Selasa, 23 Maret 2021

Tim Elit Bakamla RI Latihan Tembak dengan Senjata Terbarunya

Melatih ketepatan menembak sasaran Dalam rangka menjaga kesiapan operasional menjaga lautan Nusantara, pasukan elit Bakamla RI atau yang biasa dikenal sebagai Special Response Team (SRT) melaksanakan latihan menembak taktis laras panjang dan laras pendek, manuver taktis, dan menembak jitu, di lapangan tembak Satuan Latihan Brimob Cikeas, Jawa Barat, Jumat (19/3/2021).

Dalam latihan ini, SRT turut menggunakan senjata terbarunya seperti senjata serbu DSAR15, senjata laras pendek Canik TP9, dan senjata jarak jauh DSSR762.

Kegiatan ini merupakan latihan intesif untuk tetap dalam kondisi prima dalam bertugas, baik saat siang hari maupun malam hari. Dimulai dengan latihan menembak taktis reaksi dan presisi, yang mengedepankan ketepatan dan kecepatan dalam menembak sasaran.

Materi di berikan langsung oleh Kapten Bakamla Bagus yang juga di dampingi beberapa instruktur dari Brimob. Sebelum latihan dimulai, proses "zeroing" dilakukan terlebih dahulu. Ini merupakan proses untuk menyelaraskan antara bidikan penembak dengan senjata.

Tujuannya agar penembak memahami bidikannya saat menggunakan senjata tersebut. Tahap selanjutnya, dilakukan latihan menembak presisi. SRT melatih ketepatan menembak sasaran dengan 5 dasar marksmanship atau penembak jitu, yaitu stance (sikap), grip (teknik memegang senjata), breathing (pernapasan), aiming (bidikan), dan trigger control (mengendalikan pelatuk).

Hal ini juga berlaku saat menembak dengan senjata jarak jauh. Dilanjutkan dengan latihan menembak reaksi, latihan ini mengajarkan tidak hanya diperlukan ketepatan, namun kecepatan menuntaskan ancamam juga sangat diperlukan.

Teknik pertama adalah mengisi ulang peluru dengan cepat (fast reload), dan pergantian laras panjang ke laras pendek (transition) dalam waktu singkat.

Guna memperdalam latihan, teknik pelatihan dituangkan ke dalam sebuah skenario. Beberapa halang rintang dipasang, dan penembak harus melaluinya untuk menuntaskan ancaman dengan cepat.

Tidak hanya di saat matahari terbit, SRT juga mengasah kemampuan menembak presisi menggunakan senjata jarak jauh dan jarak dekat di malam hari.

Kali ini SRT berkesempatan menggunakan senjata jarak jauh terbarunya, yaitu DSSR762. Berkaliber 7.62x51 mm Nato, dengan berat kurang lebih 5 kg, dan panjang keseluruhan 1050 mm.

Senjata ini memiliki mode menembak semi-otomatis dengan kapasitas magasin 20 peluru. Latihan dilaksanakan secara bertahap dari jarak 100-800 meter karena menembak senjata jarak jauh tidak seperti menembak senjata laras panjang lainnya.

Senjata jarak jauh dilengkapi dengan teleskop yang digunakan untuk melihat sasaran dari jarak jauh.

Dalam praktik penggunaannya, teleskop juga berfungsi sebagai alat bantu penembak dalam menentukan bagaimana cara menembak sasaran dengan tepat dari jarak tertentu.

Mengingat operasi keamanan dan keselamatan laut juga sering dilakukan saat malam hari, SRT turut menggunakan optik khusus untuk menunjang visual di malam hari atau Night Vision Goggle (NVG).

Direktur Latihan Bakamla RI Laksma Bakamla Sandy M. Latief turut mengawasi jalannya kegiatan latihan, didampingi oleh Kassubdit Latihan Bakamla Kolonel Bakamla Julisa Kusumawardana, SIK. selaku Pengawas kegiatan latihan.

Autentikasi: Kabag Humas dan Protokol Bakamla RI Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita, S.T., M.M., M.Tr.Hanla.

  ★
Radar Militer  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.