Bahas Kerja Sama Bidang PertahananIlustrasi F16V yang diberitakan ditawarkan kepada Indonesia [Lockheed Martin]
Menteri Pertahanan Amerika Serikat yang baru, Christopher Miller, menelepon Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Jumat (20/11).
Kedua pejabat itu diketahui membahas kerja sama di bidang pertahanan antara AS dan Indonesia.
"Kedua pemimpin berbagi keinginan mereka untuk meningkatkan keterlibatan pertahanan antara Indonesia dan Amerika Serikat," demikian pernyataan tertulis di situs Kementerian Pertahanan AS seperti dikutip CNNIndonesia.com, Sabtu (21/11).
Dalam perbincangan itu, kedua belah pihak juga menyinggung soal pentingnya pertukaran militer bilateral.
Kedua pihak bersepakat memperkuat kesempatan pendidikan dan pelatihan antara AS dan Indonesia.
"Miller dan Menteri Prabowo juga membahas pengadaan pertahanan AS yang akan mendukung modernisasi pertahanan Indonesia," demikian keterangan dalam pernyataan tertulis itu.
Pada Oktober lalu, Prabowo diketahui sempat melawat ke Amerika Serikat dan bertemu dengan Menhan AS kala itu, Mark T. Esper.
Dalam kunjungannya yang terhitung sejak 15 hingga 19 Oktober itu, Prabowo menyepakati sejumlah kerja sama dengan Amerika Serikat.
Dalam keterangan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington D.C., kesepakatan kerja sama antara dua negara, di antaranya terkait bidang militer dan maritim.
Prabowo dan Esper disebut bersepakat melakukan kerja sama di bidang pendidikan militer untuk pelatihan para taruna atau kadet TNI yang akan dikirim ke berbagai lembaga pendidikan militer di AS.
Selain itu, kedua Menhan juga sepakat untuk bekerja sama dalam rangka melakukan repatriasi jenazah tentara AS yang dinyatakan hilang di Indonesia selama Perang Dunia II.
Pada pertengahan November, Esper dipecat oleh presiden AS Donald Trump dan digantikan Miller, setelah hubungannya dengan Trump memburuk selama beberapa bulan terakhir, di tengah tensi tinggi yang melanda AS pasca-kematian George Floyd dan aksi demonstrasi besar-besaran. (dis/pmg)
♖ CNN
Di Dekat Singapura Ilustrasi kapal perang Armada VII AS [AFP] ★
Sekretaris Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS), Kenneth Braithwaite, menyerukan kepada Angkatan Laut untuk membentuk armada baru di dekat Singapura di perbatasan Samudra Hindia dan Pasifik. Tujuannya, untuk mengatasi tantangan Angkatan Laut di wilayah Komando Indo-Pasifik AS termasuk tantangan dari China.
Braithwaite mengatakan bahwa dia belum memiliki kesempatan untuk berbicara dengan Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertahanan Christopher Miller tentang rencana tersebut.
“Kami ingin berdiri armada bernomor baru. Dan kami ingin menempatkan armada bernomor itu di persimpangan antara Samudra Hindia dan Pasifik, dan kami benar-benar akan memiliki jejak Indo-PACOM (Komando Indo-Pasifik)," katanya.
“Kami tidak bisa hanya mengandalkan Armada ke-7 di Jepang. Kami harus mencari sekutu dan mitra kami yang lain seperti Singapura, seperti India, dan benar-benar menempatkan armada bernomor di tempat yang akan sangat relevan," ujar Braithwaite.
“Lebih penting lagi, ini bisa memberikan pencegahan yang jauh lebih tangguh. Jadi kami akan membuat Armada ke-1, dan kami akan menjelaskannya, jika bukan Singapura, kami akan membuatnya lebih berorientasi ekspedisi dan memindahkannya melintasi Pasifik sampai itu adalah tempat sekutu dan mitra kami melihat bahwa hal itu dapat membantu mereka sebaik mungkin (juga) untuk membantu kami," paparnya.
Seorang pejabat pertahanan mengatakan kepada USNI News, Jumat (20/11/2020) bahwa Braithwaite telah mendapatkan ide untuk mendirikan Armada Pertama beberapa bulan yang lalu dan telah melakukan pembicaraan dengan mantan Menteri Pertahanan Mark Esper, yang setuju dengan proposal tersebut.
Braithwaite mengumumkan niatnya tersebut saat berbicara di simposium tahunan Naval Submarine League.
