Selasa, 06 Oktober 2020

AU Brunei Ingin PTDI Hidupkan Kembali CN235

Panglima AU Brunei Apresiasi Tinggi https://mylesat.com/wp-content/uploads/2020/10/WhatsApp-Image-2020-10-05-at-2.40.28-PM-702x336.jpegFoto bersama Panglima AU Brunei Brigjen (U) Dato Seri Pahlawan Mohd Sharif bin Dato Paduka Haji Ibrahim. [Foto: Capt. Esther Gayatri Saleh​]

P
anglima Angkatan Udara Kerajaan Brunei Brigjen (U) Dato Seri Pahlawan Mohd Sharif bin Dato Paduka Haji Ibrahim memberikan apresiasi yang sangat tinggi atas respon cepat PT Dirgantara Indonesia mengirimkan tim khusus ke Brunei.

PT DI mengirimkan tim kecil ke Brunei yang terdiri dari Capt. Esther Gayatri Saleh, Ir. Nurcholis (flight test engineer), kopilot Kapten (L) Anjun, Adrianus (mekanik), Andi (mekanik), dan Saprawi (mekanik).

Mereka tiba di Brunei sejak minggu lalu untuk memenuhi permintaan Angkatan Udara Brunei (RBAF) yang ingin menghidupkan kembali pesawat CN235-200.

Menurut Esther, pihak RBAF sangat menghargai respon cepat PTDI mengirimkan ahlinya ke Brunei di tengah pandemi Covid-19. Karena itulah, sebagai bentuk terima kasihnya, Senin pagi ini (5/10), Brigjen Sharif mengundang tamu khususnya dari Indonesia.

Dijelaskan Esther, mereka diterima di ruang ramah tamah Layang Layang. Pertemuan dilanjutkan dengan undangan makan siang bersama.

Beliau senang karena PTDI responsive untuk menghidupkan kembali CN235 (Brunei) sekaligus flight training,” jelas Capt. Esther mengirimkan kabar baik ini kepada mylesat.com.

Beliau yg undang dalam rangka mau berterima kasih kita team maintenance dan sekaligus flight training, bisa datang walau dg protokol yg ketat dalam situasi pandemi,” tulis Esther melalui pesan singkat WA.

Pada kesempatan yang sangat baik ini, Esther tidak lupa membahas teknologi terbaru yang diaplikasi di pesawat CN235-220MPA (Maritime Patrol Aircraft) yang sudah dioperasikan TNI AU dan TNI AL.

Brigjen (U) Dato Seri Pahlawan Mohd Sharif bin Dato Paduka Haji Ibrahim diangkat sebagai Panglima Angkatan Udara Kerajaan Brunei pada 28 Agustus 2020.

Brigjen Sharif bergabung dengan RBAF pada Februari 1993. Ia mulai berdinas sejak Februari 1994 setelah menyelesaikan pendidikan di Pelatihan Perwira Awal di Royal Air Force (RAF) College, Cranwell di Inggris.

Sebagai perwira Angkatan Udara, ia menjadi salah satu dari sedikit pilot pertama yang memenuhi syarat menerbangkan pesawat CN235 setelah menyelesaikan latihan terbang dasar di RBAF dan di RAF Cranwell.

Pada 1999, ia menyelesaikan Kursus Instruktur Terbang di Angkatan Udara Republik Singapura dan kembali untuk mengajar di CN235 dan Pilatus PC7 MkII.

Saya sempat ngajar beliau di CN235 tahun 1997,” aku Esther bangga. Ketika itu Esther yang memberikan pengenalan CN235 kepada Kapten Sharif dalam tahap ground school.

Beberapa saat kemudian, Esther juga yang menerbangkan satu-satunya pesawat CN235 yang dibeli Brunei ini secara ferry flight.

Sesuai rencana, Angkatan Udara Brunei akan mengoperasikan kembali CN235-200 ini setelah tidak diterbangkan sejak 2017.

Untuk memastikan pesawat layak diterbangkan kembali, RBAF menjalin kerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia. Baik untuk merilis pesawat siap secara teknisi maupun melatih pilot baru untuk rating CN235-200.

  Mylesat  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.