Kamis, 06 Februari 2020

TNI AL Bangun Pangkalan Udara di Bengkulu

⍟ Perkuat Perairan SumateraIlustrasi pesawat penerbal dan KRI TNI AL

TNI Angkatan Laut (AL) berencana melakukan pembangunan Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut (Lanudal) Bengkulu.

Ini dikemukakan Dir Perencanaan dan Pengembangan Pusat Penerbangan TNI AL (Dirrenbang Puspenerbal), Kolonel Laut (P) Kicky Salvachdie serta Tim Puspenerbal saat melakukan kunjungan ke kantor Gubernur Bengkulu, Rabu (29/1).

Kicky mengatakan ada lima pertimbangan pembentukan Lanudal Bengkulu. Pertama, untuk menangkal bahaya musuh yang datang dari sisi barat perairan pulau Sumatera (Samudera Hindia).

Selanjutnya juga untuk memberikan dukungan logistik kepada unsur-unsur TNI Angkatan Laut khususnya PESUD TNI Angkatan Laut,” tambah Kolonel Laut (P) Kicky Salvachdie.

Ketiga, juga dapat digunakan untuk mendukung peningkatan keamanan pengamanan di kawasan bandara. Serta dapat menimbulkan rasa aman bagi masyarakat di wilayah pulau Sumatera bagian Barat khususnya di Bengkulu. Sehingga akan membantu meningkatnya perekonomian masyarakat. “Terakhir, dapat membantu penanggulangan terjadinya bencana alam baik logistik maupun evakuasi medis bagi korban bencana,” tambahnya.

Sementara itu, Gubernur Bengkulu H. Rohidin Mersyah, MMA, ia mengatakan dengan rencana pembangunan tersebut, maka dapat mendorong perputaran ekonomi serta keamanan di Bumu Raflesia. “Prinsip saya menyambut baik. Saya kira ini akan membuat dinamikasi ekonomi dan keamanan Bengkulu semakin baik,” kata Rohidin, di ruang rapat lantai III Gubernur Bengkulu, Rabu (29/1).

Dikatakannya, Bengkulu memiliki garis panjang pantai 525 KM mulai dari ujung Kabupaten Kaur sampai Kabupaten Mukomuko. Apalagi dengan keberadaan pulau terluar yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, misalnya Pulau Enggano. “Seiring dengan akan dikembangkannya Bandara Fatmawati Soekarno menjadi Bandara Internasional oleh PT. Anggasa Pura II, tentu ini juga membutuhkan pengamanan yang lebih, sehingga sangat tepat waktunya TNI AL yang juga merencanakan membangun pangkalan udara di area bandara,” tambahnya.

Guna menindaklanjuti rencana pembangunan tersebut, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan PT. Angkasa Pura II. Pasalnya, hal tersebut terkait dengan rancangan mengembangan induk Bandara Fatmawati. “Termasuk sarana prasarana yang sudah didesain, saya rasa bukan hal yang sulit untuk mengalokasikan hal itu,” ucap Rohidin.

Sedangkan, terkait dengan status aset lahan dan rencana pembangunan Lanudal yang memerlukan lahan seluas 6 Ha yang berada di kawasan bandara. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan RI. (cw2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.