Sabtu, 15 Agustus 2020

Anggaran Kementerian Pertahanan 2021 Rp 137 Triliun

Terbesar Keduahttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6EW2CCeJxcIDednPrZhIIzSRzebezOD0Pg4knyz4rORVhusTlwE7wT9JUjuHd_i9MaIHvRWs2l4OxWUGavUmwY2vBvd3AoV5G5cD0gkDbDY8IjjiOCEcqedkQL4lGkEXlISlB1K8PuC9k/s750/Sukhoi+dan+PKR.pngIndonesia perlu mordernisasi alutsista udara dan laut.

Anggaran sejumlah Kementerian/Lembaga pada 2021 tercatat mengalami peningkatan. Misalnya Kementerian Pertahanan (Kemenhan), yang dipimpim Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan anggaran Kementerian Pertahanan tercatat Rp 137 triliun lebih tinggi dibandingkan outlook 2020 sebesar Rp 117,9 triliun.

"Kalau kita lihat kebutuhan Kemenhan untuk alutsista dan perawatan. Itu catching up kebutuhan yang menjadi prioritas Kemenhan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Jumat (14/8/2020).

Anggaran Kemenhan adalah kedua terbesar tahun depan setelah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Anggaran Kementerian PUPR pada RAPBN 2021 sebesar Rp 149,8 triliun, outlook 2020 Rp 75,6 triliun.

Sri Mulyani mengatakan tidak ada deviasi dari anggaran ini. "Namun memang Kemenhan ini adalah penekanannya adalah kemampuan mereka mengeksekusi belanja, ini saya minta mereka benar-benar menggunakan anggaran itu. Belanja Kemenhan juga diharapkan bisa meningkatkan industri strategis Indonesia," jelas dia.

Berdasarkan data pokok APBN 2016-2021 belanja pemerintah menurut fungsi untuk pertahanan pada 2016 sebesar Rp 98,2 triliun.

Kemudian naik menjadi Rp 117,5 triliun pada 2017. Lalu turun menjadi Rp 106,83 triliun pada 2018, menjadi Rp 115,4 triliun pada 2019.

Lalu pada 2020 Rp 117,9 triliun dan dianggarkan pada 2021 sebesar Rp 137 triliun.

 ♖ detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.