Minggu, 27 Desember 2020

[Dunia] Tank Amfibi Ringan Baru Rusia Bisa Segera Diproduksi Massal

Sukses Uji Tempur2s25 SPRUT “Sprut-SDM-1” Tank amfibi pembunuh Tank [istimewa] ★

M
onster logam amfibi ini mampu menyeberangi sungai dan bahkan mengarungi lautan sembari memuntahkan tembakan.

Militer Rusia merilis rekaman uji tempur tank amfibi ringan terbarunya 'Sprut-SDM1' beberapa waktu lalu. Mesin tempur yang diciptakan untuk pasukan Lintas Udara Rusia ini telah membuktikan kemampuannya dalam mengarungi gelombang tinggi Laut Hitam.

"Selama uji coba negara, tank ringan ini sukses menjalani pengujian ekstrem di laut zona tengah dan subtropis Rusia yang suhunya mencapai 40 derajat Celcius. Kami telah menjadwalkan pengujian di suhu rendah pada awal tahun depan. Sprut-SDM1 utamanya ditujukan untuk pasukan terjun payung Rusia, tetapi kami juga berharap pelanggan asing tertarik setelah melihat kemampuan yang telah ditunjukkannya," jelas Bekhan Ozdoev, direktur perusahaan industri militer milik negara Rostech.

Layanan pers Rostech mengatakan, penembakan dilakukan dalam kondisi berbeda pada setiap tahap pengujian. Menurut hasil uji negara, dokumentasi desain mesin tempur diganjar kategori '01; yang artinya bisa segera diproduksi massal.

"Pengujian telah memastikan, kendaraan tempur ini sukses mengatasi rintangan air tanpa persiapan dalam kondisi laut yang kurang bersahabat, tetap mengapung saat memuntahkan tembakan, dan dapat dengan mudah mendarat di pantai tanpa persiapan," jelas Rostech dalam keterangan yang dikeluarkannya.

 Karakteristik Sprut-SDM1 

Tank amfibi ringan ini dibuat dan dikembangkan berdasarkan tank 'Sprut-SD'. Pusat kendalinya telah ditingkatkan dengan memasang peralatan yang berfungsi sebagai bagian dari sistem kendali taktis tunggal. Sementara, sistem kendali tembakan digital baru juga ditambahkan untuk meningkatkan kemampuan tempurnya.

Tank ini dipersenjatai dengan meriam tank 125 mm dan mampu bergerak sejauh 500 kilometer tanpa melakukan pengisian ulang bahan bakar. Sementara, pengangkutannya dapat dilakukan dengan kapal pendarat, pesawat angkut militer, dan didaratkan dengan metode pendaratan parasut bersama para awak di dalamnya.


  RBTH  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.