Sabtu, 08 Februari 2020

Pindad Kerjasama Dengan Practika Ukraina

Penandatanganan kerjasama Disaksikan WamenhanKendaraan militer produksi Practika [Practika Ukraina]

PT PINDAD (Persero) menjalin kerjasama dengan salah satu pembuat kendaraan tempur (Ranpur) dari Ukraina, Practika, sebagai upaya untuk memperkuat kemampuannya menjadi pemain utama di industri pertahanan lokal dan global.

Penandatanganan kerjasama dilakukan Direktur Utama Pindad Abraham Mose dengan Chairman of the Board of Directors of the RPA Practika, Oleg Vysotsky, disaksikan oleh Wakil Menteri Pertahanan RI Sakti Wahyu Trenggono, Duta Besar RI untuk Ukraina, Armenia dan Georgia, Yuddy Chrisnandi, dan Dirtekindhan Ditjen Pothan Kemhan Laksma TNI Sriyanto.

Saya harapkan Pindad serius melaksanakan rencananya untuk mampu membuat Ranpur dengan kualifikasi yang mampu bersaing di pasar global. Saya akan kawal implementasinya, karena ini bagian dari misi presiden agar industri pertahanan bisa memproduksi alat utama sistem persenjataan (Alutsista) secara mandiri,” kata Wamenhan usai menyaksikan penandatanganan kerjasama di Kiev, Jumat (7/2).

Usai penandatanganan kerjasama, Wamenhan juga mendapatkan kesempatan melakukan ujicoba kekuatan dengan menggunakan senjata api terhadap bahan pembuatan ranpur, yaitu berupa plat baja dan kaca anti peluru. Setelah itu dilanjutkan dengan ijicoba mengendarai ranpur Kozak II di jalan raya untuk memastikan kecepatan dan suspensi.

Ranpur ini layak dikembangkan untuk tentara kita. Semoga Pindad sudah bisa datangkan satu unit untuk acara parade di HUT TNI pada Oktober mendatang,” katanya.

Sementara Direktur Utama Pindad Abraham Mose menambahkan ruang lingkup dari kerjasama dengan Practika dalam rangka produksi dan pengembangan bersama antara dua perusahaan berbagai jenis 4×4 kendaraan dan modernisasi kendaraan tempur yang akan didiskusikan kemudian.

Nanti akan ada pembentukan tim koresponden dari kedua belah pihak untuk mempelajari kemampuan dan kesiapan para pihak terkait berbagai proyek yang akan disepakati berdasarkan MoU. Selain itu akan ada pertukaran informasi teknis dan bisnis terkait tujuan kerja sama,” katanya.

Untuk diketahui, Practika merupakan perusahaan industri pertahanan swasta dalam bidang kendaraan tempur di Ukraina yang berdiri pada tahun 1993. Practika juga merupakan anggota pendiri League of Defense Companies di Ukraina – suatu organisasi yang menyatukan manufaktur industri pertahanan swasta di Ukraina.

Dimulai sejak tahun 2014, Practika telah mengirimkan lebih dari 200 berbagai jenis kendaraan kepada konsumen di negaranya, seperti Armed Forces of Ukraine, National Guard of Ukraine, dan Border Guard Service of Ukraine.

  ✈️ Kemhan  

Pindad Kerjasama dengan Industri Pertahanan Ukraina

Meriam S-60 TNI AD [pusdikarhanud]

PT PINDAD (Persero) menjalin kerjasama dengan industri pertahanan Ukraina sebagai upaya untuk memperkuat kemampuannya dalam memproduksi dan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Penandatanganan kerjasama dilakukan Direktur Utama Pindad Abraham Mose dengan Director of Department of SPETS disaksikan oleh Wakil Menteri Pertahanan RI Sakti Wahyu Trenggono, Duta Besar RI untuk Ukraina, Armenia dan Georgia, Yuddy Chrisnandi, dan Dirtekindhan Kemhan Laksma TNI Sriyanto.

 Arhanud S-60 kaliber 57mm 

"Saya mengapresiasi langkah yang dilakukan Pindad dengan pelaku usaha dari industri pertahanan di Ukraina ini. Realisasi dari kerjasama ini diharapkan Arhanud kita dapat dilengkapi dengan Fire Control Radar dan Surveillance Radar berkemampuan jarak deteksi hingga 150 km.

Tak hanya itu, nantinya pengawakan senjata artileri yang normalnya membutuhkan personil hingga 8 prajurit, menjadi hanya membutuhkan 1 orang operator saja karena sistem sudah komputerisasi sangat otomatis melalui sistem yang disebut Air Defence System,
" kata Wamenhan Trenggono usai menyaksikan penandatanganan di Kiev, Jumat (7/2).