Dia mengatakan di awal pidatonya bahwa “Orang China telah menunjukkan agresivitas mereka di seluruh dunia. Baru saja datang dari High North (di mana dia sebelumnya menjabat sebagai Duta Besar AS untuk Norwegia), kehadiran China di Kutub Utara belum pernah terjadi sebelumnya. Baru-baru ini saya melakukan perjalanan ke Timur Jauh; setiap sekutu dan mitra kami prihatin tentang betapa agresifnya orang China. Saya akan berdebat dengan siapa pun bahwa sejak Perang 1812 Amerika Serikat dan kedaulatan kita tidak berada di bawah tekanan yang kita lihat sekarang."
Braithwaite mengatakan dalam beberapa minggu mendatang dia akan melakukan perjalanan ke India untuk membahas tantangan keamanan mereka dan bagaimana Angkatan Laut AS dapat membantu mereka secara unik, tetapi juga bagaimana India dapat membantu AS. Braithwaite menjelaskan bahwa AS sendiri tidak dapat melawan China dan negara-negara di sekitar Pasifik dan di seluruh dunia perlu membantu mendorong mundur secara militer dan ekonomi jika ada peluang pencegahan untuk berhasil.
Saat ini, Armada ke-7 beroperasi di luar Jepang dan mencakup sejumlah besar ruang dari International Datelinehingga sekitar perbatasan India-Pakistan. Armada ke-3 AS beroperasi di San Diego dan melindungi dari International Dateline hingga Pantai Barat AS. Namun, selama bertahun-tahun, telah terjadi peningkatan dan penurunan dukungan untuk mengizinkan Armada ke-3 membantu sebagian beban Armada ke-7, termasuk konsep Armada Ketiga Maju di bawah mantan Komandan Armada Pasifik AS Laksamana Scott Swift.
Menambahkan Armada ke-1 akan mengurangi beberapa tekanan pada Armada ke-7 dan memungkinkan dua komandan armada untuk memberikan perhatian lebih kepada sejumlah kecil sekutu dan mitra serta ruang geografis yang lebih kecil.
Braithwaite tidak memberikan perincian tentang seberapa besar staf yang akan dimiliki armada, jika kapal akan dikerahkan ke Armada ke-1, bagaimana tepatnya area operasi akan dibagi antara Armada ke-1 dan ke-7, atau seberapa cair atau kaku batas yang mungkin berada di antara dua armada INDO-PACOM.
Juru bicara Angkatan Laut Kapten J.D. Dorsey mengatakan kepada USNI News pada 18 November bahwa belum ada keputusan yang dibuat mengenai pembentukan atau lokasi armada bernomor tambahan di Indo Pasifik. "Angkatan Laut terus meninjau struktur organisasi dan postur pasukan kami, berkoordinasi dengan komandan kombatan serta sekutu dan mitra kami, untuk memastikan kami dapat secara efektif memenuhi tantangan maritim yang kami hadapi di seluruh dunia," ujarnya.
Armada ke-1 Angkatan Laut AS sebelumnya ada setelah Perang Dunia II hingga awal 1970-an.
(min)
Kembali Ke BruneiCN235 Tentara Udara Diraja Brunei (TUDB) selesai menjalani perawatan di PT DI [PTDI] ☆
Pesawat CN235-110 milik Angkatan Udara Kerajaan Brunei (The Royal Brunei Air Force/RBAF) yang dilakukan maintenance oleh PTDI telah selesai pada tanggal 15/11 dan langsung diterbangkan kembali ke Brunei Darussalam.
PTDI memberikan pelayanan maintenance yang merupakan bagian dari program Aircraft Services PTDI kepada RBAF agar pesawat ini mendapatkan kepastian dalam kondisi layak terbang, dengan kehadiran PTDI untuk menginspeksi dan memperbaikinya.
Di Galangan PT Batamec Batam Ilustrasi ★
Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlatamal) IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI Indarto Budiarto, S.E., M.Han., hadiri acara peletakan lunas/keel laying pembangunan kapal di galangan kapal PT. Batamec Tanjung Uncang Batam Kepri, Rabu pagi (18/11/2020).
Acara tersebut diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, sambutan Presiden Direktur (Presdir) PT.Batamec, lalu pelaksanaan Ke el Laying, dilanjutkan penandatanganan Berita Acara Keel Laying, sambutan Asintel Kasal Laksamana Muda TNI Angkasa Dipua, S.E., M.M., doa, lalu ditutup dengan foto bersama.
Pembangunan satu unit kapal type Kapal Bantu Cair Minyak (BCM) ini, dikerjakan oleh putra-putra terbaik bangsa, hal tersebut ditandai peletakkan lunas/keel laying, pernyataan resmi pembangunan Kapal BCM dengan menekan tombol sirena oleh Asintel Kasal.
