Sabtu, 07 Maret 2020

Wamenhan Minta PT Pindad Modernisasi Pabrik Peluru

 Sehingga Lebih Efisienhttps://rajawalisiber.com/wp-content/uploads/2019/04/Amunisi-Pindad.jpeg.jpgIlustrasi peluru produk Pindad

Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono meminta PT Pindad (Persero) melakukan modernisasi mesin-mesin di fasilitas Divisi Munisi yang diimiliki perusahaan plat merah itu di Turen, Malang, Jawa Timur.

Pindad harus melakukan modernisasi fasilitas yang dimilikinya di Divisi Munisi agar bisa meningkatkan kapasitas produksi dan menurunkan harga satu peluru,” kata Sakti melalui keterangan resmi, Sabtu (7/3/2020).

Sakti Wahyu berkunjung ke Divisi Munisi PT Pindad, Jumat (6/3/2020). Dalam kunjungan tersebut, dia didampingi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertahanan Laksda TNI Agus Setiadji, Dirjen Renhan Marsekal Muda TNI Dody Tri Sunu, Kabaranahan Mayor Jenderal TNI Budi Prijono, Direktur Utama Pindad, Abraham Mose beserta jajaran Drireksi.

Menurut Sakti jika Pindad mampu melakukan modernisasi fasilitasnya dengan menerapkan otomatisasi dan integrasi, biaya produksi menjadi turun secara signifikan dan harga jual menjadi lebih terjangkau.

"Sekarang harga jual peluru sekitar Rp 4.200 per butir, jika mesin produksi dimodernisasi, maka akan terjadi penurunan biaya karena lebih efisien. Mesin produksi yang ada saat ini adalah mesin tahun 60-an, jadi sudah sangat tua. Kemhan memastikan seluruh kapasitas pindad akan diserap oleh TNI dan Polri," katanya.

Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan Pindad berencana meningkatkan kapasitas produksi Munisi Kaliber Kecil (MKK), Munisi Kaliber Besar (MKB) atau menengah, Roket/Rudal dan lain-lain yang juga menjadi Program pemerintah dalam rangka mendorong kemampuan industri lokal, menuju kemandirian Alpalhankam.

Harapan Pindad agar dukungan penuh dari Kementerian Pertahanan ini segera terlaksana terhadap penambahan kapasitas produksi, serta peningkatan kualitas produksi Pindad untuk mendukung kemandirian Alpalhankam,” ujarnya.

Dalam kunjungannya kemarin, Wamenhan beserta rombongan mengunjungi berbagai fasilitas produksi Divisi Munisi Pindad yang memiliki luas 166 hektare dan terdiri dari fasilitas produksi MKK, MKB atau menengah dan fasilitas pengembangan serta laboratorium uji munisi.

Beberapa waktu lalu gedung fasilitas produksi MKK juga sudah diresmikan untuk menambah kapasitas dari kebutuhan TNI Polri yang masih belum tercukupi.

Adapun lahan pabrik Divisi Munisi masih banyak yang belum terpakai. Lahan itu disebut dapat dimanfaatkan untuk pembangunan pabrik-pabrik munisi baru maupun pabrik propellant yang merupakan bahan baku utama munisi dan belum tersedia di dalam negeri.

 ♖ Bisnis  

Jumat, 06 Maret 2020

Indonesia dan Turki Kembangkan Jenis Baru Medium tank

Vice President Inovasi PT Pindad Windu Paramata mengatakan Pindad dan FNSS akan bekerja sama kembali mengembangkan jenis baru Harimau Medium Tank atau Kaplan MT, yakni kendaraan angkut personel dan juga tank amfibiProyek Inovasi Pindad, salah satunya medium tank APC [Pindad] ★

P
erusahaan milik pemerintah Indonesia di bidang pertahanan, Pindad, dan Perusahaan Turki FNSS akan kembali melakukan kerja sama pengembangan alat utama sistem pertahanan (Alutsista).

Vice President Inovasi PT Pindad Windu Paramata mengatakan setelah sukses membuat medium tank, kedua perusahaan milik Indonesia dan Turki itu akan kembali bekerja sama mengembangkan jenis baru Harimau Medium Tank atau Kaplan MT, berupa kendaraan angkut personel dan tank amfibi.

Selain itu, Pindad dan FNSS akan melengkapi kendaraan itu dengan Unmaned Turret atau senjata khusus tank dengan kaliber 30 mm.

"Jadi turret 30 mm tanpa awak, berupa remote control weapon system yang digunakan untuk perlindungan atau menyerang kendaraan ataupun pertahanan musuh," kata Windu, kepada Anadolu Agency.

Diharapkan pada tahun ini Pindad rampung membuat desain senjata itu.

"Jadi skemanya hampir sama dengan pengembangan prototipe tank medium, dimana FNSS dengan pindad melakukan pertukaran informasi, pertukaran proses design kerja sehingga kita mendapatkan solusi yang sesuai dengan kebutuhan dari pengguna di Indonesia," tambah dia.

Sebelumnya, Pindad Indonesia dan FNSS Turki sepakat menandatangani kerja sama pembuatan purwarupa medium tank pada 2015 lalu. Perancangan tank ini dimulai Februari 2016.