Direktur Utama Pindad Abraham Mose menambahkan kerjasama dengan SPETS dalam bidang perbaikan sistem senjata pertahanan udara AAG bernama S-60 kaliber 57 mm.

Sistem senjata buatan Uni Soviet tahun 1950-an ini masih banyak digunakan oleh berbagai negara, termasuk salah satunya adalah Indonesia.

Terdapat kurang lebih 236 unit S-60 yang terdiri dari 188 manual unit dan 48 retrofit yang digunakan oleh TNI satuan Arhanud.

"Kerja sama ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan PT Pindad sebagai produsen untuk melakukan perbaikan dan modernisasi sistem senjata tersebut agar AZP S-60 dapat terus digunakan secara maksimal untuk proteksi wilayah udara Indonesia oleh Arhanud," kata Abraham.

 Joint Production BTR-4 untuk Marinir 
https://layarberita.com/media/uploads/2017/01/tank.jpgUjicoba BTR-4M Korps Marinir [istimewa]

Ditambahkannya, selain bidang Air Defense, Pindad juga melanjutkan dan melakukan review dari rencana kerja sama terkait BTR-4 yang sebelumnya telah pernah diinisiasi oleh Pindad tahun 2014 melalui perjanjian joint-production di Indonesia.

"Rencana akan ada Joint Production BTR 4, disini terkait penyediaan Tank Amfibi buat Marinir/ TNI AL. Pindad memperoleh benefit terkait Pembuatan Ranpur Amfibi," katanya.

SFTE Spetstechnoexport merupakan State Foreign Trade Enterprise atau perusahaan sepenuhnya berada di bawah kendali atau dikerjakan oleh negara yang bertugas melakukan penjualan ekspor produk dan jasa militer serta dual use ke luar negeri dan merupakan bagian intergral dari Ukroboronprom, yaitu payung gabugan industri militer di Ukraina (the full Ukrainian defence-industrial complex).

SPETS merupakan kedua terbesar dalam trade turnover dan merupakan exporter berpengalaman di Ukrania yang beroperasi sejak 2000. Memiliki jaringan dan akses ke 120 perusahaan negara dan 70 perusahaan swasta manufaktur, 35 biro desain dan 30 pusat riset baik milik pemerintah maupun swasta.

Sebagai organisasi di bawah Ukroboronprom yang menjadi payung bagi industri militer Ukraina untuk export ke luar negeri, SPETS tentunya memiliki akses ke berbagai industri militer dan produk militer di Ukraina, seperti RPG, kendaraan tempur, serta services, seperti perbaikan pertahanan udara, salah satunya adalah Anti-Aircraft Gun (AAG) S-60.

  ✈️ Jitunews  

3 Jet Tempur Sukhoi Mengisi Skadron Udara 14 Iswahjudi

✈️ Pesawat Sukhoi disambut water salute [Lanud IWJ]

Tiga jet tempur canggih Sukhoi Su-27 dan Sukhoi Su-30 disiagakan di Lanud Iswahjudi. Pesawat-pesawat tempur canggih ini akan bermarkas di Skadron Udara 14.

Satu Flight Sukhoi dengan Callsign Thunder Flight ini diterbangkan dari Lanud Hasanuddin, Makassar, dan mendarat mulus di Runway 17 Lanud Iswahjudi.

Setelah melepas Brake Chute ke pinggir Runway, ketiga pesawat secara berurutan melintas di Taxiway Skadron Udara 14, Wing 3, Lanud Iswahjudi, yang disambut dengan penghormatan khusus, berupa Water Salute oleh dua Water Canon.

Water Salute merupakan tradisi penyambutan kehormatan, sebagai simbol ucapan selamat datang di Lanud Iswahjudi kepada ketiga pesawat Sukhoi tersebut.

Setibanya di Apron Skadron Udara 14, para penerbang Sukhoi yang dipimpin oleh Danskadron Udara 11, Lanud Hasanuddin, Letkol Pnb. Wanda Surijohansyah ini, disambut langsung oleh Danlanud Iswahjudi, Marsma TNI Widyargo Ikoputra, dan sejumlah pejabat utama lainnya.

Ketiga pesawat TS-2701, TS-3001, dan TS-3002 baru saja selesai menjalani program upgrade dan sekarang sudah menggunakan logo Skadron Udara 14 [Lanud IWJ]

Pada kesempatan tersebut, Widyargo menyampaikan, ketiga pesawat Sukhoi yang baru tiba, akan dioperasionalkan di Skadron Udara 14, Lanud Iswahjudi. Sebelumnya ketiga pesawat tersebut berada di Skadron Udara 11, Lanud Hasanuddin, Makassar.