KRI Tarakan 905, salah satu kapal BCM (Bantu Cair Minyak) yang dimiliki TNI AL ★
Selain itu penandatanganan Berita Acara Peletakan Lunas/Keel Laying pembangunan kapal antara Kepala Dinas Material Angkatan Laut (Kadismatal) selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Laksamana Pertama TNI Budi Sulistyo, CHRMP., dengan Presiden Direktur PT Batamec Maya Miranda, S.H., MIB., yang disaksikan oleh Asintel Kasal
Dalam sambutannya Asintel Kasal mengatakan “PembangunanKapal BCM saat ini merupakan tindak lanjut pengadaan Alutsista dalam upaya meningkatkan kekuatan dan kemampuan TNI Angkatan Laut yang mengacu kepada Minimum Essential Force yang telah ditetapkan”, sebutnya.
Lebih jauh dikatakan “Sebagai salah satu galangan dalam negeri, PT.Batamec diharapkan mampu meningkatkan mutu serta kemampuan dalam membangun kapal perang produksi dalam negeri yang berteknologi tinggi, sehingga PT.Batamec dapat menjadi referensi bagi TNI Angkatan Laut untuk tetap menjalin kerja sama dimasa mendatang”, pungkasnya.
Hadir dalam acara tersebut Kadislaikmatal Laksma TNI Udyatmiko, Danguskamla Laksma TNI Yayan Sofyan,S.T., Kasubdis dalada, Kasubdisadalut, Aslog Danlantamal IV Kolonel Laut (T) Cok Bagus Alit Y, S.T., Aslog Danguskamla Kolonel Laut (T) I Negah S, Dansatgas Kapal BCM Kolonel Laut (T) Dody serta perwakilan dari Bank Mandiri. (@dispen_lantamal iv).
Rudal MerapiEmbrio Rudal Panggul UAD
Pusat Riset Cirnov Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan darat (Dislitbangad) melakukan uji tembak embrio rudal merapi di Lapangan Tembak Air Weapon Range, Kamis (5/11). Uji coba ini merupakan tahapan dari hasil kerja sama yang telah dilakukan sejak 2018 lalu. Peluncur akan menggunakan tabung dan nantinya menjadi rudal yang dapat dipanggul untuk sasaran pesawat terbang.
Prof Hariyadi, Kepala Cirnov sekaligus Ketua Tim Konsultan program pembuatan Rudal Merapi menyebutkan rudal kaliber 70 mm tersebut dikenal sebagai rudal yang cukup mematikan bagi sasaran udara seperti jet tempur, helikopter, drone dan lan-lain.
“Rudal Panggul (Manpads – Man Portable Air Defense Systems) telah digunakan sejak lama sebagai senjata personal untuk melawan pesawat udara seperti yang digunakan oleh pejuang Mujahidin Afghanistan untuk mengalahkan tentara Uni Soviet pada tahun 1980-an,” paparnya.Karya pertama anak bangsa ini merupakan rudal panggul yang memiliki berat sekitar 10 kg dan dilengkapi seeker (penjejak) berbasis sinar infra merah sehingga memungkinkan dapat mengunci sasaran yang mengeluarkan radiasi sinar tersebut seperti pesawat terbang, helikopter, roket, kemudian secara cepat rudal akan mengejar untuk menghantamnya atau meledakkan diri sewaktu mendekati sasaran yang dibidik.
Prof Hariyadi berharap pembuatan rudal ini dapat digunakan oleh TNI secara masif baik untuk keperluan perang gerilya maupun perang terbuka dalam menjaga kedaulatan serta martabat bangsa Indonesia.
Turut hadir menyaksikan uji coba rudal, pejabat Dislitbangad Ses, Kasubdis Iptek, Kasubdis Insani, Ketua Program, dan staf lain, juga tim dari Cirnov, Pustekbang Lapan, Poltekad Kodiklat TNI AD, serta mitra dari PT Adi Multi Teknologi.
♖ Diklitbang Muhammadiyah
⚓️ Melatih Taruna AAL yang on board KRI Fatahillah 361, KRI KS Tubun 356 dan KRI Diponegoro 365 [FTH 361]
KRI Fatahillah-361 salah satu unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang sedang melaksanakan Operasi Perisai Sakti-20, di Bawah Kendali Operasi (BKO) Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada II, menggelar latihan bersama dengan KRI Karel Satsuit Tubun (KST)-356, dan KRI Diponegoro (DPN)-365 yang tergabung dalam Satgas Jala Yudha di Perairan Balikpapan, Sabtu (14/11).
