merupakan skenario latihan yang telah disusun saat pelaksanaan gladi posko.

"Kita juga berharap, dari latihan ini akan diperoleh hasil dan masukan demi penyempurnaan skenario latihan berikutnya," tegas marsekal bintang satu yang akrab disapa Iko ini.

  ✈️ sindonews  

[Video] Official Sea Trial Kapal Patroli YUDISTIRA 8003

Diposkan Yoga APPengujian kapal di laut / Sea trial dilakukan pada tanggal 28 Agustus 2018 di perairan laut jawa dan dilakukan oleh team pembangun kapal PT. Daya Radar Utama Shipyard.

Kapal tersebut mempunyai panjang keseluruhan (LOA) 73 m, Lebar 11,3 m dan tinggi 3 m.

Kapal ini dilengkapi dengan marine propulsion engine Caterpillar 3420 BHP


  Youtube  

Rabu, 01 Mei 2019

Pindad Dapat Lampu Hijau Bangun Pabrik di Luar Negeri

Pekerja melakukan sentuhan akhir pada pistol G2 Combat peraih juara dunia andalan TNI di Divisi Senjata PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, Senin 1 April 2019. Pindad membidik target penjualan produk militer dan non militer tahun ini sebesar Rp 5,2 triliun. [TEMPO/Prima Mulia] ★

D
irektur Utama PT Pindad, Abraham Mose mengatakan, Pindad sudah mendapat lampu hijau membangun pabrik di luar negeri. Meski demikian, Pindad masih melakukan kajian terkait izin. "Kami sudah mendapat lampu hijau, namun sebagai industri pertahanan apakah bisa atau tidak (membangun pabrik di luar negeri), itu masih dikaji," ujarnya dalam wawancara khusus dengan Tempo di kompleks PT Pindad, Bandung, Jumat, 26 April 2019.

Abraham membenarkan sedang dipertimbangkan untuk pabrik baru Pindad adalah salah satu negara di Asia Selatan. “Itu memang program kami di tahun 2019,” kata dia.

Ekspansi ke luar negeri dilakukan guna memperbesar pasar ekspor. “Rasanya sudah waktunya membesarkan kapasitas Pindad untuk merambah ke pasar ekspor. Sehingga ada beberapa tawaran kerja sama, apakah itu nanti membangun di Indonesia atau tidak tertutup kemungkinan kami membangun di luar. Ini semua dalam kajian,” ujarnya.

Kajian yang dilakukan termasuk melakukan survei pembangunan pabrik di sejumlah negara Asia. Soal lini bisnis yang digarap adalah seputar produk senjata dan amunisi.

Abraham mengatakan, kerja sama strategis yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah menambah kapasitas produksi amunisi. “Dalam waktu dekat kami akan menjalin kerja sama dengan perusahaan dari luar untuk membangun pabrik amunisi di Turen, Malang. Selanjutnya kami akan membangun pabrik untuk amunisi berkaliber besar," ujarnya.

Pembangunan pabrik amunisi ini ditargetkan bisa mendongkrak pendapatan. Hampir 80 persen dari pendapatan Pindad disumbang dari pasar dalam negeri dan sisanya ekspor. "Bisa dikatakan 80 persen untuk kebutuhan dalam negeri, 20 persen untuk ekspor yang bisa dikatakan cukup jumlahnya belum cukup besar dan terdistribusi di beberapa negara Asia Tenggara,” kata dia.

  Tempo  

Kaplan MT Tank Displayed with New Active Protection System

IDEF 2019Kaplan MT Tank Displayed with New Active Protection System, PULAT. [FNSS] ★

T
o defend against the evolving threats in the battlefield, the KAPLAN MT medium-weight class tank, developed jointly by the Turkish manufacturer of wheeled and tracked armoured combat vehicles, as well as combat engineering vehicles, turrets and sustainability solutions, FNSS and the Indonesian company PT Pindad, is being equipped with Aselsan’s PULAT Active Protection System (APS). KAPLAN MT equipped with PULAT is displayed at IDEF 2019 for the first time.

In today’s modern battlefield, the types of threats against tanks are increasing, particularly in urban combat operations, where the use of APS is becoming a necessity due to the diversification of weapons used and application of new tactics. Enjoying the highest level of anti-mine and ballistic protection of its class, according to FNSS, KAPLAN MT is getting ready against these kind of emerging threats with Aselsan's PULAT.