"Sesuai arahan pimpinan, ketiga pesawat Sukhoi menjadi tambahan kekuatan di Lanud Iswahjudi. Alhamdulillah ketiganya sudah mendarat, dan kita sambut dengan Water Salute, ketiga pesawat ini juga sudah dipasang logo Skadron Udara 14 pada sisi kanan dan kiri pesawat," ujar Marsekal bintang satu yang akrab disapa Iko ini.

Ketiga pesawat tempur Sukhoi dengan tail number TS-2701, TS-3001 dan TS-3002, akan menambah kekuatan alat utama sistem pertahanan (Alutsista) Lanud Iswahjudi, yang selama ini mengoperasionalkan pesawat tempur F-16 Fighting Falcon, dan pesawat tempur T-50i Golden Eagle. "Welcome to Iswahjudi Air Force Base, Home of Fighters".

  ✈️ sindonews  

Jumat, 07 Februari 2020

Medium Tank Attracts More Buyers

Medium Tank Harimau [Pindad] ★

T
he mass production of KAPLAN MT (HARIMAU : name in Indonesia) Modern Medium Weight Tank, the product of a joint project carried out in Turkey by a leading Ankara-based defense company and an Indonesian defense company, has begun while the producing parties have been conducting new meetings for the export of the vehicle.

The tank-class vehicle was initially developed to meet the Indonesian armed forces' demands for a modern, medium-weight tank and was produced by leading Indonesian armored vehicle manufacturer PT Pindad and Turkey's FNSS Defense Industries Company.

Nail Kurt, general manager and CEO of FNSS, told Anadolu Agency (AA) that FNNS finalized a contract in the last month of 2019 for the mass production of 18 KAPLAN MT tanks, adding that a prototype was set to be delivered at the end of this year, while the rest of the vehicles are planned to be delivered in 2021.

"We expect additional orders within this year and in 2021 within the scope of budgeted works," he added.

Kurt stated that the vehicle is lighter than the main battle tank but the impact power is almost equivalent to that, which enables it to operate with infantrymen easily, adding that this feature of the tank attracts global customers due to its high profitability in an asymmetrical war environment.

Joint Development KAPLAN MT design architecture consists of advanced ballistic and mine protection with a broad range of firepower, ranging from support of infantry to anti-armor.

This vehicle was not only developed for Indonesia but to meet the needs of both Turkey and allied countries, he said.

 Exports to other countries on the table 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5fHqIlSF3TT4pdRBCrNLpxnEiN-HLkIpcXLGcI9ETcv7-QrM8nA0YZMOadhPC481wL8_2eEwpZMsjBuXAiCfJyDKYX86xiuw19UgQLJ4nIkABge1nEysR3gXNKrKa-pLgcuLAr_Yf0EoJ/s1600/Mobility+test+PindadFNSS+Medium+Tank_4.jpgSaying that the project includes the transfer of technology, Kurt noted that FNSS provided a license to the Indonesian company under the scope of the project, enabling the South Asian country to carry out contracts for the export of the vehicle.

Kurt noted that the producing parties are currently in contact with two other countries for the purchase of the tank.

The KAPLAN MT is powered by a power pack located at the rear of the vehicle, which delivers a power-to-weight ratio of about 20 HP/ton. The engine transfers this power to the driving system, which has a six-wheel, anti-shock suspension system with double-pinned tracks mounted on torsion bars.

The tank-class vehicle brings together state-of-the-art modern technology platforms with superior firepower, supported by battlefield management systems and laser warning systems, providing tactical support to the commander.

Firepower is provided by a CMI Cockerill 3105 turret, integrated with a high-pressure 105-millimeter Cockerill gun and an advanced autoloader. Thanks to this turret, the KAPLAN MT has high firepower despite its relatively low weight.

The vehicle, which has an ultimate mine and ballistic protection for its class, rapidly responds to threats in the field and offers adequate firepower over a short period of time which, in turn, ensures superior survivability and mobility on the battlefield.

  Daily Sabah  

Kamis, 06 Februari 2020

Wakil Menteri Pertahanan akan Pacu Digitalisasi Pertahanan

Armada Link adalah radio komunikasi HF yang dirancang untuk melaksanakan pertukaran data antara kepal-kapal dan kantor markas pusat. Armada Link dapat dipasang baik di atas kapal, di ground station, maupun di kantor pusat. Buatan PT. Sembada Karya Mandiri [KKIP]

Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono akan memacu digitalisasi pertahanan seiring terjadinya revolusi pengelolaan pertahanan secara global dengan kemajuan teknologi. "Terjadi revolusi di pengelolaan pertahanan secara global, teknologi mulai dominan mengambil alih konsep militer lama," kata Wamenhan, melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, 6 Februari 2020.