Komandan KRI Fatahillah Letkol laut (P) Agus Setyawan menyampaikan, sesaat setelah tolak dari Pangkalan Balikpapan untuk melaksanakan bekul (bekal ulang), kapalnya rendezvous (RV) atau berpapasan dengan KRI Karel Satsuit Tubun-356 dan KRI Diponegoro-365.
“Selanjutnya Fatahillah melaksanakan Passing Exercise (Passex) dengan kedua KRI unsur satgas Jalayudha tersebut." PASSEX dilakukan selain meningkatkan kemampuan para awak kapal, juga untuk melatih Taruna AAL yang on board.
"Tujuannya agar mereka paham dalam hal manuvra, kirim terima berita melalui voice, isyarat lampu dan bendera," terang Letkol Agus.
Agus menambahkan bila saat ini ada 12 orang Taruna AAL tingkat IV yang sedang mengikuti Pelayaran bersama KRI Fatahillah-361.
Terpisah Komandan Guspurla Koarmada II, Laksma TNI Rahmat Eko Rahardjo menyampaikan bahwa latihan-latihan taktis yang dilakukan unsur gelar operasi Guspurla Koarmada II ini, adalah upaya menindaklanjuti arahan Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G.Sudihartawan agar setiap unsur KRI Koarmada II yang sedang melaksanakan tugas operasi tetap melaksanakan latihan secara mandiri maupun melibatkan unsur lain.
"Dimana arahan Pangkoarmada II juga sejalan dengan program prioritas Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, terkait bidang Penyelarasan doktrin, operasi latihan dan sistem pelatihan yang fleksibel dan adaptiv terhadap dinamika situasi terkini," tandas Laksma Rahmat.
Ilustrasi Marinir [GM]
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan, Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL) dibangun dan disiapkan untuk menjadi kekuatan Angkatan Laut Operational Ready Force atau kekuatan yang siap untuk dioperasikan, fleksibel, dan memiliki mobilitas tinggi.
Hal itu ditegaskan Yudo Margono, saat menjadi Inspektur Upacara (Irup) pada upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Korps Marinir TNI Angkatan Laut, di Markas Komando Korps Marinir (Mako Kormar), Jakarta Pusat, Senin, 16 November 2020.
Peringatan HUT ke-75 Kormar yang mengusung tema “Bersinergi Mengawal NKRI menuju Indonesia Maju” diikuti seluruh prajurit Korps Marinir baik di dalam maupun di luar negeri dengan Komandan Upacara Kolonel Marinir Danuri yang sehari-hari menjabat Asisten Operasi Pasmar 1 Jakarta. Upacara sederhana namun khidmat ini cerminan dari kekuatan jiwa korsa, kebanggaan, kecintaan dan kehormatan bagi Prajurit Korps Baret Ungu untuk mengemban amanah rakyat serta terus meningkatkan semangat juang dan pengabdian kepada TNI Angkatan Laut, TNI, bangsa dan negara.
Sementara, upacara secara virtual juga diikuti oleh Komando Pelaksana (Kolak) Korps Marinir antara lain Pasmar 1, Pasmar 2, Pasmar 3, Brigif 4 Mar/BS, Denjaka, Kolatmar, Lanmar Jakarta, Lanmar Surabaya, Kolak Pasmar, Yonmarhanlan I sampai dengan XIV, Satgas Puter (P. Berhala), Satgas Covid-19 Wisma Atlet, serta Satgas Percepatan Pembangunan di Lombok NTB dengan material tempur antara lain, 2 unit Sea Rider, 2 BTR-4, 2 Twin Gun, 2 Atav serta 2 RM-70 Grad.
Ilustrasi BVP2 Marinir [pelopor wiratama]
Dalam amanatnya, Yudo mengatakan, di tengah dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara, Korps Marinir TNI Angkatan Laut selalu dapat dipercaya dan diandalkan untuk mengemban tugas. ”Profesionalisme Korps Marinir sebagai prajurit matra laut dalam menjalankan tugas selalu disertai dengan sikap santun dan mampu merebut hati rakyat, serta terus bersinergi dengan komponen bangsa lainnya,” ucapnya.
Di usia pengabdian yang ke-75 tahun, kata Yudo, Korps Marinir yang dulu terkenal dengan nama Korps Komando Operasi AL (KKO), selalu berperan aktif dan berhasil dalam berbagai penugasan baik di dalam maupun luar negeri. Korps Marinir juga sebagai bagian dari komponen kekuatan TNI Angkatan Laut yang bertumpu pada Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT), bersama dengan KRI, Unsur Udara dan Pangkalan.
