Minggu, 07 Maret 2021

[Dunia] Industri Pertahanan Asia Tengara Mulai Bangun

Melakukan kerjasama berbagi ilmu dalam pengadaan Dentuman SIGMA class ⚓️

Perlunya memajukan negara, beberapa industri pertahanan di Asia Tenggara mulai mengeluarkan kebijakan untuk memproduksi alutsista secara lokal dengan bantuan dari negeri penjual sehingga tidak hanya menjadi pasar alutsista.

Dan untuk mengurangi ketergantungan impor serta mendorong perekonomian nasional, beberapa industri lokal mencari peluang mendapatkan teknologi dari negara penjual, sehingga nantinya mampu mandiri memproduksi alutsista dimaksud.

Berkaca dari banyaknya sanksi ataupun embargo dari negeri produsen yang selalu ikut campur politik dalam negeri, sehingga mengganggu kedaulatan negara, memicu beberapa negara di belahan dunia, ingin memproduksi secara mandiri, sehingga mulai menerapakan unsur transfer teknologi dalam pengadaan alutsista.

Mengutip dari Janes, beberapa negara mulai melakukan kerjasama dalam pengadaan alustsista yang saling menguntungkan dan berbagi ilmu, diantaranya :

Malaysia
AV-8 Gempita hasil kerjasama bersama FNSS-Turki, menuju kemandirian nasional [FNSS] ⚓️

Malaysia bersiap untuk meluncurkan kebijakan industri pertahanan menuju kemandirian nasional,

Dalam buku putih pertahanan Malaysia, menekankan dalam pengembangan industri pertahanan negara, harus membangun sumber daya manusia, melakukan pengembangan teknologi sehingga nantinya mandiri dan membangun perekonomian negara, yang dirilis pada Desember 2019.

Salah satunya dengan memproduksi kendaraan tempur AV8 Gempita kerjasama dengan FNSS, membangun kapal perang kerjasama negara produsen dan lain sebagainya kebutuhan pertahanan negara.

Filipina
OPV Krabi class kedua untuk Thailand, mulai ditawarkan kepada Filipina dengan transfer teknologi [Naval News] ⚓️

Filipina terus berbenah, memodernisasi alutsistanya, untuk menghadapi ancaman dari dalam dan luar negeri.

Setelah banyak melakukan peremajaan alat pertahanan, Filipina juga ingin memajukan industri pertahanan lokal, sehingga mampu memproduksi alutsista modern.

Bersama Thailand meratifikasi kerjasama dalam mengembangkan industri pertahananya. Dimana dalam MoU tersebut tercantum riset, pengembangan dan produksi bersama dalam proses jual/beli alutsista.

Setelah beredar kesepakatan dalam akuisisi rudal pertahanan BrahMos, Filipina juga melakukakan ratifikasi kesepakatan kerjasama  dengan India.

  ⚓️ Garuda Militer  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.