Setelah selesai diproduksi di Turki, medium tank ini diberi nama Kaplan MT.

Kaplan MT sempat dikirim ke Indonesia dan dipamerkan pada hari ulang tahun TNI 5 Oktober 2017 lalu di Cilegon, Banten.

Indonesia pun memberi nama Harimau Medium Tank.

Tank ini dilengkapi dengan two-man turret kaliber 105 mm serta senapan mesin kaliber 7,62 mm.

Harimau Medium Tank didesain khusus untuk daerah operasi tropis seperti hutan karena memiliki bobot yang lebih ringan dari Main Battle Tank.

  Anadolu  

Indonesia Bersaing Dengan Korsel Jual Medium Tank ke Filipina

Kepala Pengembangan Produk PT Pindad Windu Paramarta mengatakan saat ini hanya dua perusahaan dari Indonesia dan Korea Selatan yang berhasil lolos dalam tahapan selanjutnya, yaitu Pindad dan DoosanMedium Tank hasil pengembangan bersama antara PT. Pindad dan FNSS Turki melakukan uji daya gerak di Pantai Bocor, Desa Setrojenar, Buluspesantren, Kebumen, Jateng, Sabtu (11/8). Medium Tank Pindad adalah kendaraan tank pertama produksi Indonesia yang ditargetkan menyelesaikan berbagai tahapan pengujian sebelum diproduksi secara massal pada 2020. [ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/wsj/18] ★

I
ndonesia bersaing dengan Korea Selatan dalam menjual kendaraan tempur tank kepada Filipina.

Kepala Pengembangan Produk PT Pindad Windu Paramarta mengatakan saat ini hanya dua perusahaan dari Indonesia dan Korea Selatan yang berhasil lolos dalam tahapan selanjutnya yakni Pindad dan Doosan.

"Pindad berkompetisi melawan dengan pabrikan dari Korea Selatan dengan Doosan, di mana Filipina sedang ada kebutuhan kendaraan kanon utamanya," kata Wndu kepada Anadolu Agency.

Pindad menawarkan paket kendaraan tempur senilai USD 171 juta atau sekitar Rp 2 triliun di antaranya Harimau Medium Tank, Panser 6x6 Kanon 90 mm atau Badak, kata Windu.

Sementara perusahaan Korea Selatan menawarkan kendaraan tempur infanteri (IFV) K21.

Windu yakin Harimau Medium Tank lebih unggul dari K21 tank yang ditawarkan oleh Korea Selatan.

"Design[Medium Harimau Tank] spesifikasinya, spesifik untuk wilayah regional di Asia Tenggara, yaitu perhutanan, perkotaan yang padat dan apabila terjadi perang, tank ini dirancang khusus untuk menghadapi situasi seperti itu," tambah dia.

Filipina akan membeli Harimau Medium Tank yang merupakan alat utama sistem pertahanan (alutsista) produksi Indonesia hasil kerja sama dengan Turki.

Presiden Joko Widodo mengatakan proses pembelian tersebut hingga kini masih dalam proses lelang.

Jokowi – sapaan Presiden – optimistis proses lelang tersebut akan dimenangkan oleh Indonesia.

"Filipina juga ini dalam rangka masih sedikit proses," kata Jokowi, Kamis.

  AA  

Kamis, 05 Maret 2020

Panser Badak Menggunakan Sistem Produksi Timoney

Panser Badak pindad ★

PT Pindad, Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang industri pertahanan, telah menandatangani kerjasama dengan Timoney Holdings Limited yang mayoritas sahamnya 27,68% dimiliki oleh Singapore Technologies Kinetics (ST Kinetics). Penanda-tanganan ini pada Pameran pertahanan bergengsi IDEX 2017 di Uni Emirat Arab.

Kerjasama keduanya dimaksudkan untuk penyediaan sistem driveline, transfer case pada sistem transmisi, dan sistem pengendalian dan pengemudian panser kanon Badak 6×6.

Seperti diketahui, Timoney merupakan spesialis pembuatan hull alias lambung dan sistem otomotif untuk kendaraan tempur dan kendaraan antiranjau.

Produknya sudah digunakan lebih dari 10 pabrikan kendaraan tempur seluruh dunia. Jejak gubahan Timoney dapat dilihat di belahan bumi Selatan pada MRAP Bushmaster dari Australia, Bronco ATTC dan AV81 Terrex dari Singapura.

Timoney meminjamkan keahliannya pada desain Badak 6×6 dimana mereka mendesain sistem transfer box khusus yang ditempatkan pada posisi sejajar dengan sumbu roda pertama sehingga tersedia banyak ruang untuk penempatan kubah CSE 90LP.

Hal ini memungkinkan desain Badak 6×6 dijaga tetap kompak, membuat panser kebanggaan Indonesia memiliki dimensi lebih kecil dan stealthy dibanding pesaingnya, yang tentu merupakan satu faktor plus di lapangan.

Dengan menggunakan solusi dari Timoney, panser kanon Badak jadi bersaudara dengan AV81 Terrex dan Bushmaster.