Menurut dia, perkembangan global tentu membutuhkan perubahan cara berfikir dalam strategi pertahanan peperangan di masa depan. Era digital mengubah lansekap peperangan ketika dunia siber dan ruang angkasa menjadi bagian yang strategis dari sebuah negara, selain teritori darat, laut, dan udara.

Hal itu, kata dia, menjadikan arus dan keamanan data menjadi salah satu bagian penting dari militer modern. Kecerdasan buatan, 'autonomous system', sensor di mana-mana, teknologi manufaktur aditif, dan 'quantum science' menjadi pendorong untuk suksesnya transformasi digital di militer.

Trenggono ingat amanah Presiden RI Joko Widodo yang meminta industri pertahanan nasional perlu menyesuaikan diri dengan digitalisasi. Jokowi, kata dia, juga mendesak kemandirian industri pertahanan nasional harus segera dimulai, sebab banyak negara sudah mulai mengadopsi teknologi canggih pada sistem pertahanannya.

Sebelumnya, Wakil Menhan bersama sejumlah pejabat di lingkungan TNI dan Kementerian Pertahanan mewakili Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga menghadiri pameran industri pertahanan DefExpo 2020 di Lucknow, India, Rabu, 5 Februari lalu. "Saya bisa lihat sendiri yang dibicarakan Pak Presiden itu benar adanya di ajang pameran ini," ujarnya.

Selama berinteraksi dengan peserta pameran, Trenggono menyimpulkan jika transformasi digital militer ingin sukses, salah satunya harus ada kepastian order dari Kemenhan, dan kementerian atau lembaga pemerintah yang lain untuk memandirikan industri pertahanan nasional ke tingkat global.

Manufaktur industri pertahanan yang sukses di era digital, kata dia, harus kuat dalam pengembangan perangkat lunak, menguasai teknologi informasi, dan harus kolaborasi dengan pemain lainnya agar mampu membuat persenjataan yang sesuai dengan kebutuhan era masa depan.

"Ilmu yang saya dapat selama di sini akan digunakan untuk mempercepat transformasi digital di pertahanan Indonesia agar mimpi Pak Jokowi bisa kita wujudkan," ujar Wakil Menteri Pertahanan.


  ★ Tempo  

PTDI Akan Ekspor 5 Pesawat

Ke Senegal hingga Kongo di 2020 Pesawat CN235 untuk Senegal [Kumpara]

PT Dirgantara Indonesia (Persero) (PTDI) berencana melakukan ekspor sebanyak 5 pesawat pada tahun ini. Direktur Utama PTDI Elfien Goentoro mengatakan negara yang menjadi sasaran ekspor pesawat PTDI seperti Senegal dan Kongo.

Ada 5. Yang mau kita ekspor adalah ke Senegal, terus ke Kongo yang kita punya. Itu yang masih ada di tempat kita,” ujar Elfien ketika ditemui di Gedung DPR Jakarta, Senin (3/2).

Ia menjelaskan, jenis pesawat yang banyak diminati oleh negara tujuan ekspor tersebut ialah pesawat NC212i dan pesawat CN235.

Elfien menjelaskan, kelebihan pesawat Indonesia sehingga diminati negara lain ialah pada spesifikasi pesawat yang dimiliki. Utamanya, yang berkaitan dengan fungsi transportasi, militer ataupun kargo.

(Pesawat kita) mempunyai ramp door di belakang. Bisa dipakai untuk logistik, contohnya kayak Nepal kemarin ada 6 opsi dipakai. Untuk pesawat transport, untuk militer, untuk kargo,” kata dia.

Jenis pesawat lainnnya milik PTDI yang juga disenangi oleh negara lain ialah pesawat NC212i yang digunakan untuk membuat hujan dalam rangka pertanian.

Thailand itu beli tiga yang kita delivery di Oktober dan Desember kemarin itu rain-making untuk pertanian,” ujarnya.

Bahkan, menurut Elfien, Thailand berpotensi untuk kembali memesan dalam jumlah yang lebih banyak dari BUMN penerbangan ini. Hal itu tinggal menunggu proses tender dijalankan.

Ya kita udah siap, kalau menang (tender) dan Filipina juga sama. Filipina kemungkinan 6 lagi sejenis itu,” ujarnya.


  ★ Kumparan  

Kodam Kirim Tim Cek Kabar Penemuan Heli MI 17

Yang Hilang di Oksibil Papua Helikopter MI-17 bernomor registrasi HA-5138 yang membawa 12 penumpang hilang kontak dari Oksibil, Pegunungan Bintang ke Lanud Silaspapare, Jayapura. [Dokumen/SINDOnews]

Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cenderawasih mengirimkan tim untuk mengecek kebenaran informasi penemuan bangkai pesawat heli oleh masyarakat di Distrik Oksop, Oksibil, yang diduga kuat adalah Heli MI 17 No Reg HA 5138. Sebelumnya beredar foto-foto penemuan bangkai pesawat heli oleh masyarakat di Distrik Oksop, Oksibil, yang diduga kuat adalah Heli MI 17 No Reg HA 5138 yang dinyatakan hilang sejak 28 Juni 2019.

Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi mengatakan, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab telah memerintahkan satuan TNI kewilayahan terdekat untuk memperoleh segala keterangan yang diperlukan dari masyarakat Distrik Oksop guna memastikan kebenaran informasi tersebut.

"Sambil menunggu kepastian tentang informasi tersebut, Kodam XVII/Cenderawasih akan berkoordinasi dengan Lanud Silas Papare, Polda Papua, Kantor Badan SAR Nasional wilayah Papua dan Pemerintah Kab Pegunungan Bintang untuk menyiapkan personel dan materiil yang diperlukan sebagai langkah proaktif guna mempersiapkan upaya evakuasi pada kesempatan pertama," kata Letkol Inf Dax Sianturi dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Selasa (4/2/2020).

 OPM Klaim Rampas Senapan Serbu TNI di Heli MI17 
OPM Klaim Rampas Senapan Serbu TNI di Heli MI17 yang Hilang di OksibilTPN PB Organisasi Papua Merdeka Ngalum Gupel mengklaim bertanggungjawab atas jatuhnya helikopter MI 17 milik TNI yang hilang 28 Juni 2019 lalu dan mengklaim telah mengambil senjata di dalam Heli untuk keperluan perlawanan TPN PB. [Foto TPN PB OPM]

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN PB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) Ngalum Gupel mengklaim bertanggungjawab atas jatuhnya helikopter MI 17 milik Penerbad yang hilang 28 Juni 2019 lalu. Bahkan OPM mengklaim telah menemukan semua senjata yang berupa senapan serbu dan pistol serta mengambilnya untuk keperluan perlawanan TPN PB.

"Markas Pusat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat menyatakan bahwa Helikopter MI 17 Milik TNI Angkatan Darat yang ditembak itu kami sudah temukan. Semua senjata milik TNI yang ada di lokasi jatuhnya Helikopter itu telah diambil oleh Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, dan semua senjata ini telah menjadi Milik Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, Komando Daerah Pertahanan Ngalum Gupel, Pegunungan Bintang-Papua," kata Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Sebby Sambom dalam pernyataan tertulis yang diterima MNC Media, Kamis (6/2/2020).

Dalam laporannya Panglima Komando Daerah Pertahanan, TPNPB Ngalum Gupel yaitu Bridgen Lamek Alipky Taplo mengatakan, bahwa mereka bertanggungjawab atas hal ini.

"Helikopter MI 17 milik TNI yang telah kami tembak jatuh adalah dilakukan Komandan Batalyon Meme yaitu Pasukan Salju atas nama Nason Mimin. Dengan memperoleh senjata ini, maka mereka siap perang melawan Pasukan Keamanan Indonesia untuk merebut Hak Kemerdekaan bagi bangsa Papua," kata Sebby.

Hingga berita ini diturunkan MNC Media belum berhasil mengkonfirmasi mengenai kebenaran hal tersebut ke Kodam XVII/Cenderawasih. Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi ketika dikonfirmasi tak menjawab. (sms)


  ★ sindonews  

TNI AL Bangun Pangkalan Udara di Bengkulu

⍟ Perkuat Perairan SumateraIlustrasi pesawat penerbal dan KRI TNI AL

TNI Angkatan Laut (AL) berencana melakukan pembangunan Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut (Lanudal) Bengkulu.

Ini dikemukakan Dir Perencanaan dan Pengembangan Pusat Penerbangan TNI AL (Dirrenbang Puspenerbal), Kolonel Laut (P) Kicky Salvachdie serta Tim Puspenerbal saat melakukan kunjungan ke kantor Gubernur Bengkulu, Rabu (29/1).

Kicky mengatakan ada lima pertimbangan pembentukan Lanudal Bengkulu. Pertama, untuk menangkal bahaya musuh yang datang dari sisi barat perairan pulau Sumatera (Samudera Hindia).

Selanjutnya juga untuk memberikan dukungan logistik kepada unsur-unsur TNI Angkatan Laut khususnya PESUD TNI Angkatan Laut,” tambah Kolonel Laut (P) Kicky Salvachdie.

