Sabtu, 01 Februari 2020

TNI Kirim Pasukan Bantu Padamkan Karhutla Australia

 https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1580528303/h05gdeftphlk8cs9heoo.jpgPanglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) di Base Ops Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (1/2). [Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta]

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan pihaknya akan segera mengirim satu Satuan Setingkat Peleton (SST) untuk memadamkan kebakaran hutan yang tengah melanda Australia.

Satuan TNI yang akan dikirim ke Australia terdiri dari batalyon semi konstruksi Angkatan Darat, batalyon marinir dan dinas konstruksi dari Angkatan Udara. Mereka rencananya akan diberangkatkan pada 1 Februari 2020.

"Menggunakan pesawat Hercules TNI AU melalui Kupang. Dari Kupang akan terbang menuju Rosemount, lalu akan menggunakan jalan darat yang disediakan pemerintah Australia menuju Distrik Eden yang jaraknya kurang lebih 490 km lagi," kata Hadi di Kompleks DPR RI, Jakarta, Kamis (30/1).

Satuan ini, kata Hadi, telah mendapat wilayah tugas pemadaman berdasarkan hasil asesmen dari TNI dan BNPB. Lebih lanjut, Hadi memastikan pengiriman TNI ke Australia telah mendapat persetujuan dari DPR. Mereka akan diberangkatkan dari Lanud Halim.

"Komisi I menyetujui dan tanggal 1 akan saya berangkatkan dari Halim segera ke Kupang menuju Australia," kata dia.

Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid mengatakan komisi menyetujui permintaan TNI untuk mengirimkan pasukan berdasarkan pertimbangan misi kemanusiaan.

"Komisi I DPR memberikan pendapat dan menyetujui permintaan pemerintah untuk mengirimkan satu SST Zeni TNI pada misi bantuan kemanusiaan ke Australia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," kata Meutya.

Meutya berkata titik api kebakaran yang telah meluluhlantakkan sebagian dataran hutan Australia ini bertambah luas setiap hari.

"Hubungan saling membantu terutama di kala sulit pasti akan sangat membantu hubungan antara Indonesia dengan Australia. Salah satunya ketika ada negara yang mengalami musibah itu kita wajib membantu," ujar Meutya. (tst/wis)

 ♖ CNN  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.