Karakter kekuatan Angkatan Laut dalam doktrin Jalesveva Jayamahe, kata Yudo, hakekat keberadaan Korps Marinir sebagai pasukan pendarat menuntut kecepatan respons, daya gerak dan daya gempur yang tinggi dalam melaksanakan tugas sebagai bentuk proyeksi kekuatan Angkatan Laut baik pada masa damai, krisis dan masa perang, Korps Marinir TNI Angkatan Laut selalu hadir untuk NKRI.
“Kemanapun dan kapanpun Marinir dikirim, pastikan Marinir hadir dan bertempur sebagai pasukan pendarat yang menjunjung tinggi kepercayaan rakyat, tangguh dan berwibawa. Ingatlah selalu bahwa negara yang besar, adalah negara yang memiliki angkatan bersenjata yang kuat, namun negara yang disegani adalah negara yang memiliki Marinir yang hebat,” pungkasnya.
Usai melaksanakan upacara, acara dilanjutkan dengan syukuran di Gedung Graha Marinir berupa pemotongan tumpeng oleh KSAL didampingi Dankormar Mayjen TNI Marinir Suhartono, disaksikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, Dankormar dari masa ke masa, Kadispenal, Pejabat Utama Mako Kormar, dan undangan terkait lainnya.
♖ Sindonews
Dapat Tawaran Dari Negara Lain Ujicoba KRI Alugoro 405 [submarine.id] ★
PT Pal Indonesia (Persero) menyebutkan kebutuhan kapal selam dalam negeri sebanyak 12 unit berdasarkan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang harus dipenuhi dalam kurun waktu hingga 2024 mendatang. Pemenuhan kapal selam ini bakal dipenuhi dari kerja sama yang dilakukan perusahaan dengan produsen asal Korea Selatan.
Plt. Direktur Utama Pal Indonesia Etty Soewardani mengatakan dari kerja sama ini Indonesia telah menerima tiga kapal selam, yakni Nagapasa, Ardadedali dan Alugoro. Kapal selam Alugoro baru akan diserahterimakan pada Desember 2020. Ketiga kapal selam ini merupakan batch pertama dari empat batch yang direncanakan akan dipenuhi.
"Batch kedua akan dibangun kapal keempat, kelima dan keenam. Saat ini kontraknya sudah tanda tangan Maret 2019 tetapi efektif kontraknya masih belum," kata Etty dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (18/11/2020).
Sebelumnya oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan ketiga kapal hasil kerja sama dengan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co., Ltd (DSME) ini dibangun dengan ketentuan berbeda-beda.
Kapal pertama dibangun di Korea Selatan dengan tenaga kerja sepenuhnya berasal dari perusahaan tersebut. Kemudian kapal kedua dibangun di Korea dengan bantuan tenaga profesional dari PT PAL. Sedangkan kapal ketiga sepenuhnya dibangun di fasilitas produksi Pal di Surabaya.
Namun, beberapa waktu lalu muncul kabar bahwa kerja sama pengadaan kapal dengan Daewoo ini dikabarkan batal sehingga kebutuhan kapal ini nantinya akan dipenuhi dari negara lain. Pemerintah memang sempat mendapat tawaran dari negara lain soal pengadaan kapal selam seperti dari Turki, Rusia, hingga Prancis.
"Kami memang mendengar itu ... tetapi hitam di atas putih kami belum menerima dokumen pembatalan itu. Jadi kami belum bisa melaporkan konkretnya seperti apa, tetapi fasilitas ini nantinya bisa digunakan untuk pembangunan kapal selam next dengan apapun yang penting itu kapal selam masih bisa dibangun di hanggar kita," jelas Etty.
Sebelumnya diberitakan bahwa Indonesia dikabarkan bakal menambah beberapa kapal selam dalam beberapa tahun mendatang. Setidaknya ada 3 kapal selam yang direncanakan bakal dibuat mulai akhir tahun depan.
Ketiga kapal selam tersebut masuk ke dalam master schedule batch 2 dengan dibiayai oleh penyertaan modal negara tahun 2021 sebesar Rp 1,3 triliun. Bila terealisasi maka Indonesia total akan punya 8 unit kapal selam dari target 12 kapal selam.
Dari dokumen yang diterima CNBC Indonesia, masing-masing kapal selam belum memiliki nama spesifik seperti pendahulunya. Nama awal saat ini hanya disebut Proyek Kapal Selam #4, Proyek Kapal Selam #5 dan Proyek Kapal Selam #6.