Ketiga, juga dapat digunakan untuk mendukung peningkatan keamanan pengamanan di kawasan bandara. Serta dapat menimbulkan rasa aman bagi masyarakat di wilayah pulau Sumatera bagian Barat khususnya di Bengkulu. Sehingga akan membantu meningkatnya perekonomian masyarakat. “Terakhir, dapat membantu penanggulangan terjadinya bencana alam baik logistik maupun evakuasi medis bagi korban bencana,” tambahnya.

Sementara itu, Gubernur Bengkulu H. Rohidin Mersyah, MMA, ia mengatakan dengan rencana pembangunan tersebut, maka dapat mendorong perputaran ekonomi serta keamanan di Bumu Raflesia. “Prinsip saya menyambut baik. Saya kira ini akan membuat dinamikasi ekonomi dan keamanan Bengkulu semakin baik,” kata Rohidin, di ruang rapat lantai III Gubernur Bengkulu, Rabu (29/1).

Dikatakannya, Bengkulu memiliki garis panjang pantai 525 KM mulai dari ujung Kabupaten Kaur sampai Kabupaten Mukomuko. Apalagi dengan keberadaan pulau terluar yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, misalnya Pulau Enggano. “Seiring dengan akan dikembangkannya Bandara Fatmawati Soekarno menjadi Bandara Internasional oleh PT. Anggasa Pura II, tentu ini juga membutuhkan pengamanan yang lebih, sehingga sangat tepat waktunya TNI AL yang juga merencanakan membangun pangkalan udara di area bandara,” tambahnya.

Guna menindaklanjuti rencana pembangunan tersebut, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan PT. Angkasa Pura II. Pasalnya, hal tersebut terkait dengan rancangan mengembangan induk Bandara Fatmawati. “Termasuk sarana prasarana yang sudah didesain, saya rasa bukan hal yang sulit untuk mengalokasikan hal itu,” ucap Rohidin.

Sedangkan, terkait dengan status aset lahan dan rencana pembangunan Lanudal yang memerlukan lahan seluas 6 Ha yang berada di kawasan bandara. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan RI. (cw2)

Rabu, 05 Februari 2020

Drone Elang Hitam BPPT Ditargetkan Patroli di Natuna Tahun Depan

⍟ Nantinya Akan Dipersenjatai FFAR dan RudalDrone MALE Elang Hitam [realitarakyat]

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menargetkan pesawat nirawak atau drone PUNA MALE Elang Hitam akan berpatroli di Natuna, Kepulauan Riau, pada tahun 2021.

Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, rencana percepatan drone itu sudah dipaparkan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR pada Senin, 3 Februari 2020.

Menurut Hammam, pembangunan Elang Hitam sebagai pesawat nirawak dengan kemampuan kombatan akan segera diakselerasi. “Paparan terkait penguasaan teknologi drone tersebut juga saya sampaikan selanjutnya kepada Menristek/BRIN pada agenda rapat kerja,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Rabu, 5 Februari 2020.

Elang Hitam PUNA MALE merupakan kerja keroyokan BPPT, PT Dirgantara Indonesia, PT LEN Industri, Lapan, Institut Teknologi Bandung, TNI Angkatan Udara, serta Kementerian Pertahanan. Sosok drone Elang Hitam itu pertama kali dikeluarkan dari hanggar di kompleks PT Dirgantara Indonesia di Bandung, 30 Desember 2019.

Pekan lalu, kata Hammam, prototype PUNA Elang Hitam (EH-1), juga ditampilkan dalam Pameran Industri Pertahanan yang digelar oleh Kementerian Pertahanan. "Saat itu Presiden Jokowi bersama Menko Polhukam, Menteri Pertahanan, Kepala KSP, juga melihat langsung drone Elang Hitam buatan anak bangsa itu," ujarnya.

Drone itu dikembangkan sejak 2015 menjadi pesawat udara nirawak jenis medium altitude long endurance (PUNA MALE). Serangkaian uji dan pengembangan dijadwalkan dijalani Elang Hitam mulai tahun ini, dan ditargetkan mengantongi sertifikasi produk militer pada 2023.

"Namun, kalau ada percepatan, kita harapkan bisa tahun depan, sehingga bisa segera beroperasi, guna menjaga kedaulatan wilayah tanah air, seperti di langit Natuna, dan kawasan T3 (terluar, terdepan, tertinggal) lainnya,” tutur Hammam.

Hammam berharap, percepatan pembangunan drone Elang Hitam dapat segera terwujud. “BPPT bersama Konsorsium PUNA MALE Kombatan, siap melakukan akselerasi," tambah dia.

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Elfien Goentoro mengatakan, untuk menjalani misi pertempuran, drone tempur itu juga akan dipersenjatai rudal. “Bareng-bareng kita punya program rudal nasional. Program roket itulah yang akan kami gabung, kami integrasikan,” kata dia, 30 Desember 2019 lalu.

