Selasa, 22 Desember 2020

RI-Turki Jajaki Kerja Sama Peluncur Roket dan Satelit

Ilustrasi Rhan 122B Kemhan

Indonesia dan Turki tengah menjajaki kerja sama membangun tempat peluncuran roket (spaceport building), satelit, dan kendaraan peluncur satelit.

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam jumpa pers bersama Menlu Turki Mevlut Cavusoglu setelah melakukan pertemuan bilateral di Jakarta, Selasa (22/12).

Selain tempat peluncuran roket dan satelit, Retno mengatakan Ankara dan Jakarta juga sepakat melakukan kerja sama di bidang industri dirgantara, mobil elektrik, dan teknologi medis, serta farmasi.

"Terkait dengan kerja sama teknologi dan industri, sejak Juni lalu, pembicaraan intensif telah dimulai kedua negara untuk bekerja sama di bidang: industri dirgantara, mobil elektrik, tempat peluncuran roket, satelit and kendaraan peluncur satelit ," kata Retno di samping Cavusoglu.

 Kerjasama Inhan Signifikan 
MT Harimau kerjasama Pindad

Menurut Retno, kerja sama Turki-Indonesia dalam bidang pertahanan dan industri pertahanan terus mengalami kemajuan yang signifikan.

Selain rencana proyek bersama, Retno mengatakan menteri dan pejabat pertahanan Turki-Indonesia juga saling mengunjungi kedua negara dalam dua tahun terakhir.

Ia mengatakan saling kunjung pejabat pertahanan kedua negara memperkuat komitmen Ankara dan Jakarta untuk mengembangkan lebih jauh kemitraan pertahanan dan industri pertahanan kedua negara.

"Saling kunjung antara pejabat pertahanan menunjukan peningkatan yang signifikan (dalam kerja sama). Menteri Pertahanan RI juga baru saja mengunjungi Turki pekan lalu," kata Retno.

Sementara itu, Menlu Cavusoglu mengatakan Indonesia merupakan mitra kunci Turki di Asia Tenggara.

Menurut Cavusoglu, kerja sama RI-Turki khususnya dalam bidang ekonomi dan pertahanan terus meningkat.

"Kedua negara mendapat banyak keuntungan dari kerja sama industri pertahanan. Turki telah banyak menanamkan modal dalam sektor ini dan nyatanya kualitas produk terbaik dengan harga yang kompetitif serta tidak ada hambatan politik," kata Cavusoglu. (rds/evn)

  CNN  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.