Proyek Kapal Selam #4 bakal dibuat lebih awal, yakni sekitar September 2021 mendatang. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengerjakan yakni PT PAL Indonesia (Persero) bakal membuat dua section atau bagian, sementara empat section lainnya bakal dikerjakan perusahaan Korea Selatan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME). Proyek ini ditargetkan selesai dalam waktu 4 tahun atau 48 bulan. Artinya, pada September 2025 Indonesia bakal menambah 1 kapal selam baru.
Bila target pengadaan sampai 12 kapal selam terealisasi maka Indonesia menjadi raja kapal selam di kawasan. Saat ini pemilik kapal selam terbanyak di ASEAN masih dipegang oleh Vietnam.
Vietnam secara mengejutkan membangun kekuatan armada tempur di bawah permukaan dengan kapal selam canggih. Vietnam tercatat punya 8 kapal selam, sebanyak 2 unit merupakan kepal selam Yugo Class dari Korea Utara yang sudah lawas, dan 6 kapal selam Kilo Class buatan Rusia, yang kini jadi andalan mereka. Sedangkan Indonesia punya 5 kapal selam, dua di antaranya versi lawas.
Latihan Antar Cabang TNI AD 2020Manuver MBT Leopard II A4 TNI AD [twitter Putut Reza] ★
Dentuman tembakan kendaraan lapis baja milik Batalyon Kavaleri (Yonkav)-8 menggema di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur), Baturaja, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (14/11/2020) saat latihan menembak Tank Leopard pada Latihan Antar Kecabangan (Lat Ancab) Satgasrat Brigif R-9/DY Kostrad.
“Tembakan ini merupakan bagian dari tahapan dinamika pertahanan, dimana Alutsista dari seluruh kecabangan diuji kesiapan tempurnya, terutama kemampuan tembakan dan daya hancurnya terhadap sasaran,” kata Danyonkav-8 Mayor Kav Suharto.
Pada latihan menembak ini, Yonkav-8 mengerahkan enam lapis baja andalannya, yaitu Tank Leopard II A4 berpeluru kanon kaliber 120 mm dan peluru PSU kaliber 7.62 mm.
Sebagai informasi, tank gahar pabrikan Jerman ini memiliki karakteristik otomotif berupa mesin MTU MB 873 12 Silinder, Multi-fuel Liquid-cooled bertanaga 1.500 HP dengan transmisi otomatis dan mampu menampung bahan bakar hingga 1.200 liter.
Selain itu, dilihat dari dimensinya, yaitu panjang 7,72 m, lebar 3,75 m, tinggi 3 m, berat 56,5 ton, ditopang kemampuan menahan tekanan jejak 0,98 kg/cm dan bebas dasar 0,49 m, Leopard sangat dinamis bermanuver di medan tersulit sekalipun.
Apalagi dengan dilengkapi persenjataan utama berupa Smoothbore Gun kaliber 120 mm L44 dan Coax/Psu MG kaliber 7,62 mm, tank ini semakin sangar menghancurkan sasaran tembaknya.
♞ TNI AD
Bertemu TrumpMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan diterima oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump di White House Washington DC pada Hari Selasa (17/11/2020). Luhut datang bersama Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Muhammad Lutfi sebagai utusan khusus Presiden Joko Widodo. ☆
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menemui Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih, Washington DC, Selasa (17/11/2020).
Dalam pertemuan tersebut Luhut menyampaikan terima kasih kepada Donald Trump atas berbagai kerja sama yang telah dilakukan Indonesia dan AS.
"Saya atas nama Presiden Joko Widodo menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Presiden Donald Trump," kata Luhut, dikutip dari siaran pers, Rabu (18/11/2020).
"Apa pun hasil resmi pemilu AS, pertemanan tetap perlu dijaga. Kita akan selalu menjadi kawan. Saya juga berharap komunikasi yang baik seperti ini dengan Gedung Putih dapat juga terjalin setelah Januari 2021 nanti," ujar dia.
Luhut menyampaikan salam dan terima kasih dan penghargaan dari Presiden Joko Widodo atas dukungan Presiden Donald Trump terhadap kerjasama RI dan Amerika Serikat selama ini.
Salah satunya, kebijakan AS terkait pemberian fasilitas GSP oleh USTR kepada Indonesia.
Sebaliknya, Trump juga menyampaikan salam dan terima kasihnya kepada Presiden Joko Widodo atas kerja sama selama ini.
Donald Trump juga menyampaikan penilaian positif atas peningkatan hubungan ekonomi kedua negara selama ini.