Elfien mengatakan, PUNA MALE itu ditargetkan bisa menyamai drone CH-4 produksi Cina yang belum lama dimiliki oleh TNI Angkatan Udara. “Minimal harus sama, kalau bisa lebih,” kata dia.

Kendati masih harus mengembangkan Weapon System drone tempur tersebut, PT DI berencana mencoba menggunakan produk rudalnya untuk drone tempur ini. Rencananya PUNA MALE akan diintegrasikan dengan roket FFAR (Folding Fin Aerial Rocket) kaliber 70 milimeter produksi PT DI yang saat ini juga digendong pesawat tempur F-16 milik TNI AU.


  Tempo  

POLRI Siap Memesan Kapal Support Dari PT PAL Indonesia

Ilustrasi SSV PT PAL [detik]

Tindak Lanjut Kunjungan Presiden Joko Widodo, POLRI Siap Memesan Kapal Support Dari PT PAL Indonesia (Persero).

Selasa (4/2) Bertempat di Kantor Pusat PT PAL Indonesia (Persero) di Surabaya, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Mabes Polri Komjen Pol Drs Agus Andrianto., S.H., M.H beserta Jajaran mengunjungi PT PAL Indonesia (Persero).

Kunjungan tersebut diterima oleh Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Ir. Budiman Saleh., M.S., Ph.D dan segenap manajemen. Kunjungan kali ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo saat Rapat Terbatas Tanggal 27/01/2020 mengenai alat utama sistem persenjataan. Komitmen pemerintah untuk mengutamakan industri dalam negeri dalam pemenuhan alutsista nasional.

Kabaharkam Mabes Polri beserta jajaran turut meninjau pembangunan proyek Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) serta Overhaul KRI Cakra-401.

  PAL  

Kemhan Sertifikasi PUNA Alap-Alap BPPT

Dukung Pertahanan dan Keamanan Nasional UAV Alap-alap [BPPT]

Pusat Kelaikan Badan Sarana Pertahanan (Puslaik Baranahan) Kementerian Pertahanan meyerahkan Amandement Sertifikasi Tipe dan Sertifikat Kelaikudaraan Militer PUNA Alap-Alap PA-06D-100 yang dikembangkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), di Jakarta (28/01).

Kepala BPPT Hammam Riza dalam sambutannya mengatakan, BPPT melakukan perekayasaan pesawat udara nir awak (PUNA) jenis taktikal guna memenuhi kebutuhan nasional khususnya untuk di lingkungan TNI.

Tambah Hammam, dengan keberhasilan pendahulunya PUNA Wulung yang telah mendapat sertifikasi TC dari IMAA pada 2016, setelah dilakukan serangkaian pengembangan dan uji coba pada PUNA Alap-Alap PA-06D, maka pada 7 September 2018, BPPT mendaftarkan PUNA Alap-Alap untuk menjalani proses sertifikasi produk militer di Puslaik Baranahan Kementerian Pertahanan.

Standar yang digunakan kata Hammam adalah FAR23 amandement 64 tahun 2017 untuk menguji kelaikan aerodinamika dan struktur PUNA Alap-Alap, STANAG untuk sistem Ground Control System termasuk datalink serta CASR-21 untuk semua manual. Dengan digunakan standar internasional tersebut maka kualitas dari sertifikat TC yang dikeluarkan Puslaik Kementerian Pertahanan memenuhi standar internasional.

Pada 7 Desember 2018 PUNA Alap-Alap telah menerima Sertifikasi Tipe (Type Certificate) dan Sertifikat Kelaikudaraan Militer (Certificate of Airworthiness) untuk misi Pemetaan dengan endurance 5 jam dan ketinggian maksimum 12.000 feet.

UAV Alap-alap [BPPT]

Di 2019 sesudah mengalami modifikasi penggantian engine Alap-Alap dari 5HP ke 3HP. Kemudian BPPT, mengajukan amandement TC untuk dapat meningkatkan endurance-nya menjadi 6 jam. Capaian endurance selama 6 jam (dari sebelumnya 5 jam) diperlukan agar dapat diterima oleh persyaratan TNI AU. Disamping itu, penambahan 1 jam terbang (sekitar radius 30 km atau 60 km pp) cukup signifikan untuk memungkinkan posisi landasan yang lebih jauh dari lokasi target pemetaan, ujar Hammam.

Sebelumnya, PUNA Alap-Alap juga telah menjalani uji operasi misi pemetaan jalur kereta api cepat Cirebon-Brebes (61km) seluas 6500HA pada Juli 2017. PUNA Alap-Alap juga pernah digunakan untuk memetakan daerah yang berada di ketinggian 5.500 ft (dengan terbang di ketinggian 7.000 ft) untuk memantau (surveilan) kawasan Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) atas permintaan dari Ditjen Gak Kum KLHK pada tahun 2017.

