Senin, 11 Januari 2021

3 Hari Operasi SAR

Sudah 40 Kantong Berisi Jenazah DikumpulkanKadispenal Laksma TNI Julius Widjojono menyampaikan hingga sore hari ini, tim belum mendapatkan black box pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di lokasi yang diduga tempat jatuhnya pesawat tersebut. [Foto/Ist]

Kabasarnas Marsdya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan, operasi SAR pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182 masih terus berlanjut.

Selama tiga hari proses pencairan terhitung sejak Sabtu, 9 Januari 2021 hingga hari ini Senin, (11/1/2020) pukul 17.00 WIB, sudah 40 kantong berisikan bagian tubuh korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air berhasil dikumpulkan.

"Sampai sore ini ada perkembangan. Yang tadinya 18 kantong jenazah yang sudah kita temukan, hari ini bertambah 22 kantong. Jadi total kita sudah kumpulkan 40 kantong jenazah (berisikan body part)," kata Bagus di JICT II, Jakarta Utara, Senin (11/1/2021).

Bagus menambahkan, di hari ketiga ini Tim SAR gabungan tetap memfokuskan pada korban selain mencari black box.

"Seperti saya katakan fokus kita pada operasi SAR ini kepada evakuasi korban. adapun material ada tambahan dua kantong. Saat ini operasi SAR masih berlangsung di area. Saya juga mohon doa dan supportnya kepada seluruh masyarakat agar operasi ini berjalan lancar dan kita bisa selesaikan dengan baik," tambahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya SJ-182 route Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021, sore sekitar pukul 14.40 WIB.

Pesawat yang bertolak dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta tersebut mengangkut penumpang sebanyak 62 penumpang, terdiri dari 6 awak aktif, 40 dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi dan 6 awak sebagai penumpang.

 Korsel Kerahkan Kapal dan Alat Pendeteksi Kedalaman
KN SAR 301 Wisnu [sindonews]

Korea Selatan (Korsel) menyatakan, mereka mengerahkan kapal untuk membantu proses pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat proses pencarian pesawat nahas tersebut.

Menurut keterangan Kedutaan Besar Korsel di Jakarta yang diterima Sindonews pada Senin (11/1/2021), Seoul mengirimkan bantuan berupa kapal riset ARA dan alat pendeteksi keadaan bawah laut yang sedang dioperasikan oleh Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC), serta tenaga ahli yang mengoperasikannya untuk membantu proses pencarian pecahan pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

MTCRC adalah pusat penelitian yang dibangun pada September 2018 oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Korsel dengan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Indonesia berdasarkan MoU Kerja Sama Bidang Kemaritiman yang ditandatangani pada Mei 2016 lalu.

Pusat penelitian tersebut menjalankan riset bersama, program pendidikan serta pelatihan di bidang kemaritiman.

Kedubes Korsel mengatakan, Seoul mengambil keputusan untuk menyalurkan bantuan tersebut, setelah adanya permintaan darurat dari Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Safri Burhanuddin.

"MTCRC telah menerjunkan 15 orang yang terdiri dari kapten kapal riset dan awak kapal tiga orang, lima orang tenaga ahli untuk mengoperasikan perlengkapan, tujuh orang tenaga ahli untuk pendataan, ke lokasi pencarian untuk bekerja sama dengan tim Indonesia," lanjutnya.

Kapal ARA yang dilengkapi dengan alat pendeteksi kedalaman, jelasnya, telah bertolak dari Pelabuhan Cirebon tempat kapal tersebut bersandar siang hari ini dan paling lambat besok sudah dikerahkan ke lokasi kecelakaan setelah melalui koordinasi secara mendetail, seperti bagaimana mengakses ke lokasi kejadian, dengan tim Basarnas Indonesia.

"Korsel, sebagai mitra negara yang memiliki hubungan Kemitraan Strategis Khusus (Special Strategic Partnership) dengan Indonesia, akan proaktif bekerja sama dengan Indonesia agar seluruh proses pencarian dapat berlangsung cepat dan aman," tukasnya. (esn)

 Black Box Sriwijaya Air Masih Belum Ditemukan
infografis blackbox [sindonews]

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksma TNI Julius Widjojono menyampaikan hingga sore hari ini, tim belum mendapatkan black box pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di lokasi yang diduga tempat jatuhnya pesawat tersebut.

Julius menyampaikan dalam proses pencarian black box ini, tim di lapangan telah menurunkan Remotly Operated Vehicle (ROV). Alat ini diharapkan bisa menemukan keberadaan dari black box pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

"Belum (ditemukan). (Saat ini) area nya makin diperkecil, butuh kesabaran ekstra," kata Julius saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (11/1/2021).

Sayangnya, dia tak menjabarkan lebih lanjut tentang kendala yang dihadapi tim pencari black box hingga sore ini. Julius hanya menyebut, tim saat ini membutuhkan kesabaran mencari keberadaan black box tersebut.

"Mohon doanya agar para prajurit tidak lengah dan tetap memperhatikan keselamatan," ujar dia.


  sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.