Kamis, 19 November 2020

Produksi Kapal Selam RI-Korea Dikabarkan Batal

Dapat Tawaran Dari Negara Lain Ujicoba KRI Alugoro 405 [submarine.id] ★

PT Pal Indonesia (Persero) menyebutkan kebutuhan kapal selam dalam negeri sebanyak 12 unit berdasarkan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang harus dipenuhi dalam kurun waktu hingga 2024 mendatang. Pemenuhan kapal selam ini bakal dipenuhi dari kerja sama yang dilakukan perusahaan dengan produsen asal Korea Selatan.

Plt. Direktur Utama Pal Indonesia Etty Soewardani mengatakan dari kerja sama ini Indonesia telah menerima tiga kapal selam, yakni Nagapasa, Ardadedali dan Alugoro. Kapal selam Alugoro baru akan diserahterimakan pada Desember 2020. Ketiga kapal selam ini merupakan batch pertama dari empat batch yang direncanakan akan dipenuhi.

"Batch kedua akan dibangun kapal keempat, kelima dan keenam. Saat ini kontraknya sudah tanda tangan Maret 2019 tetapi efektif kontraknya masih belum," kata Etty dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (18/11/2020).

Sebelumnya oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan ketiga kapal hasil kerja sama dengan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co., Ltd (DSME) ini dibangun dengan ketentuan berbeda-beda.

Kapal pertama dibangun di Korea Selatan dengan tenaga kerja sepenuhnya berasal dari perusahaan tersebut. Kemudian kapal kedua dibangun di Korea dengan bantuan tenaga profesional dari PT PAL. Sedangkan kapal ketiga sepenuhnya dibangun di fasilitas produksi Pal di Surabaya.

Namun, beberapa waktu lalu muncul kabar bahwa kerja sama pengadaan kapal dengan Daewoo ini dikabarkan batal sehingga kebutuhan kapal ini nantinya akan dipenuhi dari negara lain. Pemerintah memang sempat mendapat tawaran dari negara lain soal pengadaan kapal selam seperti dari Turki, Rusia, hingga Prancis.

"Kami memang mendengar itu ... tetapi hitam di atas putih kami belum menerima dokumen pembatalan itu. Jadi kami belum bisa melaporkan konkretnya seperti apa, tetapi fasilitas ini nantinya bisa digunakan untuk pembangunan kapal selam next dengan apapun yang penting itu kapal selam masih bisa dibangun di hanggar kita," jelas Etty.

Sebelumnya diberitakan bahwa Indonesia dikabarkan bakal menambah beberapa kapal selam dalam beberapa tahun mendatang. Setidaknya ada 3 kapal selam yang direncanakan bakal dibuat mulai akhir tahun depan.

Ketiga kapal selam tersebut masuk ke dalam master schedule batch 2 dengan dibiayai oleh penyertaan modal negara tahun 2021 sebesar Rp 1,3 triliun. Bila terealisasi maka Indonesia total akan punya 8 unit kapal selam dari target 12 kapal selam.

Dari dokumen yang diterima CNBC Indonesia, masing-masing kapal selam belum memiliki nama spesifik seperti pendahulunya. Nama awal saat ini hanya disebut Proyek Kapal Selam #4, Proyek Kapal Selam #5 dan Proyek Kapal Selam #6.

Proyek Kapal Selam #4 bakal dibuat lebih awal, yakni sekitar September 2021 mendatang. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengerjakan yakni PT PAL Indonesia (Persero) bakal membuat dua section atau bagian, sementara empat section lainnya bakal dikerjakan perusahaan Korea Selatan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME). Proyek ini ditargetkan selesai dalam waktu 4 tahun atau 48 bulan. Artinya, pada September 2025 Indonesia bakal menambah 1 kapal selam baru.

Bila target pengadaan sampai 12 kapal selam terealisasi maka Indonesia menjadi raja kapal selam di kawasan. Saat ini pemilik kapal selam terbanyak di ASEAN masih dipegang oleh Vietnam.

Vietnam secara mengejutkan membangun kekuatan armada tempur di bawah permukaan dengan kapal selam canggih. Vietnam tercatat punya 8 kapal selam, sebanyak 2 unit merupakan kepal selam Yugo Class dari Korea Utara yang sudah lawas, dan 6 kapal selam Kilo Class buatan Rusia, yang kini jadi andalan mereka. Sedangkan Indonesia punya 5 kapal selam, dua di antaranya versi lawas.

  CNBC  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.