Panser Badak 6×6 merupakan panser kanon yang didapuk untuk menjalankan fungsi intai dan pengamanan.

Dapur pacunya ditenagai mesin Diesel inline 6 silinder yang dilengkapi turbocharger, mampu menyemburkan daya sampai 320hp.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2b47GYeN6jWyVT55r10e68SmdkA758vkLhg_LmQKyqihOmmiMzjc6fiN6Jk9T4fOY3tlo_E-Dwdvf48HZWPENlyg2dk9BaF2MMB9vZH3vA-wwb8S25UnFfOMceZg2MPKoGqRarthjz-lt/s1600/military_buzz+on+Instagram+panser+badak.pngProses pembuatan Panser Badak  [military_buzz]

Dengan bobot hanya kisaran 11 ton, power to weight ratio mencapai 29hp/ ton. Tidak heran Badak bisa dipacu sangat kencang sampai 90km/ jam di jalanan aspal mulus.

Sekali isi penuh tangki solar, Badak bisa dihela sampai 600 km, cukup irit dan ekonomis tanpa harus tergantung truk pengisi bahan bakar.

Ini pula yang menjadi faktor plus menggelar panser kanon, mengingat alokasi anggaran BBM untuk TNI cukup terbatas.

Untuk escape dan undur diri dari pertempuran, Pindad sudah membekali keenam roda 1400-R20 dengan fitur run flat.

Jadi saat tertembak pun sang Badak masih dapat diajak berjalan sampai 80 km, cukup untuk keluar dari zona pertempuran.

Di tengah kendaraan terpasang kubah CSE90LP yang bermodal utama kanon 90mm bertekanan rendah Cockerill MkIII. Kanon 90mm L36 Low Pressure Cockerill MkIII memiliki varian amunisi cukup banyak.

Mulai dari HE, HEAT, dan bahkan APFSDS (Armor Piercing, Fin Stabilised, Discarding Sabot) dengan rating penetrasi 100mm RHA pada kemiringan 60o pada jarak 1.000m. Ini cukup untuk menghancurkan sasaran berupa perkubuan.

Konfigurasi awaknya (dari atas) komandan duduk di sebelah kiri, dan juru tembak duduk di sebelah kanan.

Komandan memiliki lima periskop prismatik dan satu periskop besar hadap depan, sementara juru tembak memiliki empat periskop dan satu periskop bidik besar yang bisa dilengkapi dengan beragam sistem mulai dari kamera pandang malam, kamera termal, sampai dengan kamera infra merah, tergantung opsi yang dipilih oleh pembeli.

Tersedia satu display LCD untuk komandan, yang memiliki kanal ke kamera termal sistem pembidik yang dioperasikan juru tembak, sehingga koordinasi komandan dan juru tembak dapat berjalan optimal.

  Tribunnews  

Indonesia Sambut Pembangunan Pabrik Senjata oleh CGS Ceko

➶ Dengan Taksiran Dana Mencapai Rp 13 TriliunMLRS Vampire Marinir menembakan Rhan 122B pindad ★

Indonesia beberapa kali mendapat tawaran suplai alutsista yang mengiurkan.

Tawaran tersebut berasal dari Rusia, Prancis, hingga Amerika Serikat (AS).

Alutsista yang ditawarkan pun tak main-main.

Misalnya saja Scorpene, F-16 Fiper, dan Sukhoi Su-35.

Tak hanya itu, Indonesia juga diiming-imingi Offset beraneka ragam yang bisa mempercepat kemandirian alutsista dalam negeri.

Sampai sekarang tercatat negara Korea Selatan (Korsel) yang jor-joran memberikan proses Transfer of Technology (ToT) bagi Indonesia di bidang pertahanan.

Namun ada satu negara Eropa yang malah berani memberikan terobosan agar perkuatan otot militer Indonesia sehingga dapat tancap gas secepat mungkin.

Mengutip Kompas.com dan Tribunnews, negara Ceko melalui perusahaan konglomerasi pertahanannya Czechoslovak Group AS (CSG Ceko) pada tahun 2018 lalu menandatangani Head of Agreement (HoA) dengan Czechoslovak Group Indonesia untuk pembangunan Private Defence Industry Park (PDIP) senilai USD 100 juta, di bidang industri pertahanan swasta di Indonesia.

Penandatanganan yang dilakukan pada 2018 lalu ini diteken oleh Norman Joesoef, CEO Czechoslovak Group Indonesia dengan Michal Strnad, CEO Czechoslovak Group AS di booth CSG di Pameran Indodefence 2018 PRJ Kemayoran, Jakarta.

"Kami selalu membuka peluang kemitraan dengan negara sahabat yang tulus dan terbuka dalam pelaksanaan alih produksi dan teknologi," ungkap Michal Strnad, CEO Czechoslovak Group AS.

"Kami sangat berharap financial pledge ini dapat meningkatkan kerja sama kemitraan dalam Level industri dan baik untuk kedua belah negara," sambungnya.