The PULAT system was developed jointly by Aselsan and TÜBİTAK Sage, initially as a solution preferred by the Turkish Armed Forces for M60T tanks. PULAT consists of modules that contain a detection radar for sensing threats and a countermeasure projectile. The modules are placed around the vehicle in a way that ensures all-round protection. The power distribution unit and control panel are located inside the tank. When the system becomes activated, it functions autonomously without the need for user input. During data collection and system performance tests, PULAT was fired hundreds of times, and completed all of the tests successfully.

Emphasising KAPLAN MT’s ability to adapt and expand, K. Nail Kurt, General Manager and CEO of FNSS, said prior to IDEF: “For a land platform to stay up-to-date during its entire life cycle, it is necessary to integrate various new sub-systems over time. As we have competed so many modernisation and overhaul projects, we know very well how these integrations can be challenging. Like in all of our vehicles, we have developed KAPLAN MT in a way that is open for future modernisation and overhaul. The integration of PULAT Active Protection System has become the first concrete example of this perspective, and I can say with great pleasure that we have had a quite straightforward and successful integration process. With PULAT, KAPLAN MT has taken its survivability to even a higher level.”

  Monch  

Selasa, 30 April 2019

Kemenhan Raih Anggaran Terbesar di 2020

Dapat Rp 126 Thttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiOkGOGttFsdvwJFGFoRTocJe0kGZs1_4IDH5v7MrWo5Oh2o2Wn5Hl8P-0EQ82hgyKZhUaBe0urnLAXR64v7dhxTQd9UITl9Mm4ZZo244tC9qAldzRCgfN3R0l9-p3bnEWFymynYBLPVFB/s1600/1417875_babycelong.JPGPKR 105 PT PAL [ baby cebong]

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) tercatat menjadi institusi yang anggarannya paling besar di tahun 2020. Kemenhan pun menggeser Kementerian PUPR di tahun sebelumnya menjadi yang paling tinggi alokasi anggarannya.

Hal itu diungkapkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional ( PPN/Bappenas) saat acara Rakorbangpus dan Temu Konsultasi Triwulan II Bappenas-Bappeda 2019.

"Rakorbangpus ini menitikberatkan pada koordinasi perencanaan program untuk merealisasikan target RPJMN 2020-2024," kata Bambang di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (30/4/2019).

Berdasarkan dokumen Bappenas, Kemenhan mendapatkan pagu anggaran di 2020 sebesar Rp 126,8 triliun sedangkan Kementerian PUPR sebesar Rp 103,8 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran belanja negara di tahun depan akan meningkat seiring dengan program prioritas pengembangan sumber daya manusia (SDM).

"Belanja negara juga harus makin baik dan berkualitas," ujar Sri Mulyani.

 ♖ detik  

AS Nantikan Sepak Terjang RI

Sebagai Presiden DK PBB https://cdn.sindonews.net/webp/620/content/2019/04/29/40/1399940/as-nantikan-sepak-terjang-ri-sebagai-presiden-dk-pbb-tsD.webpWakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk Hubungan Politik, David Hale mengatakan, pihaknya menanti Presidensi Indonesia di Dewan Keamanan (DK) PBB. [Foto/Istimewa] ☆

Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk Hubungan Politik, David Hale mengatakan, pihaknya menanti Presidensi Indonesia di Dewan Keamanan (DK) PBB. Hal itu disampaikan Hale saat melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi di Jakarta.

Hale menuturkan, dalam pertemuan itu dia mengawali dengan mengucapkan selamat atas suksesnya pemilu yang dilaksanakan dengan baik, damai. Dia lalu mengatakan, AS tidak pernah meragukan komitmen Indonesia dalam berbagai isu di PBB, khususnya mengenai perdamaian dan sangat menanti kepemimpinan Indonesia di DK PBB.

"Kami menantikan Indonesia menduduki Presidensi DK PBB pada bulan Mei dan sekali lagi komitmen kuat Indonesia dalam berbagai isu di DK PBB, termasuk mengenai pasukan penjaga perdamaian," ucapnya pada Senin (29/4).

Dia kemudian mengatakan, selain membahas mengenai DK PBB, dia dan Retno juga membahas mengenai hubungan antara AS dan Indonesia, yang tahun memasuki usia ke-70.

"Kita memiliki hubungan kerjasama yang sangat kuat, tahun ini kita merayakan 70 tahun hubungan diplomatik dan kami sangat bangga dengan apa yang kita lakukan dalam membantu mencapai tujuan bersama AS dan Indonesia, termasuk mengenai apa yang ingin kita lakukan di Indo-Pasifik," ungkapnya.

