Minggu, 16 Februari 2020

[RIP] 12 Jenazah Korban Heli MI-17 Dipulangkan Secara Bertahap

Pelepasan Dipimpin Panglima TNIJenazah korban MI 17 diturunkan dari pesawat CN 235 milik TNI AU di Base Ops Lanud Silas Papare, Jayapura, Papua, Sabtu (15/02/2020) [KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI] ✈️

Sebanyak 12 jenazah korban jatuhnya helikopter MI 17 milik TNI telah diidentifikasi Tim DVI Polda Papua.

Jenazah yang ditemukan di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, itu akan diterbangkan ke kampung halamannya masing-masing.

Proses pemulangan jenazah itu akan berlangsung selama dua hari, pada Senin (17/2/2020) dan Selasa (18/2/2020).

"Jadi mulai besok (17/02/2020) itu kita rencanakan untuk ke jenazah korban dengan tujuan Semarang 7 dan Surabaya 1 dengan total jenazah 8 jenazah," ujar Wakapendam XVII/Cemderawasih Letkol Inf. Dax Sianturi, di Jayapura, Minggu (16/02/2020).

Sedangkan empat jenazah lainnya, masing-masing akan diterbangkan pada Selasa (18/02/2020), dengan tujuan Sorong, Ambon, Kendari, dan Kupang. Dax menyebut, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan melepas empat jenazah pada Selasa (18/02/2020) di Base Ops Lanud Silas Papare Jayapura.

Sebelumnya, Heli MI 17 milik TNI AD yang mengangkut 12 orang, hilang kontak di Kabupaten Pegunungan Bintang sejak 28 Juni 2019.

Baru pada 12 Februari 2020, keberadaan heli tersebut terlihat di salah satu tebing di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunhngan Bintang, Papua, dan sudah dalam kondisi hancur.

Tim evakuasi berhasil didaratkan di Pegunungan Mandala pada ketinggian 11.000 kaki.

Untuk mencapai lokasi puing-puing Heli MI 17, tim harus mendaki selama 5 jam. Akhirnya pada Jumat (14/02/2020) pagi, tim evakuasi berhasil mencapai lokasi kejadian dan mengevakuasi seluruh korban ke Jayapura pada Minggu (15/02/2020) pagi.

Pada malam hari, Tim DVI Polda Papua menyatakan telah mengidentifikasi 12 jenazah.

Mereka adalah, Kapten CPN Bambang sebagai flight engineer, Kapten CPN Aris sebagai pilot, Sersan Kepala Suriatna (T/I), Letnan Satu CPN Ahwar (kopilot), Prajurit Satu Asharul (mekanik), Prajurit Kepala Dwi Pur (mekanik), dan Sersan Dua Dita Ilham (bintara avionika).

Kemudian Sersan Dua Ikrar Setya Nainggolan (komandan regu), Prajurit Satu Yaniarius Loy (tamtama bantuan senapan otomatis), Prajurit Satu Risno (tamtama penembak senapan 1/GLM), Prajurit Dua Sujono Kaimudin (tamtama penembak senapan 2), dan Prajurit Dua Tegar Hadi Sentana (tamtama penembak senapan 4).
 

  Kompas  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.