Kamis, 04 Februari 2021

Baku Tembak TNI di Intan Jaya Papua

Anggota kelompok kriminal bersenjata tewashttps://akcdn.detik.net.id/visual/2018/12/06/71c85ad9-ee46-4525-9692-b3737846799a_169.jpeg?w=650Prajurit TNI di wilayah Papua. (Antara Foto/Iwan Adisaputra)

Satu anggota kelompok bersenjata di Papua atau biasa disebut aparat sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tewas usai kontak tembak dengan anggota TNI di Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Kamis (4/2).

Hal ini dibenarkan Komandan Korem 173 PBB Brigjen TNI Iwan Setiawan.

"Kontak tembak di Hitadipa antara anggota Yonif 400/BR di Titigi, Kabupaten Intan Jaya, menewaskan satu anggota KKB," ucap Iwan dilansir dari Antara.

Belum ada keterangan lebih lanjut terkait peristiwa tersebut.

Sehari sebelumnya TNI memastikan kabar anggota TNI tewas setelah terlibat baku tembak dengan sejumlah orang KKB di Papua adalah informasi bohong.

Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III TNI Kolonel CZI Gusti Nyoman Suriastawa menyebut tak ada baku tembak yang terjadi di wilayah Nenas Dobo, Distrik Mapnduma, Kabupaten Ndugama, Papua, Selasa (2/2), dengan Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Sebelumnya beredar pesan berantai yang menyebut KKB di bawah komando Egianus Kogoya menyerang pos TNI yang berlokasi di Distrik Mapnduma.

Dalam pesan tersebut, pihak KKB mengklaim telah menembak mati dua anggota TNI. Mereka juga menyebut sejumlah anggota TNI mengalami luka berat dalam kontak senjata tersebut.

Suriastawa meminta agar pihak KKB yang tergabung dalam TPNPB menghentikan aksi penyebaran berita atau informasi bohong ke publik. Sebab kata dia hal tersebut telah membuat resah masyarakat Papua.

"TPNPB hentikan buat isu-isu yang meresahkan masyarakat, mari kita bersama-sama membangun Papua dan Papua Barat agar tercipta hidup rukun, damai, dan sejahtera," kata dia.

Sementara itu belum ada keterangan resmi dari KKB di bawah pimpinan Kogoya terkait peristiwa tersebut. (Antara/pris)


 Sita Ponsel dan HT Anggota KKB 

Anggota TNI Yonif 400/Banteng Raiders menyita sebuah telepon selular (Ponsel) dan Handy Talky (HT) dari anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang ditembak mati di Kabupaten Intan Jaya.

Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono mengatakan penembakan anggota KKB terjadi di Hipadipa, Kabupaten Intan Jaya, bukan di Titigi pada Rabu (3/2) pukul 05.00 WIT.

"Anggota Yonif juga mengamankan telepon selular dan HT yang diduga digunakan untuk berkomunikasi di antara kelompok tersebut," kata Yogi seperti dikutip Antara.

Meskipun menyita Ponsel dan HT, TNI tak menemukan senjata milik KKB yang tewas karena diduga senjata tersebut dibawa rekan Peria yang kabur.

Kata Yogo, anggota KKB tewas bernama Peria Mirib. "Saat ini, personel TNI masih melaksanakan pembersihan di sekitar TKP," kata Yogo.

Batalyon 400/BR tergabung dalam satuan tugas pengamanan daerah rawan (pamrahwan) . Dari data yang dihimpun, sejak awal Januari 2021 tercatat dua kasus kontak tembak yang menewaskan tiga personel TNI dari Yonif 400/BR yang bertugas di Intan Jaya.

Ketiga prajurit yang gugur yaitu Prada Agus Kurniawan pada 10 Januari dan Pratu Roy Vebriantos erta Prada Agus Kurniawan meninggal dalam kontak tembak 22 Januari.

KKB terus melakukan aksi di Kabupaten Intan Jaya, Papua. KKB juga mengeluarkan ajakan perang terbuka terhadap aparat TNI Polri di wilayah tersebut.

Tantangan perang terbuka itu tak ditanggapi Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III TNI, Kolonel CZI Gusti Nyoman Suriastawa.

Kata dia, tantangan tersebut hanya buang-buang waktu padahal banyak hal yang mesti dilakukan TNI untuk mengamankan wilayah Papua dan Papua Barat.

"Tidak perlu ditanggapi, hanya buang buang waktu saja," kata Suriastawa saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Rabu (3/2). Antara/ugo)

 ♖ CNN  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.