Selain bertemu dengan Donald Trump, Luhut juga diterima oleh Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence di kantornya.
Mike Pence menawarkan kerja sama produksi vaksin bersama antara Perusahaan AS dan Indonesia.
Sementara itu pada pertemuan terpisah dengan National Security Advisor (NSA) Robert O’ Brien, Luhut melakukan pembahasan kemitraan strategis antara Indonesia dan AS di bidang pertahanan dan teknologi, serta bertukar pandangan mengenai geopolitik global.
Luhut pun menyambut positif berbagai pertemuan tersebut dan berharap kerja sama yang baik dengan AS bisa terus ditingkatkan di masa administrasi Pemerintahan AS yang akan datang.
Produk PT Robo Marine IndonesiaCombat Swimmer Vehicle yang diuji coba [Kemhan]
Balitbang kemhan dalam hal ini Puslitbang Iptekhan melaksanakan uji fungsi Sistem Power dan Sistem Kendali pada Combat Swimmer Vehicle (CSV) di Pos TNI AL pantai Mutiara, Jakarta Utara. Uji fungsi Combat Swimmer Vehicle disaksikan oleh Kabalitbang Kemhan Marsda TNI Julexi Tambayong, Kapuslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan Marsma TNI Ir. Oki Yanuar, Kapuslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Brigjen TNI Rosidin, Kapuslitbang Strahan Balitbang Kemhan Laksma TNI Arif Harnanto, S.T., M.Eng., Kabid Dager Puslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan Kolonel Inf FX. Giyono, SE., Kabagdatin Set Balitbang Kemhan, Kolonel Inf Yan Namora serta para pejabat Kemhan, perwakilan Satpaska Armada I Lantamal III/ Posal Pantai Mutiara TNI AL Mayor Edi Tritayasa dan tim uji fungsi dari PT. Robo Marine Indonesia serta personel yang terkait.
Kegiatan diawali sambutan dari Kabalitbang Kemhan Marsda TNI Julexi Tambayong, Kabid Dager Puslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan Kolonel Inf FX. Giyono, SE., dan Dirut PT. Robo Marine Bapak Nico Prayogo, S.T., M.T., dilanjutkan paparan oleh Ibu Zainul Walidatish S, S.T., sebagai Project Manager PT. Robo Marine Indonesia dan selanjutnya pembacaan doa, dilanjutkan uji fungsi Sistem Power dan Sistem Kendali pada Combat Swimmer Vehicle (CSV) dari tim PT. Robo Marine Indonesia dan terakhir evaluasi hasil pelaksanaan uji fungsi tersebut. Pelaksanaan uji fungsi Sistem Power dan Sistem Kendali pada Combat Swimmer Vehicle (CSV) ini adalah hasil kerjasama antara Balitbang Kemhan dengan PT. Robo Marine Indonesia.
Uji fungsi ini dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan mengenai sistem kendali, manuver, surface mode serta semi submerged. Combat Swimmer Vehicle (CSV) adalah kendaraan taktis yang berfungsi sebagai kendaraan bantu penyelam pasukan katak TNI AL dalam melakukan infiltrasi ke dalam daerah musuh dan dapat juga digunakan sebagai surveilance. Berperan dalam meningkatkan mobilitas, kemampuan logistik, jangkauan jelajah dan kecepatan penyelam pasukan katak TNI AL.
Memiliki kemampuan untuk bergerak dalam tiga mode di permukaan, semi menyelam dan menyelam secara senyap sehingga mendukung kemampuan penyelam untuk bergerak ke daerah musuh tanpa diketahui. Untuk tahap uji kali ini kegiatan berfokus pada pengoperasian CSV dengan 3 mode, mode permukaan, setengah menyelam dan di bawah permukaan air. Kegiatan uji dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan tatanan normal baru Covid-19, yaitu membatasi jumlah yang hadir dan tetap menggunakan masker.
♖ Kemhan
Melatih memburu dan menangkap objek bawah laut KRI Pulau Rupat kapal buru ranjau [Indoalutsitajaya] ★
Guna mempertahankan kemampuan Sonar Buru Ranjau Triparte Class yang dimiliki TNI AL, KRI Pulau Rupat-712 dari Satuan Kapal Ranjau (Satran) Koarmada II, melaksanakan uji kemampuan deteksi dan klasifikasi terhadap kontak bawah air, bertempat di Dermaga Surabaya Jumat (13/11).
