Senin, 27 Juli 2020

Sukhoi SU 35 Dan Mi 17 Rusia

Masih Dipertimbangkan Kemhanhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9QDicJEO9kxWW4y9MXV9Ji4IagOvgYU8x3wN3pLtvPLNzLX4H-pGTG-TXgTwaY1tb5i2G7U8e4np2NqATv01F9wf1drtoWKBo4EJbXPfGbluVaIm9QN8CDIf0mZyZioEiU3JSv8VRuzU/s320/index.jpgIlustrasi Mi 17 TNI AD [antara]

Duta Besar Rusia, Mohamad Wahid Supriyadi memastikan Indonesia masih berkomitmen terkait kesepakatan kontrak pembelian 11 unit pesawat tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia. Nilai kontrak yang sudah diteken Kementerian Pertahanan pada 2018 ini mencapai $ 1,14 miliar.

"Status kesepakatan masih berlangsung," kata Mohamad Wahid Supriyadi, dalam pernyataannya, dikutip CNBC Indonesia, Minggu (26/7/2020).

Supriyadi mengatakan, bahwa sebagai negara merdeka, Indonesia memiliki hak untuk membeli peralatan pertahanan dari siapa pun di tengah kecaman dari Amerika Serikat. "Kami memahami ada kekhawatiran dari negara tertentu, tetapi kami adalah negara merdeka. Kami memiliki peralatan militer yang dibeli dari banyak negara. Kami bisa mendapatkannya dari AS, dari Eropa, tetapi juga dari Rusia. Terserah kepada kami untuk memutuskan, " ujarnya lagi.

Menurut kesepakatan, dari perjanjian senilai lebih dari Rp 14 triliun tersebut, Rusia akan mengirimkan 11 pesawat Su-35 ke Indonesia.

Tidak hanya itu, Kementerian Pertahanan Indonesia saat ini sedang mempertimbangkan kemungkinan pembelian tambahan helikopter militer Mi-17 buatan Rusia.

Sinyal kedekatan dengan Kremlin sudah tercium saat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengunjungi Moskwa untuk Parade Kemenangan yang diadakan pada 24 Juni, untuk memperingati kemenangan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.

Selama kunjungannya, Subianto mengadakan pembicaraan dengan Wakil Menteri Pertahanan Rusia Kolonel Alexander Fomin, dengan kedua pihak membahas potensi pasukan Indonesia untuk menerima pelatihan di Rusia.

Sebelumnya Prabowo juga berencana untuk membeli jet tempur Eurofighter bekas dari Austria. Hal tersebut terungkap dari surat Prabowo kepada Menteri Pertahanan Austria, Klaudia Tanner tertanggal 10 Juli.

 ♖ CNBC  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.