Senin, 27 Juli 2020

Pindad Mulai Produksi Rantis Maung

Diharapkan saat HUT TNI di Oktober nanti sudah ada 50-an unit Ujicoba rantis 4x4 Maung [Daniel Zebedeus]

PT Pindad (Persero) sudah mulai melakukan proses produksi kendaraan taktis (Rantis) Maung 4x4. Hal ini dilakukan guna memenuhi permintaan pemesanan dari Kementerian Pertahanan (Kemhan).

Abraham Mose, Direktur Utama PT Pindad, mengatakan proses produksi Maung sudah dimulai sejak pekan ini, diharapkan sudah ada beberapa unit yang bisa dikejar dalam dua bulan.

"Sudah dimulai ya, material yang dibelanjakan juga sudab mulai datang, tapi ini untuk yang militer dulu yang kemarin dipesan 500 unit. Diharapkan saat HUT TNI di Oktober nanti sudah ada 50-an unit yang bisa ikut," ujar Abraham kepada Kompas.com, Kamis (23/7/2020).

Abraham menjelaskan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, merencanakan Maung agar bisa ikut serta dalam parade defile perayaan HUT TNI pada 5 Oktober 2020 nanti.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoEnF2B30jadBPzQmtETc2Tj8SQwnCdyZtwQvzSSOljtk9xkkOfAnlZXiBoPlI7ZaZcMJ0_2kwTeQ01civlCTvZZgKOGL4GddX0SitnN5QJEmcCX9ecHZHbgv1nE3UeHvEIng9tpphXW00/s1600/Maung_8741145633197866092_n-1.jpgSementara untuk sisa jumlah unit Maung yang menggunakan mesin turbodiesel berkubikasi 2.400 cc lainnya, diklaim akan tetap dikerjakan.

Menurut Abraham, meski bertahap, Pindad mengupayakan pemenuhannya bisa dikejar hingga akhir 2020.

"Jadi memang bertahap unitnya, tidak langsung 500 unit karena kan butuh proses. Setelah jadi nanti ada proses pengujian dan lain sebagainya lagi. Konsen kami tetap memunuhi untik militer lebih dulu," ucap Abraham.

 Pindad Gandeng UMKM 
Lambang Maung  Pindad [Kompas]

Guna mengejar pesanan 500 unit yang diminta Kementerian Pertahanan (Kemhna), PT Pindad (Persero) sudah mulai menjalankan proses produksi kendaraan taktis (rantis) Maung.

Menariknya, dalam proses penggarapan Maung, Pindad juga melibatkan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di lingkungan sekitarnya. Kondisi ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan penggunaan komponen lokal atau Tingkat Kandungan Komponen Dalam Negeri (TKDN).

"Karena Pindad merupakan industri hilir, jadi dalam proses produksi Maung serta kendaraan militer lainnya kami juga melibatkan ekosistem yang ada disekitar, karena kami juga memiliki kewajiban untuk membina industri UMKM yang ada di lingkungan kami," kata Vice President Inovasi PT Pindad Windhu Paramarta, kepada Kompas.com, Kamis (23/7/2020).

Lebih lanjut Windhu menjelaskan bila di area Pindad, ada banyak UMKM yang sudah sejak dulu ikut mendukung Pindad dalam hal produksi.

Kebanyakan bidang usahanya lebih ke bengkel besi, serta mengolah bahan baku menjadi komponen-komponen pendukung.

Contohnya seperti pengerjaan braket yang dibutuhkan untuk lampu dan lainnya. Selain itu juga untuk komponen towing serta overfender yang semua rata-rata dikerjakan oleh UMKM.

"Dengan demikian, industri UMKM di sekitar Pindad bisa, kami bisa dan menghidupkan sektor ekonomi mereka juga. Kami juga terbuka untuk industri yang memang sudah lama berkecimpung di dunia otomotif, initinya kami akan libatkan juga untuk mendukung Maung ini," ucap Windhu.

Sementara ketika ditanya soal kandungan lokal pada Maung sendiri, menurut Windhu secara garis besar sudah cukup tinggi. Apalagi memang bila melihat dari rata-rata materialnya dibuat sendiri layaknya custom. "Kalau kami tarik secara keseluruhan, di luar dari mesin dan transmisi ya, itu sudah mendekati 50 persenan. Tuntutan untuk industri itu kan sekitar 40 persen, tapi kami terus mengejar hingga bisa 50 persen," ujar Windhu.

"Memang ada misi tersendiri untuk Pindad dari Kemham dan BUMN yang mengharuskan Pindad sebagai industri yang leading di militer untuk menghidupkan kembali ekosistem industri yang ada disekitarnya, apalagi kondisinya juga sedang Covid-19 juga," kata dia.

  Kompas  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.