Senin, 22 Juni 2020

TNI AL Terima Hibah Lahan 2,6 Hektar di Anambas

Perkuat Pangkalan Udara Di LetungPemandangan landasan pacu Bandara Letung Anambas yang diambil dari foto udara belum lama ini. [DOK.KEMENHUB]

Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas menghibahkan lahan untuk pembangunan perpanjangan landasan bandara pangkalan udara.

Adapun lahan yang dihibahkan seluas 26.922 meter persegi.

Saat melakukan kunjungan kerja ke Anambas, Jumat (19/6/2020) lalu, Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Ahmadi Heri Purwono, SE,. M.M mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Anambas.

Mengingat Kabupaten Kepulauan Anambas merupakan wilayah perbatasan.

Banyak sekali kegiatan yang perlu mendapatkan perhatian terkait adanya ilegal fishing atau banyak kapal ikan asing yang masuk, pelanggaran wilayah, dan pelanggaran klaim kedaulatan wilayah.

"Sehingga saat ini operasi udara sangat dibutuhkan," ucap Ahmadi.

Adapun pembangunan perpanjangan landasan bandara pangkalan udara lokasinya berada di Letung, Kecamatan Jemaja.

Melihat beberapa berita yang beredar, cukup banyak konflik di Laut China Selatan.

Maka dari itu kehadiran Angkatan Laut sebagai bentuk klaim tentang wilayah tersebut.

Dikatakan sebelumnya, akan ada 16 operasi kapal yang secara fokus pengoperasiannya berada di Kepulauan Anambas.

Nantinya 16 kapal ini akan melakukan patroli secara bergilir sehingga tidak ada kekosongan unsur di laut.

Kapal yang akan beroperasi nanti ini adalah kapal dengan kapasitas besar dan terbaru seperti Multi Role Light Frigates (MRLF).

 Kunjungi Pangkalan Laut dan Udara
Letung terletak di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau [GoogleMaps]

Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Ahmadi Heri Purwono ,S.E, M.M mengunjungi Lanudal Matak, Jumat (19/6/2020).

Rombongan tiba di Bandara Matak, Kecamatan Kute Siantan menggunakan pesawat Casa TNI AL U-6211, mendarat pada pukul 09.15 WIB.

Saat ini seluruh personil TNI Angkatan Laut bersama TNI Angkatan Udara, sudah menunggu kedatangan rombongan dengan semangat yang membara.

Terlihat sejak pagi para anggota TNI menyiapkan yel-yel untuk menyambut kedatangan Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Ahmadi Heru Purwono ,S.E, M.M.

Penyambutan rombongan Paglima Komando Armada I disuguhi dengan tepung tawar dari Lembaga Adat Melayu (LAM), kemudian dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata oleh Pemerintah Daerah.

Komandan Pangkalan Angkatan Udara (Danlanudal) Matak Mayor Laut (T) Arief Gunawan mengatakan kunjungan Panglima Komando Armada I ini sekaligus memberi pengarahan serta bantuan kepada prajurit TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara.

"Nanti akan dilaksanakan juga penyerahan bantuan kepada seluruh prajurit, ini juga merupakan kunjungan perdana beliau ke daerah kita," katanya.

 Siapkan 16 Kapal
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgDM9kr_Z52hIjbmrcwN3Pdn-RDzoxFUjPLDQn_rKHuFTRnpVbH3y3EFNfhBguEu1eaSdG208zPrtRDvZAkTmKqpndSn8OVsIY-6uJ1HJsp33t4CpHJXyDnB3r0o1dxvefPTy7Gjc_psGk/s1600/Bung+Tomo+class.jpgKapal MRLF dipilih TNI AL untuk menjaga Natuna [TNI AL]

Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Ahmadi Heri Purwono, SE,. M.M ke Kabupaten Kepulauan Anambas mengecek kondisi perbatasan, Jumat (19/6/2020).

Kunjungan berlangsung di Pangkalan Angkatan Udara (Laundal) Matak, Kecamatan Kute Siantan.

Kabupaten Kepulauan Anambas yang merupakan wilayah yang berbatasan dengan negara lain.

Perairan Anambas juga berada di wilayah Laut China Selatan.

Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Ahmadi Heri Purwono dalam menyikapi langkah yang perlu dilakukan dalam meningkatkan keamanan dan pertahanan di kawasan perbatasan perlu adanya operasi udara di Lanudal.

"Saat ini operasi udara ataupun pesawat udara sangat dibutuhkan dalam pengoperasian angkatan laut, perpanjangan tangan kapal kita ini ya udara, patroli maritim melaukan protap kapal-kapal kami akan siap," ujar Ahmadi, Jumat (19/6/2020).

Selanjutnya ia juga tekankan langkah Armada I dalam pengoperasian ini sediakan 16 kapal di wilayah Armada I.

"Nanti akan kita gilir dan kita pilih spot yang paling rawan nanti akan kita tambah kapal di daerah itu," ungkapnya.

Lebih lanjut ia katakan nanti setiap harinya akan ada banya kapal untuk mengantisipasi kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan ilegal.

Beberapa kegiatan ilegal yang sering terjadi di kawasan perbatasan khususnya perairan adalah ilegal fishing, pelanggaran wilayah, klaim kedaulatan negara dan beberapa pelanggaran ilegal lainnya.
 

  Tribunnews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.