Minggu, 24 Januari 2021

Helikopter TNI AL Salurkan Bantuan

Jangkau Daerah Terisolir di Sulbar Helikopter panther TNI AL

TNI Angkatan Laut (AL) mengerahkan Helikopter jenis AS-565 MBe Panther dalam misi operasi kemanusiaan untuk mendistribusikan bantuan logistik kepada masyarakat di wilayah terdampak bencana gempa bumi yang terisolir di Desa Ulumanda, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

Helikopter bernomor lambung HS-4209 yang berasal dari Skuadron Udara 400 Wing Udara 2 Surabaya ini mengangkut bantuan logistik dari KRI dr. Soeharso-990 yang bersandar di Dermaga Rangas, Pangkalan TNI AL (Lanal) Mamuju. Bahan bantuan logistik yang diangkut antara lain 20 sak beras, 100 kardus mie instan, 4 kardus ikan sarden, dan 10 kardus biskuit yang langsung dibagikan kepada masyarakat setempat.

Penerbangan misi operasi kemanusiaan ini diikuti oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Barat M. Idris, Komandan Yonmarhanlan VI Makassar Letkol Marinir Gigih Catur Pramono, Komandan Lanal Mamuju Letkol Marinir La Ode Jimmy H. R, putera Gubernur Sulawesi Barat Andi Ian Rusali Masdar, serta prajurit Yonmarhanlan VI,” Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama (S) Julius Widjojono, dalam keterangan tertulisnya yang diterima SINDOnews, Kamis (21/1/2021).

Hingga hari keenam pascagempa bumi yang meluluhlantakkan Provinsi Sulawesi Barat khususnya Kabupaten Majene dan Mamuju, TNI AL telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Search and Rescue (SAR) yang menerjunkan ratusan prajurit untuk melaksanakan misi kemanusiaan membantu para korban.

TNI AL mengerahkan Helikopter Panther dalam misi operasi kemanusiaan untuk mendistribusikan bantuan logistik kepada masyarakat di wilayah terdampak bencana gempa bumi yang terisolir di Desa Ulumanda, Kabupaten Majene, Sulbar. [Foto/Dispenal]


Satgas SAR TNI AL yang berjumlah 439 personel terdiri dari Satgas Laut yang membawahi Kapal Rumah Sakit TNI AL KRI dr. Soeharso-990, KRI Teluk Ende-517, KRI Tongkol-813, KRI Pandrong-801 dan akan menyusul KRI Teluk Cirebon-543 dan KRI Oswald Siahaan-354 disamping juga terdapat 2 helikopter yang onboard di KRI dr. Soeharso-990 yang digunakan untuk keperluan medis dan pendistribusian logistik ke daerah-daerah terisolir.

Sementara Satgas Darat terdiri dari prajurit Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) VI Makassar, Detasemen Markas Lantamal VI Makassar dan juga prajurit dari Pangkalan TNI AL (Lanal) Mamuju. Para prajurit TNI AL menembus segala medan untuk dapat mendistribusikan bahan logistik di daerah-daerah terisolir melalui jalur laut dan udara karena keterbatasan akses darat. Sementara itu, di berbagai lokasi lainnya Satgas SAR TNI AL bersama-sama dengan warga masyarakat melaksanakan pembersihan material longsor yang menghalangi jalan.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, telah memerintahkan Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) VI Makassar Laksamana Pertama TNI Dr. Benny Sukandari, untuk mengelar seluruh kekuatan personel dan alutsista di Mamuju dalam melaksanakan misi operasi kemanusiaan agar kehadiran prajurit TNI AL dimanapun dapat memberikan dampak yang positif di masyarakat. Termasuk pengerahan alutsista helikopter dalam operasi kemanusiaan.

TNI AL akan terus berkontribusi aktif dalam memberi bantuan kemanusiaan bencana gempa bumi di Sulawesi Barat dengan mengerahkan Alutsistanya seperti KRI dr. Soeharso-990 sebagai kapal rumah sakit, KRI Teluk Ende-517, KRI Teluk Cirebon-543, dan KRI Tongkol-813, serta helikopter TNI AL untuk evakuasi korban dan distribusi logistik ke daerah yang terisolir,” ucapnya.

  sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.