Gebrakan negara Ceko untuk mendukung regulasi pemerintah Indonesia terkait UU No.12 2012 tentang Industri Pertahanan.

https://i.pinimg.com/1200x/8a/6b/51/8a6b519859d18e3ebff6a4932c4ea15d.jpgPandur II TNI AD disebut juga Cobra [istimewa]

Rencananya pabrik senjata swasta ini nantinya akan dibangun di lahan seluas 22 hektar di Batujajar, Bandung, Jawa Barat.

Ternyata angka 100 juta dolar AS ini hanya investasi tahap pertama.

Total CSG Ceko akan mengguyur dana senilai 1 miliar Dolar AS (Rp 13 triliun) selama lima tahun.

CSG Ceko adalah perusahaan holding dari Eropa Tengah, asal Republik Ceko, meliputi Slovakia, Slovenia, Rumania, dan Hungary, dengan lebih dari 100 perusahaan dan 10.000 karyawan yang bergerak di bidang manufaktur kendaraan baja, senjata roket, misil, dan radar.

Diketahui pula CSG Ceko berminat untuk melaksanakan alih produksi dan teknologinya di Indonesia.

Sebab, Indonesia bakal dijadikan basis produksi mesin perang CSG Ceko untuk kawasan Asia Tenggara.

"Selain di Indonesia, CSG Ceko juga ingin memperluas basis industri pertahanannya di Asia Tenggara. Kami melihat pertumbuhan pemenuhan kebutuhan alat pertahanan di Asia Tenggara pada tingkat yang cukup tinggi setiap tahunnya," papar Norman.

"Kami rasa dengan basis industri yang kuat dan relatif stabil di Indonesia, CSG Ceko mantap melanjutkan ekspansi bisnis pertahanan mereka ke Malaysia, Filipina, Timor Leste, Myanmar, dan Kamboja," sambungnya.

Indonesia sendiri sudah membeli produk dari CSG Ceko yakni Pandur II 8X8 dan MLRS Vampire.

Dengan dibuatnya segala macam produk CSG Ceko di Indonesia, maka akan menghemat anggaran pertahanan negeri ini sehingga perkuatan TNI dapat lebih cepat serta optimal. (Seto Aji/Sosok.ID)

  Hot.grid.id  

[Video] Babak Baru, Sayap Tempur Bangsa

✈️ Liputan KompasTV✈️ Pesawat F16 TNI AU siap diuji terbang dengan peralatan baru [Alex Sidharta]

Dunia kedirgantaraan Indonesia memasuki era baru. TNI AU sukses melakukan uji coba pesawat tempur F-16 hasil pembaruan (upgrade) di Skadron 3 Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, pada Selasa (18/2) lalu. Sebuah prestasi yang membanggakan. Inilah kali pertama anak bangsa mampu meng-upgrade secara mandiri pesawat tempur yang dimiliki Indonesia.

Pesawat tempur F-16 berhasil diperbarui dalam program Enhanced Mid-Life Update (EMLU) – The Falcon Structural Augmentation Rodmap (Falcon STAR) yang dilakukan TNI AU dibantu PT Dirgantara Indonesia. Lockheed Martin, pabrikan pesawat F-16 di Amerika Serikat, juga dilibatkan dalam proyek ini sebagai pengawas. Sisanya, seluruhnya dilakukan putra tanah air.

Pesawat tempur F-16 hasil upgrade diklaim menjadi lebih canggih, setara pesawat baru. Juga, mampu membawa persenjataan rudal jarak jauh dan dilengkapi radar super presisi, hingga memiliki kekuatan tempur maksimal!

Apa yang dilakukan, bagaimana prosesnya, dan seperti apa hasilnya? Jurnalis Kompas TV, Aiman Witjaksono, berkunjung ke Lanud Iswahjudi, untuk melihat secara langsung proses pembaruan pesawat tempur F-16. Ditemani Komandan Skadron Teknik 42 Lanud Iswahyudi, Aiman mengunjungi area terbatas dan rahasia!

Pesawat-pesawat tempur F-16 “dipreteli”, kemudian dimutakhirkan. Lalu, bagaimana pula efeknya bagi masa depan pertahanan Indonesia?


  ✈️ Youtube  

Rabu, 04 Maret 2020

Wamenhan Tinjau Fasilitas PT GMF AeroAsia

Jajaki Kerjasama Pemeliharaan Pesawat Militer https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1505913001/tnixrdofrcxoheixp5cv.jpgGaruda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia [Fanny Kusumawardhani/kumparan]

Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono melakukan kunjungan kerja ke PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia, Tbk., Selasa (3/3) di Bandara Soekarno – Hatta, Cengkareng, Tangerang.

Kunjungan ini dalam rangka meninjau dan melihat langsung kemampuan PT GMF Aeroasia dalam hal perawatan pesawat, yang diharapkan mampu dapat berperan serta dan berkolaborasi memajukan kemandirian industri pertahanan dalam negeri khususnya bidang kedirgantaraan.

Dalam kunjungan ini, Wamenhan yang didampingi Kabaranahan Kemhan Mayjen TNI Budi Prijono dan Dirjen Pothan Kemhan Prof. Dr. Ir. Bondan Tiara Sofyan, M.Si., disambut oleh Dirut PT GMF Aeroasia Tazar Marta Kurniawan. Hadir pula Dirut PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra.