Drone kelas Tactical yang dikembangkan BPPT menurutnya adalah sebagai kontribusi untuk diaplikasikan di sektor pertahanan dan keamanan maupun aplikasi lainnya. Dengan diterimanya sertifikat ini, PUNA Alap-Alap siap memenuhi kebutuhan spesifikasi Drone Taktikal Medium Endurance yang diperlukan pada operasi.

PUNA Alap-Alap selanjutnya siap untuk diindustrialisasikan oleh mitra industri dalam negeri dan kami berharap PUNA Alap-Alap dapat dimanfaatkan oleh TNI atau pihak lain yang berkepentingan, jelas Hammam.

Sementara, Arif Andriyanto Kepala Bidang Kelaikan Udara Kementerian Pertahanan menyampaikan, proses kelaikan mempunyai peranan penting dalam pertahanan negara dalam rangka mendukung pengembangan dan pembinaan kekuatan serta kemandirian.

UAV Alap-alap [BPPT]

Menurutnya, alat-alat pertahanan dan keamanan merupakan sebagai realitas kebijakan pemerintah dalam upaya untuk membangun dan memenuhi kekuatan pokok. Salah satu arah kebijakan adalah pembangunan postur TNI melalui modernisasi alutsista, peningkatan pemeliharaan, perawatan serta pemenuhan sarana dan prasarana.

Penyelengaaraan sertifikasi kelaikan udara merupakan tahapan penting bagi produk moda udara guna memastikan bahwa produk tersebut aman digunakan baik materialnya dan bagi personel yang mengoperasikan maupun bagi lingkungan, ujar Arif.

Arif menyebut, proses sertifikasi militer yang outputnya berupa amandemen serifikat bagi PUNA Alap-Alap PA-06D-100 dimulai pada 4 Agustus 2019 yang di latarbelakangi pengembangan BPPT untuk meningkatkan endurance yang awalnya lima jam menjadi enam jam dengan perubahan spesifikasi dan perubahan mesin yang baru.

Perubahan ini dikatakan sebagai perubahan besar dan sesuai dengan kelayakan yang berlaku telah disetujui untuk penerbitan amandement Sertifikat Tipe termasuk penerbitan sertifikat kelayakan militer baru pada 24 Februari 2020 dengan varian baru yang disebut PUNA PA-06D-100, jelasnya. (Humas/HMP)

 
BPPT 

Selasa, 04 Februari 2020

PTDI Produksi Massal Pesawat N219 Tahun Ini

✈ Ditargetkan produksi N219 mencapai 36 unit per tahun ✈ Ilustrasi pembuatan prototipe N219  [PTDI]

PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI memastikan produksi pesawat N219 bisa direalisasikan pada pertengahan tahun 2020 ini.

Direktur Utama PTDI Elfien Goentoro mengatakan, hal tersebut sesuai dengan rencana awal. Saat ini, menurut dia, persiapan produksi ada dalam tahap menyelesaikan proses sertifikasi pesawat.

Rencana setelah tc (type certificate) di pertengahan tahun ini. Ya kita kearah persiapan kearah produksi. Mudahan mudahan kita harus bisa tetap sesuatu schedule,” ujar Elfien ketika ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/2).

Dia pun mengungkapkan, nantinya pengiriman pertama pesawat N219 tersebut akan dilakukan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Aceh.

Yang pertama sudah kita janji sesuai dengan Letter of Interest (LOI), Pemda Aceh yang akan kita first delivery,” sambungnya.

Elfien menerangkan, pesawat tersebut akan diproduksi masal secara bertahap. Ditargetkan ke depan, produksi N219 mencapai 36 unit per tahun.

"Produksi massal targetnya bertahap, dari mulai 4 kita delivery pasti 2 dulu. Setelah itu 12 dan bergerak mengikuti pasar, saya kira sangat besar untuk Indonesia bisa sampai 36 per tahun," jelasnya.

Dalam hal anggaran, Elfien menyebut, jumlahnya bisa tergantung pada kebutuhan pengembangan pesawat.

"Kalau 12 pesawat kita butuh dana pengembangannya mungkin sekitar USD 30 juta, itu supaya kita bisa meningkatkan kapasitas kita dulu untuk bisa kita memproduksi 12 per tahun,” kata dia.

Ke depan, BUMN produsen pesawat ini tak menutup kesempatan bagi investor yang berkeinginan menanamkan modal untuk produksi. Sebab, dana yang digelontorkan pemerintah hanya diperuntukkan bagi pengembangan pesawat.

"Terbuka baik swasta atau swasta luar negeri," ucapnya.

  Kumparan