Senin, 25 Mei 2020

Menanti bom JDAM TNI AU

✈️ Pesawat F16A TS1610 TNI AU [TNI AU]

Seperti telah diberitakan beberapa waktu lalu, seiring dengan tahapan modernsasi 10 unit F-16A/B Block 15 OCU Fighting Falcon TNI AU melalui program Falcon STAR dan eMLU, jet-jet tempur tersebut juga akan dibekali sejumlah senjata canggih.

Selain rudal udara ke udara AIM-9X Block II Sidewinder dan AIM-120C-7 AMRAAM, bom pintar (smart bomb) JDAM (Joint Direct Attack Munition) pun akan menyusul.

Memang sudah waktunya “Sayap Udara Nusantara” masuk era kepemilikan munisi berpemandu presisi atau PGM (precision guided munition).

JDAM adalah munisi berpemandu presisi buatan Amerika Serikat yang memadukan keluarga bom konvensional standar AS (dan NATO) dengan kit pemandu terintegrasi inertial guidance system dan GPS (global positioning system).

Kit-kit buatan pabrikan Boeing tersebut bisa langsung dipasang pada bom-bom jenis Mk.82, Mk.83, dan Mk.84. Bom jenis Mk.82 berbobot 500 pon (225 kg), Mk.83 berbobot 1.000 pon (450 kg), dan Mk.84 berbobot 2.000 pon (900 kg). Ketiga bom standar NATO tersebut sudah lebih dulu dimiliki oleh TNI AU.

Sesudah diimbuhi kit JDAM, bom-bom itu berganti kode desainasinya menjadi GBU-38 (dari bom Mk.82), GBU-32 (dari bom Mk.83), dan GBU-31 (dari bom Mk.84).

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyKX-_OaVQjXd4RD9_Ucd9jdw0VLrJwHyXZLOPPhqjZUsfDzg6nXOCfQ32hkUfNYd-ILWcfeF4K7EpGm2tsrmfEzHtKDqs8LyPQ863EKYx3NdTdbgCI11rgBO6nMTXFrqlpoCmbYaJOWtl/s1600/F16+TNI+AU+Indonesia+Defence+Forum%25281%2529.pngJDAM diproduksi oleh Boeing selaku prime contractor dari program yang digawangi bersama USAF (AU AS) dan US Navy (AL AS). Bom ini mulai masuk dinas operasional tahun 1997.

Dalam berbagai pengujian hingga penggunaan awalnya di palagan Afganistan serta Irak, JDAM terbukti sangat akurat dalam perkenaan targetnya. Tingkat melesetnya atau yang dikenal dengan circular error of probability disebut-sebut sangat kecil.

Pemasangan kit JDAM pada bom konvensional tersebut juga sekaligus menjadikan daya jangkau bom lebih jauh. Jangkauan rata-rata bom JDAM berkisar 15-28 km, tergantung pada kecepatan angin, ketinggian, dan sudut pelepasan bom oleh jet tempur.

Sebenarnya tak hanya F-16A/B TNI AU hasil Falcon STAR dan eMLU yang mampu dipersenjatai JDAM. Jet-jet tempur TNI AU lainnya seperti F-16C/D, Hawk, T-50i dan Super Tucano pun bisa dipersenjatai JDAM, dengan syarat dibekali pod pemandu macam Sniper atau Litening.

Dan kalau mau melangkah lebih jauh, armada jet tempur Sukhoi Su-27 dan Su-30 Flanker TNI AU juga sebenarnya bisa mengusung JDAM, kendati harus terlebih dulu menjalani serangkaian modifikasi.

Sejauh ini AU India yang sudah terbukti berhasil memadukan armada Su-30MKI dengan PGM buatan Barat (kebanyakan yang dibeli India untuk Su-30MKI adalah PGM buatan Israel). Salah satu hal terpenting adalah pemasangan interkoneksi MIL-STD-1553 databus.

  ✈️ Airspace Review  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.