Usai menerima paparan dari Dirut PT GMF AeroAsia terkait pengembangan kemampuan dalam perawatan pesawat militer, Wamenhan berkesempatan berkeliling meninjau fasilitas Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) Pesawat dimulai dari peninjauan ruangan Maintenance Control Center dan berakhir di fasilitas Engine Maintenance.

Dalam kesempatan ini Wamenhan menyampaikan harapannya agar dalam hal perawatan pesawat PT GMF Aerpasia dapat membangun kolaborasi dan kerjasama dengan PT DI dan juga TNI AU. “Saya minta semangat kolaborasi itu yang paling penting, jangan individual. Karena kolaborasi akan membuat kita menjadi besar”, ungkap Wamenhan.

Wamenhan lebih lanjut menegaskan bahwa pengembangan industri pertahanan dalam negeri akan memberikan implikasi kepada bisnis umum atau level komersial guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Sebagai contoh industri penerbangan, pesawat CN 235 dapat digunakan untuk pesawat komersil, sehingga industri pertahanan khususnya di bidang kedirgantaraan dapat berkembang. “Saya berpikir harus ada sesuatu ditengah situasi yang sulit ini. Namun demikian ini menjadi kesempatan baik untuk membangun industri pertahanan khususnya di bidang penerbangan”, tutur Wamenhan.

Wamenhan juga menggarisbawahi bahwa memberikan kepercayaan kepada industri pertahanan dalam negeri juga menjadi hal penting guna memberikan kesempatan kepada industri pertahanan nasional untuk terus berkembang.

Sementara itu, Dirut GMF AeroAsia menyampaikan GMF Aeroasia sejak tahun 2018 sudah masuk dalam salah satu industri pertahanan khususnya bidang MRO Pesawat, sehingga diharapkan kedepan akan mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan kemampuan di bidang penerbangan khususnya untuk kepentingan pertahanan negara.

Membangun kolaborasi industri pertahanan juga telah menjadi bagian dari cita – cita PT GMF Aeroasia melalu kerjasama dan sinergi dengan seluruh potensi stake holder dalam negeri, tujuannya tidak hanya untuk menyerap kebutuhan perawatan pesawat militer dalam negeri tetapi juga menjadi pusat perawatan pesawat terbesar di kawasan regional.

Sedangkan Dirur PT Garuda Indonesia mengatakan mendukung penuh masuknya PT GMF AeroAsia menjadi salah satu industri pertahanan dalam negeri. “Kami sangat mendukung dan support kerjasama PT GMF AeroAsia dengan Kemhan, berharap kerjasama ini kedepan menjadi sinergi yang baik, bahwa GMF AeroAsia tidak hanya melayani MRO komersial tetapi juga berkontribusi untuk kepentingan pertahanan negara”, tutur Dirut PT Garuda Indonesia.

  Kemhan  

[Video] ITS Bangun Kapal "Croc'

Bisa Menyelam & Melayang Institut teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, segera merampungkan pembuatan kapal perang canggih bernama, The Croc. Kapal perang yang dapat berubah menjadi tiga mode sekaligus ini, diperkirakan selesai pada 2020.

Liputan CNN



  Youtube  

Selasa, 03 Maret 2020

Kapal Pengawas Baru KKP Mulai Dibangun di Batam

Kapal Pengawas Perikanan tipe C ini mulai dibangun dan diharapkan akan selesai dalam 300 hari ke depan https://img.antaranews.com/cache/800x533/2020/02/28/IMG-20200228-WA0011_1.jpg.webpDirektur Pemantauan dan Operasi Armada KKP, Pung Nugroho Saksono. [ANTARA/HO-KKP]

Dua kapal pengawas baru Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang akan memperkuat armada pengawasan guna mengatasi penangkapan ikan ilegal di sejumlah kawasan perairan nasional, mulai dibangun.

"Dua kapal pengawas perikanan mulai dibangun hari ini dan akan segera memperkuat armada pengawasan di wilayah barat, yaitu di Laut Natuna Utara dan Selat Malaka," kata Direktur Pemantauan dan Operasi Armada KKP, Pung Nugroho Saksono dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.

Pung Nugroho mengemukakan hal tersebut saat melaksanakan keel laying (peletakan lunas) di Batam pada Jumat (28/02). Keel laying ini menandai dimulainya pembangunan kapal pengawas tipe C yang dikenal lincah dalam bermanuver ini.

"Kapal Pengawas Perikanan tipe C ini mulai dibangun hari ini dan diharapkan akan selesai dalam 300 hari ke depan," ungkap Ipung.

Ipung menjelaskan pembangunan dua kapal baru ini menunjukkan komitmen kuat dari Menteri Kelautan dan Perikanan dalam memberantas pencurian ikan dan melindungi nelayan Indonesia.

"Menteri Kelautan dan Perikanan selalu menyampaikan bahwa tidak ada kata kompromi untuk pelaku illegal fishing. Kedua kapal ini akan berada di garis terdepan untuk menjaga kedaulatan pengelolaan perikanan kita," ujarnya.