"Secara umum, kita mempromosikan tujuan yang sama yakni pengembangan ekonomi, pemerintahan yang baik dan dalam masalah keamanan. Bagi kami, Indonesia adalah pemimpin dalam upaya ini dan kami senang dengan hal itu," sambungnya.

Hale menambahkan, dalam pertemuan itu dia juga menyampaikan apresiasi AS atas komitmen Indonesia dalam hal toleransi. Menurutnya, hal semacam ini adalah hal yang jarang terjadi di kawasan.

"AS juga sangat mengapresiasi komitmen kuat Indonesia dalam hal kebebasan beragama, toleransi dan saling menghormati dan kami melihat ke wilayah ini, hal ini bukanlah hal yang umum terjadi, contohnya seperti yang terjadi di Myanmar, yang terjadi pada orang-orang Rohingya di Rakhine State.Kami juga membicarakan mengenai pelanggaran HAM di barat China, situasi yang buruk di sana, ada hampir satu juta Muslim yang ditahan di dalam kamp," ungkapnya. (esn)

  sindonews  

Senin, 29 April 2019

Kemlu Tunggu Laporan TNI

Untuk Beri Respon Lanjutan pada Vietnam https://cdn.sindonews.net/webp/620/content/2019/04/29/40/1400001/kemlu-tunggu-laporan-tni-untuk-beri-respon-lanjutan-pada-vietnam-lPg.webpLaporan ini, menurut Arrmanantha, akan dijadikan dasar bagi Kemlu RI untuk tindak lanjut terhadap Vietnam. [Foto/Istimewa]

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanantha Nassir mengatakan, pihaknya masih menunggu laporan lengkap dari TNI mengenai penyerempetan kapal Dinas Perikanan Vietnam terhadap KRI Tjiptadi 381. Laporan ini, menurut Arrmanantha, akan dijadikan dasar bagi Kemlu RI untuk tindak lanjut terhadap Vietnam.

"Kemlu menunggu laporan lengkap dari Panglima TNI terkait kejadian tersebut, yang akan menjadi dasar bagi Pemerintah Indonesia untuk menindaklanjuti masalah ini dengan Pemerintah Vietnam," kata Arrmanantha pada Senin (29/4).

Dia kembali mengatakan, Indonesia sangat menyesalkan kejadian tersebut. Dia menyebut tindakan kapal dinas perikanan Vietnam sangat membahayakan keselamatan personnel KRI TPD-381 dan juga personnel kapal Vietnam, serta tidak sejalan dengan hukum internasional.

Sebelumnya diwartakan, kapal Pengawas Perikanan Vietnam/Coast Guard Vietnam nekat menabrak kapal perang KRI Tjiptadi 381 di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) tepatnya di Laut Natuna Utara.

Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI Yudo Margono menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi pada, Sabtu pukul 14.45 WIB. Saat itu, KRI Tjiptadi-381 melaksanakan penegakan hukum di ZEE Indonesia, tepatnya di Laut Natuna Utara terhadap Kapal Ikan Asing (KIA) Vietnam BD 979 yang sedang melaksanakan Illegal Fishing.

Kapal Coast Guard Vietnam berusaha untuk menghalangi proses penegakan hukum yang dilakukan oleh KRI Tjiptadi-381 lewat provokasi dengan cara menabrakkan kapalnya ke KRI Tjiptadi-381.

Akibat provokasi kapal Vietnam KN 264 dan KN 231 dengan menabrak lambung kiri KRI Tjiptadi-381 dan menghadang serta menabrak lambung kiri buritan KIA BD 979, membuat kapal tersebut mengalami kebocoran dan tenggelam.

 Kemlu Panggil Dubes Vietnam 

Kementerian Luar Negeri Indonesia mengaku telah memanggil pihak Kedutaan Besar Vietnam di Jakarta. Pemanggilan ini untuk menyampaikan protes atas insiden yang terjadi di Laut Natuna Utara.

"Kemlu telah memanggil Kedubes Vietnam di Jakarta untuk menyampaikan protes atas penyerempetan kapal Dinas Perikanan Vietnam terhadap KRI Tjiptadi 381," kata Kemlu RI melalui akun Twitternya.

"Tindakan kapal Dinas Perikananan Vietnam membahayakan nyawa aparat kedua negara, tidak sejalan dengan hukum internasional, dan tidak sesuai dengan semangat ASEAN," sambungnya, seperti dikutip Sindonews pada Senin (29/4).

Kapal Coast Guard Vietnam berusaha untuk menghalangi proses penegakan hukum yang dilakukan oleh KRI Tjiptadi-381 lewat provokasi dengan cara menabrakkan kapalnya ke KRI Tjiptadi-381.

