Kamis, 15 Oktober 2020

Tes Kapal Selam Buatan RI Bikin Dag-Dig-Dug

Mendapatkan tekanan sebesar 30 Bar pada kedalaman 300 meter KRI Alugoro 405 [PAL Indonesia] ⚓️

Ternyata ada kisah menegangkan di balik uji coba kedalaman bawah laut kapal selam buatan Indonesia melalui PT PAL Indonesia. PAL merilis suasana menegangkan saat proses Kapal Selam Alugoro menembus kedalaman 300 meter di bawah permukaan laut.

Dirut PT PAL Indonesia (Persero) Budiman Saleh menceritakan saat detik-detik menegangkan kejadian pada 4 Maret 2020 itu. Bahkan mereka meminum air laut di kedalaman ratusan meter. Kenapa?

Budiman turut serta dalam proses uji coba Tactical Diving Depth (TDD) bagian dari Sea Acceptance Test (SAT) Kapal Selam Alugoro di perairan utara Bali pada kedalaman 300 meter. Uji coba ini dilakukan setelah lolos tes Nominal Diving Depth (NDD) di kedalaman 250 meter pada Januari 2020. Tahapan pengujian tersebut merupakan pengujian yang berisiko dari sisi desain dan produksi kapal selam.

"NDD dan TDD pengujian yang paling berisiko desain dan produksi, apalagi ini pengujian pertama kali PT PAL dan Indonesia," kata Budiman dikutip dari paparannya di akun YouTube PT PAL, Kamis (15/10).

Ia bilang saat tes saat itu, badan kapal Alugoro mendapatkan tekanan sebesar 25 Bar pada kedalaman 250 meter dan 30 Bar pada kedalaman 300 meter. "Badan kapal selam akan menciut, diameter jadi mengecil," katanya.

Namun, ada hal yang paling menegangkan yaitu saat baju selam yang dimiliki tim yaitu Submarine Escape Immersion Equipment buatan Inggris hanya mampu bertahan di kedalaman 183 meter (600 feet). Artinya baju itu tak berguna bila kejadian terburuk menimpa tim penguji kapal selam dan dirinya di kedalaman 300 meter.

"Jika terjadi kegagalan pada kedalaman lebih dari 183 meter, maka diperlukan suatu wahana penyelamat atau Submarine Rescue Vehicle yang hingga saat ini Indonesia belum memilikinya," katanya.

Sekalipun berisiko namun segala perhitungan teknis dan mitigasi resiko, maka pengujian dilaksanakan dengan aman dan sukses mencapai kedalaman yang dipersyaratkan untuk kapal selam. "Mau nggak mau harus berserah diri kepada Allah setelah melakukan kalkulasi detil dan rinci," kenangnya.

Akhirnya momentum itu pun tiba, kapal selama Alugoro sukses menembus ke kedalaman yang krusial bagi kapal selam. Layar tampilan kedalaman di dalam kabin menunjukkan kedalaman 310,8 meter. Saat itu juga, tim mengambil sampel air laut di kedalaman tersebut, dan langsung bersulang dan meminum air laut bersama-sama sebagai bukti rasa syukur.

"Air asin banget dan dingin," kata Budiman Saleh.

Selain itu, ada aspek lain yang krusial saat pengetesan kapal selam, yaitu saat melakukan buka tutup laras terpedo di kedalaman laut, karena ada risiko hal yang tak diinginkan bisa terjadi.

Namun, ia menegaskan proses kesuksesan tes kapal selam PAL di kedalaman 300 meter berkat kemampuan SDM Indonesia dalam bidang pengelasan. Proses pengelasan kunci penting pembuatan kapal selam, proses las SDM PT PAL dilakukan di Korsel dan di dalam negeri. Hasilnya sangat memuaskan karena dinyatakan "zero defect' oleh lembaga penguji di Jerman. "Proses pengelasan kapal akan menjadi faktor utama sukses tidaknya NDD dan TDD," katanya.

Kapal Selam Alugoro sebelumnya sempat melaksanakan Nominal Diving Depth (NDD) 250 meter pada 20 Januari 2020 lalu. Kegiatan SAT dilaksanakan di perairan utara Pulau Bali yang merupakan area latihan TNI AL serta memiliki kedalaman laut yang memadai. Pada Desember 2020, nanti rencananya akan diserahkan ke Kementerian Pertahanan. Kapal selam Alugoro, satu dari 3 kapal selam yang dipesan Indonesia dari Korsel, dua dibuat di Korsel dan satu kapal selam dibuat di PT PAL Surabaya.

  ⚓️
CNBC  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.