Kapal pengawas tipe C merupakan kapal pengawas yang memiliki Length Over All (LOA) 32 meter. Kapal Pengawas ini memiliki keunggulan dalam hal kecepatan yang dapat mencapai 30 knot dan kegesitan dalam melakukan olah gerak atau manuver.

Oleh sebab itu, ujar dia, kapal pengawas tipe ini memiliki kemampuan intercept yang baik dan merupakan kapal pemburu yang banyak menjadi momok bagi para pelaku illegal fishing di perairan Indonesia.

Meskipun memiliki spesifikasi dan keunggulan tersebut, kapal pengawas ini ternyata didesain dan dikerjakan sendiri 100 persen oleh industri dalam negeri.

Saat ini, pembangunan kapal ini dilakukan di galangan PT Palindo Marine Batam dan diharapkan selesai dalam waktu 10 bulan. Selanjutnya kedua kapal ini akan dioperasikan masing-masing di bawah Pangkalan PSDKP Batam dan Stasiun PSDKP Pontianak.

"Kapal ini didesain dan pekerjanya 100 persen putera-puteri terbaik bangsa Indonesia, ini karya anak-anak Indonesia," ucap Ipung.

Saat ini Kementerian Kelautan dan Perikanan telah memiliki total 34 unit Kapal Pengawas Perikanan terdiri dari empat Kapal Pengawas tipe A dengan panjang lebih dari 50 meter, dua unit Kapal Pengawas tipe B dengan panjang 40-50 meter, sepuluh unit Kapal Pengawas tipe C dengan panjang 30-40 meter, dan tiga belas unit tipe D dan lima unit tipe E.

 KKP Tambah dua unit kapal pengawas di Laut Natuna dan Selat Malaka 
KKP tambah dua unit kapal pengawas di Laut Natuna dan Selat MalakaKapal pengawas perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan. [ANTARA/HO-KKP]

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menambah sebanyak dua unit kapal pengawas perikanan baru yang rencananya akan memperkuat armada pengawasan di wilayah pengelolaan perikanan sekitar Laut Natuna Utara dan Selat Malaka.

"Tahun ini kami akan membangun 2 unit Kapal Pengawas Perikanan tipe C atau dengan panjang 32 meter untuk memperkuat pengawasan di wilayah kerja Pangkalan PSDKP Batam dan Stasiun PSDKP Belawan," kata Direktur Pemantauan dan Operasi Armada KKP Pung Nugroho Saksono, saat penandatanganan kontrak pembangunan Kapal Pengawas Perikanan di kantor KKP, Jakarta, Senin.

Menurut Pung Nugroho, penambahan dua kapal pengawas tersebut adalah sebagai bentuk keseriusan dalam pemberantasan penangkapan ikan secara ilegal atau illegal fishing.

Saat ini KKP telah memiliki total 34 unit Kapal Pengawas Perikanan terdiri dari empat Kapal Pengawas tipe A dengan panjang lebih dari 50 meter, dua unit Kapal Pengawas tipe B dengan panjang 40-50 meter, sepuluh unit Kapal Pengawas tipe C dengan panjang 30-40 meter, dan tiga belas unit tipe D dan lima unit tipe E.

Ia memaparkan Kapal Pengawas Perikanan Tipe C memang tipe kapal pengawas yang memiliki keunggulan dalam bermanuver dan dikenal cepat serta gesit sehingga sangat cocok untuk melakukan pengejaran terhadap kapal asing.

Selain itu, ujar dia, pengerjaan pembangunan kapal ini akan dikerjakan oleh PT Palindo Marine selaku pemenang dalam proses pengadaan kapal pengawas perikanan tersebut.

"Kami harapkan pembangunannya segera selesai agar dapat segera dioperasikan untuk menjaga kedaulatan pengelolaan perikanan sebagaimana yang ditugaskan kepada Direktorat Jenderal PSDKP," ucapnya.

Pung juga menjelaskan bahwa penambahan kapal pengawas tersebut diharapkan akan semakin meningkatkan kemampuan pengawasan di kawasan perairan yang selama ini memang merupakan wilayah yang masih rawan terhadap penangkapan kapal ikan asing ilegal.

"Satu kapal akan beroperasi di wilayah perairan selat Malaka dan laut Andaman, sedangkan kapal lainnya akan dioperasikan di wilayah perairan selat Sunda dan Laut Natuna Utara," paparnya.

Ia menegaskan upaya dan langkah-langkah strategis dalam pemberantasan illegal fishing terus dilakukan oleh KKP khususnya dalam 100 hari kinerja Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo.

Tak cukup hanya dengan membangun armada kapal baru, lanjutnya, KKP juga telah menambah hari operasi kapal pengawas dari 85 hari di tahun 2019 menjadi 150 hari di tahun 2020.

  antara  

Senin, 02 Maret 2020

Babak Baru F-16 ala Indonesia

✈️ Peremajaan F-16 ini tergolong sebagai pekerjaan berat dan pertama di satuan setingkat skadron teknik. [IDN Times/Nofika Dian Nugroho]

Indonesia berhasil merombak pesawat F-16. Hasilnya, pesawat hasil hibah Amerika Serikat tersebut berhasil memiliki kemampuan tempur maksimal.