"Kejadiannya di ZEE Indonesia sehingga tindakan penangkapan yang dilaksanakan oleh KRI Tjiptadi-381 sudah benar dan sesuai prosedur. Namun, pihak Vietnam juga mengklaim bahwa wilayah tersebut merupakan perairan Vietnam," katanya.

Akibat provokasi kapal Vietnam KN 264 dan KN 231 dengan menabrak lambung kiri KRI Tjiptadi-381 dan menghadang serta menabrak lambung kiri buritan KIA BD 979, membuat kapal tersebut mengalami kebocoran dan tenggelam.

Sementara, 12 anak buah kapal (ABK) Kapal Ikan Vietnam berhasil diamankan ke atas KRI Tjiptadi 381, namun dua ABK yang berada di atas kapal ikan tersebut berhasil melompat ke laut dan ditolong oleh Kapal Pengawas Perikanan Vietnam. Selanjutnya ABK Kapal Vietnam tersebut akan diserahkan ke Lanal Ranai guna proses hukum selanjutnya. (esn)

  sindonews  

Minggu, 28 April 2019

[Video] Kapal TNI AL Ditabrak Kapal Vietnam

Tangkap Maling Ikan di NatunaFoto: Kapal coast guard Vietnam tabrak kapal TNI AL di Natuna (Screenshot video viral)

Video yang memperlihatkan KRI (Kapal Perang Republik Indonesia) Tjiptadi-381, ditabrak oleh kapal Vietnam di Laut Natuna Utara, beredar di media sosial. TNI Angkatan Laut (AL) memberikan penjelasan mengenai insiden tersebut.

Video yang viral itu memperlihatkan kapal berbendera Vietnam dengan sengaja menabrakkan kapalnya itu ke KRI Tjiptadi-381. Kapal Vietnam itu berusaha menghalangi kapal TNI AL.

Insiden itu dilaporkan terjadi di perairan Indonesia tepatnya di Laut Natuna Utara pada Sabtu (27/4/2019) pukul 14.45 WIB. Kejadian bermula saat KRI Tjiptadi-381 melakukan penegakan hukum terhadap kapal ikan Vietnam BD 979 yang sedang melakukan penangkapan ikan secara ilegal.

"Namun KIA tersebut dikawal oleh Kapal Pengawas Perikanan Vietnam/Coast Guard Vietnam. Dan Kapal Coast Guard Vietnam berusaha untuk menghalangi proses penegakan hukum dan kedaulatan yang dilakukan oleh KRI Tjiptadi-381 dengan memprovokasi melalui usaha mengganggu proses penegakan hukum dan kedaulatan dengan cara menumburkan kapalnya ke KRI Tjiptadi-381," kata Pangkoarmada I Laksamana Muda TNI Yudo Margono dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Minggu (28/4/2019).

Yudo menegaskan tindakan penangkapan yang dilakukan terhadap kapal ikan Vietnam sudah sesuai prosedur. Namun, menurut Yudo, pihak Vietnam juga mengklaim perairan tersebut adalah wilayah miliknya.

"Berdasarkan lokasi penangkapan, bahwa benar kejadian berada di Perairan Indonesia. Sehingga tindakan penangkapan yang dilaksanakan oleh KRI TJIPTADI-381 adalah sudah benar dan sesuai prosedur. Namun pihak Vietnam juga mengklaim bahwa wilayah tersebut merupakan perairan Vietnam," ujar Yudo.

Akibat provokasi kapal coast guard Vietnam tersebut, kapal maling ikan Vietnam bocor dan tenggelam. 12 ABK kapal ikan Vietnam tersebut berhasil diamankan ke KRI Tjiptadi-381.

"Selanjutnya ke-12 ABK Kapal Vietnam dibawa dan akan diserahkan ke Lanal Ranai guna proses hukum selanjutnya," tutupnya.

 Kapal TNI AL Tetap Menahan Diri

Video kapal pengawas perikanan Vietnam sengaja menabrakkan diri ke KRI Tjiptadi-381 yang sedang patroli menangkap kapal illegal fishing di Natuna Utara viral di media sosial. Saat diprovokasi, KRI Tjiptadi-381 tetap menahan diri.

"Berdasarkan lokasi penangkapan, bahwa benar kejadian berada di perairan Indonesia. Sehingga tindakan penangkapan yang dilaksanakan oleh KRI Tjiptadi-381 adalah sudah benar dan sesuai prosedur. Namun pihak Vietnam juga mengklaim bahwa wilayah tersebut merupakan perairan Vietnam," kata Pangkoarmada I Laksamana Muda TNI Yudo Margono dalam keterangan tertulis, Minggu (28/4/2019).