Latihan yang dilaksanakan dengan metode Conning Run Prosedure, bertujuan melatih pengawak sonar dan tim Deck Party dalam melaksanakan marking terhadap sebuah obyek bawah laut sekaligus untuk mengetahui Minelike Echo yang diterima sonar.
Kegiatan yang disaksikan oleh Komandan KRI Pulau Rupat-712 Letkol Laut (P) Ferry Kurniawan dan staf Dislaikmatal Letkol Laut (T) Hasan, serta Dissenlekal Letkol Laut (E) Irfan Suri ini, juga untuk melatih operator sonar pemburuan ranjau hingga jarak terjauh, sehingga mampu menangkap sebuah obyek bawah laut.
”Uji fungsi ini diharapkan mampu mempertahankan fungsi asasi kapal buru ranjau, dan meningkatkan profesionalisme prajurit sekaligus kaderisasi terhadap prajurit Satran Koarmada II dalam bidang peperangan ranjau khususnya Pemburuan Ranjau,” terang Letkol Ferry Kurniawan.
Menurutnya uji fungsi ini juga sesuai dengan arahan Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan untuk terus meningkatkan kemampuan prajurit, dan meningkatkan kondisi teknis KRI juga menindaklanjuti program prioritas Kasal Laksamana TNI Yudo Margono di bidang Modernisasi KRI, Pesud dan Matpur menuju kekuatan yang siap dioperasikan (ORF).
Berkerjasama dengan PT LAPI ITBPrototipe radar pasif Kemhan – ITB di Indo Defence 2018 [Gombal Jaya]
Sekjen Kemhan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto, M.D.S., didampingi Kabalitbang Kemhan Marsda TNI Julexi Tambayong menyaksikan demo pengoperasian Radar Pasif yang dilaksanakan di Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Dirkuathan Kemhan Marsda TNI N. Ponang Djawoto, Sekretaris Balitbang Kemhan Brigjen TNI Abdullah Sani, Kapuslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Brigjen TNI Rosidin, M.Si (Han), Kapuslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan Marsma TNI Oki Yanuar, S.T, Kapuslitbang Strahan Balitbang Kemhan Laksma TNI Arif Harnanto, S.T., M.Eng, Dirtekin Ditjen Pothan Laksma TNI Sri Yanto, ST., para pejabat di lingkungan Kemhan dan TNI, Direktur Utama PT. LAPI ITB Dr. Ir. Yusmar Anggadinata, Direktur PT. Panorama, Direktur PT. Inti, Direktur PT. Info Global dan Direktur PT. RTI.
Kegiatan diawali sambutan Sekjen Kemhan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto, M.D.S., yang menyampaikan bahwa penguasaan pembuatan dan pengembangan teknologi Radar Pasif saat ini semakin berkembang dengan adanya teknologi software yang digunakan untuk modifikasi.
Dengan demikian, diharapkan kita dapat memahami bersama teknologi software pada pengembangan Radar Pasif sehingga mendapatkan hasil yang optimal serta dapat mengambil keputusan bagaimana pemanfaatan secara maksimal guna mendukung pencapaian kemandirian teknologi industri pertahanan dan memenuhi kebutuhan operasi TNI.
Radar pasif untuk mendeteksi masuknya pesawat ilegal ke Indonesia buatan ITB. [Foto: ITB/Humas]
Kemudian pada tempat yang sama, dilanjutkan paparan tentang Radar Pasif oleh Kabid Matra Udara Puslitbang Alpalhan Kolonel Lek Ir. Bambang Edhie S., M.T. Beliau menjelaskan mengenai aspek teknis dan pengoperasian serta peralatan yang berkaitan dengan Radar Pasif.
Adapun Radar Pasif itu sendiri adalah sistem perangkat pendeteksi target layaknya radar konvensional ataupun tanpa mentransmisikan sinyal ke target yang dimaksud. Sebagai bagian dari elektronik warfare, Radar Pasif berperan penting dalam melakukan fungsi deteksi target menggunakan sinyal referensi atau sumber sinyal tertentu termasuk mengetahui lokasi sumber sinyal serta melakukan tracking.
Perlu diketahui bahwa pelaksanaan demo Radar Pasif Tahun 2020 ini adalah hasil kerjasama antara Balitbang Kemhan dengan PT. LAPI ITB Bandung. Setelah sesi paparan dan tanya jawab selesai, dilanjutkan demo Radar Pasif dari tim PT. LAPI ITB yang disaksikan oleh para pejabat dan diakhiri dengan ramah tamah. Kegiatan dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan tatanan normal baru covid-19, yaitu menjaga jarak dan tetap menggunakan masker.
Berikut Video dari Youtube :