F-16 hasil modifikasi bisa membawa peluru kendali (Rudal) lengkap, bermanuver dengan lincah, aman, dan presisi, serta memiliki kemampuan teknologi penerbangan tempur mutakhir.

Saya berkesempatan melihat langsung proses pembongkaran total pesawat canggih yang diproduksi sejak awal tahun 1980-an dan memiliki prototipe generasi terbaru hingga tahun 2020 ini.

Ada dua perombakan. Pertama dari sisi struktur. Kedua dari sisi avionic (teknologi penerbangan) tempur, termasuk meningkatkan teknologi pesawat F-16,” ungkap Letnan Kolonel (Teknik) Agustinus Subagio, salah satu pimpinan upgrade pesawat F-16 di Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur.

 Dipreteli 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCwzBYMNThiS31CY8_qam0RP9pvgpiLLjURFAA4xtVdh97e9cxFFMYaPGeVJ40F-QGXbac1smUQI0EADWv4EjsUjUD2gKNnz30VuuhB_Qdujgssx6Ndly-6FIsYkC2Zq5npydlPlQ0H082/s1600/F-16+test+flight%2527+perdana+pesawat+tersebut+setelah+menjalani+upgrade%2527+di+Lanud+Iswahjudi+Magetan%252C+Jawa+Timur%252C+Selasa+1822020+Antara.jpgSatu pesawat tuntas diupgare dan sedang diuji terbang [TNI AU]

Saya melihat langsung bagaimana proses pesawat canggih itu dipreteli satu persatu hingga tak berbentuk sama sekali. Rata dengan permukaan hanggar. Semuanya dilepas.

Ada ribuan kabel. Banyak sekali pompa hidrolik. Semua plat pesawat diturunkan. Sebagian besar diganti ulang. Sebagian lagi diperbaiki dan dikalibrasi ulang.

Yang menarik perhatian saya adalah bagian cockpit pesawat. Segala instrumen canggih di dalam cockpit dicopot sampai kosong.

Salah satu yang sempat saya lihat dan perhatikan adalah panel yang tampaknya sederhana, tapi mengatur fungsi vital.

Di antaranya adalah landing gear (bagian pendaratan pesawat) hingga pelontar rudal.

Saat saya di sana, tampak seorang perwira senior TNI AU berpangkat Mayor sedang melakukan uji kualitas (Quality Assurance/QA) terhadap panel ini.

Canggih, rumit, dan dilakukan sendiri oleh kita. Ini pertama kali sepanjang sejarah Indonesia.

Pasca-dirombak, pesawat F-16 memiliki kemampuan tempur maksimal seperti mengunci target hingga memusnahkan sasaran dengan tepat, pada jarak luar biasa, di atas 100 kilometer, kurang lebih jarak Jakarta-Bandung.

Pesawat ini juga mampu membawa rudal lengkap, termasuk membawa banyak amunisi dan menembakkan ribuan peluru per menit, setara dengan senapan legendaris M-16.

"Ini hal pertama yang dilakukan, sukses terbang, dan akan dilanjutkan pada sejumlah pesawat F-16 lain, oleh para ahli dari negara kita sendiri," kata Panglima Komando Operasi II TNI AU Marsekal Muda Donny Ermawan kepada saya.

Indonesia memiliki puluhan pesawat F-16. Ada juga Sukhoi SU-27 buatan Russia yang juga super canggih. Armada lainnya adalah pesawat buatan Korea Selatan dan Inggris.

 Mandiri vs Embargo 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAApLJzmCuJfmWwQC40XjCecKrVuFbYc9VObUoHc0flZKmkSlXFeOL_niivly4HgxYqEEx8fu4KcoMVx8rzRDm00APOaJxchEtqy2qeW3uUm0raVu0Oph81am7C8A0jdgPaSc-Q_NHW8cy/s1600/F16+EMLU+FStar_921604204909601_Alex+Sidharta.jpgPesawat F16 TNI AU siap diuji terbang dengan peralatan baru [Alex Sidharta]

Bagaimanapun ini adalah langkah awal menuju kemandirian pertahanan udara Indonesia.

Kita pernah mengalami embargo suku cadang pesawat asal Amerika sepanjang 1995-2005, karena dituding melakukan pelanggaran HAM saat konflik Timor-Timur.

Embargo yang dilakukan Indonesia diikuti juga oleh sekutunya, Inggris. Akibatnya, pesawat tempur buatan kedua negara tersebut tak bisa dioperasikan selama beberapa tahun.

Pelajaran yang sangat berharga. Industri pertahanan Indonesia harus mandiri karena Indonesia memilih untuk tidak mengikuti blok negara tertentu.

Si vis pacem para bellum.
Bila menginginkan damai, bersiaplah sewaktu-waktu untuk perang!

Saya Aiman Witjaksono.

  ✈️ Kompas  

Minggu, 01 Maret 2020

KRI BONTANG-907 Resmi Pekuat Satban KOARMADA I

Karya Anak Bangsa KRI Bontang 907 [Inspiras1]

Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksamana Muda TNI Muhammad Ali, S.E., M.M., menyambut kedatangan KRI Bontang-907 yang merupakan karya anak bangsa diproduksi PT. Batamec Shipyard, menjadi salah satu kapal tanker terbesar kedua produksi nasional, di Dermaga JICT II Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (28/2/2020).

