Kamis, 09 Januari 2020

Penampakan Mobil Amfibi BPBD Gresik

Seharga Rp 900 Jutahttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJSieSo-FaCyNMh-ju47ZbKf-SBUYofs9VIa8IKvx_s4BtKpMLDkssbKkaqC0Cr3PjlarZap4WmE1NFxTTWQrJIEVkqjZqbhFoCkR4b11c64XIFGy8Ekmign9hxKi_vp5HF9iJ3sWvKPgd/s1600/Mobil+Amfibi+BPBD+Tugas+Anda.jpgMobil Amfibi BPBD produksi Tugas Anda [kompas]

Untuk dapat melakukan evakuasi korban seumpama terjadi banjir besar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik kini dilengkapi satu unit kendaraan yang telah dimodifikasi khusus untuk dapat melibas medan bencana, yang dikenal oleh kalangan internal BPBD Gresik sebagai mobil amfibi.

Mobil amfibi ini sebenarnya merupakan Mitsubishi Triton (new triton GLS MT double cab 4WD) yang telah dimodifikasi sedemikian rupa, yang diklaim baru satu-satunya ada atau dimiliki jajaran BPBD di seluruh Indonesia.

"Sepengetahuan saya, inilah satu-satunya mobil amfibi model seperti ini di Indonesia. Karena saya lihat, belum ada BPBD lain di Indonesia yang memiliki mobil amfibi seperti ini," ujar Kepala BPBD Gresik, Tarso Sagito, Senin (6/1/2020).

Mobil tersebut dipermak habis, dengan hanya menyisakan sasis (rangka) dan mesin saja. Adapun pekerjaan modifikasi dipercayakan kepada perusahaan karoseri Tugasanda.

Namun, sebelum pengerjaan modifikasi dilakukan, BPBD Gresik mengaku berkonsultasi terlebih dulu dengan beberapa pakar yang ada di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, guna mendapatkan desain yang diharapkan.

"Pengerjaannya memang (dilakukan) Tugasanda, selama empat bulan. Tapi, sebelumnya kami konsultasi dulu dengan para pakar di ITS. Jadi, semua diganti, hanya menyisakan sasis sama mesin saja yang triton," ujar dia.

Mobil amfibi milik BPBD Gresik ini, kata Tarso, tidak hanya mampu melibas lumpur. Namun, juga medan bencana untuk melakukan evakuasi korban banjir, dengan ketinggian air bah mencapai 1,5 meter.

"Bisa untuk evakuasi korban banjir dengan ketinggian air sampai 1,5 meter, itu juga yang diharapkan oleh Pak Bupati, dengan harapan dapat menolong korban bila di Gresik terjadi banjir besar," tutur dia.

Sementara saat dikonfirmasi mengenai biaya yang dikeluarkan untuk membuat mobil amfibi ini, Tarso mengatakan membutuhkan biaya Rp 900 juta lebih.

Harga ini terhitung mulai dari pengadaan mobil hingga biaya yang dikeluarkan untuk modifikasi, termasuk peralatan yang ada di dalamnya.

"Jadi semisal ada banjir besar, mobil amfibi ini benar-benar siap digunakan untuk evakuasi korban. Mobil ini bisa dibuat evakuasi hingga sembilan orang, meskipun saya sendiri berharap Gresik tidak sampai dilanda bencana banjir besar," kata dia.

Selain dilengkapi dengan kap yang bisa dibuka untuk dapat melihat titik korban, di dalam mobil amfibi ini juga terdapat Alat Pemadam Api Ringan (APAR), pelampung, gergaji mesin, serta beberapa peralatan lain untuk kebutuhan evakuasi.

Termasuk, dilengkapi wing (katrol) yang terletak di bagian depan.

"Saya beri nama mobil ini Turonggo Tirto, sarana bagi anggota BPBD untuk menolong dan evakuasi korban bila terjadi bencana banjir di Gresik," tutur Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, pada kesempatan sebelumnya.

Oleh Sambari, keberadaan mobil amfibi ini diharapkan dapat lebih menunjang kinerja BPBD Gresik dalam rangkaian tanggap bencana, untuk dapat mencegah jatuhnya korban jiwa ketika banjir melanda.

Dalam rangka tanggap bencana dan antisipasi cuaca ekstrem yang terjadi saat ini, beberapa posko juga sudah didirikan di tempat-tempat yang dianggap memiliki tingkat kerawanan bencana di Gresik.

Salah satunya, posko tanggap bencana di Desa Iker-iker Geger yang ada di Kecamatan Cerme.

"Sesuai dengan imbauan dari BMKG terkait cuaca ekstrem dan ancaman banjir, kami juga sudah mendirikan posko-posko tanggap bencana di beberapa tempat. Yang pasti, saya berharap semua dapat berjalan optimal untuk dapat memberi bantuan dan perlindungan kepada warga masyarakat, karena itu yang paling penting," pungkas dia.

 ♖ Kompas  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.