Kamis, 29 Oktober 2020

Menlu AS Ingin Ikut Lindungi Keamanan Maritim RI

Singgung Natunahttps://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2020/10/29/menlu-retno-marsudi-sambut-kedatangan-menlu-as-mike-pompeo-dok-kemlu-ri-2.jpeg?w=700&q=90Menlu Retno Marsudi sambut kedatangan Menlu AS Mike Pompeo. (Dok Kemlu RI)

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) Mike Pompeo menyatakan siap membantu melindungi laut Indonesia. Dia menyinggung soal laut Natuna.

"Contoh dari Indonesia yang melakukan tindakan tegas menjaga kedaulatan maritim di sekitar Kepulauan Natuna," kata Pompeo dalam jumpa pers bersama usai pertemuan dengan Menlu RI Retno Marsudi di Kantor Kemlu RI, Jl Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (29/10/2020).

Sebagaimana diketahui, sempat ada insiden di Laut China Selatan pada awal 2020. Kapal pencari ikan dan kapal penjaga pantai (coast guard) China masuk ke Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia, yang lokasinya di Laut Natuna Utara.

Pada 12 September, Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla) RI mengusir kapal China yang memasuki wilayah laut Indonesia. Kapal coast guard China kedapatan berkeliaran di zona Laut Natuna Utara.

"Saya menantikan kerja sama dengan cara baru untuk memastikan perlindungan keamanan maritim," kata Pompeo yang juga menyebut soal kawasan rute bisnis tersibuk di dunia.

Pompeo menilai Indonesia sebagai negara demokrasi. AS menghormati kedaulatan republik berupa kepulauan ini.

"Kami menghormati kebebasan kedaulatan laut dan aturan hukum," kata Pompeo.

Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama, Retno juga berbicara soal Laut China Selatan. Retno mengatakan semua pihak harus mematuhi konvensi hukum laut.

"Kami membahas situasi di Laut China Selatan. Untuk Indonesia, Laut China Selatan harus tetap menjadi laut yang stabil dan damai," kata Retno.

 Harus Tetap Damai 

https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/700x0/photo/2020/09/15/76775946.pngInsiden coastguard China dihalau Bakamla [kompas]

Situasi di Laut China Selatan menjadi topik bahasan dalam pertemuan Menlu RI Retno Marsudi dengan Menlu AS Mike Pompeo. Retno mengatakan semua pihak harus mematuhi konvensi hukum laut.

"Kami membahas situasi di Laut China Selatan. Untuk Indonesia, Laut China Selatan harus tetap menjadi laut yang stabil dan damai," kata Retno dalam jumpa pers usai pertemuan dengan Mike Pompeo di kantor Kemlu, Jl Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (29/10/2020).

Retno ingin Laut China Selatan, yang terletak di barat laut Indonesia, tetap damai. Ada Konvensi Hukum Laut (UNCLOS) 1982 yang harus dipatuhi semua negara supaya lautan bebas konflik.

"Hukum internasional, khususnya UNCLOS 1982, harus dihormati dan diimplementasikan. Dengan begitu, semua klaim-klaim harus berdasarkan prinsip-prinsip universal dari hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982," kata Retno.

Sebagaimana diketahui, sempat ada insiden di Laut China Selatan pada awal 2020. Kapal pencari ikan dan kapal penjaga pantai (coast guard) China masuk ke Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.

Selain itu, Laut China Selatan dipersengketakan oleh negara-negara di Asia Tenggara dengan China. China sendiri mengklaim Laut China Selatan miliknya terbujur dalam sembilan garis putus-putus (nine dash line) sampai ke Asia Tenggara.

Sebelumnya, Retno juga menyampaikan kembali kesepakatan RI dan AS yang dicapai lewat lawatan Menhan Prabowo ke AS. Kesepakatan itu adalah soal kerja sama di bidang pertahanan, termasuk kerja sama pertahanan maritim.

Pompeo juga mengunjungi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pompeo tiba di Istana Kepresidenan Bogor pada pukul 11.00 WIB.

 ♖ detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.