Pangkoarmada I dalam sambutannya menyampaikan bahwa kehadiran KRI Bontang-907 yang merupakan kapal jenis Bantu Cair Minyak (BCM) secara resmi memperkuat jajaran Satuan Kapal Bantu (Satban) Koarmada I yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Jerry Henry Manuhutu, M.Tr.Hanla, sangat dibutuhkan oleh Koarmada I untuk menjadi perkuatan dalam melaksanakan tugas-tugas operasional karena kapal-kapal TNI Angkatan Laut yang sedang beroperasi dan tetap berada di laut tanpa harus kembali ke pangkalan untuk mengisi bahan bakar dan mengangkut kebutuhan lainnya.

Lebih lanjut disampaikan bahwa kita harus berbangga karena indrustri pertahanan dalam negeri kita telah mampu membangun alutsista yang kita butuhkan seperti KRI Bontang-907. Diharapkan dengan kemandirian indrustri pertahanan dalam negeri, TNI Angkatan Laut dapat memenuhi kebutuhan alutsista produksi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap produksi asing.

Ke depan tantangan tugas yang dihadapi Koarmada I semakin kompleks, dan besar kemungkinan kapal BCM akan dilibatkan secara aktif dalam tugas-tugas operasional dan latihan sesuai dengan visi pemimpin TNI Angkatan Laut yang akan menjadikan TNI AL berkomitmen global dan berkemampuan regional. Diharapkan kehadiran KRI Bontang di jajaran Koarmada I akan membantu mewujudkan visi tersebut, ujar Laksda Muhammad Ali.

KRI Bontang-907 memiliki spesifikasi panjang mencapai 125,5 meter, tinggi 30 meter dengan kapasitas minyak 5.500 mᵌ, kecepatan maksimal dapat mencapai 18 knots, dan sanggup berlayar selama 30 hari non stop dengan membawa 109 orang awak.

Hadir dalam kegiatan ini, Kepala Staf Koarmada I Laksma TNI Bambang Irwanto, M.Tr.(Han), Danguspurla Koarmada I Laksma TNI Didong Rio Duta, Komandan Lantamal III Brigjen (Mar) Hermanto, S.E., M.M., Pejabat Utama Koarmada I, serta ABK KRI Bontang-907.

  ★ Koarmada I  

RI Beperan di Balik Perjanjian Damai AS-Taliban

 https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2020/02/29/e3458236-e165-42f7-9aea-34cd47300d28_169.jpeg?w=700&q=90Menlu Retno Marsudi bertemu sejumlah pejabat negara dunia di Doha sebelum menyaksikan perjanjian perdamaian antara AS-Taliban. (Foto: Dok. Kemlu RI)

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menceritakan peranan Indonesia di balik sahnya kesepakatan perdamaian antara Amerika Serikat (AS) dengan Taliban. Setidaknya ada dua fokus Indonesia untuk mewujudkan perdamaian di Afghanistan yaitu dengan mengangkat peran ulama dan pemberdayaan perempuan.

"Jadi ada beberapa hal yang dilakukan sejak awal pembicaraan ada, Indonesia itu mengandalkan dua building blocks, pertama terkait ulama karena ulama memegang peranan penting," kata Retno di Hotel Sheraton, Doha, Qatar, Sabtu (29/2/2020).

Kemudian ada juga fokus kedua Indonesia yakni meningkatkan pemberdayaan wanita di Afghanistan. Retno mengatakan Indonesia juga sudah sering berdialog dengan wanita-wanita di Afghanistan.

Meskipun peran wanita di Taliban terbatas, Retno menilai perlunya proses dengan cara berdialog dengan mereka. Retno menegaskan isu ini bertujuan agar perempuan di Afghanistan tidak kehilangan hak-haknya sebagai wanita.

"Itulah yang kita perlukan berdialog, berkomunikasi. Jadi pada saat saya gagas isu ini saya bicara mereka semua. Nah sekali lagi yang penting kita buka komunikasi di sana-sini masih ada perbedaan itu wajar, tapi kita tidak ingin lihat bahwa perempuan kehilangan hak-haknya di masa depan Afghanistan," katanya.

"Dan tujuan Indonesia tidak untuk ancam siapapun, mereka tahu apapun yang kita lakukan tujuannya membantu dan menciptakan perdamaian bagi masyarakat Afghanistan," imbuhnya.

Untuk diketahui, AS dengan Taliban sudah menandatangani perjanjian damai di Doha, Qatar. Dalam acara penandatanganan ini, sejumlah pejabat negara yang menjadi co-fasilitator juga turut hadir termasuk Indonesia yang diwakili Menlu Retno.

Perjanjian dua negara itu memuat empat elemen yakni counter terrorism (perlawanan terhadap teroris), troops withdrawal (penarikan pasukan), Intra-Afghan Negotiation (IAN) dan comprehensive and permanent cease fire.

 ♖ detik