Kamis, 09 Juli 2020

Progress 2 Kapal LST Buatan PT Bandar Abadi, Batam

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRsuNopLD90jxxzjWH59g8olEk4ti51rHrxQxuMsxDmPIAh-sGkSTUTENKnf4geVMoNnc5B2GTQQSp32tAD9BwB20xNGDeqbePqlWGm48lHzlXHusfbpjxQr_myPuDB61MD_tzkmy19p8/s400/103455212_1392215520964310_6780091215992087213_n.jpgProgress 2 LST buatan PT Bandar Abadi Batam pada Juni 2020 [Roni Arsyah]

Galangan kapal PT Bandar Abadi Shipyard Batam pada bulan Januari 2019 lalu telah ditunjuk untuk membangun kapal LST ke-8 dan ke-9 pesanan Kementerian Pertahanan untuk TNI AL sebagai pengganti kapal-kapal amfibi yang telah tua.

Progress pembangunan dua kapal LST ini diunggah oleh Roni Arsyah pada 15 Juni 2020 lalu dan tampak bahwa konstruksi kedua badan kapal ini telah sampai pada top deck dan menampakkan perkembangan yang signifikan dibandingkan unggahan sebelumnya pada bulan Desember 2019. Sebagaimana diketahui mulai awal Maret 2020 di Indonesia telah muncul kasus virus Covid-19 dan aktifitas bisnis menurun drastis karena penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Kementerian Pertahanan telah membangun 7 kapal LST di galangan kapal dalam negeri, Kapal LST dengan nomor lambung 518 dan 519 dibuat di galangan kapal PT Dok Kodja Bahari (DKB) Jakarta, nomor lambung 520, 521 di galangan kapal PT Daya Radar Utama (DRU) Bandar Lampung kemudian untuk nomor lambung 522, 523, dan 524 PT DRU mendapatkan kontrak lanjutannya.

Progress 2 LST buatan PT Bandar Abadi Batam pada Desember 2019 [Roni Arsyah]

Meskipun kapal LST 518 dan 519 mendapatkan kontrak terlebih dahulu, namun untuk komisioning kapal yang pertama kali justru dilakukan oleh kapal LST 520 KRI Teluk Bintuni buatan PT DRU, sehingga untuk selanjutnya kelas kapal ini dinamakan Bintuni Class.

Dua kapal senilai Rp 360 miliar ini penanda-tanganan kontraknya dilakukan pada bulan April 2019, berdasarkan kontrak LST batch pertama penyelesaian kapal LST membutuhkan waktu selama 16 bulan semenjak kontrak efektif. Bila proses pencairan down payment selama-lamanya sesuai kontrak internasional diberikan waktu hingga 130 hari maka kapal seharusnya selesai pada Desember 2020.

Sesuai tata cara penamaan kapal di TNI AL maka nama kapal LST ini akan menggunakan nama teluk yang ada di Indonesia. Kita tunggu saja kedua kapal LST ini akan dinamakan teluk apa di Indonesia, yang jelas dari Bintuni class belum ada pengulangan nama dari kapal amfibi yang telah pensiun.

 ♖ Defense Studies  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.