Dalam video yang viral, KRI Tjiptadi-381 tidak balik menabrak kapal coast guard Vietnam yang memprovokasi. Yudo mengatakan langkah itu sudah tepat.

"Terkait tindakan yang dilakukan oleh KRI Tjiptadi-381 sudah benar dengan menahan diri, untuk meminimalisir adanya ketegangan atau insiden yang lebih buruk di antara kedua negara, di mana kejadian/insiden di atas akan diselesaikan melalui Goverment to Goverment (G to G)," paparnya.

Peristiwa itu sendiri terjadi pada Sabtu (27/4/2019) pukul 14.45 WIB. Akibat provokasi kapal pengawas perikanan Vietnam tersebut, kapal maling ikan Vietnam bocor dan tenggelam. 12 ABK kapal ikan Vietnam tersebut berhasil diamankan ke KRI Tjiptadi-381.

"Selanjutnya ke-12 ABK Kapal Vietnam dibawa dan akan diserahkan ke Lanal Ranai guna proses hukum selanjutnya," tutupnya. (imk/knv)

 Berikut video dari Youtube diposkan Aranga Tanjung :
 



  detik  

SAAB Buat Desain Jet Tempur Gripen Dengan Logo TNI AU

✈️ Model desain pesawat tempur JAS-39 Gripen [SAAB]

Pabrikan jet tempur asal Swedia SAAB, memposting jet tempur Gripen buatannya dengan logo TNI AU. Ada empat desain yang dibuat. Mereka memang gencar melobi Indonesia untuk membeli jet tempur multiperan itu.

"Gripen untuk Indonesia. Kami telah membuat beberapa ide desain untuk Gripen dengan karakter Indonesia. Yang mana yang menjadi favorit Anda?" tulis SAAB di akun Facebooknya, Jumat (26/4).

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZAAnaPrKyliaAZoEcq8gD4G3gbMoC8w6NWElPqNEnYsZ3DIpyXxd5v1X2vqKlL3x0ZyiX85Ym7dujb3E_wfmUca2inyZ2cCUWYeeGVTH3H3L9L1q2vFKcdMQKg6is_vsHnuKFeSt9PSN7/s1600/58613014_1148315535333333_8868107924271005696_o.jpgSejak 2016 lalu, SAAB telah menawarkan Gripen pada TNI AU. Namun Indonesia memilih Sukhoi Su-35 dari Rusia.

Gripen hampir mirip dengan Super Hornet yang menjadi pesawat tempur multi peran. Gripen menggunakan radar pulse-doppler yang dapat mendeteksi dan mengindentifikasi pesawat musuh dari jarak maksimum 120 kilometer.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-EW7bPoobmPLIbS0ckY-Xeiu7SkAN6uJf4iwKGN8H8gwwrWKbKdnZ03Ef_ahAoKp44AQcxMx0xvT0gA8knsYmi3aAsbLmGFXkMeZ0eGfU83T5LBwqV2LCwBe72hZWSvavRyZqwP8-JiSJ/s1600/58663987_1148389655325921_4183765735098548224_o.jpgGripen dirancang sebagai senjata bertahan untuk melindungi dari serangan potensial. Gripen dirancang untuk digunakan pada landasan pacu pendek bahkan hanya 800 meter.

Harga pesawat ini ditaksir mencapai USD 69 juta atau setara dengan Rp 893 miliar. Selain Swedia, Jas 39 ini juga digunakan oleh Afrika Selatan, Thailand, Hungaria, Republik Ceko.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPZiGWguKDp-rQKT-j8Vp-_Afbgjkd_VuEZEHCHIzdHvEsAVK5Fc5SfIhDogLAmsXCMEUqRGxjQG6XZhzyNFRE7MvvS6p39QbTodJ7a08pBstQsNMqOEdqvejDbC18R5zC89fUBE7lWgME/s1600/58708078_1148315551999998_4775935210028007424_o.jpgMenurut Saab, Gripen merupakan jawaban bagi Indonesia yang membutuhkan alustsita untuk kepentingan pertahanan udara. Sebab, alat ini bisa mendeteksi target sekecil apapun.

Saab meyakini, pesawat ini cocok dengan Indonesia yang tengah gencar menghadapi illegal fishing, anti penyelundupan orang, anti pembajakan, penyelamatan, bahkan konflik di Laut China Selatan.

  ✈️ Merdeka